Aneh, Jokowi Lakukan Ritual Kendi Nusantara pada Senin Wage, bukan Rabu Pon
Jakarta, FNN - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung angkat bicara mengenai laku ritual mengisi Kendi Nusantara yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama 34 gubernur se-Indonesia di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Senin, 14 Maret 2022.
Publik mempertanyakan, ada yang aneh, sebab ritual ini dilakukan pada Senin Wage, bukan Rabu Pon sebagaimana kebiasaan Jokowi selama ini. Rocky Gerung menjelaskan alasan yang mendasari Presiden Jokowi menjalani ritual tersebut berdasarkan perhitungan weton Jawa.
“Mungkin dalam perbintangan horison Jawa, pulungnya tidak jatuh pada hari Rabu. Pulungnya jatuh pada orang lain. Akhirnya dicegah supaya pulung tidak jatuh kepada orang lain, maka dibuatlah hari Senin Wage. Sebelum pulungnya jatuh hati Rabu, maka dipaksa supaya jatuh hari Senin,” kata Rocky Gerung kepada Hersubeno Arief dari FNN dalam kanal Rocky Gerung Official, Senin 14 Maret 2022.
Ritual kali ini kata Rocky diharapkan tepat sasaran. "Karena kalau melenceng, artinya ada sesuatu yang membahayakan. Sehingga, semacam pre-empt sebelum pulungnya jatuh hari Rabu, maka dipaksalah pulungnya jatuh hari Senin. Kira – kira begitu tafsir meta – bukan metaverse, tapi metafisik," ujarnya.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menemukan hal menarik di balik ritual kendi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi bersama para gubernur di titik nol IKN.
Dari 34 gubernur yang diundang, dia menyebut ada satu orang gubernur yang tidak bersedia hadir sehingga Presiden Jokowi harus melakukan antisipasi dengan mengundang orang lain untuk membawakan air dalam kendi beserta segumpal tanah.
"Saya dengar dari awal sebetulnya ada 34 orang yang diundang, tapi yang satu membatalkan. Itu mungkin yang menyebabkan harus ada ruwatan bahwa semua orang bawa air dalam kendi dan segumpal tanah. Yang membatalkan itu ternyata Masayoshi, pemilik Soft Bank. Ini mungkin yang menyebabkan harus ada ruwatan, air dalam kendi dan segumpal tanah," katanya.
Rocky menyebut, hal semacam itu biasa saja dalam antropologi bangsa ini selalu ada hal-hal yang bersifat mistik, artinya tidak bisa dicerna akal, tetapi mungkin energinya begitu. “Sama seperti dulu ruwatan mobil Esemka juga memecahkan kendi berisi air. Itu terjadi 350 tahun yang lalu. Jadi lupakan saja,” katanya.
Rocky juga menilai, ritual kendi di titik nol IKN terpaksa dilakukan oleh Presiden Jokowi karena ada sesuatu yang dianggap mendesak dari sudut pandang penguasa.
Prosesi sakral penyatuan air dan tanah di Titik Nol Kilometer pembangunan Ibu Kota Negara tersebut juga dilakukan oleh 33 gubernur se-Indonesia yang diambil dari lokasi sesuai dengan kearifan lokal masing-masing daerah. Air dan tanah di dalam kendi dan wadah itu kemudian dimasukkan ke dalam Kendi Nusantara secara bersama-sama oleh Jokowi dan para gubernur di seluruh Indonesia. (ida, sws)