Aneka Bencana dalam Al Quran

Oleh Muhammad Chirzin - Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta 

Hidup di dunia penuh dengan ujian. Mati dan hidup itu pun sesungguhnya ujian dari Allah swt, untuk menentukan siapa yang terbaik amal perbuatannya. 

Allah swt berfirman dalam pembukaan QS Al-Mulk sebagai berikut. 

Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya segala kerajaan; Ia berkuasa atas segalanya. Yang telah menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji siapa di antara kamu yang beramal lebih baik. Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun. (QS Al-Mulk/67:1-2) 

Semua manusia, apa pun latar belakang suku, bangsa, dan bahasanya setara di hadapan Allah swt. Siapa yang paling bertakwa, dialah yang paling mulia di hadapan-Nya. 

Hai manusia, Kami ciptakan kamu dari satu pasang laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu beberapa bangsa dan suku bangsa, supaya kamu saling mengenal (bukan supaya saling membenci). Sungguh, yang paling mulia di antara kamu dalam pandangan Allah ialah yang paling bertakwa. Allah Mahatahu, Maha Mengenal. (QS Al-Hujurat/49:13) 

Hidup adalah untuk beribadah, yakni beramal kebaikan bagi sesama. 

Siapa yang mengerjakan amal kebaikan, laki-laki ataupun perempuan, dan dia beriman, pasti Kami beri ia kehidupan yang baik, dan akan Kami balas dengan pahala yang sebaik-baiknya sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. (QS An-Nahl/16:97) 

Tuhan menyerukan kepada manusia untuk berkarya. 

Katakanlah, “Bekerjalah (demi kebaikan); Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang beriman akan melihat pekerjaanmu, kemudian kamu dikembalikan kepada Yang Mahatahu segala yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS At-Taubah/9:105) 

Allah swt memberikan ujian kepada manusia, dengan sesuatu yang baik maupun yang buruk, agar mereka menginsyafi bahwa mereka cepat atau lambat akan kembali kepada-Nya. 

Setiap jiwa akan mengalami mati, dan Kami akan menguji kamu dengan yang buruk dan yang baik sebagai cobaan; kepada Kami kamu dikembalikan. (QS Al-Anbiya`/21:35) 

Ujian Tuhan berupa sesuatu yang dipandang buruk oleh manusia disebut bencana. Allah swt menguji manusia dengan kelaparan, kekurangan harta, dan bahan makanan. 

Pastilah Kami akan menguji kamu dengan perasaan takut, lapar, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan sampaikan berita gembira kepada mereka yang sabar. Mereka yang berkata, bila ditimpa musibah: “Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un – kami milik Allah, dan kepada-Nya pasti kami kembali". (QS Al-Baqarah/2:155-156) 

Bencana yang menimpa manusia sebagian adalah akibat ulah tangannya. 

Kerusakan telah tampak di darat dan di laut karena perbuatan tangan-tangan manusia, Ia akan merasakan sebagian kepada mereka akibat perbuatan mereka, supaya mereka kembali ke jalan yang benar. (QS Ar-Rum/30:41) 

Ciptaan Allah swt murni dan sempurna. Segala kejahatan dan kerusakan akhlak karena perbuatan setan, yakni kesombongan, keserakahan, dan sebagainya. 

Allah swt juga sudah memperingatkan manusia agar tidak melakukan kerusakan di bumi. 

Carilah dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kehidupan akhirat, dan janganlah lupa bagianmu di dunia ini; dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu mencari kesempatan berbuat kerusakan di muka bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan. (QS Al-Qashash/28:77) 

Kaum Naib Nuh ditimpa bencana berupa banjir. 

Akhirnya bila sudah tiba juga perintah Kami, dan mata air di bumi pun menyembur ke luar, Kami berfirman: “Muatkanlah ke dalamnya masing-masing sepasang, dan keluargamu, kecuali firman sudah berlaku baginya- dan muatkan pula mereka yang beriman.” Tetapi hanya sedikit orang beriman yang bersamanya. Nuh berkata: “Naiklah kamu ke dalamnya dengan nama Allah dalam berlayar dan dalam berlabuh.” Sungguh, Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang. Dan bahtera pun berlayar membawa mereka di tengah-tengah gelombang setinggi gunung, dan Nuh memanggil anaknya yang terpisah: “Hai anakku, naiklah bersama kami dan jangan ikut orang kafir.” Dia menjawab: “Aku akan pergi ke atas gunung, tempat yang akan melindjungi aku dari banjir.” Nuh berkata: “Tak ada yang dapat diselamatkan hari ini dari hukuman Allah, kecuali yang sudah mendapat rahmat.” Dan gelombang pun datang memisahkan mereka, dan dia pun ikut bersama mereka yang tenggelam. (QS Hud/11:40-43) 

Allah swt menimpakan bencana atas kaum Musa berupa wabah yang mengerikan. 

Bila mereka mengalami musim yang baik, mereka berkata: “Inilah usaha kami.” Tetapi bila mereka ditimpa yang buruk, mereka lemparkan sebab-sebabnya kepada Musa dan pengikutnya. Ketahuilah, nasib mereka di tangan Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. Mereka berkata kepada Musa: “Apa pun bukti yang kaubawa untuk menyihir kami, kami takkan beriman kepadamu.” Lalu Kami timpakan atas bencana kematian, belalang, kutu, katak, dan darah sebagai tanda yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri, dan mereka itulah kaum yang melakukan perbuatan dosa. (QS Al-A’raf/7:131-133) 

Kaum Ad ditimpa angin yang membinasakan.

Dan pada kaum Ad (sebuah petunjuk lagi): perhatikan tatkala Kami kirimkan kepada mereka angin yang menghancurkan. Tiada dibiarkan apa pun yang dilandanya, pasti lebur seperti debu. (QS Adz-Dzariyat/51:41-42) 

Dan Ad dibinasakan oleh angin topan yang dahsyat luar biasa. (QS Al-Haqqah/69:6) 

Adapun kaum Ad, mereka menjadi sombong di muka bumi tanpa alasan yang benar, dan mereka berkata: “Siapa yang lebih kuat dari kami?” Tidakkah mereka melihat bahwa Allah Yang menjadikan mereka, Dialah yang lebih kuat? Tetapi mereka tetap mengingkari ayat-ayat Kami. Maka Kami kirimkan angin dahsyat menimpa mereka pada hari-hari yang naas, untuk Kami rasakan kepada mereka azab yang hina di dunia; dan azab di akhirat lebih hina lagi, dan mereka tak akan mendapat pertolongan. (QS Fushilat/41:15-16) 

Kaum Ad juga telah mendustakan. Maka betapa ngerinya azab-Ku dan peringatan-Ku. Telah Kami kirimkan angin dahsyat menimpa mereka, pada hari naas yang hebat. Merenggut manusia seolah mereka akar-akar pohon palma yang dijungkirkan. Maka betapa ngerinya azab-Ku dan peringatan-Ku. (QS Al-Qamar/54:18-21) 

Kaum Samut ditimpa bencana berupa kejadian luar biasa. 

Kaum Samud dan Ad mendustakan adanya bencana yang menggemparkan. Kaum Samud dihancurkan oleh hujan angin, guntur, dan petir. (QS Al-Haqqah/69:4-5) 

Adapun Tsamud, Kami beri mereka bimbingan, tetapi mereka lebih menyukai kebutaan hati daripada bimbingan. Maka azab hina yang memekakkan telah menimpa mereka, akibat apa yang telah mereka perbuat. Dan Kami selamatkan mereka yang beriman dan bertakwa. (QS Fushilat/41:17-18) 

Bencana kaum Lut berupa kehancuran kota.

Ingatlah Lut ketika ia berkata kepada kaumnya: “Kamu melakukan perbuatan keji yang tak pernah dilakukan oleh siapa pun makhluk sebelum kamu. Patutkah kamu mendatangi laki-laki, membuat keonaran di jalan raya, dan melakukan perbuatan mungkar di tempat-tempat pertemuan kamu? Tetapi jawaban kaumnya tidak lain hanyalah: “Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu berkata benar.” Lut berdoa: “Tuhanku, tolonglah aku dari orang-orang yang berbuat kerusakan.”

Tatkala utusan Kami datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka berkata: “Kami hendak menghancurkan penduduk negeri ini, karena sungguh mereka zalim.” Ibrahim berkata: “Tetapi di sana ada Lut.” Mereka berkata: “Kami lebih tahu siapa yang ada di sana. Kami pasti akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya, kecuali isterinya; ia termasuk mereka yang tinggal di belakang. Tatkala utusan-utusan Kami mendatangi Lut, ia merasa sedih dan tak berdaya melindungi mereka; tetapi mereka berkata: “Jangan takut dan jangan sedih; kami datang hendak menyelamatkan kau dan pengikut-pengikutmu, kecuali isterimu; ia termasuk mereka yang tinggal di belakang. Kami akan menurunkan kepada penduduk negeri ini suatu bencana dari langit, karena perbuatan mereka yang fasik. (QS Al-‘Ankabut/29:28-34) 

Allah swt membinasakan tentara bergajah Abrahah dari Abisinia yang hendak menghancurkan Ka’bah pada tahun kelahiran Nabi Muhammad saw. 

Tidakkah kauperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah? Bukankah Dia membuat rencana mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) jadi sia-sia? dan untuk melawan mereka Dia mengirim burung-burung beterbangan. Melempari mereka dengan batu-batu dari tanah liat yang dibakar. Lalu Kami buat mereka seperti ladang Jerami yang hampa, yang biji-bijinya habis dimakan. (QS Al-Fil/105:1-5) 

Maha Benar Allah swt dengan firman-Nya, 

Dialah yang menjadikan kamu sebagai wakil-wakil di bumi, dan mengangkat derajatmu, yang seorang di atas yang lain, untuk menguji kamu atas karunia yang diberikan-Nya kepadamu. Allah cepat menjatuhkan hukuman. Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS Al-An’am/6:165).

487

Related Post