Miftah Bersyukur Yati Pesek Jelek sehingga Tidak Jadi Londe

Jakarta | FNN - Buzer berkedok penceramah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah baru saja menggegerkan rakyat  se-Indonesia lantaran pernyataannya yang tidak beradab pada seorang penjual es teh. 

Sebelumnya Miftah juga banyak melakukan narasi yang amoral. Jejak digital bersaksi bahwa Miftah memang sering mengeluarkan kalimat tak pantas dalam kotbah-kotbah massalnya. 

Diunggah dalam akun TikTok @feedgramindo3 Miftah juga pernah merendahkan komedian Yati Pesek  dengan kalimat yang tak pantas dan menghina.

"Kulo niku bersyukur Bu Dhe Yati elek, milo dadi sinden. La nek ayu dadi lonte," (Saya bersyukur Bu Dhe Yati jelek, maka jadi sinden. Kalau cantik jadi lonte). Demikian pernyataan Miftah yang arogan dalam potongan video TikTok yang beredar luas.

Viralnya video-video Miftah masa lalu turut mempercepat masyarakat mendesak Presiden Prabowo memecatnya dari jabatan khusus kepresidenan. Miftah sebelum dipecat, diminta untuk segera mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Agar marwah Miftah masih tetap terjaga, jika seandainya keputusan akhir dari Istana Kepresidenan harus mengakhiri kontrak kerja sebagai buntut dari umpatan yang dilontarkan kepada pedagang es teh dalam sebuah acara di Magelang, Jawa Tengah, itu.

Apalagi, menurut Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid, polemik Gus Miftah yang menghina pedagang es teh hingga memunculkan desakan agar mundur dari jabatannya sangat besar. Bahkan sudah menjadi bahan gunjingan se-Indonesia. 

“Untuk itu sebaiknya Miftah legowo melepas jabatan itu. Agar beliau tetap bisa menjaga marwahnya sebagai pendakwah, sebagai pengayom umat,” kata Habib Syakur, melalui keterangan tertulis, Kamis, 5 Desember 2024.

Ulama asal Malang Raya tersebut menilai apa yang dilakukan Miftah memang tidak sepenuhnya salah. Sebab, jemaahnya pun memang menghendaki hadir ke majelis tersebut. Walaupun dalam konteks guyon, namun ucapan Miftah tentu akan menjadi konsumsi pihak yang tidak menyukainya.

“Ya itu mungkin qodarullah, tidak mungkin semua itu tanpa kehendak-Nya. Jadi saya kira pemerintahan Prabowo akan sering digoyang isu ini, kalau Miftah masih menjadi Utusan Khusus,” jelasnya.

Sejauh ini sudah banyak tokoh dan netizen yang menyuarakan pemecatan Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden. Hal ini sebagai buntut dari kata-kata Miftah kepada Sunhaji, penjual es teh yang saat itu sedang berdagang di majelis Magelang Bershalawat pada Rabu malam, 20 November 2024.

Setelah umpatan tersebut viral di media sosial, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya pun sampai menegur langsung Gus Miftah dan meminta agar mendatangi Sunhaji untuk meminta maaf secara langsung.

“Presiden sudah memberikan teguran kepada yang bersangkutan melalui Sekretaris Kabinet untuk segera meminta maaf kepada Bapak Sunhaji, yang mungkin saja dan sangat mungkin terluka perasaannya karena kejadian kemarin,” terang Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, Rabu 4 Desember 2024. 

Miftahpun akhirnya cepat - cepat minta maaf kepada penjual es tersebut. Namun desakan mundur tetap menggema. Bahkan sosok orang yang duduk di samping Miftah saat berceramah juga menjadi sasaran netizen untuk segera berrobat.

"Tak hanya itu, pendamping Miftah yang duduk di sebelahnya juga terpingkal pingkal melahap guyonan Miftah yang menghina dan merendahkan. Dia juga harus bertanggungjawab " kata warganet dalam kolom komen.

Buat Miftah dan gerombolannya bisa jadi hal itu bersifat menghibur, tetapi buat penjual es dan penonton video tersebut merupakan penghinaan yang sangat menyakitkan. (abd).

517

Related Post