Anies Membuat Istana Kelimpungan, Elektabilitas Terus Naik, KPU Buat Aturan Baru Soal Curi Start

Kunjungan Anies Baswedan ke Aceh

Jakarta, FNN – Kalau kita amati, dunia politik kita makin menarik dan lucu karena KPU akan segera membuat aturan berkaitan dengan kampanye dini. Ini pasti berkaitan dengan soal Anies Baswedan yang dianggap sudah mulai mencuri start. Masalah inilah yang dibahas dalam Kanal Youtube Rocky Gerung Official edisi Selasa (20/12/22) bersama Rocky Gerung dan Hersubeno Arief, wartawan senior FNN.

“Ini soal ajaib. Apa yang dimaksud dengan kampanye dini, teriak-teriak di lapangan, atau berdiskusi di WA. Kan kalau kita diskusi di WA kampanye apa itu? Jadi, istilah kampanye sekarang itu bukan pada lokasi, tapi pada mutu,” ujar Rocky Gerung mengomentari rencana KPU membuat aturan kampanye. Menurut Rocky, mestinya dibiarkan orang kampanye supaya mutunya lebih cepat dikenal atau visinya lebih cepat diketahui. Sementara kita tahu bahwa waktu kampanye pemilu hanya 75 hari, lalu dibagi 17 partai. Itu berarti satu partai cuma kebagian 4 hari kampanye. Apa yang diucapkan dalam 4 hari. Padahal, Presiden Jokowi menginginkan Indonesia harus berkampanye yang bermutu, kita ingin pemilu bermutu.

Rocky mengajak untuk memeriksa satu-satu kegilaan sistem kampanye pemilu: pertama, dilarang di kampus-kampus. Padahal, bermutu itu artinya diuji di kampus. Pikiran yang bermutu harus diuji di depan fasilitas akademis. Kedua, calon presiden moralnya haus kuat. Untuk menguji moral itu, calon presiden mesti berbicara di masjid atau di gereja, karena itu tempat menguji moral. Kalau kita ingin setiap kandidat mengucapkan visi misinya, biarkan dia bicara di mana saja. Selalin di kampus dan tempat ibadah, calon presiden bisa datang ke pers. Ini malah lebih bagus untuk melihat kemampuan bahasa tubuhnya berhadapan dengan jurnalis-jurnalis kritis.

“Jadi, sebetulnya, hal-hal yang sifatnya ingin menghalangi itu yang dipakai. Mestinya menganjurkan, bukan menghalangi. Jadi prinsip utama dalam kampanye itu semua boleh, kecuali yang dilarang. Sekarang terbalik, semua dilarang kecuali yang diizinkan,” kata Rocky.

Kelihatannya, semua aturan ini ditujukan untuk menghalangi Anies dan kelihatannya Anies mulai bikin pusing tujuh keliling. “Jadi ini Pemilu untuk menghalangi Anies, bukan untuk menyiapkan sarana kompetisi. Jadi, yang terbaca KPU di-drive oleh istana. Demikian juga Bawaslu. Jadi sudah dari awal kita tahu ini enggak bakal bermutu,” ujar Rocky. Padahal, kita ingin pemimpin yang berpikir, yang konsepsional, karena dia akan menghadapi dunia baru yang 2024 mulai segala macam jenis teknologi tumbuh, aspirasi demokrasi ada di mana-mana, dan soal lingkungan.  Sebetulnya itu yang penting dan itu tidak cukup dengan hanya 4 hari, tambah Rocky.

Menurut Rocky, seseorang diminta untuk mentaati jadwal kampanye adalah benar. Tetapi, yang disebut jadwal kampanye adalah jadwal yang memungkinkan dia bertemu pikiran dengan pikiran dengan rakyatnya. Itu tidak mungkin dalam jadwal teknis. Jadi, ada jadwal yang memang teknis (yang hanya 75 hari), tapi jadwal kampanye etis dan konseptual harusnya setiap saat.

Tema ini menjadi semakin menarik karena kita diingatkan ketika Anies ditegur karena dianggap sudah mencuri start. Kemudian Partai Demokrat dan PKS mengingatkan bagaimana dengan Pak Jokowi yang mengendorst calon presiden di mana-mana. Alasan Bawaslu agak konyol,karena menyatakan bahwa itu bukan di tempat ibadah. Lalu, apakah mungkin Anies sekali-kali mengumpulkan orang di Gelora Bung Karno, Jakarta? “Jadi, kelihatan emang tidak ada alasan maka dicari-cari alasan itu. Jadi, Anies justru dianjurkan untuk ngumpulin massa lebih besar lagi, tapi jangan di tempat ibadah,” kata Rocky.

Kalau keadaannya seperti ini, menurut Rocky, kita akan masuk pada upaya untuk melihat pemilu yang bermutu, tapi dengan panitia yang tidak bermutu. Akhirnya, bisa jadi orang akan bingung untuk di mana bisa mendengar visi calon presidennya. Akibatnya, semua orang yang ingin  berpartisipasi dalam pemilu malah menganggap lebih baik tunggu amplop saja karena di wilayah-wilayah yang sangat mungkin bersih dari politik uang, justru dilarang.  “Jadi, cara berpikir KPU betul-betul dungu. Saya hanya memperhatikan bahwa bahasa tubuh mereka adalah bahasa untuk menghalangi. Jadi, sebetulnya dengan cara itu kita lihat bahwa ini pasti nggak akan netral Pemilu ke depan. Jadi, Anies akan diupayakan untuk nggak boleh muncul di mana-mana,” tegas Rocky. (sof)

395

Related Post