Anti Klimax Agresi, Putin Penjahat Perang

Oleh Ridwan Saidi, Budayawan

(Foto Jenderal Roman Gorilov, Rusia. Putin perintahkan tangkap jenderal ini, karena pengkhianat. Tapi apakah wajar dan manusiawi pesawat-pesawat Rusia bombardir 24 rumah sakit di Ukraine yang tewaskan 72 pasien dalam agresi 16 hari Rusia ke Ukraine Feb-Maret 2022  ini?).

Selama ini dalam banyak media di Indonesia berita didominasi oleh keunggulan tentara Rusia. Juga pengamat tertentu mencurahkan harapannya agar Rusia dapat menangkan perang. 

Kalangan pengamat di barat persoalkan sikap Indonesia, walau lewat twitter Presiden Jokowi menyerukan stop perang. Mungkin sikap ini dianggap terlalu normatif diibanding dengan Singapore.

Singapore ikut menjalankan sanksi  finansial (dan econ) USA terhadap Rusia.

Kemarin 17/3/2021 Tribun Banten.news beritakan Putin perintahkan penangkapan Jenderal Rusia Roman Gorilov atas tuduhan berkhianat. Ini anti klimax setelah ucapan  Putin di awal perang bahwa kiamat urusan Tuhan, tapi Eropa dan USA kiamat urusan saya.

Seperti diberitakan Herald Indonesia bahwa 28.000 tentara Rusia korban. 11.000 tewas, 17 ribu luka dan dibui. Sebelumnya media beritakan Alutsista Rusia yang dihancurkan  hampir 400 tank, lebih 1000 kendaraan lapis baja, pesawat tempur dan helicopter 80.

Belum lagi dampak econ dan finance yang akan mencekik Rusia akibat sanksi yang dijatuhkan pihak Barat.

Sementara itu buat Putin sendiri lebih parah karena Senat USA, disusul dengan ICC, menyatakan Putin penjahat perang. 

Sikap yang dinyatakan kalangan diplomatik RI sudah benar bahwa Indonesia concern dengan masalah humanitarian akibat perang.  

Tentulah begitu, karena lebih 2 juta penduduk Ukraine mengungsi.

Indonesia tidak pro Rusia, kalau ada sejumlah kalangan mengharap Rusia menang, memang begitulah. Tapi biasanya sedikit lagi mereka berubah.

www.inews.id kasih khobar bahwa Menhan Ukrain menyatakan kondisi Ukrain sudah stabil.

Perang ini berakhir begitu saja tanpa Putin lempar handoek. (*)

324

Related Post