Demonstrasi Para Ulama, Orator Ajak Polisi Bergabung
Jakarta, FNN – Massa aksi tolak kenaikan BBM kembali berlanjut di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (23/09/22). Persaudaraan Alumni 212 memotori aksi tersebut bersama Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) dengan sejumlah organisasi masyarakat lainnya ikut meramaikan demonstrasi yang diberi nama Aksi Bela Rakyat 2.
Demo yang didominasi oleh ormas Islam tersebut terpantau kondusif. Para ulama mulai memadati titik kumpul sekitar pukul 13.00 WIB dan membacakan selawat serta doa-doa seiring mengarahkan para demonstran untuk berkumpul di sekitar kawasan Patung Kuda.
Para ulama disediakan tempat lesehan dan berkumpul bersama massa aksi mendengarkan seruan orasi. Terlihat rombongan emak-emak ikut memadati lokasi demo, salah satunya adalah Barisan Emak-emak Militan (BEM).
Doa bersama sempat diselingi dengan pembacaan surah Yasin secara berjamaah yang dipimpin oleh Muhammad Yusuf. Beberapa ulama, ustaz, hingga perwakilan ormas lainnya menyerukan orasi singkat mengenai kebijakan pemerintah ini.
"Jujur, sekarang kita nih rakyat dibungkam atau tidak? Dibungkam atau tidak? Manakala ada orang yang gak setuju dibilang radikal, betul? Manakala ada orang menuntut keadilan dibilang perusuh, betul atau tidak? Katanya negara demokrasi," seru Habib I. Al-Habsyi dalam orasinya.
Salah satu orator dari Gerakan Muslim Jakarta juga menyinggung bahwa tuntutan atas kenaikan BBM juga untuk polisi.
"Tuntutannya termasuk buat istri-istri polisi, buat ibu-ibu polisi, buat orang tua polisi, termasuk juga buat polisi sendiri. Bagi para polisi yang hari ini gak ikut mendukung kita, bodoh polisi," tegasnya.
Selain menyampaikan orasi, massa juga melakukan solat Asar berjamaah, terutama untuk laki-laki. Dari pantauan FNN, Maharani Peduli kembali menyediakan bantuan logistik berupa pangan dan Divisi Kemanusiaan PA 212 juga mengerahkan bantuan medis dengan menerjunkan ambulans ke tempat demonstrasi.
Ormas lain yang juga datang ke lokasi di antaranya, Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ), Ruang Akal Pikiran (RAP), Aliansi Rakyat Menggugat (ARM), Kebangkitan JawaradanPengacara (Bang Japar), Serikat Pengemudi Daring (Speed), dan sejumlah kelompok buruh serta mahasiswa yang juga menghadiri demo ini.
GNPR menegaskan apabila tuntutan mereka belum juga didengar oleh pemerintah, maka mereka akan terus melakukan demonstrasi. (oct)