Gorden Baru Anggota DPR, Rocky Gerung: Mereka Pikir Kalau Gorden Tebal Bisa Menutupi Korupsinya
Jakarta, FNN - Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengadakan lelang pengadaan gorden dengan pagu anggaran sebesar Rp 48.745.624.000 dengan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp 45.767.446.332 sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11 persen. Anggaran tersebut diperuntukkan untuk pengadaan di 505 unit rumah jabatan di mana nilai satu set gorden untuk satu rumah akan berada di angka sekitar Rp 80 juta di luar pajak atau Rp 90 juta jika dihitung dengan pajak.
"Sebagian besar (rumah) itu gordennya tidak ada, sebagian itu hilang dan dibuang karena memang sudah lapuk dan sangat tidak memadai. Saya enggak tega menyampaikan itu, sudah 13 tahun itu sudah seperti kain pel sebenarnya," kata Indra dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (28/3/2022).
Proyek penggantian gorden yang memakan puluhan miliar menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk warganet. Ada ribuan cuitan tentang '48,7 M' menjadi trending tropic di Twitter pada Senin (28/03/2022).
Warganet dibuat terheran-heran dan mempertanyakan keputusan ini. Mereka merasa janggal dengan angka fantastis yang diperlukan untuk membeli gorden. Beberapa warganet turut mengusulkan agar anggaran tersebut digunakan untuk mengatasi persoalan lainnya yang terjadi di masyarakat.
"48,7 M boleh gak sih dibeliin minyak aja?" ujar warganet.
"Wow, angkanya fantastis banget. Bisa kebayang gak kalau dana 48,7 M + 11 M itu dipakai buat renovasi bangunan sekolah yang mangkrak di daerah terpencil atau bikin jembatan penyeberangan di desa-desa terisolir biar anak-anak sekolah ga perlu lagi susah nyebrangin sungai buat sekolah," sahut warganet yang lain.
Seperti diketahui, tak hanya berencana mengganti gorden, rupanya DPR turut mengalokasikan anggaran sebesar Rp 11 miliar untuk pelapisan aspal hotmix area kompleks parlemen.
Menanggapi rencana pengadaan gorden rumah dinas anggota DPR, pengamat politik Rocky Gerung menyatakan bahwa wakil rakyat tidak punya empati di tengah kesulitan ekonomi yang didera masyarakat.
“Ini nggak punya hati dan tidak punya otak. Gorden itu bukan kebutuhan dasar anggota DPR. Mereka pikir kalau gordennya tebal, maka mata rakyat tidak bisa melihat bahwa mereka koruptor. Apa yang mau ditutupi,” kata Rocky dalam perbincangan dengan wartawan FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis, 31 Maret 2022.
Rocky menduga ada modus korupsi dalam pengadaan gorden tersebut. “Anggota DPR memasukkan angka ke dalam anggaran DPR supaya dia mendapat uang dan mungkin cuma dibelikan sepersepuluh dari harganya. Selebihnya dia pakai. Siapa yang akan kontrol bahwa anggota DPR betul-betul pakai buat beli gorden dengan angka yang sangat fantastis,” tegasnya.
Rocky tak habis pikir dengan kelakuan para wakil rakyat. Dalam keadaan masyarakat dalam kesusahan, anggota dewan malah pamer horden. “Ngapain pamer horden, mustinya anggota DPR pamer otaknya itu. Ajaib memang negara ini,” paparnya. (ida, sws)