Hari Keempat Aksi Mogok Makan Herianto: Kondisi Makin Kritis
Jakarta, FNN - Herianto pria 46 tahun kelahiran Ciamis, Jawa Barat, hingga hari ke empat masih bertahan di depan kantor Kemnaker menggelar aksi mogok makan.
Kondisi kesehatannya semakin menurun.
"Saya alami pusing dan sakit perut dan keluar darah pas saya buang air tapi saya tidak ingin terlihat lemah apalagi di hadapan orang-orang kemnaker," kata Herianto.
Sejak Senin 25 Juli 2022 hari pertama Herianto menggelar aksi mogok makan, M.Ridwansyah & M.Thoriq, perwakilan dari Front Millenial Jabodetabek telah mencoba berinteraksi dan akan mengawal perjuangan Herianto sampai tuntutan dan hak-haknya terpenuhi.
Di hari ke empat ini Front Millenial Jabodetabek (FMJ) kembali menemui Herianto sebagai bentuk solidaritas dan pengawalan terhadap kasusnya.
"Kami dari mahasiswa menyatakan ini adalah bentuk tamparan keras kepada lembaga terkait bahwa sampai hari ini masih banyak kasus-kasus pelanggaran terhadap para pekerja dan salah satunya yang dialami Herianto sejak 2015 lalu," kata Ridwansyah.
Ridwansyah menyimpulkan dari cerita Herianto memilih sikap melakukan aksi mogok makan di depan kantor Kemnaker merupakan upaya terakhir yang ia tekadkan. Sebab sejak 2017 sudah banyak upaya yang dilakukan diantaranya secara prosedural, namun tidak sama sekali mendapatkan titik terang atas tuntutannya.
Menurut Herianto sejak hari pertama sudah beberapa kali ada pihak perwakilan dari Kemnaker yang menemui Herianto.
"Tadi juga ada yang ke sini lagi bilangnya dari Direktorat pemeriksaan meminta saya untuk masuk kedalam dengan embel-embel mau di urus, tapi saya inginnya ibu menteri yang menemui saya disini, saya sudah 4 hari kok seakan tidak dilihat," kata Herianto.
"Juga tadi ada anak magang yang disuruh anter makanan ke saya, sejak kemarin juga tidak pernah saya terima, saya tidak bercanda untuk mogok makan," katanya.
"Saya melihat tadi sore mobil ibu menteri keluar dari kantor tapi nemuin saya juga ngga," kata Herianto.
Front Millenial Jabodetabek (FMJ) melihat upaya interaksi pihak-pihak Kemnaker kepada Herianto hanya untuk melemahkan semangat dan mencoba melakukan provokasi dengan cara berkali-kali memberikan makanan padahal jelas-jelas Herianto melakukan aksi mogok makan.
Adapun tuntutan Herianto dengan harapan dipenuhi seluruhnya, kami FMJ mendukung tuntutan tersebut yaitu:
1. Kemenaker harus memberikan sanksi tegas kepada PT BUMI HUTANI LESTARI, Atas tindakan sewenang-weanang dan melawan Hukum yang dilakukan kepada Herianto dan Pekerja lainnya.
2. Perusahaan harus bertanggungjawab untuk memberikan hak kepada Herianto sebagai Pekerja diantaranya adalah Upah dan jaminan Kecelakaan Kerja DLL.
3. Mendesak Kemenaker untuk mewujudkan keadilan dan memberikan perlindungan hukum kepada para Pekerja yang memiliki nasib yang sama. (sws)