Jokowi Sensi Banget: Gegara Anies, Batal Buka Munas Kahmi 2022, Kalah Pamor?

Jakarta, FNN - Dalam beberapa hari ini, ada rumor politik yang menjadi perbincangan hot di berbagai grup percakan media sosial. Rumor politik itu dipicu oleh munculnya sebuah informasi bahwa presiden Jokowi batal hadir membuka munas Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) yang ke-11, yang berlangsung di Kota Palu Sulawesi Tengah, gara-gara Anies Baswedan juga hadir dalam kegiatan tersebut. Padahal, Sabtu, 26 November 2022, Presiden Jokowi tampil sangat excited, sangat gembira di depan para pendukungnya di Gelora Bung Karno. Pembatalan ini menunjukkan bahwa presiden Jokowi sangat sensi dan takut kalah pamor dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, membahas hal ini dalam Channel Hersubeno Point edisi Minggu (27/11/22).  

Munas KAHMI berlangsung dari tanggal 24 sampai 28 November 2022. Sedianya, Presiden Jokowi akan membuka Munas tersebut pada hari Jumat, 25 November, namun mendadak Pak Jokowi membatalkan kehadirannya. Padahal, sampai beberapa hari menjelang pelaksanaan Munas, panitia sudah mendapat kepastian Presiden Jokowi akan hadir.  Bahkan, tanggal 18 November, 6 hari sebelum pelaksanaan Munas, panitia sudah memastikan bahwa Presiden Jokowi akan hadir. “Sampai saat ini, Pak Presiden masih on schedule akan hadir membuka acara Munas KAHMI, sesuai jadwal. Insyaallah Presiden Jokowi akan tiba di Palu pada 25 November 2022,” kata Ruslan Sangaji, sekretariat panitia daerah Munas ke-11 KAHMI.  

Namun, tiba-tiba Jokowi batal hadir dan digantikan oleh wapres Ma'ruf Amin. Saat menyampaikan sambutan pembukaan, Wapres Ma'ruf Amin mengonfirmasi bahwa semula yang akan hadir Presiden Jokowi,  “Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena atas limpahan karunia-Nya kita dapat bertemu pada acara pembukaan Musyawarah Nasional KAHMI ke-11 ini. Saya terlebih dahulu menyampaikan salam hangat dari Bapak Presiden yang sedianya akan menghadiri acara ini, namun berhalangan karena harus memenuhi agenda kenegaraan yang lain.” 

Masalahnya, mengapa Presiden Jokowi tiba-tiba membatalkan kehadirannya? Padahal, persiapan penyambutan dan pengamanan juga sudah sangat matang. Ruslan Sangaji mengaku Kepala Biro Operasi Polda Sulawesi Tengah, Kombes Nurman Wijayadi, sudah meminta panitia Munas KAHMI untuk mengirimkan nama-nama yang akan hadir pada acara pembukaan itu, khususnya nama-nama penting yang akan duduk dalam posisi VIP, berkaitan dengan proses pengamanan.  Dia juga memastikan pengamanan terhadap Presiden Jokowi menjelang Monas ke-11 KAHMI sejak 24 November akan mulai diperketat. Sebanyak 150 pasukan pengamanan Presiden pada H-3 akan dikirim ke Palu untuk memastikan keamanan Presiden selama berada di kota Palu. Bahkan, masyarakat dan panitia tidak dibenarkan mengoperasikan drone saat kehadiran Presiden di arena Munas KAHMI. Selain itu, Polda Sulawesi Tengah juga akan melakukan dukungan pengamanan dengan maksimal demi suksesnya pelaksanaan event nasional tersebut .

Namun, di media sosial, beredar tulisan dari Ayu Nitiraharjo, panitia Munas KAHMI. Beberapa portal juga memuat informasi tersebut. Informasi yang dibagikan oleh Ayu Nitiraharjo berjudul “Jokowi gagal membuka Munas KAHMI, kenapa?” Tulisan tersebut menginformasikan bahwa ntinya Jokowi membatalkan kedatangannya pada pembukaan Munas KAHMI ke-11 di Palu, 25 November 2022. Pembatalan terjadi hanya -2 sebelum acara. Ceritanya selengkapanya bisa dibaca di media sosial. 

Benarkah informasi yang ditulis oleh Ayu Niti Raharjo yang juga dimuat sejumlah media-media online. “Sejauh ini, belum ada konfirmasi dari istana, tapi fakta bahwa presiden rencana mau hadir tapi tidak hadir, sahih, dan dikonfirmasi oleh wakil presiden Ma'ruf Amin,” ujar Hersu. 

Sementara itu, sambutan yang  gegap gempita terhadap kehadiran Anies Baswedan di Palu memang benar adanya. Di arena kongres, Anies memang menjadi bintangnya. Bahkan,dalam sambutannya, ketika menyebut sejumlah tokoh yang hadir, Wapres akhirnya dengan senyum-senyum menyebut nama “Pak Anies” setelah para peserta kongres meneriakkan nama “Anies”. Para peserta kongres bukan hanya meneriakkan nama, tetapi juga berebut selfie dengan Anies Baswedan. Di luar arena kongres, sambutan terhadap Anies lebih meriah lagi. Dia bahkan disambut sejak tiba di bandara dan diarak sampai ke kota. 

Kembali ke pertanyaan awal, benarkah Jokowi batal membuka Munas KAHMI karena takut kalah pamor dengan Anies Baswedan? “Kalau sudah dijadwalkan jauh-jauh hari, kecuali ada hal-hal yang sangat mendadak, misalnya kunjungan ke gempa bumi dan sebagainya, wajar kalau batal. Tapi acara KAHMI juga acara yang sangat penting, dan Jokowi sudah berjanji akan hadir,” ujar Hersu. 

Kalau benar bahwa Jokowi tidak hadir dalam Munas KAHMI karena takut kalah pamor dengan Anies, “Sangat disayangkan. Sebab Presiden Jokowi diundang sebagai presiden dan seorang kepala negara, bukan sebagai seorang politisi yang punya preferensi terhadap pilihan-pilihan politiknya, siapa capres yang akan didukungnya,” tegas Hersu. Menurut Hersu, harusnya Presiden Jokowi menunjukkan keteladanan dan berdiri mengayomi semua kepentingan. Jangan membawa-bawa persoalan personal ke ranah pribadi, apalagi kalau ini dendam pribadi. (ida)

363

Related Post