Kabupaten Ogan Komering Ulu Terima 620 Vial Vaksin Sinovac

Baturaja, FNN - Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, menerima 620 vial vaksin COVID-19 jenis Sinovac yang didistribusikan oleh Pemerintah Provinsi Sumsel untuk pelayanan publik dan masyarakat umum usia 18 tahun ke atas di wilayah itu.

"Ratusan vial vaksin tiba di Kabupaten OKU pada Jumat (23/7) sore," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu (OKU), Andi Prapto di Baturaja, Sabtu.

Dia menerangkan pendistribusian 620 vial atau 6.200 dosis vaksin Sinovac ke Kabupaten OKU mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian guna memastikan diterima dalam keadaan baik.

Setibanya di Kabupaten OKU, kata dia, ribuan dosis vaksin tersebut langsung disimpan di gudang farmasi milik Dinas Kesehatan Kabupaten OKU yang terletak di Kelurahan Tanjung Agung, Kecamatan Baturaja Barat.

"Sebelum didistribusikan ke seluruh tempat pelayanan vaksinasi yang ada di Kabupaten OKU, vaksin disimpan dulu beberapa hari di gudang farmasi dengan suhu yang telah ditentukan oleh pihak logistik," kata dia.

Selanjutnya vaksin akan segera didistribusikan ke 18 puskesmas dan tiga rumah sakit di Kabupaten OKU, termasuk beberapa titik lokasi tempat pelayanan vaksinasi dalam program serbuan vaksin yang digelar TNI/Polri.

Dia menjelaskan ribuan dosis Sinovac tersebut diperuntukkan bagi pelayan publik dan masyarakat usia 18 tahun ke atas, termasuk lansia untuk vaksinasi tahap kedua.

Sementara berdasarkan data per 23 Juli 2021 realisasi vaksinasi COVID-19 di Kabupaten OKU baru mencapai sekitar 15 persen atau sebanyak 46.369 warga sudah mendapat suntikan vaksin tahap pertama dari target 277.000 sasaran.

Sedangkan, jumlah warga yang sudah mendapat vaksinasi tahap kedua tercatat baru sekitar 18.352 orang termasuk tenaga kesehatan dan pelayanan publik di Kabupaten OKU.

"Sejauh ini animo masyarakat OKU untuk divaksin sangat tinggi, namun terkendala persediaan vaksin terbatas. Bahkan, beberapa puskesmas sempat menunda vaksinasi ratusan warga akibat stok vaksin habis," ujar Andi.

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan diharapkan dapat memperlancar suplai vaksin ke tingkat kabupaten/kota sesuai kebutuhan agar pelaksanaan vaksinasi berjalan maksimal. (sws)

296

Related Post