Kembang Jepun
Oleh Ridwan Saidi, Budayawan
Nama Kembang Jepun di kota Surabaya.masih bertahan. Di Jakarta sudah lama diganti dengan Jl Bendungan Hilir.
Sebutan Jepun untuk Jepang karena pengaruh Melayu
Orang Jepang, seperti dilaporkan panel relief Borobudur XI M, sudah di Andunisi walau tetbatas pada suku Ainu.
de Haan melaporkan dalam Oud Batavia bahwa orang Jepang pada 1623 menyokong protes Kaum Betawi yang menolak pergantian nama kota Jakatera dengan Batavia.
Di Gg Chasse, nama lama yang berganti dengan Jl Pembamgunan II, komunitas Jepang nendirikan Ginza pada tahun 1930.
Ginza berikut dibangun di lapangan Monas pada 12 Maret 1942.
Jauh sebelum ini, di Karet Belakang di bawah fly over Cassablanca, komunitas Jepang mendirikan Téng Sin.
Lokasi TÉNG Sin sekarang dekat klenteng. Sebagai toponim Téng Sin lebih dikenal dari Karét Belakang, atau Karbela.
Posisi Karét Téng Sin dan Karét Bij vaak berseberangan dibelah jalan Sudirman.
Sin bahasa Egypt artinya Tuhan. Gunung Sinai di Mesir, harusnya ditulis Sin Ai, oh Tuhan. Sin To relasi manusia dengan Tuhan.
Téng artinya penerangan. Ini bahasa Melayu resapan yang artinya penerangan. Téng Loléng artinya lampu jalan.
Pada tahun 1943 pemerintah pendudukan Jepang mengangkat putra Minang Dahlan Abdullah menjadi Walikota Jakarta, atau Jakurata sebutan waktu itu. Sebelumnya Dahlan Wakil Walikota.
Dahlan berperan dalam proses kemerdekaan. Pada bulan September 1945 Dahlan diganti Suwiryo sebagai Walikota Jakarta.
November 1945 Dahlan menjadi anggota KNIP.
Tahun 1948 Dahlan Dubes RI untuk Iraq. Ini dijabat Dahlan tiga bulan saja. Ia wafat. Dahlan Abdullah dimakam di kompleks pemakaman Syekh Qadir Jailani di Bagdad.
Jika saya renungkan proses kemerdekaan RI, kerap saya bertanya sendiri, apa missi pendudukan Jepang 3,5 tahun di Indonesia? (*)