Maya Menghormati Sumber Kehidupan

Lukisan XVI M Kali Adem, Sunda Kalapa.

Oleh Ridwan Saidi - Budayawan

Bangsa Maya hormat pada sumber kehidupan, misalnya air. Kali Ciliwung, atau Che Liwung, Che Sedane (lurus), tapi Cipete bukan sungai, pete itu pangan, dihormati juga. Perubahan ucap dari che ke ci adalah hal lumrah dalam linguistik. Cideng sejak tahun2 1950-an dibaca Cidéng. Padahal Che Deng. Che panggilan kehormatan.

Ayer = gen. Sunter = water. Di Cilangkap ada hulu Sunter, Sunter saja dekat Kemayoran.

Jadi kata Sunter lebih dulu untuk water, kemudian baru air.

Kemayoran bukan Tana Mayor. Pokok kata: mayor/mayur. Mayur = sayur2an atau sayur mayur.

Lapangan terbang Kemayoran dibuka tahun 1910. Yang bekend di Kemayoran Bendungan Jago. Jago dari Jogo (Brazil) permainan.

Kemayoran dekat Gunung Sari yang artinya bukit. Kalau Gunung Sahari tak ada artinya 

Di bukit ada goa yg dinamakan Liangbo. Lokasi sekarang dekat SMA Kartini. Antara Liangbo dan Poncol (bukit kecil} dihubungi jalan panjang. Jalan ini Lause, Artinya pedalaman. Kemudian dipernak pemda DKI jadi Jl  Lautze.

Dari Krekot Bunder ke Liangbo dihubungi Gg TUA HONG  artinnya hunian tua.  Dapat juga berarti native. Kalau krekot jenis rumput. Di Krekot ada Gang Pasiam, atau Pa Siam. Migran Thai? MayB

Di Jl Raya Adem Reges ada Gg Pa Si'in ada juga Gg Alfu. Alfu bahasa Armen artinya Ketuhanan.

Rawa Puter  tembus ke utara Mangga Besar. Tahun 1952 Rawa Puter oleh Walkot Samsurijal diganti namanya Karang Anyar. Inilah tradisi pemda DKI, suka ganti2 nama. Rawa Mangun tak diganti, padahal sama2 rawa.

Toponim yang terkait air di Jakarta tak banyak. Pancoran ada di Kota dan dekat Kalibata.

Sungai harus dijaga kebersihanya. Tak boleh buang sampah dan juga tak boleh buang hajat. Buang hajat di-semak2.  Itu dulu. (*)

242

Related Post