Memaknai Arah Survei CSIS

Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)

Publik curiga, 3 bulan sebelumnya CSIS melakukan survei yang menyudutkan Anies, 51,8% para ahli Tidak Puas dengan kinerja Anies: sebagai koreksi survei sebelumnya, 73% Puas dengan kinerja Anies?

Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)

HASIL survei CSIS ‘mengejutkan’, dan menarik untuk dicermati terutama dikaitkan dengan pernyataan SBY dan Andi Arief, Kepala Bappilu Partai Demokrat. Dalam video ‘turun gunung’, SBY mengatakan hanya akan ada dua calon presiden pada pilpres 2024: jahat bukan?

Seperti diberitakan media, elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan unggul secara head to head melawan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk kalangan pemilih muda.

Hal ini tergambar dari hasil survei yang diselenggarakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) terhadap pemilih berusia 17-39 tahun pada 8-13 Agustus 2022 lalu.

Kata Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes, ketika 'diadu' dengan Ganjar, elektabilitas Anies unggul dengan angka 47,8 persen.

“Ketika dilakukan head to head antara Pak Anies dengan Pak Ganjar, nah jadi kami menemukan angka yang ini, Pak Anies 47,8 persen, Pak Ganjar 43,9 persen,” kata Arya dalam acara rilis survei, Senin (26/9/2022).

Dalam simulasi Anies vs Ganjar, CSIS mencatat ada 7,6 persen responden menjawab tidak tahu atau rahasia dan 0,8 persen responden mengaku belum menentukan pilihan.

Anies pun kembali unggul saat disimulasikan menghadapi Prabowo meski ada 8,3 persen responden menjawab tidak tahu atau rahasia dan 0,3 persen belum menentukan pilihan.

Anies mendapat angka yang lebih besar, 48,6 persen, Prabowo 42,8 persen.

Dalam simulasi Ganjar vs Prabowo, elektabilitas Ganjar sebesar 47,2 persen mengungguli Prabowo (45 persen), tidak tahu/rahasia (7,5 persen), dan belum tentukan pilihan (0,3 persen).

Namun, dalam survei yang sama, Ganjar tercatat unggul pada simulasi 14,7, dan 3 nama. “Kenapa terjadi seperti ini karena tadi ada switching karena ada perpindahan dukungan pemilih dari dukungan sebelum-sebelumnya,” kata Arya, seperti dilansir Kompas.

Survei diselenggarakan CSIS pada 8-13 Agustus 2022 kepada 1.200 responden berusia 17-39 tahun di 34 provinsi se-Indonesia. Survei ini memiliki margin of error +/- 2,48 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Jadi, menurut survei CSIS, Anies unggul head-to-head lawan Ganjar maupun Prabowo. Sepertinya CSIS ingin menyampaikan Anies bakal tidak terbendung menjadi presiden pada 2024. Meskipun surveinya unggul di kalangan pemilih muda, tapi realitanya mungkin saja unggul di seluruh kalangan pemilih.

Tapi, banyak pihak berpendapat motif survei CSIS ini untuk justifikasi, Anies bahwa tidak terbendung. Maka itu silakan ambil langkah yang diperlukan. Hal ini bisa membuat pernyataan SBY dan Andi Arief menjadi realita, cuma ada dua calon presiden pada 2024, dan Anies akan disingkirkan?

Publik curiga, 3 bulan sebelumnya CSIS melakukan survei yang menyudutkan Anies, 51,8% para ahli Tidak Puas dengan kinerja Anies: sebagai koreksi survei sebelumnya, 73% Puas dengan kinerja Anies?

Sebelumnya, CSIS menunjukkan, mayoritas responden tak puas dengan kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Dalam laporan survei berjudul “Pemindahan Ibu Kota Negara: Prospek Kepemimpinan Jakarta dan Implikasi Sosial, Politik, dan Ekonomi ke Depan”, sejumlah ahli yang dipandang memiliki pengetahuan dan keahlian berperan sebagai responden.

“Kita dapati persepsi yang terbelah, tingkat kepuasan angkanya 47,6 persen. Sementara yang tidak puas kinerja Pemprov adalah 51,8 persen,” kata peneliti CSIS Noory Okthariza dalam konferensi pers, Senin (6/6/2022).

Sementara, 0,6 persen responden menjawab tidak tahu dan tidak jawab (TT/TJ). Oktha menyebut bahwa temuan tersebut memperlihatkan ada perbedaan persepsi antara responden ahli yang digunakan CSIS dan masyarakat umum yang digunakan sejumlah lembaga survei.

Misalnya, kata dia, hasil survei Populi Center pada Februari 2022 yang menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat umum atas kinerja Anies dan Riza Patria mencapai 73 persen.

Tetapi, hasil itu berbeda dengan temuan CSIS kali ini. Hal ini terjadi karena para ahli yang menjadi responden CSIS dianggap lebih obyektif dalam melihat persoalan.

Selain itu, para ahli juga diklaim mengerti mengenai persoalan di Jakarta termasuk lebih mengetahui plus dan minus dari suatu kebijakan yang dikeluarkan Anies dan Riza Patria.

“Tapi mungkin ada jawaban lain, misalnya banyak kebijakan di Jakarta itu dipersepsikan atau dirasakan secara berbeda oleh banyak lapisan yang ada di masyarakat kita di Jakarta,” terang Oktha.

Temuan CSIS juga melaporkan kepuasan para ahli atas kinerja Anies dan Riza Patria di sejumlah bidang. Misalnya dalam bidang pengupahan. Sebanyak 69,4 persen responden puas, 30 persen tidak puas, dan 0,6 persen TT/TJ.

Hal yang Baik Bidang transportasi, sebanyak 64,7 persen responden puas, 34,7 persen tidak puas, dan 0,6 persen TT/TJ. Kemudian bidang harga kebutuhan pokok, sebanyak 54,1 persen responden puas, 42,9 persen tidak puas, dan 2,9 persen TT/TJ.

Bidang harmoni sosial, sebanyak 53,5 persen responden puas, 45,3 persen tidak puas, dan 1,2 persen TT/TJ. Bidang birokrasi, sebanyak 47,1 persen responden puas, 52,4 persen tidak puas, dan 0,6 persen TT/TJ.

Selanjutnya bidang lapangan kerja, sebanyak 37,6 persen responden puas, 60,6 persen tidak puas, 1,8 persen TT/TJ. Bidang lingkungan, sebanyak 32,4 persen responden puas, 66,5 persen tidak puas, 1,2 persen TT/TJ. Lalu, bidang hunian layak, sebanyak 24,7 persen responden puas, 74,7 persen tidak puas, dan 0,6 persen TT/TJ.

Adapun sampel penelitian ini yakni kelompok ahli yang dipandang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam memprediksi dan menganalisa isu sosial, politik, dan ekonomi.

Kategori sampelnya yakni peneliti, dosen, profesional, anggota DPR/DPRD hingga birokrat. Survei ini dilakukan pada 29 Maret-12 April 2022 dengan cara wawancara tatap muka dan virtual.

Pertanyaannya, apa relevansi pendapat ahli dibandingkan rakyat yang telah merasakan langsung hasil kinerja Anies Baswedan? (*)

406

Related Post