Nabi Dihina, Umat Islam Tak Boleh Diam

Haikal Hasan, Pembina Majelis Keluarga Indonesia (MKI).

Jakarta, FNN - Penghinaan yang dilakukan Napur Sharma, Juru Bicara Partai Bharatiya Janata Party (BJP) terhadap Nabi Muhammad SAW di sebuah TV di India memicu kecaman dari umat Islam di berbagai belahan dunia. 

"Ini sangat menyakitkan perasaan umat Islam, karena Nabi Muhammad itu sosok yang sangat dimuliakan, kita harus ramai-ramai memprotesnya, " tegas Ustadz Haikal Hassan, Pembina Majelis Keluarga Indonesia (MKI). 

Penceramah yang biasa dipanggil Babe ini menyeru kepada umat Islam tidak tinggal diam dan meminta pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas. 

"Justru kalau kita diam, akan bertambah masalah karena kita sudah kehilangan kecintaan terhadap nabi kita, " ungkap Haikal Hasan yang juga Sekretaris Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) DKI Jakarta ini. 

Menurut Babe, ucapan tokoh Hindu radikal ini bisa memicu kerusuhan sosial  dan memperparah kebencian dari kelompok Islamophobia. Padahal,  Perserikatan Bangsa-bangsa  (PBB) sudah menyeru untuk menghentikan Islamophobia dengan  memproklamasikan 15 Maret sebagai Hari Internasional Memberantas Islamofobia (The International Day to Combat Islamophobia).

 "Meskipun kita ramai-ramai melakukan aksi kecaman, tetap harus menjaga akhlak yang mulia sebagaimana dicontohkan oleh rasululloh, " seru Babe. 

"Semoga aksi ini bisa dicatat sebagai bukti kecintaan terhadap baginda rasululloh, " tambahnya. 

Sementara itu Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW. 

"Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW oleh dua orang politisi India," demikian seperti ditulis secara resmi lewat akun Twitter Kementerian Luar Negeri Indonesia @Kemlu_RI, Senin (6/6/2022).

Pihak Kemlu pun menuliskan bahwa pernyataan tersebut sudah disampaikan kepada Duta Besar India di Jakarta. 

Negara lain  yang juga mengutuk penghinaan yang dilakukan Napur Sharma adalah UEA, Oman, Irak, Maladewa, Yordania, Libya dan Bahrain. Sebelumnya, Kuwait, Iran dan Qatar telah memanggil duta besar India untuk mendaftarkan protes mereka, dan Arab Saudi telah mengeluarkan pernyataan tegas. (TG)

459

Related Post