Percakapan di Medsos Menunjukkan Sentimen Negatif terhadap Prabowo - Gibran Sangat Tinggi

Tagar asal bukan Prabowo

Jakarta, FNN - Jika kita melihat hasil dari berbagai lembaga survei, posisi AMIN yang selama ini selalu berada di peringkat ketiga, saat ini sudah bergeser ke peringkat dua. Sementara, posisi Ganjar yang semula berada di peringkat pertama melorot ke posisi ketiga.

Namun demikian, kalau versi wakil ketua tim pemenangan Ganjar – Mahfud, Andi Wijayanto, mereka punya survei internal dan digabungkan dengan berbagai big data, Ganjar masih berada di peringkat kedua. Oleh karena itu, mereka menyimpulkan bahwa masih sangat terbuka kemungkinan siapa yang akan masuk ke putaran kedua.

Sama seperti kebanyakan lembaga survei lain yang tidak terafiliasi dengan Prabowo – Gibran tentunya, TPN Ganjar memprediksi bahwa Pilpres akan terjadi dua putaran. Apalagi kalau kita mengamati pergerakan percakapan di media sosial, yang penggunanya didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z, atau  yang disebut juga generasi digital. Generasi ini menjadi pemilih terbesar pada pemilu 2024 ini, sehingga percakapan yang terjadi di media sosial akan sangat berpengaruh pada perubahan pilihan.

Dalam percakapan di medsos ini, tampak sekali sentimen negatif terhadap pasangan Prabowo - Gibran sangat tinggi, mulai dari disebut belimbing sayur, etik ndasmu, perdebatan di capres dan cawapres, sampai tagar asal bukan Prabowo.

Dalam percakapan antar-pendukung paslon 01 dan 03, juga ada semacam kesepakatan siapa pun yang masuk ke putaran dua, mereka akan saling mengalihkan suaranya, yang penting asal bukan Prabowo.

“Ini menurut saya ini fenomena mengejutkan, karena selama ini kita memahaminya bahwa enggak mungkin ketemu antara grassroot 01 dengan 03, karena spektrumnya jauh banget. Tetapi, ternyata bersama dengan proses waktu mereka mulai semacam ada kesadaran,” ujar Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, di kanal You Tube Hersubeno Point edisi Selasa (2/1).

Kabar terbaru adalah peristiwa yang terjadi di Cilincing, Jakarta Utara. Ketika Prabowo berkampanye di sana dan bekerja sama dengan konten creator  melakukan masak bersama warga, ada pengakuan warga bahwa mereka dikumpulkan oleh Babinsa dan dijanjikan akan mendapatkan uang dari capres Prabowo.

“Saya kira ini penting diklarifikasi, karena jika itu yang terjadi, kita semakin khawatir bahwa bukan hanya dugaan aparat kepolisian yang terlibat, tapi juga aparat TNI di level bawah, di Babinsa, yang juga dilibatkan dalam pemenangan paslon nomor 2 Prabowo – Gibran,” ujar Hersu.,

Menurut Hersu, kalau tidak diklarifikasi ini berbahaya sekali, TNI diseret-seret ke ranah politik. Apalagi yang terjadi di Boyolali, ketika para pendukung Ganjar -Mahfud dihajar ramai-ramai oleh prajurit yang ada di Boyolali.(ida)

334

Related Post