PIALA TELUK 2024, Inspirasi Bahrain untuk Jepang

Oleh Sabpri Piliang | Wartawan Senior

     Pelawak kesohor Amerika Serikat Chris Rock, tengah mengajari Bahrain cara "melawak" di Jaber Al-Mubarak  Al-Hamad Stadium (Kuwait). 
    Sambil membawa catatan ke panggung (lapangan). Pelatih Bahrain Dragan Talajic, seperti halnya Chris Rock. Mencatat, bagian "lawakan" mana yang diperbaiki, dan mana yang berhasil.
     Beberapa baris "word" lawak yang membuat penonton terpingkal, itu pertanda sukses. Kekalahan Bahrain, atas rangking 158 (FIFA) Yaman 1-2 (Gulf Cup), adalah kekeliruan. Sekaligus "inspringly" (inspiratif).
       Suksesnya lawakan Chris Rock (59), atau suksesnya Dragan Talajic memenangkan pertandingan. Akan menjadi "tulang punggung" pertunjukan, atau "matchday" berikutnya. Realitasnya, Bahrain kalah.
     Eksperimen Pelatih Bahrain, Dragan Talajic menurunkan 11 pemain cadangan) versus Yaman, telah mengajari, setidaknya Jepang terhadap Indonesia di "matchday" ke-10 (terakhir) 'pre-World Cup', Juni mendatang.
      Kepastian Bahrain menjadi Juara Group B (Piala Teluk) ke-26 yang kini tengah berjalan di Kuwait. Menjadikan tim berjuluk "Mutiara Teluk Persia" ini, membangkucadangkan seluruh pemain intinya.
      Bahrain yang terlihat perkasa di "matchday" satu dan dua Piala Teluk '24: mengalahkan Irak (2-0), dan menjungkalkan Arab Saudi (3-2), tanpa beban.
      Mengemas poin 6.  Membuat 'si maroon' ini rileks. Sekalipun harus kalah melawan Yaman. Pesaing terdekatnya Arab Saudi, tak mungkin bisa menjuarai Group. 
     Menang versus Irak 3-1, dan menang lawan Yaman 3-2. Arab Saudi gagal menjadi juara Group B. Sekalipun poin sama-sama 6, dan selisih gol sama-sama Plus 3 (6-3), The Green Falcon, kalah "head to head" (regulasi FIFA) dari Bahrain.
       Dini hari nanti (semifinal), juara Group B Bahrain akan bersua 'runner up' Group A,  tuan rumah Kuwait (00.45). Sebelumnya Oman (juara Group A) berhadapan dengan 'runner up' Group B (Arab Saudi) pukul 21.30.
     Sadar atau tidak. Apa yang terjadi di Piala Teluk (Gulf Cup), atau dikenal sebagai "Khaleeji Zain" ini, memberi panduan pada Jepang untuk mengistirahatkan pemain intinya: Ayase Ueda, Koki Ogawa, Kyogo Furuhashi, Takefusa Kubo, Zion Suzuki, Shogo Taniguchi, Ko Itakura, Koki Machida, Wataru Endo, Kaoru Mitoma, Takumi Minamino. Saat  melawan Indonesia di "matchday" terakhir (10).
     Namun demikian,  di "matchday" ke-7 melawan Bahrain, sebagai momentum untuk lebih cepat lolos ke Piala Dunia. Jepang akan bertarung masih dengan nama-nama di atas.
      Berpoin 16 hingga "matchday" ke-6. Kemenangan atas Bahrain (Rangking FIFA 81), akan memastikan Jepang (rangking FIFA 15) lolos terlalu dini ke Piala Dunia 2026 (AS-Kanada-Meksiko) dengan poin 19.
     Saya tidak akan berkalkulasi bagaimana pertandingan Indonesia versus Australia (20 Maret) di Sydney. Dengan tambahan penyerang Ole Romeny, Jay Idzes dkk, anggap saja menang.  Sementara Jepang melibas Bahrain.
      Berlanjut Jepang menghadapi Arab Saudi (25 Maret), dan Indonesia menjamu Bahrain di GBK. Publik Indonesia tetap berharap, Jepang belum memainkan pemain "substituted". 
     Sementara, di waktu yang sama Calvin Verdonk, Elo Romeny, dan Marselino Ferdinan, tentunya mampu bermain seperti saat melawan Arab Saudi di "matchday" ke-5 lalu (menang 2-0). 
       Tak usah lagi menghitung hasil China dan Arab Saudi. Bila skenario menang lawan Australia dan Bahrain, Indonesia akan memperoleh poin 12. Sementara Jepang dengan mengalahkan Arab Saudi, memiliki poin 22.
      Berlanjut ke "matchday" ke-9 (5 Juni) Timnas Indonesia akan melawan China, sementara Jepang melawan Australia. Jepang yang memiliki hubungan historis, ekonomi , dan kesejarahan yang amat erat dengan Hindia Belanda (Indonesia). Pasti ingin membantu kelolosan Timnas Indonesia.
       Menurunkan tetap pemain kelas satunya, "coach" Hajime Moriyasu (pelatih Jepang) diharapkan mampu membawa "Samurai Biru",  menggulung "The Socceroos".
       Bercermin dari Timnas Bahrain di "Gulf Cup" yang kini tengah berlangsung. Kita berharap Jepang, mau menurunkan Tim pelapis (bukan inti) di "matchday" terakhir (10 Juni) versus Indonesia. Belum tentu menang, setidaknya ada harapan.
       "Saya lebih suka lamunan untuk masa yang akan datang. Daripada sejarah masa lalu". Presiden ke-3 AS Thomas Jefferson (1743-1826) mengingatkan. Tentang harapan dan impian.
       Lamunan kita, Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Semoga. (**).

260

Related Post