PKI Tidak Punya Kaitan Historis dengan Sarekat Islam
Oleh Ridwan Saidi, Budayawan
SEBAGAIi komunitas sarekat dagang sudah ada di zona-zona ekonomi sejak Islam kuasai dagang di Indonesia pada X M. Sarekat dagang yang memilih Syahbandar.
Sarekat Dagang Islam (SDI) Samanhudi tahun 1905 di Solo: "koperasi" batik muslim dan nonpolitik.Tak pula sentralistik. Berdirinya Sarekat Dagang di Jakarta oleh Tirtoadisuryo tahun 1909 dan di Bogor oleh Bajenet tahun 1909.
H0S TJokroaminoto ikut SDI tapi mungkin tak ada kaitan inspiratif dengan kelak berdirinya SI tahun 1912. "Sejarawan' kait-kaitkan keduanya.
Pendiri Sarekat Islam (SI) Omar Said dan Ali Surati Indian Moslem. A Muis later on. Diduga Surati ide drager perlunya organisasi Islam idiologis. Mungkin ia Pan Islamisme jaringan Pekojan.
SI memperoleh RECHTSPERSOON tahun 1913. Menurut A.P.E Korver tahun 1914 anggota SI sudah 2 juta. Ini yang memikat Yahudi Belanda dengan 85 grupnya masing-masing anggota SOCIAL Democratisch Partij en Social Democratisch Actie Partij, ke Jawa dan kontak Omar Said pada tahun 1914.
Tahun 1914 Sneevliet yang leftist bikin ISDV Indische Social Democratisch Vereeniging. Ia minta ke Onar Said tiga kader SI top buat kembangkan ISDV. Maka Semaun, Darsono, Tan Malaka gabung ISDV dan sejak itu tak ada urusan dengan Sarekat Islam. Apa pun yang dibuat ISDV, SI tak hirau.
Pada tahun 1920 ISDV berkongres di Semarang dan mereka ganti nama jadi Perserikatan Komunis Hindia Belanda, PKHB. Omar Said langsung menyatakan bahwa dia dan SI tak ada hubungan dengan PKHB.
PKHB tahun itu juga bikin aksi pemogokan. Belanda marah, Semaun dibuang ke Rusia. PKHB dilarang. Tahun 1922 Semaun balik Jawa lalu bikin Sarekat Pekerja, tapi tak laku.Tahun 1926 SI jadi Centraal Sarekat Islam. Tahun 1931 jadi PSII, parpol.
Tahun 1931 Omar Said dipenjara didakwa terima uang dari Jerman dua juta gulden. Tak terbukti, Omar Said dibebaskan.
Tahun 1934 Haji Omar Said Tjokroaminoto wafat.
Tidak ada SI Merah dan SI Putih. Yang kongres tahun 1920 di Semarang bukan SI tapi ISDV yang reinkarnasi jadi PKHB.
Foto Gedong Sarekat Dagang di Roa Malaka, anno 1540. (*)