Politik No Kang
Oleh Ridwan Saidi -Budayawan
Ada 2 jenis permainan dadu:
1. Koprok: Butir dadu bisa 1 atau 3. Butir dadu, pada foto di atas, diletak di piring lalu ditutup tempurung dan dikoprok.
2. Sintir: Bentuk dadu sintir atas bawah permukaan dadu diberi tangkai untuk tmemutar (sintir). Kalau dadu sudah beputar di atas piring, baru ditutup tempurung.
Baik koprok mau pun sintir sama dalam menentukan nomor yang tampil 1 sampai 6, setelah dadu tergeletak. Yang main pasang taruhannya di nomor-nomor yang ditulis di lembar kertas tebal yang digelar di tanah. Ce kang: pasang 1 nomor di antara 6 nomor. No kang: pasang 2 nomor. Sa kang: pasang tiga nomor.
Ini permainan judi yang terlarang dan haram. Saya menguraikan ini agar metapore politik yang saya gunakan dapat diikuti.
Prospek politik Indonsia tak begitu baik. Satu per satu negarar terkebelakang digoncang prahara politik: Pakistan, Sri Lanka, Mogadishu, Indonesia.
Kata sang putra, ayah dan ibunya, Jokowi dan isteri, berkemas-kemas tinggalkan Jakarta.
Memang tersiar luas pemberitaan di bulan Mei ini ada gerakan massa tuntut Presiden mundur. Kalau ini menjadi fakta tentu Pilpres 2024 versi reformasi bye bye.
Banyak orang yang bersikap politik no kang. Semangat dengan gerakan perubahan, tapi joget-joget juga dengan pilpres reformasi.
Bahkan dukung salah satu capres. Ini namanya tak punya disiplin berpikir.
Ilmu politik menuntut disiplin, memahami perilaku pilitik juga bercita-cita politik menuntut disiplin.
Kalau tidak, berarti cuma muter2an macam dadu sintir. (RSaidi)