Sulsel Target Turunkan Angka Stunting 5,81 Persen
Makassar, FNN - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menargetkan penurunan angka stunting 5,81 persen dengan prevalensi stunting 27,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,59 persen hingga akhir 2022.
"Meski selama tiga tahun terakhir menurun, tetapi masih belum mencapai target. Makanya kita masih punya PR bersama yakni angka stunting turun 5,81 persen," ungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulsel Andi Nurseha di Makassar, Sabtu.
Saat ini, angka stunting yang masih tinggi di Sulawesi Selatan Kabupaten Jeneponto, Maros, Bone dan beberapa lainnya.
Jika sebelumnya pada 2021, Sulsel memiliki lokus penurunan stunting di 85 lokasi, tahun 2022 angka tersebut meningkat menjadi 240 lokus guna mempercepat upaya penurunan stunting dengan lebih banyak menjangkau masyarakat.
"Tahun ini kita 240 lokus, mudah-mudahan ini bisa memaksimalkan aksi stop stunting untuk menurunkan prevalensi stunting di Sulawesi Selatan," tambah Nurseha.
Nurseha menguraikan bahwa fokus utama pencegahan stunting adalah bagaimana pola asuh, makan dan sanitasi lingkungan yang harus dijaga agar tumbuh kembang anak tetap normal di 1000 hari pertama kehidupan.
Maka dari itu, menurut Nurseha, sinergitas lintas sektor yang melibatkan pemerintah hingga pihak swasta sangat dibutuhkan untuk penurunan stunting di Sulawesi Selatan.
Dinas Kesehatan juga akan berkolaborasi dengan berbagai sektor seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Perwakilan BKKBN Sulsel, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Sosial hingga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).
"PMD sebagai leading sektor pada pedesaan sangat penting untuk bersinergi, sebab kita akan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dimulai dari tingkat desa dan kelurahan," ujarnya. (mth)