Wajah Kunjungan Presiden ke Luar Negeri
Oleh Prof. Sofyan Efendi | Mantan Rektor UGM
Presiden Prabowo Subianto (PS) buat kesalahan besar yang menyangkut wilayah tumpang tindih (Natuna dan sekitarnya) melalui kerjasama pembangunan bersama yang ditandatangani 2 (dua) Kepala Negara Cina dan RI untuk wilayah yang diakui dunia sebagai wilayah kita.
Penandatanganan kerjasama tersebut tanpa didasari pengetahuan tentang perkembangannya sebagai wilayah kita akan merupakan salah satu kesalahan yang dilakukan oleh Presiden RI, karena tidak di dukung oleh Wapres, Menlu, Seskab, dan Sesneg yang kurang faham kepentingan NRI dan kepertingan negara negara ASEAN.
Kunjungan ke US menunjukkan, Presiden PS hanya diterima Presiden Joe Biden yang berkuasa lebih kurang 2 (dua) minggu lagi, yang dianggap Indonesis bukan sebagai negara sahabat, yang mengajukan beberapa permintaan kepada Indonesia, sehingga menyimpang dari rencana Indonesia.
Mungkin kunjungan ke Peru dan negara lain, tidak jelas apa tujuannya? Wah susah Presiden kita nampaknya hanya didorong tujuan hanya untuk pencitraan pribadi dan bukan untuk memperjuangkan Non Blok guna menyusun hubungan yang setara dengan Tiongkok dan dg AS sebagai Super Power.
Sehingga Presiden yang ingin diakui kekuasaannya, sayangnya beliau tidak dibantu oleh Wapres, Menlu, Seskab, dan Sesneg yang punya pengetahusan yang memadai tentang faktor pendukung dalam negeri, regional, serta pengetahuan super power yang dihadapi Tiongkok, AS, EU, dan kerkuatan regional di ASEAN.
Jadi upaya PS membangun kerjasama yang efektif dengan Tiongkok, AS, dan negara lain perlu didukung oleh pengetahuan yang lengkap tentang sejarah Indonesia sebagai pelopor Non Blok, dan penilaian yang benar tentang seberapa solid dukungan politik kepada Presiden PS.
Inisiatif tentang wilayah semacam tersebut tidak menjadi daerah persengketaan antara negara besar dengan kita, inisiatif kerjasama sebaiknya dibahas bersama dengan berbagai unsur masyarakat dalam negeri, dengan negara lain khususnya ASEAN agar usulan Indonesia mendapat dukungan solid dari seluruh unsur bangsa dan regional.
Demikian pembicaraan tentang kunjungan LN Presiden PS pada 100 hari pertama pemeritahannya. (*)