olahraga
Djokovic Depak "Raja Tanah Liat" di Semifinal Roland Garros 2021
Jakarta, FNN - Unggulan teratas Novak Djokovic memupuskan impian Rafael Nadal untuk memenangi gelar Grand Slam ke-21 di permukaan tanah liat yang menjadi favorit Nadal lewat perseteruan ketat di babak semifinal French Open, Jumat malam waktu Paris (Sabtu WIB). Petenis Serbia itu menyingkirkan petenis berjuluk "Raja Tanah Liat" dari Roland Garros dengan skor 3-6, 6-3, 7-6(4), 6-2 yang diselesaikan selama empat jam dan 22 menit. "Ini pasti pertandingan terindah yang pernah saya mainkan di sini, di Paris," kata Djokovic, yang bertutur dalam Bahasa Prancis setelah pertandingan. Pertandingan antara Djokovic dan Nadal terbilang sensasional dan tak terduga. Meski Djokovic unggul 29-28 dalam catatan pertemuan sebelum pertandingan malam ini, namun Nadal punya total kemenangan 105-2 di pertandingan Grand Slam tanah liat dan 7-1 dalam pertemuannya dengan Djokovic di lapangan yang sama. Sempat kalah di set pertama, tetapi Djokovic tidak pernah kehilangan fokusnya melawan unggulan ketiga Nadal yang sudah mengantongi 13 gelar dari Roland Garros. "Mungkin Anda melihat saya bahwa tidak ada tekanan di pertandingan ini, tapi percayalah bahwa nyatanya ada banyak tekanan," Djokovic mengungkapkan, seperti dilansir ATP Tour di laman resminya. Setelah awal yang lambat, Djokovic mampu menekan Nadal untuk di set kedua guna mencegahnya mengambil inisiatif permainan reli yang melelahkan. Nadal sering melawan balik sepanjang pertandingan, tetapi Djokovic tidak pernah memberikannya peluang membalas untuk waktu yang lama. Nadal hanya kalah satu set di turnamen ini saat memasuki semifinal, yang terjadi di perempat final saat melawan Diego Schwartzman. Pada partai puncak, Djokovic akan bertemu unggulan kelima Stefanos Tsitsipas yang berjuang melewati Alexander Zverev 6-3, 6-3, 4-6, 4-6, 6-3 dalam waktu tiga jam dan 37 menit di semifinal pertama hari Jumat. Djokovic punya keunggulan 5-2 melawan petenis berusia 22 tahun itu, dan dia mengalahkannya dalam lima set di semifinal Roland Garros tahun lalu. (sws)
Indonesia Akhiri Kualifikasi Piala Dunia dengan Keok 0-5 dari UEA
Jakarta, FNN - Indonesia mengakhiri kiprah dalam Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia dengan kalah 0-5 dari Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Zabeel, Dubai, Jumat malam waktu setempat. Disaksikan langsung melalui saluran resmi turnamen di Jakarta, Sabtu dini hari, kelima gol UEA diciptakan oleh Ali Mabkhout (dua gol), Fabio de Lima (dua gol) dan Sebastian Tagliabue. Indonesia memiliki kesempatan memperkecil kedudukan melalui tendangan penalti, tetapi eksekusi Evan Dimas ditepis kiper Ali Khaseif. Pada pertandingan itu, pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong menginstruksikan anak-anak asuhnya agar bertahan sejak menit pertama. Namun, Shin hanya dapat memberikan perintah dari jauh lantaran dilarang mendampingi tim di tepi lapangan dan ruang ganti menyusul akumulasi kartu kuning yang diterimanya. Garis pertahanan yang rendah dari skuad Garuda membuat UEA leluasa membangun serangan dan menguasai pertandingan. Gol pertama UEA pun hadir pada menit ke-22 melalui kaki Ali Mabkhout yang menyepak bola pantul hasil tendangan Khalfan Mubarak. Enam menit kemudian, Fabio de Lima mengonversi umpan silang Mahmoud Kamis menjadi gol dengan sundulannya. Skuad Garuda memiliki peluang memperkecil kedudukan, tetapi tendangan penalti Evan Dimas pada menit ke-39 tak berujung gol. Penalti diberikan setelah bek UEA menyentuh bola dengan tangan. Skor 2-0 untuk keunggulan UEA bertahan sampai pertandingan memasuki masa jeda. Pada babak kedua, Indonesia tampil lebih menyerang dengan masuknya Egy Maulana, Witan Sulaeman, Syahrian Abimanyu dan Muhammad Rafli. Akan tetapi, UEA tetap tidak tergoyahkan. Tim asuhan Bert van Marwijk rutin menggebrak dan pada menit ke-49 memaksa Adam Alis menjatuhkan Khalfan Mubarak dalam kotak terlarang. Ali Mabkhout maju sebagai penendang penalti dan sukses menyarangkan bola. Itu menjadi gol kesepuluh Mabkhout dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Pada menit ke-55, Fabio Lima menghadirkan gol keduanya yang lagi-lagi berkat assist Mahmoud Kamis. UEA menutup pertandingan dengan skor 5-0 setelah pemain pengganti Sebastian Tagliabue menuntaskan serangan timnya dengan gol. Posisi Indonesia pun tak berubah dalam Grup G yaitu juru kunci dengan hanya satu poin dari delapan pertandingan. Evan Dimas dan kawan-kawan tak lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022. Skuad Garuda pun menjadi tim dengan pertahanan terburuk karena kebobolan 27 gol dan hanya membuat lima gol. Sementara UEA menduduki posisi kedua klasemen sementara Grup G dan masih harus bertarung melawan Vietnam untuk merebut posisi pertama agar melenggang langsung ke putaran ketiga. Berikut susunan pemain kedua tim. Indonesia: Muhammad Riyandi-pg, Asnawi Mangkualam, Arif Satria (63', Syahrian Abimanyu), Rizky Ridho (84', Didik Wahyu), Pratama Arhan, Osvaldo Haay (46', Witan Sulaeman), I Kadek Agung, Rachmat Irianto, Adam Alis, Evan Dimas (kapten, 76', Muhammad Rafli), Kushedya Yudo (46', Egy Maulana). UEA: Ali Khaseif-pg, Walid Abbas (kapten, 82', Hasan Almuharrami), Shaheen Abdalla (71', Khalifa Mubarak), Ali Hassan Alblooshi, Ali Ahmed Mabkhout (82', Sebastian Tagliabue), Bandar Mohammed, Khalfan Mubarak, Caio Canedo (63', Mohammad Jumaa), Fabio de Lima, Abdalla Ramadan (63', Majed Hassan), Mahmoud Khamis. (sws)
Leonardo Bonucci Minta Italia Tetap Rendah Hati
Jakarta, FNN - Bek tengah Italia Leonardo Bonucci yang menjadi salah satu faktor Turki tak bisa mendekati daerah penalti Azurri dalam laga perdana Euro 2020 di Stadion Olimpiade Roma, Sabtu dini hari WIB, meminta rekan-rekannya tetap rendah hati sekalipun telah mengawali perjalanan Euro 2020 dengan langkah sangat meyakinkan seusai menang 3-0 atas Turki. "Ini pacuan pertama yang kami harapkan akan menjadi perjalanan panjang. Sepantasnya ada antusiasme saat ini, tetapi kami juga mesti tetap rendah hati," kata Bonucci dalam laman Euro 2020, Sabtu. "Kami mesti tahu bahwa kami bisa kompetitif melawan siapa pun jika kami tampil di lapangan seperti penampilan kami hari ini," sambung bek tengah Juventus tersebut. Rendah hati mungkin yang membuat Italia tetap tenang dan dingin dalam menjalani laganya seperti mereka perlihatkan saat melawan Turki dini hari tadi. Lorenzo Insigne yang mencetak salah satu dari tiga gol yang bersarang ke gawang Turki menyebut ketenangan seperti itu sebagai salah satu kunci kemenangan timnya sehingga mereka tetap menekan, tetapi saat bersamaan disiplin dalam menghentikan manuver lawan ke daerah mereka. "Kami membuat awal yang lamban tetapi kami berhasil mengatasinya dan mencetak tiga gol pada babak kedua," kata striker Napoli tersebut. "(Pelatih timnas Turki Roberto) Mancoini menyuruh kami untuk tetap tenang dan fokus kepada pertandingan, itu yang kami lakukan, dan akhirnya kami mencapai tujuan kami," sambung Insigne. Insigne dan kawan-kawan akan berlaga kembali Rabu pekan depan menghadapi Swiss dalam pertandingan kedua mereka di Grup A, sebelum mengakhiri fase grup mereka melawan, Wales Minggu pekan depan. (sws)
Atlet Olimpiade Tokyo Akan Dipantau Menggunakan GPS
Jakarta, FNN - CEO Komite Penyelenggara Tokyo 2020, Toshiro Muto, mengatakan atlet Olimpiade akan dipantau menggunakan GPS seperti yang dilakukan kepada media asing, Reuters melaporkan Rabu. Muto juga mengatakan sistem pemantauan akan digunakan tidak untuk melacak setiap gerakan peserta Olimpiade tetapi untuk melacak mereka secara retroaktif jika muncul masalah. Tokyo akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2020 yang telah satu tahun ditunda dan akan dimulai 23 Juli, di tengah kekhawatiran bahwa acara global itu akan menambah beban sistem medis yang telah terbebani akibat pandemi virus corona. Penyelenggara Tokyo 2020, Selasa, mengatakan jurnalis luar negeri yang meliput Olimpiade Tokyo akan dilacak pergerakannya dengan GPS, dan terancam tidak dapat meliput jika melanggar aturan. Kepala Penyelenggara Tokyo 2020 Seiko Hashimoto mengatakan teknologi pelacakan akan digunakan untuk memastikan mereka hanya pergi ke tempat yang seharusnya. Dia menambahkan wartawan akan lebih didorong untuk tinggal di hotel yang telah ditunjuk daripada penginapan pribadi. Hashimoto mengatakan jumlah hotel akan dikurangi, dari yang semula direncanakan 350 menjadi sekitar 150, sebagai upaya menjaga pengunjung tetap berada di bawah pengawasan ketat. Penonton dari luar negeri telah dilarang menghadiri Olimpiade, dan penyelenggara akan memutuskan pada akhir bulan ini berapa banyak penonton domestik yang dapat menonton pertandingan. (mth)
Maywether vs Logan Youtuber Sensasi The Money Rp 5, 9 Miliar Per Menit
By M. Nigara Jakarta, FNN - BUKAN Floyd the money Mayweather jika langkahnya tidak diikuti dengan sensasi. Di atas dan di luar ring, di dalam dan di luar rumah. Sensasi terus mengiringinya. Senin (7/6/2021) pagi waktu Indonesia Barat atau Ahad (6/6/2021) malam waktu Amerika, the Money begitu sapaannya, akan kembali membuat sensasi. Tvone, televisi yang paling utama menayangkan laga tinju dunia, kembali akan menayangkan laga tersebut. Mayweather untuk kedua kalinya kembali naik ring setelah menyatakan pensiun. Laga terakhir melawan Connor McGregor, secara resmi dicatat dalam ring record-nya meski sang lawan bukan seorang petinju. Dulu, Muhammad Ali saat bertarung dengan Inoki, seorang pegulat dari Jepang, tidak memasukkan laga tersebut. Baik Ali maupun para praktisi tinju sama-sama sepakat menyatakan laga itu hanya sebagai show. Bahkan laga eksibisinya melawan petinju asal Belanda, Rudy Lubers, di Stadion Utama, Senayan, 1973, awalnya juga tidak dimasukkan dalam catatan Prof Ali karena laga itu dianggap sebagai hiburan dan ucapan terima kasih Sang The Greates pada pendukung dan pencintanya di Indonesia. Namun akhirnya Ali membiarkan saat laga itu dicatatkan. Selain Inoki, Ali juga melakukan pertarungan eksibisi dengan dua pemain NFL (Football): Lyle Alzado (1979) dan Dave Sevenko (1983). Youtuber Paul Logan, lawan kedua yang akan dihadapi Mayweather, sekali lagi bukan petinju. Logan adalah seorang youtuber yang baru untuk kedua kalinya naik ring. Di laga perdananya, Logan kalah dari Olajide Williams (9/11/2019). Menurut banyak pihak, utamanya para petinju dan pakar tinju, langkah yang dilakukan the Money sangat konyol. Bahkan tidak sedikit yang curiga bahwa saat ini ekonomi Mayweather sedang mengalami kesulitan, makanya ia melakukan apa pun untuk menutupinya. Benarkah? Wallahu a'lam. Sekadar info saja, untuk laga ini Mayweather membandrol dirinya 10 juta USD atau sekitar Rp 142 miliar untuk delapan ronde. Atau Rp 17,750 miliar per-ronde dan Rp 5,9 miliar per menit. Satu jumlah yang sangat fantastis dan tak mungkin diraih oleh atlet dari cabor mana pun. Masih belum selesai, the Money punya jatah lain yakni 50 persen dari pay perview yang angkanya sangat fleksibel. Persambungan PPV seharga Rp 715 ribu, dan biasanya setiap laga Mayweather tidak kurang dari 500 ribu sambungan. Jika demikian, maka angka yang akan raih the Money tidak kurang dari Rp 178 miliar. Lagi-lagi angka yang sangat musykil bagi atlet yang lain. Sementara itu, Paul yang masuk dalam 10 youtuber di dunia, hanya ajan menerima bayaran 250 ribu USD atau sekitar Rp 3,5 miliar plus 10 persen dari PPV, tampaknya menjadikan laga itu sebagai ajang tambahan viewer saja. Saat ini Paul memiliki pengikut tidak kurang dari 50 juta. Hingga saat ini Paul berhasil meraih 14,5 juta USD atau sekitar Rp 206 miliar. Jadi, bayaran dari pertarungannya sendiri bukanlah tujuannya. Angka Rp 3,5 miliar itu sendiri sesungguhnya terlalu besar jika Paul petinju sesungguhnya. Banyak petinju yang sudah punya nama, bayarannya jauh lebih rendah dari dirinya. Jadi, jika ada orang bertanya hasil pertandingan, jawabnya sederhana, nol besar. Tapi jika melihat hasil uangnya, wuiiiiih dahsyat. Meski demikian, jangan lewatkan laga penuh sensasi itu hanya di tvone, Senin (7/6/2021) pagi. Penulis, wartawan tinju senior dan komentator TVOne
Penyelenggara Olimpiade Tokyo Alami Kebocoran Data
Jakarta, FNN - Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo mengalami kebocoran data melalui akses tidak sah ke alat berbagi informasi yang dikembangkan oleh Fujitsu, Kyodo melaporkan, Jumat. Informasi pribadi bocor dari total sekitar 170 orang yang terlibat dalam manajemen keamanan dan telah berpartisipasi dalam latihan yang diselenggarakan oleh pusat keamanan siber nasional Jepang untuk bersiap menghadapi potensi serangan siber selama acara olahraga tersebut berlangsung. Pada akhir Mei, pelanggaran data telah ditemukan di lembaga pemerintah Jepang, termasuk Pusat Kesiapan dan Strategi Nasional untuk Keamanan Siber dan Kementerian Luar Negeri, menurut Fujitsu dan kementerian yang terkena dampak. Dengan sekitar 50 hari sebelum Olimpiade dibuka di ibukota Jepang, penyelenggara dan pemerintah terus meningkatkan upaya untuk mencegah serangan siber mengganggu pertandingan. Pusat Kesiapan dan Strategi Nasional untuk Keamanan Siber menolak berkomentar apakah informasi yang bocor itu terkait dengan pertandingan dan belum mengonfirmasi adanya gangguan operasi yang dialami organisasi mana pun yang menjadi target serangan siber. Informasi yang bocor tersebut termasuk nama, jabatan dan afiliasi para peserta dari sekitar 90 organisasi, termasuk badan penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade, kementerian, pemerintah daerah yang menjadi tuan rumah tempat diselenggarakan pertandingan, termasuk Tokyo dan Prefektur Fukushima, serta sponsor pertandingan. Takahito Tokita, Presiden Fujitsu, yang juga dikontrak untuk mengawasi sistem komputer klien, meminta maaf kepada Menteri Olimpiade Tamayo Marukawa atas pelanggaran data tersebut. Fujitsu, pada akhir Mei, mengatakan bahwa data beberapa klien korporatnya telah dikompromikan lewat akses tidak sah ke alat, yang digunakan untuk berbagi informasi antara pihak internal dan eksternal perusahaan. Kebocoran data itu kemungkinan karena infeksi malware, menurut sumber, tetapi perusahaan tersebut masih menyelidiki penyebab dan tingkat dampaknya. Instansi pemerintah termasuk kementerian luar negeri dan transportasi mengatakan setidaknya 76.000 alamat email pejabat pemerintah dan pihak eksternal, seperti anggota panel, serta bahan studi tentang pembangunan pemerintahan digital, telah mengalami kebocoran. (sws)
PB PON Meminta Masyarakat Papua Tidak Terprovokasi Polemik Duta-Ikon
Jayapura, FNN - Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Provinsi Papua meminta masyarakat di wilayahnya tidak terprovokasi polemik mengenai penunjukan duta dan ikon kejuaraan empat tahunan itu. Ketua Harian PB PON Provinsi Papua Yunus Wonda kepada Antara di Jayapura, Jumat, mengatakan dalam penunjukan duta dan ikon PON sudah ada keterwakilan Papua yang diangkat. "Boaz Sollosa merupakan keterwakilan orang Papua yang sudah kami angkat," katanya. Menurut Yunus, PON memang dilaksanakan di Papua namun ada warna nusantara yang ingin ditampilkan dalam penyelenggaraan event olahraga nasional tersebut. "Perlu diketahui, dalam acara pembukaan dan penutupan PON XX sekitar 80 persen anak-anak Papua juga akan mengisi acara tersebut," katanya menambahkan. Lebih lanjut Yunus mengakui PON XX merupakan event Papua, meski demikian harus tetap melibatkan banyak pihak dan kalangan. "Saya pikir tidak perlu berpolemik, namun harus menyiapkan diri untuk menyambut PON," katanya menegaskan. Yusuf Wonda menambahkan suksesnya PON XX Oktober nanti juga merupakan suksesnya orang Papua. Sebelumnya, terjadi polemik mengenai penunjukan duta dan ikon PON Papua yang melibatkan artis ibu kota, namun dianggap tidak mewakili orang Papua. Terkait dengan ikon, PB PON telah mengangkat Nagita Slavina. (sws)
Anies Baswedan Sebut Kesuksesan IBL 2021 Contoh bagi Liga Lain
Jakarta, FNN - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kesuksesan Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2021 bisa menjadi contoh bagi kompetisi-kompetisi profesional lainnya yang akan digelar dalam situasi pandemi COVID-19. Seusai menyaksikan langsung gim kedua final IBL 2021 antara Pelita Jaya Bakrie Jakarta melawan Satria Muda Pertamina Jakarta di Mahaka Square Arena, Jakarta, Jumat malam, Anies menilai IBL 2021 yang sudah bergulir sejak Maret lalu itu layak dicontoh karena persiapan yang matang terutama terkait protokol kesehatan. “Saya apresiasi, perjuangan ini tidak mudah. Usaha keras IBL menggelar kompetisi bisa menumbuhkan semangat masyarakat di tengah pandemi. IBL menjadi contoh pelaksanaan protokol kesehatan untuk liga-liga lainnya,” ujar Anies dikutip dari laman resmi IB. Pelita Jaya Bakrie Jakarta menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah merebut kemenangan dalam gim kedua final IBL 2021 dengan skor 71-65 atas Satria Muda Pertamina Jakarta di Mahaka Square Arena, Jakarta, Jumat. Kemenangan yang dikantungi Andakara Prastawa dan kawan-kawan itu pun memaksa gim ketiga final dimainkan pada Minggu (6/6). Anies yang menonton pertandingan hingga tuntas pun mengaku sangat menikmati laga antara dua tim ibu kota tersebut. “Gimnya seru dan menegangkan, tadinya diduga skor akan jauh, tetapi kemudian mendekat. Seru, kedua tim tampil bagus dan bersemangat. Hari Minggu, pertandingan akan menentukan dan seru. Saya akan hadir lagi,” kata Anies.
Antara Kaesang, Raffi, dan Nirwan Bakrie
Apakah mereka bisa seikhlas Nirwan Dermawan Bakrie, sosok yang sudah 40 tahun (sejak awal 1980) jatuh bangun di sepakbola? Tanpa ambisi politik, tidak ingin jadi Ketua Umum PSSI, jadi gubernur, bupati apalagi menteri. Oleh Rahmi Aries Nova Jakarta, FNN - FENOMENA baru terjadi di Liga 2. Kasta kedua dalam gelaran Liga Indonesia tiba-tiba diminati orang-orang kaya di negeri ini. Motifnya tentu masih jadi misteri, tapi tidak ada salahnya 'sajiannya' kita nikmati. Liga 2 yang sebelumnya hanya liga pelengkap, musim ini (kalau jadi bergulir), tampaknya bakal menggeliat. Hal tersebut berkat kehadiran pesohor Raffi Ahmad, putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, dan trah Thohir (kakak adik Garibaldi dan Erick, serta putra Erick, Aga). Kehadiran mereka akan membuat Liga 2 lebih bergengsi dan pasti lebih 'aman'. Siapa yang berani menghentikan 'mainan' anak presiden kan? Tak akan ada lagi pertandingan yang tidak boleh digelar. Izin dari kepolisian pasti bakal lancar tanpa hambatan. Soal motif, kepada media semua sih menjawabnya seragam. Terpanggil membenahi sepakbola, suka dan cinta sepakbola...bla...bla...bla. Soal rencana juga begitu (seragam), akan membangun stadion, membangun akademi sepakbola, membawa timnya lolos ke Liga 1 dan menyumbang pemain untuk tim nasional. Klise. Tapi di luar itu, baik Raffi, Kaesang, juga trah Thohir pasti punya motif tersembunyi. Bisa motif politik atau ekonomi atau gabungan keduanya. Sah-sah saja. Simak saja candaan Kaesang saat ditanya mengapa ia membeli 40 persen saham Persis Solo, alias jadi pemilik dengan share terbesar. "Kalau dijawabnya bercanda kenapa saya ambil Persis, mungkin saya ingin menjadi suksesor pak Ketum (Mochamad Iriawan)" canda Kaesang sambil tersenyum, seperti dikutip BolaSport.com. Yup, syarat jadi Ketua Umum PSSI memang harus berkecimpung di klub. Bisa jadi Kaesang tidak sedang bercanda (berkaca dari sang bapak), karena menjadi Ketua Umum PSSI sarat gengsi dan pijakan yang pas untuk melangkah lebih tinggi. Sebut saja dua mantan Ketua Umum PSSI yang kini menjadi Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan La Nyalla Mahmud Mattalitti yang kini mentereng sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Kaesang juga makin pede karena diback-up Erick yang mantan pemilik Klub Italia Inter Milan dan Menteri BUMN. Simbiosis mutualisme yang sempurna. Kabarnya, kolaborasi keluarga Jokowi dan Thohir menguasai tiga klub di Liga 1 dan Liga 2, yaitu Persis Solo, Dewa (eks Martapura FC) dan 'mungkin' Tim Bhayangkara Solo FC yang sekarang bermarkas di Stadion Manahan. Pada waktu yang hampir bersamaan Raffi, artis yang dekat dengan Jokowi, juga mengakuisisi Cilegon United hingga klub tersebut berganti nama menjadi RANS Cilegon FC. RANS adalah perusahaan milik Raffi yang utamanya bergerak di bidang content creator. RANS Entertainment yang didirikan Raffi bersama sang istri Nagita Slavina sejak 2015 memiliki lebih dari 20 juta subscriber di kanal YouTube mereka, menghasilkan lebih dari 2000 video dengan hampir 3 miliar viewer. Raffi mengaku bersama partnernya Rudy Salim, Presiden Direktur Prestige Motocars akan menggelontorkan Rp 300 miliar untuk 'membesarkan' klub milik mereka tersebut. Rans Entertainment dan Prestige Motorcars akan bekerjasama menciptakan arena olahraga berstandar internasional dengan lapangan FIFA Certified berlokasi di Pantai Indah Kapuk 2 Jakarta. Arena dengan luas 2,7 hektar tersebut rencananya akan menjadi pusat pelatihan berbagai cabang olahraga, bukan hanya sepakbola. Bagaimana kiprah dan komitmen mereka? Layak kita tunggu. Apakah mereka betul 'ikhlas' terjun ke dunia sepakbola yang penuh dinamika? Apakah mereka bisa seikhlas Nirwan Dermawan Bakrie, sosok yang sudah 40 tahun (sejak awal 1980) jatuh bangun di sepakbola? Tanpa ambisi politik, tidak ingin jadi Ketua Umum PSSI, jadi gubernur, bupati apalagi menteri. Tanpa hitungan materi untuk klub, tim nasional, Liga, dan bahkan PSSI. Angka Rp 300 miliar Raffi terbilang kecil kalau dibandingkan dengan yang dikeluarkan Nirwan Bakrie untuk sepakbola nasional. Pada 1991-1992 Nirwan membangun Stadion Lebak Bulus dengan biaya Rp 100 miliar dengan skema BOT (Built Operate Transfer) 30 tahun dengan Pemda DKI Jakarta. Tapi pada 2012 (baru 20 tahun) sudah dikembalikan kepada Pemda. Bukannya kecewa dan kapok, justru sebaliknya, Nirwan terus berbuat untuk sepakbola. Pada 2014 demi mendukung pengajuan proposal FIFA Goal Project, PSSI, yang saat itu dipimpin La Nyalla, ia beri hak pengelolaan atas lahan milik Keluarga Bakrie di Sawangan (eks traning center POR Pelita Jaya) seluas 14 hektar selama 20 tahun. Jadilah kawasan itu resmi sebagai National Youth Training Centre (NYTC). Atas dasar hak pengelolaan itulah, proposal FIFA Goal Project-nya PSSI disetujui FIFA. Kemudian, untuk pertama kalinya dalam sejarah 85 tahun PSSI berdiri, Indonesia akhirnya memperoleh bantuan FIFA Goal Project, berupa lapangan sintetis di NYTC Sawangan seperti yang saat ini terlihat di sana. Sebelumnya project Primavera, Baretti, juga Uruguay, juga dibiayai 100 persen oleh Nirwan. Ia pun sempat membeli Klub Vise di Belgia dan Brisbane Roar di Australia. Jatuh bangun yang paling dramatis mungkin terjadi justru saat Nirwan berstatus pemilik klub di Liga Indonesia (yang juga ia besarkan). Meski ia banyak menolong dan menyelamatkan klub-klub yang kolaps dan nyaris bubar, tapi klubnya sendiri, Pelita Jaya, justru tak terselamatkan. "Nggak ada masalah, ikhlas aja," katanya pada penulis dengan entengnya kala itu. Tapi, roda memang berputar, jatuh bersama Pelita kini Nirwan justru bangkit bersama Persija. "Alhamdulillah juara," kata Nirwan seusai Persija mengalahkan Persib 2-1 (agregat 4-1) di Final Leg 2 Piala Menpora, Minggu (25/4). Roda akan terus berputar, Persija, klub milik Nirwan saat ini, juga klub-klub milik Kaesang dan Raffi akan mengarungi kerasnya kompetisi di masa pandemi ini seusai lebaran nanti. Semua harus melewati ujian, karena sejatinya 'Sepakbola adalah Sekolah Kehidupan' (Joseph 'Sepp' Blatter, Presiden FIFA 1998-2015). ** Penulis, wartawan senior FNN.co.id.
Kasus All England Itu Masalah Prokes, Bukan Diskriminasi
Mau boikot All England? Ini makin ngawur. Digelar sejak 1899, All England menjadi turnamen bulutangkis tertua dunia dan kerap disebut sebagai Kejuaraan Dunia tidak resmi. Semua pemain mendambakan tampil di sini. Turnamen ini juga cuma bisa dihentikan oleh perang dunia, dan tahun ini menjadi penyelengaraan yang ke-111 kali. by Rahmi Aries Nova Jakarta FNN - Kecewa tidak bisa tampil di ajang sebergengsi All England boleh-boleh saja. Marah karena kehilangan kesempatan meraih prize money yang besar pun masih dalam batas wajar. Tapi merasa didikriminasi, menuduh Badminton World Federation (BWF) dan All England tidak profesional, bahkan memprovokasi untuk memboikotnya, rasanya lucu juga. Gilanya Presiden BWF pun mau dilengserkan. Bahkan mau diadukan ke Court of Arbitration for Sport (CAS) yang bermarkas di Lausanne, Swiss. Tanpa dilengserkan Presiden BWF asal Denmark Poul-Erik Hoyer Larsen memang akan habis masa jabatannya pada Mei mendatang. Ia dikabarkan akan fokus mengobati penyakit Parkinson yang dideritanya sejak lima tahun lalu. Poul-Erik sendiri adalah sosok yang sangat menginspirasi bagi banyak pemain bulutangkis di seluruh dunia. Ia bukan cuma sukses sebagai pemain, tampil dalam tiga Olimpiade dan meraih medali emas tunggal putra Olimpiade pada Olimpiade Atlanta 1996 di usia 31. Tapi juga sukses memimpin organisasi bulutangkis dari level negara hingga dunia. Pensiun sebagai pemain, Poul-Erik berkiprah di DBF (PBSI-nya Denmark) pada 2007, kemudian menjadi Presiden Bulutangkis Eropa pada 2010, dan memenangi perebutan kursi Presiden BWF pada 2013 dan 2017. Jejak yang sampai saat ini belum bisa diikuti bahkan oleh pemain sebesar Susi Susanti. Jadi, harusnya Poul-Erik Hoyer Larsen menjadi inspirasi bagi pemain-pemain Indonesia, bukan dimaki-maki. Adalah Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang juga ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Agung Firman Sampurna yang menyebut Tim Indonesia mengalami diskriminasi di Birmingham, Inggris. Agung dan jajarannya yang mengurusi PBSI saat ini, termasuk dua nama kondang Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Sekjen) dan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Muhammad Fadil Imran (Staf Khusus Ketua Umum), juga Ketua Harian Alex Tirta (pemilik Hotel Alexis yang ditutup Gubernur DKI) sepertinya memang 'orang baru' di olahraga. Karena mereka tidak tahu bahwa diskriminasi adalah suatu yang diharamkan di dunia olahraga termasuk bulutangkis. Mereka tidak tahu kalau Poul-Erik adalah pemain yang sangat 'mencintai Indonesia' dan tergila-gila pada atmosfer Istora Senayan. "Istora ini adalah rumah kedua saya," katanya dalam setiap kesempatan saat berbincang dengan penulis. Mau boikot All England? Ini makin ngawur. Digelar sejak 1899, All England menjadi turnamen bulutangkis tertua dunia dan kerap disebut sebagai Kejuaraan Dunia tidak resmi. Semua pemain mendambakan tampil di sini. Turnamen ini juga cuma bisa dihentikan oleh perang dunia, dan tahun ini menjadi penyelengaraan yang ke-111 kalinya. Penulis dua kali meliput ajang ini, salah satunya pada perayaan 100 tahun All England, yang digelar tahun 2010. Penyelenggaraannya sangat profesional dengan aturan yang baku dari tahun ke tahun. Di ajang tersebut, para pemain Indonesia juga mencetak sejarah cemerlang dari masa ke masa. Para legenda bulutangkis Indonesia lahir dari ajang tersebut. Pemain sehebat Taufik Hidayat yang sudah meraih medali emas Olimpiade, Juara Dunia, dan puluhan gelar lain pun merasa karirnya kurang lengkap karena tak pernah meraih gelar juara All England. Pemain terbaik Malaysia Lee Chong Wei, mengaku setiap kali kalah di All England, yang selalu terbersit di hatinya adalah bahwa tahun depan ia akan datang lagi. Meski kecewa, 12 pemain Indonesia yang gagal tampil tahun ini, pasti tetap ingin datang lagi tahun depan. Jadi sebaiknya PBSI, Kemenpora, Kemenlu, KOI dan pihak-pihak lain menghentikan hujatan pada BWF juga panitia All England. Apalagi Poul-Erik sendiri sudah mengirim surat permintaan maafnya kepada Kemenpora. Tak perlu cari muka kepada Presiden Joko Widodo dengan menuntut ke CAS karena selain biayanya mahal, KOI juga tak punya legal standing untuk mendaftarkan gugatan. Lebih baik KOI fokus ke Olimpiade Tokyo yang akan digelar kurang dari tiga bulan lagi. Kejadian tidak mengenakkan ini adalah murni masalah protokol kesehatan (prokes) ala Inggris (National Health Service) yang tidak bisa diantisipasi BWF juga PBSI (kenapa tidak datang 10 hari sebelum pertandingan?) PBSI di masa pandemi ini belum bisa memastikan kapan menggelar ajang Indonesia Open, turnamen kebanggaan Indonesia yang diminati bukan saja karena hadiahnya besar, tetapi fans bulutangkis Indonesia yang hangat dan friendly pada semua pemain asing. Jadi, tak mudah menggelar event di masa-masa sekarang ini. Saudara Kapolri dan Kapolda pasti tahu aturan prokes yang menjerat pemain dan ofisial mereka, dan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan aturan prokes yang mereka jeratkan pada Habib Rizieq Shihab (HRS). "Masalah prokes yang saya hadapi ini telah menyebabkan saya saat ini bukan hanya menghadapi sidang ini saja, saya menghadapi tiga sidang dengan 11 dakwaan dan 18 pasal berlapis. Ada pasal yang ancamannya 6 tahun, ada pasal yang ancamannya 10 tahun penjara," ungkap Habib Rizieq di sidang Selasa, 23 Maret 2021. Bukan cuma masalah prokes yang dihadapi HRS, tetapi enam pengawalnya juga dibunuh dengan keji dan kejam, organisasinya (Front Pembela Islam) dibubarkan dan rekening bank keluarganya dibekukan PPATK. Serentetan perlakuan yang sangat kejam dari pemerintahan zalim. Bagaimana Saudara Kapolri, dan Kapolda? ** Penulis adalah Wartawan Senior FNN.co.id.