INTERNASIONAL

ILO: Manusia Harus Menjadi Pusat Dalam Pemulihan Pascapandemi

Jakarta, FNN - Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) mendesak negara-negara anggotanya untuk menempatkan manusia sebagai pusat dalam upaya pemulihan pascapandemi COVID-19.Menurut kepala unit ILO yang membidangi perusahaan multinasional dan pelibatan perusahaan Githa Roelans, COVID dapat dilihat sebagai pendorong untuk refleksi terhadap model ekonomi lama, yang meskipun menghasilkan banyak kekayaan tetapi pada saat bersamaan justru menyebabkan ketidaksetaraan.“Tidak semua orang mendapat manfaat yang sama dari globalisasi, jadi COVID bisa merangsang perubahan ke arah yang lebih baik melalui pemulihan dengan menempatkan manusia dan planet ini sebagai pusatnya,” kata Githa dalam konferensi pers di sela-sela Pertemuan Regional ke-17 ILO Asia Pasifik di Singapura, Kamis.Selain itu, kata dia, COVID menjadi alarm bagi dunia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030, mengingat banyak negara tidak berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan target yang sangat ambisius tersebut.Githa menegaskan bahwa dunia tidak boleh kembali ke situasi sebelum COVID, tetapi harus mengupayakan pembangunan yang lebih baik.Sejalan dengan semangat ILO untuk pemulihan yang inklusif dan berpusat pada manusia, organisasi itu mempromosikan penerapan Deklarasi Prinsip Tripartit tentang Perusahaan Multinasional dan Kebijakan Sosial (MNE Declaration).Deklarasi itu merupakan satu-satunya instrumen ILO yang memberikan panduan langsung kepada perusahaan multinasional dan nasional, pemerintah, serta organisasi pengusaha dan pekerja tentang dimensi ketenagakerjaan dari perilaku bisnis yang bertanggung jawab.Berdasarkan prinsip dalam Deklarasi MNE, Githa mendorong negara-negara untuk memanfaatkan investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) sebagai pendongkrak pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif melalui penciptaan lapangan kerja di dalam negeri dan peluang pengembangan keterampilan lokal, sehingga FDI dapat membawa keuntungan bersama.“Jadi perusahaan multinasional tidak hanya masuk ke negara itu dengan membawa tenaga kerja sendiri dan hanya memproduksi, mengekspor, menyisakan sedikit sekali keuntungan bagi negara tuan rumah,” ujar dia.“FDI harus bisa menciptakan kesempatan kerja di negara tuan rumah, guna mendukung pemulihan yang berpusat pada manusia,” kata Githa, melanjutkan.(ida/ANTARA)

UNICEF Mengajukan 1 Miliar Dolar AS Dana Darurat untuk Anak-Anak Afrika

Nairobi, FNN - Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Senin (5/12), mengajukan permohonan dana darurat senilai 1 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.576) untuk jutaan anak di kawasan Tanduk Afrika tahun 2023.UNICEF merevisi permohonan dana darurat di seluruh Ethiopia, Kenya, dan Somalia dari 879 juta dolar AS pada September menjadi 1 miliar dolar AS untuk menutupi kebutuhan tahun 2023.Badan PBB tersebut mengatakan anak-anak di kawasan Tanduk Afrika mengalami kekeringan paling parah dalam sejarah, terutama di ketiga negara tersebut, serta konflik di Ethiopia utara.Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengatakan dampak buruk perubahan iklim merupakan ancaman yang selalu ada bagi anak-anak.\"Itulah sebabnya kami memprioritaskan adaptasi iklim dan pembangunan ketahanan sebagai bagian dari respons kemanusiaan kami. Ini akan membantu kami menjangkau anak-anak yang hidup di tengah krisis saat ini, sembari membantu mereka dan komunitas mereka mempersiapkan diri menghadapi krisis yang akan datang,\" kata Catherine.UNICEF meminta para mitranya untuk meningkatkan dukungan terhadap respons kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa anak-anak, dengan memaksimalkan fleksibilitas pendanaan.Selain itu, para mitra juga diminta memprioritaskan tindakan antisipatif dan upaya kesiapan yang adaptif terhadap iklim, segera mengadopsi pendekatan tanpa penyesalan demi kesiapan dan respons, serta memastikan kesetaraan dan prinsip bantuan kemanusiaan.Di Afrika bagian timur dan selatan, UNICEF mengatakan pihaknya memerlukan lebih dari 1,6 miliar dolar AS pada 2023 untuk memberikan bantuan yang menyelamatkan nyawa lebih dari 39,8 juta orang, termasuk setidaknya 27 juta anak.UNICEF juga memerlukan dana darurat sebesar 217 juta dolar AS di Sudan Selatan dan 43 juta dolar AS di Uganda untuk membantu anak-anak yang mengalami kekeringan, banjir, dan keadaan darurat lainnya, serta sangat membutuhkan peningkatan dukungan kemanusiaan.(sof/ANTARA)

Indonesia-Vietnam Meningkatkan Target Nilai Perdagangan Bilateral

Jakarta, FNN - Indonesia dan Vietnam meningkatkan target nilai perdagangan bilateral untuk beberapa tahun ke depan hingga mencapai 15 miliar dolar AS atau sekitar Rp234,59 triliun.\"Terkait hubungan ekonomi, kami dengan senang menyampaikan bahwa nilai perdagangan bilateral (Indonesia-Vietnam) pada tahun ini mencapai lebih dari 11 miliar dolar AS. Target nilai perdagangan yang baru adalah 15 miliar dolar AS yang akan dicapai dalam beberapa tahun mendatang,\" kata Duta Besar Vietnam untuk Indonesia Ta Van Thong di Jakarta, Selasa.Menurut Dubes Thong, hubungan ekonomi antara Vietnam dan Indonesia yang sudah terjalin dalam bentuk kerja sama masih jauh di bawah potensi yang sesungguhnya sehingga masih perlu dieksplorasi lebih lagi.\"Untuk itu, kita perlu bekerja bersama dengan erat untuk mencari segala cara dan upaya untuk mencapai peningkatan, termasuk peningkatan target nilai perdagangan bilateral,\" ujarnya.Selanjutnya, Dubes Thong menekankan pentingnya peningkatan hubungan dan aksi saling kunjung antara masyarakat kedua negara guna meningkatkan hubungan ekonomi, apalagi mengingat sudah ada penerbangan langsung di antara kedua negara.\"Ada penerbangan langsung dari Vietnam ke Bali 3 kali dalam sehari, dan dari Jakarta ke Vietnam satu penerbangan sehari. Saya mendorong warga Vietnam untuk lebih mengeksplorasi tentang Indonesia,\" katanya.Indonesia dan Vietnam saat ini menjalin hubungan kemitraan strategis, dan kedua negara akan memperingati 10 tahun kemitraan strategis dengan mengadakan berbagai kegiatan menarik.\"Saat ini kemitraan strategis antara Vietnam dan Indonesia adalah kemitraan dengan tingkat tertinggi yang dijalin Vietnam dengan negara asing. Hubungan kedua negara belum pernah sekuat sekarang ini,\" ucapDubes Thong.Dubes Vietnam itu juga menyampaikan komitmen untuk meningkatkan kerja sama kedua negara di sektor pendidikan. Dia menyebutkan sudah makin banyak warga Vietnam yang datang untuk belajar di Indonesia.Thong pun mengaku sangat senang dan bangga saat dirinya ditunjuk untuk bertugas sebagai Duta Besar Vietnam untuk Indonesia.\"Saya akan melakukan apapun yang saya bisa untuk memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Vietnam di segala bidang dan untuk meningkatkan hubungan antara masyarakat kedua negara,\" katanya.\"Kita bisa bekerja sama lebih erat untuk kepentingan rakyat negara kita,\" lanjut Dubes Thong.(sof/ANTARA)

Pasukan Israel Membunuh Warga Palestina di Tepi Barat

Bethlehem, Tepi Barat, FNN - Pasukan Israel membunuh seorang warga Palestina selama operasi penangkapan di wilayah pendudukan Tepi Barat pada Senin, kata pejabat Palestina.Militer Israel mengatakan bahwa pasukan keamanan telah menangkap tiga terduga pelaku teror di dekat Kota Bethlehem.Selama operasi itu, warga Palestina melempari batu dan bom ke arah pasukan Israel yang membalasnya dengan melepaskan tembakan, kata militer.Warga Palestina berusia 22 tahun itu tewas, menurut petugas medis Palestina.Insiden tersebut menyusul ketegangan yang semakin parah selama berbulan-bulan sejak pasukan Israel mulai melakukan penindakan keras di Tepi Barat pada Maret sebagai balasan atas sederet serangan oleh warga Palestina di Israel. (sof/ANTARA/Reuters)

WHO: Akhir Fase Darurat COVID Makin Dekat, Lepas dari Sebaran Omicron

Jenewa, FNN - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (2/12) mengatakan bahwa dunia \"semakin dekat\" dengan akhir fase darurat pandemi COVID-19. Namun, dia juga memperingatkan bahwa varian COVID-19 Omicron masih merajalela di seluruh dunia dan terus menyebabkan kasus kematian dalam jumlah yang signifikan.\"Kita semakin dekat dengan titik ketika kita dapat mengatakan bahwa fase darurat pandemi telah berakhir, tapi kita belum sampai di titik itu,\" kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa.Alasan di balik hal itu adalah bahwa \"Omicron terbukti jauh lebih mudah menular dibandingkan pendahulunya, Delta, dan terus menyebabkan kasus kematian dalam jumlah yang signifikan akibat intensitas penularannya.\"Sementara itu, \"kesenjangan dalam hal pengawasan, pengujian, pengurutan, dan vaksinasi terus menciptakan kondisi yang ideal bagi munculnya varian baru yang dapat menyebabkan kematian dalam jumlah signifikan,\" tambah Tedros.   .Ini \"tidak dapat diterima di saat pandemi memasuki tahun ketiga, di saat kita sudah memiliki begitu banyak instrumen untuk mencegah infeksi dan menyelamatkan nyawa,\" katanya.Kendati demikian, pemimpin WHO itu mengakui bahwa Omicron, yang lebih dari 500 turunannya saat ini masih menyebar, cenderung menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah jika dibandingkan dengan beberapa variant of concern sebelumnya.WHO memperkirakan bahwa setidaknya 90 persen populasi dunia saat ini memiliki tingkat kekebalan tertentu terhadap SARS-CoV-2, yang dipicu oleh vaksinasi atau infeksi sebelumnya.Menurut Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis dari Program Darurat Kesehatan WHO, sedikitnya 2,5 juta kasus di seluruh dunia dilaporkan kepada WHO dalam sepekan terakhir saja. Namun, angka tersebut hanyalah hasil perhitungan kasar dari sirkulasi virus tersebut di seluruh dunia.  \"Jadi mereka yang berusia di atas 60 tahun, orang dengan penyakit bawaan dan gangguan kekebalan, serta pekerja garis depan ... Kita belum berhasil mencapai target seratus persen (dalam hal tingkat vaksinasi) dalam kelompok rentan di seluruh dunia di setiap negara. Dan kami ingin hal itu menjadi fokus utama semua pemerintah negara,\" ujar Van Kerkhove.(ida/ANTARA)

Indonesia Belum Mengakui Pemerintah Taliban di Afghanistan

Jakarta, FNN - Kementerian Luar Negeri RI menegaskan bahwa sampai saat ini Indonesia belum memberikan pengakuan kepada pemerintah Taliban, sejak kelompok tersebut mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021.“Sampai sekarang kita belum pernah memberikan pengakuan secara resmi, dan tidak ada satu pun negara di dunia yang secara eksplisit sudah mengakui Taliban,” kata Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI Abdul Kadir Jailani dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.Meskipun demikian, kata Kadir, KBRI Kabul sudah kembali beroperasi sejak Desember 2021 dengan level kuasa usaha.KBRI Kabul sempat memindahkan operasinya ke Islamabad, Pakistan, pada Agustus hingga Desember tahun lalu menyusul jatuhnya pemerintah Afghanistan ke tangan Taliban.Kadir mengatakan bahwa meskipun Taliban belum diakui, hal itu tidak menghalangi Indonesia untuk melakukan pendekatan secara konstruktif guna membantu proses pembangunan kembali Afghanistan.Terkait dengan hal itu, Indonesia akan menyelenggarakan International Conference on Afghan’s Women Education (ICAWE) yang bertujuan menggalang dukungan internasional dalam memajukan pemberdayaan perempuan di sektor pendidikan di Afghanistan.Kadir mengatakan kondisi pendidikan bagi perempuan dan anak perempuan di Afghanistan merupakan tantangan serius karena pembatasan yang diberlakukan oleh Taliban.“Pemerintah Indonesia berpandangan bahwa tidak ada pembangunan tanpa peran memadai dari perempuan. Karena itu, penting bagi kita menyelenggarakan konferensi ini, yang merupakan bukti konkret Indonesia mendorong perdamaian di Afghanistan,” tutur Kadir.ICAWE, yang akan diselenggarakan di Bali pada Desember mendatang, merupakan kolaborasi Indonesia dan Qatar, menyusul penandatanganan letter of intent oleh menteri luar negeri kedua negara pada Maret 2022.Sejauh ini, Qatar, Pakistan, Selandia Baru, Norwegia, Uni Emirat Arab, serta beberapa organisasi internasional telah mengonfirmasi keikutsertaannya dalam konferensi tersebut.(sof/ANTARA)

Beberapa Kedutaan Ukraina Menerima "Paket Berdarah" Berisi Mata Hewan

Kiev, FNN - Beberapa Kedutaan Ukraina di luar negeri telah menerima \"paket berdarah\" yang berisi mata hewan, kata kementerian luar negeri Ukraina pada Jumat, setelah serangkaian bom surat dikirim ke berbagai tempat di Spanyol termasuk kedutaan Ukraina di Madrid.Paket-paket tersebut, yang basah oleh cairan dengan warna dan bau yang aneh, dikirim ke Kedutaan Besar Ukraina di Hongaria, Belanda, Polandia, Kroasia dan Italia, ke konsulat jenderal di Napoli dan Krakow, dan konsulat di Brno, kata juru bicara Kementrian Luar Negeri Oleg Nikolenko.\"Kami sedang mempelajari arti dari pesan ini,\" tulis Nikolenko dalam sebuah pernyataan di Facebook. Dia menambahkan bahwa Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba telah memerintahkan semua kedutaan dan konsulat terkait untuk menerapkan pengamanan ketat.Enam bom surat telah dikirim minggu ini ke beberapa sasaran di Spanyol, termasuk Perdana Menteri Pedro Sanchez dan Kedutaan Besar AS di Madrid, membuat Spanyol harus meningkatkan keamanan.Nikolenko mengatakan pintu masuk flat Duta Besar Ukraina untuk Vatikan juga telah dirusak. Sumber kedutaan di Roma mengatakan terdapat kotoran manusia yang ditinggal di depan pintu.Menurut Nikolenko, kedutaan mereka di Kazakhstan juga telah menerima ancaman bom, tetapi informasi tersebut tidak bisa dikonfirmasi.Kedutaan Besar Ukraina di Amerika Serikat menerima surat berisi artikel yang mengkritik Ukraina, katanya. Surat itu, seperti kebanyakan surat lainnya, berasal dari satu negara Eropa, katanya, tanpa memberikan informasi yang lebih rinci.(sof/ANTARA/Reuters)

AS Membatalkan Kunjungan Utusan Khusus Jessica Stern ke Indonesia

Jakarta, FNN - Pemerintah Amerika Serikat membatalkan kunjungan Utusan Khusus AS untuk Memajukan Hak Asasi Manusia untuk LGBTQI+ Jessica Stern ke Indonesia.Pembatalan tersebut disampaikan oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Kim, dalam pernyataan tertulis Kedubes AS Jakarta yang diterima pada Jumat.“Setelah berdiskusi dengan rekan-rekan kami di Pemerintah Indonesia, kami telah memutuskan untuk membatalkan kunjungan Utusan Khusus Stern ke Indonesia,” kata Sung Kim.Dalam keterangan itu, dia juga menekankan bahwa demokrasi, keragaman, dan toleransi menjadi bagian dari alasan kuatnya hubungan AS dengan Indonesia.Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI pada Jumat siang mengatakan belum mendapat konfirmasi terkait rencana kunjungan Stern.Pernyataan itu dikatakan oleh Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah.Departemen Luar Negeri Amerika Serikat sebelumnya mengumumkan rencana perjalanan Stern ke Vietnam, Filipina, dan Indonesia melalui situs resminya.Selama kunjungan tersebut, Stern disebut akan bertemu dengan pejabat pemerintah dan perwakilan masyarakat sipil untuk mendiskusikan hak asasi manusia, termasuk memajukan hak orang-orang LGBTQI+.Rencana kunjungan tersebut menimbulkan kontroversi di Indonesia, dengan penolakan tegas dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).Jessica Stern  merupakan Utusan Khusus AS, yang ditunjuk langsung oleh Presiden Joe Biden untuk mengawasi implementasi Memorandum Presiden 4 Februari 2021 tentang Memajukan Hak Asasi Manusia LGBTQI+ di Seluruh Dunia.(sof/ANTARA)

Sekjen NATO Peringatkan Barat Agar Tidak Meremehkan Rusia

Berlin, FNN - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg memperingatkan Barat agar tidak meremehkan Rusia, meskipun Ukraina saat ini unggul dalam melancarkan serangan balasannya.Keuntungan yang diperoleh Kiev, kata dia, adalah berkat perlawanan heroik rakyat Ukraina dan dukungan penuh dari sekutu NATO.“Tetapi kita tidak boleh meremehkan Rusia. Rudal dan pesawat nirawak Rusia terus menghujani kota-kota Ukraina, warga sipil, dan infrastruktur penting--menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa saat musim dingin tiba,” kata Stoltenberg ketika menyampaikan pidato di Konferensi Keamanan Berlin, Kamis.Dia menggarisbawahi bahwa sekutu NATO akan terus memberikan dukungan militer ke Ukraina dengan mengirimkan senjata canggih dan sistem pertahanan udara.Ia pun menyambut baik dukungan Jerman untuk Ukraina, dengan memberikan bantuan keuangan, kemanusiaan, dan militer yang signifikan.“Kita melihat perbedaan yang terjadi setiap hari di medan perang. Dan penting untuk lebih meningkatkan dan mempertahankan dukungan kita,\" ujar dia, menegaskan.Stoltenberg juga menyambut baik keputusan Jerman untuk meningkatkan belanja pertahanannya secara substansial, dengan investasi pada jet tempur baru, helikopter, kapal, dan kapal selam.Dia mengatakan angkatan bersenjata Jerman, Bundeswehr, memainkan peran penting dalam rencana pencegahan dan pertahanan NATO.“Kami membutuhkan Bundeswehr yang kuat dan siap dengan kemampuan canggih di semua lini. Kami membutuhkan industri pertahanan yang kuat dan tangguh yang dapat memenuhi persyaratan, berdasarkan sinyal permintaan yang jelas dan berkelanjutan,” ujar dia.“Ini penting untuk keamanan Jerman. Ini penting untuk keamanan Eropa. Dan ini penting untuk keamanan global,” tutur Stoltenberg  menambahkan.(sof/ANTARA)

Di Halal Expo Turki, Indonesia Mencatat Transaksi Potensial Rp29,9 Miliar

Jakarta, FNN - Sejumlah peserta pameran Paviliun Indonesia di Halal Expo yang diselenggarakan di Istanbul, Turki, mencatat transaksi potensial senilai 1,9 juta dolar AS (sekitar Rp29,9 miliar) untuk pembelian berbagai produk, termasuk gula kelapa, bumbu, suplemen herbal, dan fesyen.Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan tertulis KBRI Ankara, Selasa, mengatakan respons pasar Turki terhadap tawaran produk halal Indonesia cukup bagus. Masyarakat dan dan dunia usaha di Turki semakin bisa melihat bahwa produk halal Indonesia berkualitas, menurut Lalu Muhammad.\"Upaya penetrasi pasar tersebut perlu didukung dengan menciptakan ekosistem halal dan industrialisasi halal di dalam negeri agar produk Indonesia dapat bersaing,” ujarnya.Paviliun Indonesia, yang didirikan di area seluas 323 meter persegi, kali ini diisi 34 peserta yang terdiri dari perusahaan dan unsur pemerintah daerah/kementerian.Luas paviliun dan peserta pameran hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Paviliun yang didirikan atas dukungan Kementerian Perdagangan RI tersebut dipadati pengunjung hingga hari terakhir penyelenggaraan Halal Expo 2022.“Pada Halal Expo tahun ini, antusiasme pengunjung ke Paviliun Indonesia dan calon mitra luar biasa,” ujar Atase Perdagangan KBRI Ankara Eric Gokasi Nababan, yang turut menggawangi Paviliun Indonesia di pameran tersebut.Menurut dia, keikutsertaan dalam pameran tersebut dapat dikatakan berhasil dalam memperkenalkan dan meningkatkan akses produk Indonesia ke Turki dan dunia.Selain mencatatkan transaksi dagang, para peserta pameran asal Indonesia mengungkapkan bahwa keikutsertaan mereka dalam pameran ini dinilai sangat bermanfaat dalam mempelajari pasar Turki dan melakukan jejaring dengan pengusaha dari berbagai negara.Salah satu produsen seasoning Indonesia yang baru pertama kali mengikuti pameran di Turki mengatakan bahwa pasar Turki sangat menjanjikan.Dia juga berharap perjanjian IT-CEPA dapat segera diselesaikan agar bea masuk produknya dapat diturunkan sehingga dapat lebih kompetitif.Gelaran Halal Expo merupakan ajang pameran dagang halal terbesar di dunia yang diikuti oleh berbagai pelaku usaha negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam.Tahun ini merupakan gelaran yang ke-9 dan kali kedua Indonesia turut serta dalam ajang pameran tersebut.Promosi produk-produk halal Indonesia pada ajang tersebut diharapkan dapat mendukung upaya Indonesia untuk menjadi pusat industri halal dunia.(sof/ANTARA)