INTERNASIONAL

Komisioner PBB Meninjau Kondisi HAM dan Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Dhaka, FNN - Komisioner Tinggi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Michelle Bachelet tiba di Bangladesh pada Minggu untuk memulai kunjungan resmi yang bertujuan menilai kondisi HAM serta meninjau para pengungsi Rohingya asal Myanmar.Menteri Luar Negeri Bangladesh AK Abdul Momen menyambut Bachelet di bandara Dhaka, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Bangladesh.Ini adalah perjalanan resmi pertama kepala HAM PBB ke Bangladesh, negara berpenduduk lebih dari 165 juta orang.Selama kunjungannya, Bachelet akan bertemu dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, anggota kabinetnya, dan anggota masyarakat sipil.Dia juga akan berinteraksi dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di Bangladesh dan perwakilan pemuda.Bachelet juga direncanakan bertemu dengan para pengungsi Rohingnya di distrik perbatasan Cox\'s Bazar.Bangladesh saat ini menampung lebih dari 1,2 juta warga Rohingya, yang sebagian besar melarikan diri dari tindakan keras militer di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, pada Agustus 2017.Kunjungan Bachelet pada malam peringatan lima tahun eksodus Rohingya di Bangladesh dianggap penting.Sembilan badan hak asasi internasional telah meminta Bachelet untuk menekan pemerintah Bangladesh guna memperbaiki situasi HAM di negara itu, di tengah meningkatnya insiden pembunuhan di luar proses hukum, penghilangan paksa, penyiksaan dalam tahanan polisi, dan intimidasi  terhadap pengkritik pemerintah di bawah undang-undang keamanan digital yang kontroversial.Namun, Kementerian Luar Negeri Bangladesh menepis gagasan tersebut.\"Bangladesh sangat menolak beberapa upaya bermotivasi politik yang terlihat dari beberapa sudut untuk menyesatkan orang-orang dengan menunjukkan kunjungan Komisaris Tinggi PBB yang akan datang sebagai kesempatan untuk memberikan tekanan yang tidak semestinya kepada pemerintah,\" kata kementerian tersebut. (Ida/ANTARA)

Perang Ukraina Alihkan Perhatian Dunia dari Kelaparan

Vatican City, FNN - Paus Fransiskus mengatakan pada Minggu bahwa perang di Ukraina telah mengalihkan perhatian dari masalah kelaparan di dunia.Dia menyerukan bantuan pangan segera untuk mencegah ancaman kelaparan di Somalia.\"Orang-orang di wilayah ini, yang sudah hidup dalam kondisi yang sangat genting, sekarang berada dalam bahaya besar karena kekeringan,\" kata Fransiskus dalam pidato mingguannya di Lapangan Santo Petrus, merujuk pada wilayah Tanduk Afrika.Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) bulan ini mengatakan bahwa mereka dapat secara resmi menyatakan kelaparan di delapan wilayah Somalia bulan depan jika ternak terus mati, harga komoditas penting terus naik, dan bantuan kemanusiaan gagal mencapai warga yang paling rentan.Fransiskus mengatakan kepada para peziarah dan turis di Lapangan Santo Petrus bahwa dia ingin menarik perhatian \"pada krisis kemanusiaan parah yang telah melanda Somalia dan beberapa daerah di negara-negara yang berbatasan\".Badan pengungsi PBB UNHCR dan Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) mengatakan pekan lalu bahwa sekitar satu juta orang telah mengungsi di Somalia sejak Januari.Badan-badan PBB telah mengimbau organisasi-organisasi lain mengajukan lebih banyak dana untuk membantu mencegah kelaparan di Somalia, salah satu negara paling rawan terhadap kerentanan iklim.“Saya berharap solidaritas internasional dapat merespons keadaan darurat ini secara efisien,” kata Fransiskus.\"Sayangnya perang (di Ukraina) telah mengalihkan perhatian dan sumber daya tetapi ini adalah tujuan-tujuan yang membutuhkan komitmen penuh --perang melawan kelaparan, perawatan kesehatan, pendidikan,\" ujar dia, menambahkan. (Ida/ANTARA/ Reuters)

Kemlu Panggil Dubes Ukraina Terkait Cuitan yang Menyinggung Indonesia

Jakarta, FNN - Kementerian Luar Negeri RI telah memanggil Duta Besar Ukraina Vasyl Hamianin terkait cuitannya di media sosial Twitter yang dianggap menyinggung Indonesia.Pemanggilan tersebut dilakukan oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu Ngurah Swajaya pada 9 Agustus 2022 guna menyampaikan secara langsung ketidaksenangan (displeasure) pemerintah atas cuitan Hamianin yang dikecam karena mempertanyakan kebijakan luar negeri Indonesia.“Apa yang dilakukan Dubes Ukraina tersebut sangat tidak patut sebagai seorang duta besar yang menjalankan misi diplomatik di suatu negara,” kata Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah dalam pengarahan media secara daring, Kamis.Dengan pemanggilan tersebut, diharapkan Dubes Hamianin dapat memperbaiki sikapnya dalam memanfaatkan berbagai media, baik media formal maupun media sosial, untuk memperjuangkan kepentingan negaranya di Indonesia tanpa menimbulkan ketegangan atau ketidaksukaan dari pihak Indonesia.Faizasyah juga menegaskan bahwa sudah sepatutnya seorang dubes, yang merupakan tamu di negara tempat dia bertugas, untuk mematuhi berbagai ketentuan, aturan, dan adab di negara tersebut.Sebelumnya, Dubes Hamianin membalas cuitan Kemlu RI mengenai kecaman atas serangan Israel di Gaza yang menyebabkan jatuhnya korban sipil termasuk anak-anak.Melalui akun @VHamianin di Twitter, dia mempertanyakan mengapa Indonesia tidak ikut mengecam keras serangan brutal terhadap Ukraina selama lima bulan terakhir yang mengakibatkan kematian ribuan anak.Dalam cuitan lainnya yang merespons cuitan Kemlu RI mengenai kerja sama ASEAN-Rusia, Hamianin menegaskan tuduhannya terhadap Rusia yang disebut melanggar prinsip perdamaian dan kemakmuran karena telah membunuh dan menyiksa puluhan ribu orang selama perang dengan Ukraina.    Cederai perasaan IndonesiaFaizasyah menyatakan bahwa cuitan-cuitan Hamianin itu telah mencederai perasaan Indonesia.“Tidak ada tempatnya bagi seorang duta besar asing untuk menyampaikan sikap ekspresif dan negatif di negara tempatnya bertugas,” tutur Faizasyah.Selanjutnya, kata dia, pemerintah Indonesia akan terus memperhatikan misi diplomatik Dubes Ukraina, seperti yang juga dilakukan terhadap berbagai perwakilan asing di Indonesia.“Mengenai langkah selanjutnya akan dibahas secara internal setelah mencermati perubahan dari yang bersangkutan dalam menjalankan misi diplomatiknya di Indonesia,” ujar Faizasyah.(Sof/ANTARA)

Dikepung Pasukan Keamanan Suriah, Pentolan ISIS Meledakkan Diri

Damaskus, FNN - Salah satu pentolan kelompok ISIS di Suriah selatan, Abu Salem Al Iraqi, tewas usai meledakkan dirinya saat dikepung pasukan keamanan dalam sebuah operasi, demikian laporan kantor berita SANA, Rabu (10/8).Mengutip sumber keamanan, SANA mengatakan pasukan keamanan Suriah melakukan operasi keamanan yang membuat Al Iraqi meledakkan sabuk bom miliknya setelah dikepung pasukan Suriah di dalam sebuah rumah di Kota Adwan, Daraa.Al Iraqi mendapat sejumlah tembakan sebelum meledakkan alat peledak miliknya, tulis laporan itu.Pegiat kubu oposisi mengungkapkan bahwa ledakan itu juga melukai seorang warga sipil yang disandera Al Iraqi dan seorang milisi lokal yang sedang bernegosiasi dengannya saat ia dikepung.Al Iraqi, yang lahir di Irak, menyelinap masuk ke Daraa setelah ISIS kalah di daerah Yarmouk Camp, Damaskus selatan. (Sof/ANTARA)

India-Pakistan "Dipersatukan" Media Sosial Setelah 75 Tahun Berpisah

London, FNN - Saat beranjak dewasa, Guneeta Singh Bhalla mendengar cerita neneknya yang menyeberang dari Pakistan ke India pada 1947 dengan anak-anak yang masih kecil. Neneknya itu telah menyaksikan kekerasan yang mengerikan dan menghantui sisa hidupnya.Cerita semacam itu tidak ditemukan dalam buku-buku pelajaran Singh Bhalla, sehingga dia memutuskan untuk membuat \"Arsip Pemisahan 1947\", catatan sejarah daring tentang Pemisahan India dan Pakistan.Catatan itu menjadi koleksi terbesar tentang peristiwa tersebut, yang berisi sekitar 10.500 cerita kenangan yang dikisahkan secara turun-temurun. \"Saya tak mau cerita nenek saya dilupakan, atau cerita-cerita orang lain yang mengalami pemisahan,\" kata Singh Bhalla, yang hijrah ke Amerika Serikat pada usia 10 tahun.\"Dengan segala kekurangannya, Facebook adalah alat yang luar biasa ampuh. Arsip tersebut dibesarkan oleh orang-orang yang menemukan kami di Facebook dan menyebarkan unggahan kami, sehingga lebih banyak yang peduli,\" katanya.Pemisahan bekas koloni Inggris itu menjadi dua negara –India dengan mayoritas Hindu dan Pakistan dengan mayoritas Muslim– menciptakan salah satu migrasi terbesar dalam sejarah.Sekitar 15 juta penganut Islam, Hindu dan Sikh saling bermigrasi di antara kedua negara selama terjadi ketegangan politik. Situasi saat itu dipenuhi kekerasan dan pertumpahan darah yang menelan korban jiwa lebih dari 1 juta orang.Sejak itu, India dan Pakistan berperang selama tiga tahun dan hubungan keduanya masih rapuh hingga kini. Mereka jarang saling memberi visa, sehingga saling mengunjungi antarwarga nyaris mustahil. Namun, media sosial telah membantu menghubungkan orang-orang dari kedua negara.Ada puluhan grup pengguna di Facebook dan Instagram, serta kanal-kanal YouTube, yang memuat cerita-cerita penyintas Pemisahan dan kunjungan ke kampung halaman. Konten-konten itu telah jutaan kali dibagikan dan dilihat, serta mengundang beragam komentar emosional.\"Inisiatif seperti itu, yang membantu mendokumentasikan pengalaman Pemisahan, menjadi antidot terhadap narasi politik penguasa di kedua negara,\" kata Ayesha Jalal, profesor sejarah Asia Selatan di Universitas Tufts, AS.\"Mereka membantu meredakan ketegangan di antara kedua pihak, dan membuka saluran bagi orang-orang untuk berdialog lebih banyak,\" katanya.Saat jumlah warga yang terusir dari rumah mereka melonjak di seluruh dunia, teknologi telah memberikan bantuan. Teknologi membantu mereka memantau dari jauh rumah yang mereka ditinggalkan dan melaporkan adanya pelanggaran hak asasi manusia (HAM), sementara arsip-arsip digital memelihara warisan budaya.Proyek Dastaan (dalam bahasa Urdu artinya \"cerita\") menggunakan teknologi realitas virtual (VR) untuk mendokumentasikan informasi dari para penyintas Pemisahan. VR juga memungkinkan para penyintas untuk mengunjungi kembali tanah kelahiran mereka.\"VR tidak seperti film, ada kedekatan dan keterlibatan yang mendorong rasa empati dan memiliki dampak yang kuat,\" kata sang pendiri proyek, Sparsh Ahuja, yang kakeknya pindah ke India saat berusia 7 tahun selama Pemisahan. \"Orang benar-benar merasa seperti dibawa ke tempat itu,\" katanya.Proyek tersebut mendapat bantuan dari para relawan di India dan Pakistan untuk mencari dan memfilmkan berbagai tempat, yang kerap telah berubah drastis selama berpuluh-puluh tahun.Proyek itu berencana menghubungkan 75 penyintas dengan rumah-rumah leluhur mereka pada peringatan 75 tahun Pemisahan pada tahun ini.Namun, mereka baru menyelesaikan 30 wawancara sejak mulai memfilmkan pada 2019 akibat pembatasan pandemi, kata Ahuja.Dia mengatakan andai saja kebijakan visa dibuat lebih ramah, orang bisa bepergian secara fisik serta melihat tempat dan kerabat mereka.\"Sekarang, keterhubungan ini tak akan terjadi tanpa teknologi, dan VR telah memberi audiens baru pengalaman Pemisahan,\" kata Ahuja.Di antara kanal YouTube terpopuler tentang Pemisahan adalah Punjabi Lehar (gelombang Punjabi) yang memiliki sekitar 600.000 pelanggan dan didirikan oleh Lovely Singh (30) dari masyarakat minoritas Sikh di Pakistan.Dia memperkirakan kanal tersebut telah membantu 200-300 orang untuk berhubungan kembali dengan keluarga dan sahabat mereka.Awal tahun ini, sebuah video yang diunggah di kanal tersebut menjadi viral dan menuai banyak pujian. Video tersebut menayangkan pertemuan kembali dua lansia bersaudara yang lama terpisah.\"Jika kami dapat membantu menghubungkan lebih banyak orang, mungkin ketegangan kedua negara akan berkurang,\" kata Singh.\"Beginilah cara anak-anak saya belajar tentang Pemisahan.\"India dan Pakistan termasuk pasar media sosial terbesar di dunia dengan lebih dari 500 juta pengguna YouTube dan hampir 300 juta pengguna Facebook, menurut Global Media Insight dan Statista.Profesor sejarah Jalal berpendapat bahwa ruang-ruang daring itu juga bisa membawa informasi yang salah.\"Meski sangat bermanfaat, inisiatif seputar Pemisahan ini sebaiknya tidak dianggap sebagai pengganti pemahaman sejarah tentang penyebab Pemisahan,\" katanya.Ketegangan politik antara India dan Pakistan sering meluas ke media sosial.Tahun lalu, sebuah negara bagian India mengatakan pengguna media sosial yang merayakan kemenangan tim kriket Pakistan atas India dapat didakwa dengan pasal penghasutan dengan ancaman hukuman maksimal penjara seumur hidup.Penduduk India, terutama Muslim, yang mengkritik pemerintah di internet kerap diminta untuk \"pindah ke Pakistan\".Namun bagi Reena Varma yang berusia 90 tahun, media sosial memberikan lebih dari sekadar hubungan virtual. Media itu telah membantunya mengunjungi rumah lamanya di Rawalpindi, Pakistan, 75 tahun setelah dia meninggalkannya.Ketika pengajuan visanya ditolak awal tahun ini, kabar itu menjadi viral di Facebook.Otoritas Pakistan kemudian memberikan visa kepada Varma, yang pindah ke India sewaktu remaja beberapa pekan setelah Pemisahan.Saat Varma mengunjungi Pakistan bulan lalu, Imran William, pendiri grup Facebook bernama India Pakistan Heritage, menyambut kedatangannya.Penduduk setempat menabuh gendang dan menghujani kembang ketika dia menari di jalan sebelum melihat-lihat rumah tua keluarganya. \"Ini begitu emosional, tetapi saya sangat senang bisa mewujudkan impian mengunjungi rumah saya,\" kata Varma.\"Orang-orang memiliki kenangan pahit tentang Pemisahan, tetapi berkat Facebook dan media sosial lain, mereka berinteraksi dan ingin bertemu satu sama lain. (Media) itu menyatukan orang-orang dari kedua negara,\" katanya. (Sof/ANTARA/Reuters)

RI Menyerukan Junta Militer Myanmar Mengimplementasikan Konsensus 5 Poin

Jakarta, FNN - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyerukan agar junta Myanmar mengimplementasikan Konsensus 5 Poin yang telah disepakati untuk membantu mengakhiri krisis di negara tersebut.Seruan tersebut disampaikan Retno dalam pidatonya pada peringatan hari jadi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang ke-55 di Jakarta, Senin.“Pada hari jadi ini, marilah kita kembali menyerukan agar junta militer Myanmar mengimplementasikan Konsensus 5 Poin secara penuh,” ujar Retno.Dalam kesempatan itu, Retno juga mengatakan bahwa ASEAN memiliki peran yang begitu penting di kawasan, terutama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas.Meski demikian, hari jadi ASEAN yang ke-55 ini datang saat ketegangan tengah meningkat di dunia dan rivalitas negara-negara besar terus menjadi disrupsi bagi stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.“Secara internal, ASEAN juga tengah menghadapi tantangan, untuk menemukan sebuah solusi sebagai keluarga dan menangani krisis di Myanmar,” kata Menlu.Ia menyayangkan tak adanya kemajuan yang signifikan dari pihak junta militer Myanmar, terkait implementasi Konsensus 5 Poin.“Kami tak membutuhkan kata-kata, namun saat ini kami membutuhkan tindakan untuk mengimplementasikan Konsensus 5 Poin,” ujarnya.Ia pun menyebut bahwa ASEAN harus dapat memenuhi harapan masyarakatnya untuk kehidupan yang damai, stabil, dan sejahtera.Konsensus Lima Poin telah disepakati oleh para pemimpin ASEAN, termasuk perwakilan Myanmar, dalam pertemuan di Jakarta pada April tahun lalu.Konsensus tersebut menyerukan “penghentian segera kekerasan” dan semua pihak melakukan “pengendalian sepenuhnya”; dialog konstruktif di antara semua pihak; mediasi pembicaraan oleh utusan khusus ketua ASEAN; ketentuan bantuan kemanusiaan yang dikoordinasikan oleh ASEAN; serta kunjungan ke Myanmar oleh delegasi ASEAN yang dipimpin oleh utusan khusus, untuk bertemu dengan semua pihak yang berkonflik. (Sof/ANTARA)

Lagi,14 WNI Korban "Online Scam" dari Kamboja Kemlu Pulangkan

Jakarta, FNN - Kementerian Luar Negeri dan KBRI Phnom Penh kembali memulangkan 14 WNI korban penipuan berbasis daring (online scam) dari Kamboja.Belasan WNI tersebut tiba dengan selamat dan dalam kondisi sehat di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, pada Senin pukul 18.05 WIB.“Kemlu selanjutnya menyerahterimakan mereka ke Kementerian Sosial untuk rehabilitasi dan reintegrasi ke keluarga masing-masing,” demikian keterangan tertulis Kemlu.Keempat belas WNI tersebut terdiri dari 12 laki-laki dan dua perempuan. Mereka berasal dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Kalimantan Barat.Pemulangan ini merupakan lanjutan pemulangan yang dilakukan sebelumnya pada 5 dan 6 Agustus 2022, dengan total 39 WNI telah berhasil dipulangkan.“Para WNI lainnya akan dipulangkan secara bertahap menyesuaikan ketersediaan penerbangan, proses BAP Kepolisian Kamboja, dan proses administrasi keimigrasian Kamboja,” demikian keterangan dari Kemlu.Proses pemulangan tersebut merupakan tindak lanjut hasil pertemuan Menlu RI dengan Mendagri Kamboja dan Kepala Kepolisian Kamboja pekan lalu. (Sof/ANTARA)

RS Indonesia di Gaza Bantu Korban Serangan Israel

Jakarta, FNN – Rumah sakit Indonesia yang terletak di Bayt Lahiya, sebagai rumah sakit terbesar di Gaza bagian utara, turut membantu menangani hingga puluhan korban serangan Israel.Agresi Israel ke Jalur Gaza yang dimulai sejak Jumat (5/8) telah mengakibatkan puluhan korban jiwa dan ratusan lainnya mengalami luka-luka, demikian disampaikan organisasi sosial kemanusiaan MER-C dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.Kementerian Kesehatan Palestina merilis jumlah korban akibat serangan Israel hingga Minggu (7/8) pukul 23.25 waktu setempat mencapai 44 orang meninggal dunia dan 360 orang luka-luka.Wanita, lansia bahkan anak-anak tidak luput menjadi sasaran serangan Israel, menurut Kemenkes Palestina.Reza Aldilla Kurniawan, seorang relawan MER-C di Jalur Gaza, melaporkan bahwa sejak Israel memulai serangan pada Jumat (5/8) RS Indonesia menangani sedikitnya 8 korban meninggal dan 54 korban luka-luka.Ruang instalasi gawat darurat (IGD) menjadi ruangan tersibuk di RS Indonesia di Bayt Lahiya setelah serangan terjadi.Ruang IGD RS Indonesia itu terus menerima korban-korban serangan Israel dengan berbagai tingkat keparahan luka yang segera memerlukan pertolongan medis.Selain IGD, ruang jenazah RS Indonesia juga menjadi tempat yang ramai didatangi warga Gaza.Mereka adalah para keluarga korban yang syahid atau warga Gaza yang ingin melihat anggota keluarga atau sahabat mereka yang menjadi korban, kata pihak MER-C dalam keterangannya.Relawan MER-C Reza juga menyampaikan bahwa selama serangan berlangsung, getaran terasa cukup kuat dan suara ledakan terdengar jelas dari Wisma dr. Joserizal Jurnalis, yakni tempat tinggal para relawan Indonesia selama bertugas di Jalur Gaza, yang berada di dalam kompleks RS Indonesia.Dia mengatakan bahwa keberadaan RS Indonesia di Gaza menjadi sangat penting terlebih pada saat terjadinya serangan seperti sekarang ini.RS Indonesia menjadi rumah sakit utama bagi para korban serangan di Gaza bagian utara untuk mendapatkan pengobatan dan pertolongan medis.Sejak dibuka pada akhir 2015, hingga saat ini MER-C masih terus melakukan pengembangan di RS Indonesia, baik dari sisi bangunan yang sudah menjadi empat lantai maupun peralatan medis yang terus dilengkapi secara bertahap sesuai kebutuhan warga Gaza.Menurut pihak MER-C, semua fasilitas itu dapat terwujud berkat donasi dari rakyat Indonesia, kerja keras para relawan serta dukungan pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri dan KBRI serta semua pihak yang terlibat selama proses pembangunan RS Indonesia.Semoga RS Indonesia dapat terus bermanfaat dan menjadi wujud dukungan jangka panjang bangsa Indonesia untuk Palestina hingga Palestina meraih kemerdekaannya, kata MER-C. (mth/Antara)

RS Indonesia di Gaza Membantu Korban Serangan Israel

Jakarta, FNN - Rumah sakit Indonesia yang terletak di Bayt Lahiya, sebagai rumah sakit terbesar di Gaza bagian utara, turut membantu menangani hingga puluhan korban serangan Israel.Agresi Israel ke Jalur Gaza yang dimulai sejak Jumat (5/8) telah mengakibatkan puluhan korban jiwa dan ratusan lainnya mengalami luka-luka, demikian disampaikan organisasi sosial kemanusiaan MER-C dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.Kementerian Kesehatan Palestina merilis jumlah korban akibat serangan Israel hingga Minggu (7/8) pukul 23.25 waktu setempat mencapai 44 orang meninggal dunia dan 360 orang luka-luka.Wanita, lansia bahkan anak-anak tidak luput menjadi sasaran serangan Israel, menurut Kemenkes Palestina.Reza Aldilla Kurniawan, seorang relawan MER-C di Jalur Gaza, melaporkan bahwa sejak Israel memulai serangan pada Jumat (5/8) RS Indonesia menangani sedikitnya 8 korban meninggal dan 54 korban luka-luka.Ruang instalasi gawat darurat (IGD) menjadi ruangan tersibuk di RS Indonesia di Bayt Lahiya setelah serangan terjadi.Ruang IGD RS Indonesia itu terus menerima korban-korban serangan Israel dengan berbagai tingkat keparahan luka yang segera memerlukan pertolongan medis.Selain IGD, ruang jenazah RS Indonesia juga menjadi tempat yang ramai didatangi warga Gaza.Mereka adalah para keluarga korban yang syahid atau warga Gaza yang ingin melihat anggota keluarga atau sahabat mereka yang menjadi korban, kata pihak MER-C dalam keterangannya.Relawan MER-C Reza juga menyampaikan bahwa selama serangan berlangsung, getaran terasa cukup kuat dan suara ledakan terdengar jelas dari Wisma dr. Joserizal Jurnalis, yakni tempat tinggal para relawan Indonesia selama bertugas di Jalur Gaza, yang berada di dalam kompleks RS Indonesia.Dia mengatakan bahwa keberadaan RS Indonesia di Gaza menjadi sangat penting terlebih pada saat terjadinya serangan seperti sekarang ini.RS Indonesia menjadi rumah sakit utama bagi para korban serangan di Gaza bagian utara untuk mendapatkan pengobatan dan pertolongan medis.Sejak dibuka pada akhir 2015, hingga saat ini MER-C masih terus melakukan pengembangan di RS Indonesia, baik dari sisi bangunan yang sudah menjadi empat lantai maupun peralatan medis yang terus dilengkapi secara bertahap sesuai kebutuhan warga Gaza.Menurut pihak MER-C, semua fasilitas itu dapat terwujud berkat donasi dari rakyat Indonesia, kerja keras para relawan serta dukungan pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri dan KBRI serta semua pihak yang terlibat selama proses pembangunan RS Indonesia.Semoga RS Indonesia dapat terus bermanfaat dan menjadi wujud dukungan jangka panjang bangsa Indonesia untuk Palestina hingga Palestina meraih kemerdekaannya, kata MER-C. (Ida/ANTARA)

Serangan Israel Program Sistematis Lumpuhkan Perlawanan Palestina

Jakarta, FNN - Serangan Israel merupakan program sistematis untuk melumpuhkan kekuatan perlawanan rakyat Palestina, kata seorang pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ahad, 7 Agustus 2022. \"Serangan ini adalah program sistematis yang dilancarkan oleh zionisme dalam waktu yang panjang untuk melumpuhkan kekuatan-kekuatan perlawanan rakyat Palestina sekaligus menundukkan dan merampas seluruh wilayah Palestina,\" ujar Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim. MUI, kata dia, kembali menegaskan bahwa Israel adalah kekuatan jahat yang nyata yang dengan congkak melakukan aksi-aksi brutal secara kasat mata. Ia mengatakan narasi yang selalu dikembangkan oleh Israel adalah melumpuhkan kaum teroris. Bagi Israel, semua kekuatan yang melawan Israel adalah teroris yang harus dihancurkan, kata Sudarnoto. Padahal tindakan-tindakan zionis Israel sudah sangat nyata sebagai tindakan teror. Israel adalah teroris ganas di abad 21 ini yang melawan hukum internasional dan konvensi Jeneva yang keempat, kata dia. Berbagai bentuk kejahatan seperti kejahatan terhadap kemanusiaan, agama, dan bahkan penghancuran ekonomi benar-benar dilakukan Israel. MUI menyayangkan PBB belum memiliki kekuatan yang efektif untuk menghentikan aksi brutal Israel. \"Bahkan, di samping sejumlah langkah positif yang sudah dilakukan oleh Amerika Serikat terkait dengan isu Palestina-Israel ini, Amerika juga belum mampu menunjukkan kedigdayaannya untuk menekan dan menghancurkan negeri teroris Israel ini,\" kata dia. Padahal Amerika Serikat sudah menyatakan lawan terorisme, kata Sudarnoto. Dia mengatakan dirinya berharap Amerika Serikat benar-benar menunjukkan niat baik dan keseriusannya untuk melawan terorisme yang dilancarkan oleh siapa pun, termasuk Israel. \"Tampillah Amerika di sidang-sidang PBB sebagai ksatria yang gagah berani membela kemanusiaan, membela kedaulatan rakyat dan bangsa manapun dan membela hukum Internasional,\" kata dia. Kepada umat Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya, MUI menyerukan agar jangan percaya pada narasi-narasi yang menyesatkan dan bahkan destruktif yang dilancarkan oleh zionisme Israel di mana-mana, termasuk di media sosial. (anwa/Antara).