INTERNASIONAL
RI-Malaysia Sepakat Kembali Buka Penempatan PMI pada Agustus 2022
Jakarta, FNN - Pemerintah Indonesia dan Malaysia telah menandatangani penyataan bersama terkait implementasi nota kesepahaman tentang penempatan dan pelindungan pekerja migran Indonesia sektor domestik di Malaysia dan berencana membuka kembali penempatan ke \"Negeri Jiran\" itu pada Agustus 2022.Menurut keterangan tertulis Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang diterima di Jakarta, Kamis, penandatangan dilakukan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah dan Menteri Sumber Manusia Malaysia Dato\' Sri M. Saravanan Murugan di Jakarta pada hari ini usai pertemuan Joint Working Group (JWG) ke-1.\"Kedua pihak menyetujui dimulainya kembali perekrutan dan penempatan PMI di Malaysia mulai 1 Agustus 2022, bergantung pada efektif tidaknya implementasi dari komitmen yang dibuat dalam MoU (Memorandum of Understanding),\" ujar Menaker Ida.Ia mengatakan Forum JWG mengakui ada sejumlah masalah implementasi dalam hal kebijakan dan teknis yang mungkin memengaruhi pelaksanaan nota kesepahaman yang ditandatangani pada April 2022 itu.Oleh karena itu, disepakati bersama tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan implementasi secara menyeluruh, khususnya untuk penempatan satu kanal atau One Channel System (OCS).Dia menyatakan Indonesia-Malaysia sepakat dan menegaskan kembali bahwa OCS akan menjadi satu-satunya mekanisme perekrutan dan penempatan PMI di Malaysia dengan mengintegrasikan sistem daring yang dikelola perwakilan Indonesia di Malaysia dan sistem daring yang dikelola Departemen Imigrasi Malaysia.Hal itu dilakukan dengan sepenuhnya mematuhi syarat dan ketentuan yang disepakati sebagaimana diatur dalam nota kesepahaman tersebut.Proyek percontohan juga perlu dilakukan dan harus dilaksanakan tiga bulan sebelum penerapan secara penuh sistem OCS untuk memastikan kelancaran aplikasi sistem terintegrasi.Menurutnya, kedua pihak sepakat untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan norma dan prosedur yang disepakati, sebagaimana ditetapkan dalam nota kesepahaman dipatuhi sepenuhnya oleh seluruh pihak dengan melibatkan lembaga/departemen terkait di pemerintahan masing-masing.Indonesia dan Malaysia juga mengakui pentingnya memerangi perdagangan orang dan berkomitmen untuk melibatkan pemangku kepentingan terkait dengan di negara masing-masing dalam rangka menjalin kerja sama bilateral yang nyata.\"Kedua belah pihak juga berkomitmen untuk memfasilitasi kerja sama antara lembaga jaminan sosial di Malaysia dan Indonesia dalam rangka memperkuat pelindungan bagi pekerja migran Indonesia,\" demikian Ida Fauziyah. (mth/Antara)
RI Usulkan Peninjauan Kembali MoU Penempatan Tenaga Kerja di Korsel
Jakarta, FNN - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Pemerintah Indonesia mengusulkan adanya peninjauan kembali nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) terkait penempatan tenaga kerja Indonesia di Korea Selatan.Hal itu diungkapkan Menlu Retno usai mendampingi pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo bersama Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Kamis sore waktu setempat.\"Indonesia mengusulkan kiranya MoU mengenai penempatan tenaga kerja yang dimiliki dua negara sejak 2012 sudah waktunya ditinjau kembali,\" kata Menlu Retno saat memberikan keterangan pers yang disaksikan secara virtual dari Jakarta, Kamis.Menlu menjelaskan bahwa hingga Maret 2022, pekerja migran Indonesia yang ada di Korea Selatan mencapai lebih dari 28 ribu orang.Sebagian besar PMI bekerja pada sektor manufaktur dan perikanan. Di sisi lain, Pemerintah Indonesia menilai adanya peluang untuk menempatkan pekerja semi terlatih (semi-skilled labor).Oleh karenanya, Indonesia mengusulkan adanya penambahan sektor bidang pekerjaan yang dapat diisi jika kedua negara sepakat untuk meninjau kembali MoU yang sudah berjalan sejak 2012.Presiden Joko Widodo beserta delegasi baru saja menyelesaikan kunjungan kerja ke Seoul, Korea Selatan dengan melakukan pertemuan bersama para CEO, pertemuan terpisah dengan Hyundai dan LG, serta pertemuan bilateral dengan Presiden Yoon Suk-yeol yang menjadi inti dari kunjungan kerja Presiden di Seoul.Pertemuan Jokowi dengan Presiden Yoon Suk-yeol merupakan kedua kalinya pemimpin dua negara itu bertemu.\"Komitmen kedua Presiden sangatlah jelas, untuk memperkuat kerja sama, terutama bidang ekonomi. Pada saat bertemu dengan para CEO, minat untuk melakukan perluasan dan investasi baru di Indonesia cukup besar,\" ujar Menlu Retno. (mth/Antara)
Jokowi: Dukungan Investasi dari Korsel Capai 6,37 Miliar Dolar
Jakarta, FNN - Presiden Joko Widodo menyebutkan Korea Selatan sepakat untuk mendukung investasi di Indonesia, termasuk pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dengan total nilai penanaman modal mencapai 6,37 miliar dolar AS.Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo usai bertemu Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Kamis sore.\"Kita juga telah memulai kerja sama dalam pengembangan IKN Nusantara, antara lain kerja sama dalam pembangunan penyediaan sistem air minum dan \'capacity building\' dalam pembangunan smart city,\" kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers bersama Presiden Yoon Suk-yeol yang disaksikan secara virtual dari Jakarta, Kamis.Jokowi menjelaskan bahwa dukungan Korea Selatan dalam pembangunan di IKN juga dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman kerja sama investasi antara PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) bersama Kementerian Investasi dengan Posco Korea.Kerja sama antara Krakatau Steel dan Posco menyepakati investasi perluasan kapasitas produksi baja, terutama pada industri baja otomotif untuk kendaraan listrik, serta partisipasi Posco dalam pembangunan IKN Nusantara. Investasi dari kerja sama tersebut diperkirakan 3,5 miliar dolar AS.Selain itu, Pemerintah Korea Selatan juga menyepakati pembangunan instalasi pengolahan limbah cair untuk IKN Nusantara.\"Nilai investasinya keseluruhan mencapai 6,37 miliar dolar AS dan akan menyerap lebih dari 58 ribu tenaga kerja,\" kata Jokowi.Sementara itu, berdasarkan keterangan resmi dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljhono, kerja sama Indonesia-Korea Selatan juga mencakup pembangunan instalasi pemurnian air.Basuki mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan akan membantu melalui hibah pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter per detik.\"Kami sudah melihat kemarin di Hwaseong Water Purification Plant. Menurut saya ini adalah teknologi terbaik yang tersedia yang sudah diaplikasikan oleh Korea Selatan sehingga siap minum karena proses pengolahan akhirnya dilakukan dengan metoda ozonisasi,\" kata Basuki.Kerja sama kedua yang sudah disepakati adalah pembangunan instalasi pengolahan limbah cair untuk IKN Nusantara. Kerja sama ketiga mencakup pembangunan smart village yang terdiri dari 100 unit rumah sebagai proyek percontohan.\"Proyek smart village ini direncanakan dapat mulai dibangun pada 2023 mendatang dengan dukungan dari Korea Selatan,\" kata Basuki.Untuk menghubungkan IKN Nusantara dengan Kota Balikpapan, Pemerintah Korsel juga akan membantu pembangunan terowongan bawah laut atau immerse tunnel yang sesuai dengan konsep forest city.\"Kita ingin melindungi bekantan, fauna dan flora endemik lainnya yang ada di sekitar Teluk Balikpapan. Untuk itu, kita tidak akan membangun jembatan yang secara fisik mengubah morfologi lingkungan, melainkan kita coba bangun immerse tunnel seperti di Geoje, Busan,\" kata Basuki.Saat ini, proyek tersebut sedang dikerjakan studi kelayakannya, kemudian tahun ini dilanjutkan dengan desain dasar, sehingga diharapkan pembangunan dapat dimulai pada 2023. (mth/Antara)
Indonesia dan AS Membentuk Kemitraan untuk Kurangi Limbah Plastik di Laut
Jakarta, FNN - Pemerintah Indonesia bersama Amerika Serikat mengumumkan kemitraan untuk mengurangi limbah plastik di laut-laut Indonesia melalui program \"Clean Cities, Blue Ocean\" (Kota Bersih, Laut Biru).Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) melalui program tersebut akan memperluas infrastruktur pengumpulan dan daur ulang sampah di Indonesia yang akan menghasilkan plastik daur ulang berkualitas tinggi dan dapat ditelusuri, demikian menurut Kedutaan Besar AS di Jakarta dalam keterangannya yang diterima pada Kamis.\"USAID gembira dapat mendukung kemitraan baru ini yang menggabungkan pembiayaan dari publik dan swasta yang akan membantu memenuhi permintaan plastik daur ulang dan pada saat yang sama juga memperkuat sistem pengelolaan sampah di masyarakat,\" kata Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen.\"Bersama-sama kita akan membantu mengumpulkan dan mencegah sampah plastik yang berbahaya agar tidak hanyut ke laut, tapi mengubahnya menjadi keuntungan finansial dan mata pencaharian bagi masyarakat Indonesia,\" ujar Cohen.Tahap awal kemitraan itu akan berfokus di kota Semarang, yang merupakan salah satu kota terbesar di pulau Jawa.Seperti banyak kota besar lainnya, Semarang menghadapi tekanan yang semakin besar untuk mengurangi volume dan mendaur ulang sampah yang terus meningkat, tetapi kota tersebut tidak memiliki sistem daur ulang yang layak secara ekonomi maupun logistik.Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Scenaider Siahaan mengatakan bahwa pembiayaan campuran dari publik dan swasta dalam pengelolaan sampah membawa peluang bagi investasi swasta untuk mendukung ekonomi sirkular.Pembiayaan campuran itu, menurut Scenaider, menutup siklus daur ulang produk yang akan mengurangi kerugian material sehingga meminimalkan kerusakan lingkungan hidup dan mencegah menipisnya sumber daya alam.\"Pemerintah Indonesia melihat pembiayaan campuran sebagai instrumen yang semakin penting untuk memobilisasi pendanaan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,\" ujarnya.Kemitraan antara Indonesia dan AS ini akan memperluas infrastruktur pengumpulan dan daur ulang sampah, membangun kapasitas pemerintah daerah untuk perencanaan dan pengelolaan sampah, serta memobilisasi dan memberdayakan sektor sampah informal yang penting bagi pengelolaan sampah lokal tetapi seringkali kurang termanfaatkan karena sumber daya yang terbatas.Sebagai contoh, fasilitas baru akan dibuat untuk bisa menampung, memilah, dan memproses sekitar 30 ton material plastik per hari dan akan membantu menyediakan pendapatan baru bagi sekitar 100 karyawan dan pengepul sampah lokal.Pada 2025, sebanyak 68 persen dari lebih dari 270 juta penduduk Indonesia diperkirakan akan tinggal di daerah perkotaan, di mana sampah yang bisa dikumpulkan hanya sekitar setengahnya saja. (Ida/ANTARA)
Di Balik Pertemuan Monumental Jokowi-Xi Jinping
Beijing, FNN - Selepas jam istirahat kerja pada Selasa, tanggal 19 Juni 2022, penulis bergegas menuju Gedung Selatan Kementerian Luar Negeri China (MFA).Bukan saja hendak ikut pengarahan pers reguler oleh juru bicara MFA, melainkan juga bersiap mengacungkan tangan untuk mengajukan pertanyaan terkait rencana kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo ke China pada 25-26 Juli.Seperti biasanya, pertanyaan telah dikirim terlebih dulu melalui pesan singkat WeChat kepada salah satu pejabat Pusat Pers Internasional (IPC), satu divisi di bawah MFA.\"Kita bicara dulu sebelum konferensi pers. Sampai ketemu nanti,\" demikian balasan WeChat dari pejabat tersebut yang diterima penulis dalam bahasa Inggris.Pukul 14.00 lebih sedikit, penulis sudah tiba di Gedung Selatan yang lokasinya berada di sebelah selatan gedung utama MFA di kawasan Chaoyangmen, Beijing, atau 1,5 jam sebelum dimulainya press briefing.\"Hello, My friend,\" sapa pejabat tadi sambil memperkenalkan staf barunya, seorang diplomat perempuan yang sebelumnya sudah mengenal penulis melalui WeChat karena seringnya membagikan informasi mengenai kegiatan para pemimpin China.\"Terkait daftar pertanyaan Anda, ditunda dulu bisa? Jangan disampaikan hari ini. Mungkin di lain hari saja,\" pinta pejabat tadi mengawali pembicaraan di lobi IPC.Ia menjamin ANTARA bakal mendapatkan kesempatan pertama pernyataan MFA soal kunjungan Jokowi ke China itu.Penulis yang sudah lama kenal dengan pejabat tadi sangat memahami pola kerja di lingkungan IPC.Mereka selama ini juga sangat membantu tugas penulis ketika menanyakan isu-isu terkait Indonesia dan China. Bahkan pada Sidang Parlemen Dua Sesi di Beijing pada Maret lalu, merekalah yang memfasilitasi penulis mengajukan pertanyaan kepada anggota Dewan Negara merangkap Menteri Luar Negeri China Wang Yi.Sehari berikutnya, beberapa rekan media asing, seperti Bloomberg dan Reuters, mengajukan pertanyaan yang sama. Namun sayangnya, jubir juga belum bersedia membuka mulut.Rekan media asing lainnya, The Strait Times Singapura dan Kyodo News Jepang, juga mengirim pesan japri kepada penulis, untuk menanyakan ihwal rencana kunjungan orang nomor satu di Indonesia tersebut.Semuanya buntu. Siapa sebenarnya yang berinisiatif lebih dulu terkait kunjungan kenegaraan tersebut? Karena tidak seperti biasanya pihak China kalau mau didatangi tamu kepala negara asing bersikap demikian.Satu hal yang tidak bisa dikesampingkan bahwa lima atau tujuh hari sebelumnya Wang Yi telah melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Jakarta sehingga sudah pasti pejabat selevel Menko tersebut masih menjalani karantina mengingat China memberlakukan kebijakan nol kasus COVID-19 sampai sekarang.Informasi mengenai rencana kunjungan Jokowi tersebut juga mengagetkan jajaran Kedutaan Besar RI di Beijing.\"Saya juga nggak tahu,\" kata pejabat KBRI Beijing yang bersama penulis sedang mengikuti kegiatan Familiarization Trip ke Qinghai pada 10-15 Juli.Memang informasi itu juga didengar beberapa pejabat dan staf KBRI yang saat itu bersama penulis di Qinghai, provinsi di dataran tinggi Tibet yang berjarak sekitar 1.350 kilometer di sebelah baratdaya Beijing.Kebuntuan itu akhirnya terjawab pada Kamis (21/7) saat Menlu Retno LP Marsudi mengeluarkan pernyataan pers di Jakarta pada siang hari disusul kemudian oleh juru bicara MFA di Beijing pada sore harinya. Ada yang LuputPesawat Garuda Indonesia (GIA-1) yang ditumpangi Presiden Jokowi beserta istri Iriana Jokowi dan jajaran kabinet benar-benar mendarat di Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing (BCIA) pada Senin (25/7) sekitar pukul 21.30 waktu setempat (20.30 WIB) setelah terbang di udara selama sekitar tujuh jam dari Jakarta.Hanya beberapa menit setelah menginjakkan kaki di ibu kota China itu, berita mengenai kunjungan Jokowi yang dipublikasikan salah satu media setempat sudah menuai hampir 60.000 like dari para audiensnya.Berita kedatangan Jokowi tersebut juga menghiasi layar kaca di China. Harapan dan optimisme dari berbagai kalangan di China dan Indonesia diputar berulang-ulang oleh CGTN, stasiun televisi resmi pemerintah China yang berjaringan internasional.Ikhitiar meningkatkan hubungan dagang, investasi, politik, membangun kerja sama model baru, industri hijau, KTT G20, \"Two Countries, Twin Park\" dan isu-isu lainnya menjadi kesepakatan bersama, baik pada saat Jokowi bertemu Presiden China Xi Jinping maupun saat bertemu Perdana Menteri Li Keqiang di gedung tamu kenegaraan Diaoyutai, Beijing, pada Selasa (26/7).Protokol ekspor nanas juga telah menjadi kesepakatan baru dalam momentum kunjungan Jokowi tersebut. Dengan adanya protokol itu, Indonesia sudah bisa mengekspor nanas ke China. Perjanjian ini sudah lama dinantikan oleh Indonesia, tepatnya sejak 2016.Namun ada beberapa hal yang luput dari pembicaraan kedua kepala negara. Rencana repatriasi 190 pelajar Indonesia ke China sama sekali tidak disinggung, baik dalam pertemuan tingkat puncak maupun tingkat menteri. Tanpa dukungan dari pemegang kekuasaan dan kebijakan, mustahil rencana pengembalian 190 pelajar yang terkatung-katung kuliahnya sejak pertama kali COVID-19 ditemukan di Wuhan pada awal 2020 sampai saat ini bakal terlaksana.Para pelajar dari beberapa negara lain, seperti India, Korea Selatan, Jepang, Thailand, dan Singapura jauh-jauh hari sudah bisa kembali melanjutkan pendidikannya di China tanpa harus menunggu kepala negara mereka bertemu terlebih dulu dengan pemimpin China, seperti yang sudah dilakukan oleh Indonesia.Masalah ratusan kapal dagang yang tertahan di pelabuhan-pelabuhan China sebagai konsekuensi dari regulasi baru per 1 Januari 2022 tentang produk makanan dan minuman impor juga luput dari pertemuan tingkat elite kedua negara. Padahal ekspor makanan dan minuman tersebut menjadi nilai tambah bagi Indonesia.Indonesia memang mengalami surplus neraca perdagangan sebesar 1,12 miliar dolar AS dengan China selama periode Januari-April 2022. Namun yang menjadikan catatan positif bagi perdagangan Indonesia dengan China itu berasal dari ekspor minyak, gas, dan hasil pertambangan, bukan dari produk yang memberikan nilai tambah bagi industri di Indonesia.Ironis memang karena selama periode tersebut nilai ekspor produk makanan dan minuman olahan Indonesia ke China hanya 1,46 miliar dolar AS atau turun signifikan sekitar 23,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang telah mencapai 1,90 miliar dolar AS, sebagaimana data yang dirilis Kementerian Kepabeanan China (GACC).Terlepas dari itu semua, Jokowi telah mencatatkan diri sebagai satu-satunya kepala negara atau kepala pemerintahan di Indonesia yang berhasil menemui Xi Jinping di Beijing, terutama sejak penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin pada awal Februari lalu.Dalam catatan ANTARA, Xi hanya sedikit menerima kepala negara atau kepala pemerintahan asing di Beijing sejak pandemi COVID-19. Xi memang pernah menemui beberapa kepala negara atau kepala pemerintahan di Beijing di sela-sela Winter Olympic itu, tapi tidak secara khusus seperti yang dilakukannya terhadap Jokowi.Sejak awal 2020, pucuk pimpinan tertinggi Partai Komunis China itu juga hanya sekali keluar dari wilayah daratan Tiongkok pada saat perayaan 25 tahun kembalinya Hong Kong ke China yang dirangkai dengan pelantikan Kepala Eksekutif Wilayah Administrasi Hong Kong (HKSAR) John Lee pada 1 Juli lalu.Di sinilah kecerdikan Jokowi dalam membaca gelagat Xi. Dengan berani keluarnya Xi dari \"sarangnya\" itu, maka berarti pengetatan protokol kesehatan antipandemi COVID-19 di Beijing sudah mulai longgar.Oleh karena itulah Jokowi atau mungkin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menlu Retno berani mengajukan penawaran kunjungan itu meskipun Beijing belum sepenuhnya siap, mengingat baru 1,5 bulan status penguncian wilayah (lockdown) di Ibu Kota itu dicabut.Harapan dan optimisme Indonesia atas kehadiran Xi Jinping dalam KTT G20 di Bali pada November mendatang juga mulai tinggi meskipun Beijing sampai detik ini belum bisa menjawab undangan resmi dari Jokowi itu.Singkat dan mendadak merupakan kata kunci dari pertemuan monumental Jokowi dan Xi, mengingat kunjungan pada 25-26 Juli tersebut hanya dipersiapkan dalam hitungan hari. Bandingkan dengan kunjungan Jokowi ke Jepang dan Korea Selatan pada 27-28 Juli yang telah dipersiapkan sejak tiga bulan yang lalu.Selain Menko Luhut dan Menlu Retno, acungan jempol juga layak diberikan kepada Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun dan jajaran KBRI Beijing yang telah mempersiapkan kedatangan Presiden Jokowi ke China dalam jangka waktu yang sangat singkat.Menegangkan dan mendebarkan menjadi pemandangan yang terekam di KBRI Beijing pada detik-detik menjelang kunjungan tersebut.Memang bukan pertama kali Jokowi datang ke China, tapi kunjungan kali ini bukanlah pekerjaan yang mudah karena dilakukan dalam mekanisme lingkaran tertutup (close loop) di Diaoyutai yang tentu saja berbiaya mahal.Delegasi Indonesia yang menyertai Presiden Jokowi telah meninggalkan Beijing untuk melanjutkan lawatannya ke Jepang dan Korsel lalu pulang ke Tanah Air.Tapi Dubes Djauhari, Atase Pertahanan Marsekal Pertama TNI Bayu Hendra Permana, Koordinator Fungsi Protokol dan Kekonsuleran Victor Harjono dan jajaran KBRI Beijing lainnya yang menjadi faktor penentu keberhasilan kunjungan tersebut harus \"mendekam\" selama tujuh hari di fasilitas karantina terpadu sebagaimana yang telah diprotapkan oleh Gugus Tugas Anti-Pandemi COVID-19 China. (Ida/ANTARA)
Rusia Akan Keluar dari Stasiun Luar Angkasa Internasional Setelah 2024
Jakarta, FNN - Rusia memutuskan untuk meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) setelah 2024 dan akan mulai membangun stasiun luar angkasanya sendiri di masa depan.Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Badan Antariksa Federal Rusia Roscosmos Yury Borisov pada Selasa (26/7).\"Kami akan fokus pada pembangunan stasiun orbit Rusia. Kami juga tidak akan melupakan penelitian luar angkasa,\" kata Borisov kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah rapat kerja.Mengenai proyek kerja sama internasional saat ini di ISS, Roscosmos akan tetap memenuhi kewajibannya kepada para mitra, kata Borisov, yang ditunjuk sebagai kepala Roscosmos pada awal Juli.Masa depan program luar angkasa berawak Rusia terutama harus berpijak pada rencana yang dipikirkan dengan matang, ujar Borisov kepada Putin tanpa mengungkapkan rincian rencananya. (Sof/ANTARA)
Untuk Pertama Kalinya Jepang Akan Ikut Latihan Garuda Shield di Indonesia
Tokyo, FNN - Pasukan pertahanan Jepang akan berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam latihan militer gabungan Garuda Shield di Indonesia pada Agustus bersama Amerika Serikat dan Australia, kata perdana menteri Jepang Fumio Kishida.Pernyataan tersebut disampaikan PM Kishida pada Rabu setelah pembicaraan dengan Presiden RI Joko Widodo.PM Jepang dan Presiden RI sepakat untuk bekerja sama lebih erat di bidang energi setelah pertemuan kedua mereka pada akhir April. Saat itu Kishida mengatakan bahwa Indonesia adalah \"mitra strategis utama bagi Jepang\".Pasukan pertahanan Jepang akan mengikuti latihan militer gabungan Garuda Shield yang akan diadakan di Indonesia mulai 1 Agustus dengan Amerika Serikat, Australia, dan lainnya, ujar Kishida.Latihan militer gabungan tahunan yang biasanya dilaksanakan oleh Indonesia dan Amerika Serikat untuk tahun ini akan \"jauh lebih besar cakupan dan skalanya\" dibanding tahun-tahun sebelumnya, kata Amerika Serikat.Keterlibatan Jepang dalam latihan gabungan itu terjadi saat Washington dan para sekutu regionalnya meningkatkan upaya untuk melawan kekuatan China yang tumbuh di kawasan Indo-Pasifik.Jepang juga akan meminjamkan dana sebesar 43,6 miliar yen (Rp4,77 triliun) kepada pemerintah Indonesia untuk proyek infrastruktur dan pencegahan bencana alam, kata Kishida.Indonesia adalah pasar ekspor terbesar ke-14 Jepang pada 2020, dengan nilai 9,2 miliar dolar AS (sekitar Rp138,08 triliun), menurut data Dana Moneter Internasional (IMF) yang dikumpulkan oleh perusahaan penyedia data pasar keuangan Refinitiv.Sementara nilai impor dari Indonesia ke Jepang mencapai 14,5 miliar dolar AS (sekitar Rp217,6 triliun) pada 2020, menjadikan Indonesia sebagai sumber impor terbesar ke-12 bagi Jepang.Presiden Indonesia mengunjungi China pada Selasa (26/7) untuk melakukan pembicaraan bilateral dengan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang di Beijing.Pada pertemuan itu, para pemimpin berjanji untuk meningkatkan perdagangan dan memperluas kerja sama di berbagai bidang, seperti pertanian dan ketahanan pangan. Jokowi selanjutnya akan bertemu Kaisar Jepang Naruhito pada Rabu. (Sof/ANTARA/Reuters)
Macron Tuduh Rusia Ciptakan Krisis Pangan Global
Kamerun, FNN - \"Kami disalahkan oleh beberapa pihak yang mengatakan bahwa sanksi Eropa (terhadap Rusia) adalah penyebab krisis pangan dunia, termasuk di Afrika. Itu sepenuhnya salah,\" kata Macron dalam pertemuan dengan komunitas Prancis selama kunjungannya di Kamerun, Selasa (26/7).\"Pangan, seperti halnya energi, telah menjadi senjata perang Rusia. Kita harus membantu benua Afrika untuk memproduksi lebih banyak untuk dirinya sendiri,\" ujar dia, melanjutkan.Seperti banyak negara berkembang, Kamerun menghadapi lonjakan harga minyak, pupuk, dan bahan makanan. Kekurangan bahan bakar yang parah melanda ibu kota Yaounde pekan lalu, yang menyebabkan antrean panjang di pompa bensin.Perjalanan Macron ke Afrika bertujuan memperkuat hubungan politik dengan benua itu dan membantu meningkatkan produksi pertanian di tengah meningkatnya kerawanan pangan akibat perang di Ukraina.Sebagian besar Afrika menghindari keberpihakan dan menolak untuk bergabung dengan kecaman dan sanksi Barat.Banyak negara Afrika bergantung pada gandum dan energi dari Rusia, tetapi mereka juga membeli gandum Ukraina yang pengirimannya telah terganggu akibat konflik.Di lain pihak, Rusia menyangkal bertanggung jawab atas krisis pangan dan justru menyalahkan sanksi Barat karena memperlambat ekspor pangan dan pupuknya.Moskow juga menyalahkan Ukraina karena memasang ranjau di dekat pelabuhannya. (lia/Reuters/Antara)
Presiden Jokowi Akan Kunjungi Jepang Setelah Lawatan ke China
Tokyo, FNN - Presiden Joko Widodo akan mengunjungi Jepang pada Rabu (27/7/2022) dan dijadwalkan bertemu dengan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako, menurut keterangan dari Kedutaan Besar RI (KBRI) di Tokyo, Selasa.Pada hari yang sama, Presiden Jokowi juga akan berbicara dengan Perdana Menteri Fumio Kishida dan kalangan bisnis Jepang untuk membahas sejumlah kerja sama bilateral, terutama di bidang perdagangan dan investasi.Jepang menjadi negara kedua setelah China yang dikunjungi Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana, sebelum bertolak ke Korea Selatan dalam lawatan ke tiga negara di Asia Timur.Para pejabat yang mengiringi lawatan itu adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono, dan Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto.Kunjungan Jokowi ke Jepang juga merupakan lawatan balasan dari kunjungan PM Kishida ke Indonesia pada akhir April lalu.Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya mengatakan bahwa Jepang merupakan salah satu mitra ekonomi tradisional penting bagi Indonesia.Perdagangan bilateral RI-Jepang tahun lalu mencapai 32 miliar dolar AS (sekitar Rp480 triliun) dan total nilai investasinya mencapai 2,26 miliar dolar AS (sekitar Rp33,9 triliun).Setelah Beijing dan Tokyo, destinasi terakhir Jokowi dalam kunjungan singkatnya adalah Seoul pada 28 Juli 2022.Di ibu kota Korea Selatan itu, Jokowi direncanakan bertemu dengan Presiden Yoon Suk Yeol.Menurut Retno, selain membahas penguatan kerja sama bilateral, Jokowi dan para pemimpin di tiga negara tersebut dalam masing-masing pertemuan bilateral juga akan membahas perkembangan terakhir di kawasan dan isu-isu internasional. (Sof/ANTARA)
Indonesia dan AS Siap Latihan Militer Bersama Super Garuda Shield 2022
Jakarta, FNN - Anggota militer dari Indonesia dan Amerika Serikat akan bergabung tahun ini dengan personel militer dari Australia, Jepang, dan Singapura dalam latihan bersama Garuda Shield 2022.Latihan militer bersama itu akan dilaksanakan pada 1-14 Agustus 2022 di beberapa lokasi pelatihan di Indonesia, yakni Baturaja, Amborawang, dan Pulau Batam, menurut keterangan dari Kedutaan Besar AS di Jakarta yang diterima pada Selasa.Garuda Shield adalah latihan bersama tahunan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo-Pasifik AS (INDOPACOM), yang dirancang untuk memperkuat interoperabilitas, kemampuan, rasa saling percaya, dan kerja sama yang telah dibangun dari pengalaman bersama kedua negara selama beberapa dekade.Latihan Garuda Shield 2022 disebut akan jauh lebih besar cakupan dan skalanya dibandingkan latihan sebelumnya dengan banyak negara untuk pertama kalinya ikut berpartisipasi atau hadir sebagai pengamat.Selain negara-negara yang berpartisipasi aktif, menurut Kedubes AS, Kanada, Prancis, India, Malaysia, Korea Selatan, Papua Nugini, Timor Leste, dan Inggris diharapkan bergabung sebagai negara pengamat.\"Saya bangga melihat bagaimana Garuda Shield telah berkembang dibandingkan tahun lalu ... dalam musim panas ini dikembangkan menjadi latihan gabungan multinasional yang mencakup semua komponen militer kita,\" kata Komandan Jenderal Angkatan Darat AS untuk Pasifik Jenderal Charles Flynn.Menurut Flynn, latihan Garuda Shield itu merupakan simbol ikatan AS-Indonesia dan hubungan yang berkembang antara kekuatan angkatan darat kedua negara di wilayah yang sangat penting, karena kekuatan darat adalah perekat yang menyatukan arsitektur keamanan kawasan.\"Kami melakukannya bersama dengan membangun kesiapan, membangun hubungan, dan membangun kepercayaan. Menyatukan pasukan kita seperti ini, kita menjahit jalinan keamanan regional menjadi sesuatu yang langgeng,\" ujarnya.Dia menambahkan bahwa latihan Garuda Shield 2022, yang melibatkan sekitar 2.000 tentara AS, 2.000 personel Angkatan Darat TNI, dan tambahan peserta dari negara mitra, akan meningkatkan kemampuan interoperabilitas gabungan melalui pelatihan dan pertukaran budaya.Latihan itu memperkuat Kemitraan Strategis AS-Indonesia dan memajukan kerja sama regional dalam mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, katanya.Selanjutnya, latihan bersama itu akan meliputi pertukaran profesional dan budaya yang memperkuat kemitraan AS-Indonesia melalui pembelajaran dan pelatihan bersama.Pelatihan, pertukaran akademik, dan lokakarya pengembangan profesional yang ditujukan untuk anggota di tingkat korps dan di bawahnya akan berfokus pada bidang-bidang seperti bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana alam. Selain itu, pelatihan juga digelar untuk memerangi ancaman konvensional, nonkonvensional, dan hibrida, kata pihak Kedubes AS dalam keterangannya.Dalam program Garuda Shield itu, latihan pos komando akan berpusat pada tugas staf operasi penjaga perdamaian PBB dalam sebuah pengaturan latihan militer gabungan.Sementara gladi lapangan akan melibatkan elemen kekuatan kompi dari setiap negara yang ikut dalam latihan gabungan, keterampilan perang mendasar untuk meningkatkan interoperabilitas, serta kapasitas operasi gabungan. (Sof/ANTARA)