INTERNASIONAL

Raja Charles III Berjanji Akan "Melayani Seumur Hidup"

London, FNN - Raja Inggris Charles III pada Jumat (9/9) berjanji akan memberikan \"pelayanan seumur hidup\" dalam pidato pertamanya kepada masyarakat Inggris dan Persemakmuran usai naik takhta setelah wafatnya sang ibunda, Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9). \"Sepanjang hidupnya, Yang Mulia Ratu adalah sebuah inspirasi,\" kata Charles dalam pidatonya di televisi.\"Ratu Elizabeth menjalani hidup dengan baik, sebuah janji dengan takdir yang ditepati dan dia sangat ditangisi atas kepulangannya. Janji pelayanan seumur hidup itu saya perbarui kepada Anda semua hari ini.\"Charles mengatakan dia merasakan \"kesedihan mendalam\" atas mangkatnya sang ibu dan dia berbagi \"rasa kehilangan yang besar\" dengan masyarakat. Ratu Elizabeth II, penguasa terlama kerajaan Inggris dalam sejarah, wafat di Balmoral, Skotlandia, pada Kamis, dalam usia 96 tahunCharles (73) akan secara resmi naik takhta sebagai Raja di Dewan Aksesi pada Sabtu (10/9) dalam sebuah upacara yang digelar di Istana St. James di London. Charles menganugerahkan gelar Pangeran dan Putri Wales kepada putra sulungnya William dan menantu perempuannya Kate, gelar yang sebelumnya diberikan kepadanya dan mendiang istri Diana.Dia juga mengungkapkan rasa cinta untuk putranya Harry dan menantu perempuannya Meghan Markle saat mereka \"terus membangun kehidupan mereka di luar negeri.\" (Ida/ANTARA)

Latihan Militer Bersama Diharapkan Membangun Kapasitas Terbaik bagi RI-AS

Jakarta, FNN - Latihan Bersama Gema Bhakti 2022 antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat (USINDOPACOM) diharapkan dapat membangun kapasitas yang terbaik untuk Indonesia dan Amerika.“Saya berharap bahwa latihan ini akan meningkatkan pembangunan, kepercayaan diri, dan membangun kapasitas kita yang terbaik untuk Indonesia dan Amerika,\" kata Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Agus Suhardi saat meresmikan Latihan Bersama Gema Bhakti 2022 di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat.Kegiatan yang dilangsungkan pada 9-16 September itu merupakan latihan ke-10 serta diikuti 110 personel dari TNI dan USINDOPACOM.Agus menekankan agar selama latihan para peserta tidak ragu-ragu untuk berinteraksi dengan mitra-mitra mereka dari negara tersebut. “Manfaatkan kesempatan dan momen yang berharga ini untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan pengetahuan Anda, karena Anda saat ini sedang bersama teman-teman kita dari Amerika Serikat yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih dalam hal operasi berat,” ucapnya.Sementara itu, Ajudan Jenderal untuk Negara Bagian Hawaii Mayjen Kenneth S. Hara saat peresmian menuturkan bahwa TNI dan pasukan AS dalam latihan tersebut akan bekerja sama membuat perencanaan tingkat operasional dalam menangani krisis.Skenario pelatihan, lanjut Hara, akan berlangsung di sebuah benua imajiner dengan melibatkan dukungan dari penduduk setempat dan komunitas bantuan kemanusiaan. “Saya berharap dapat memperkuat hubungan, memperbaiki kesiapsiagaan, dan meningkatkan interoperabilitas antara angkatan bersenjata Amerika Serikat dan Indonesia,” kata Hara.Latihan Gema Bhakti, kata TNI, bertujuan untuk mendorong hubungan militer yang positif antara kedua negara serta meningkatkan kerja sama antara TNI dan USINDOPACOM.Kerja sama itu disebutkan diarahkan lebih khusus pada perencanaan tingkat operasional dalam menanggapi krisis regional serta meningkatkan interoperabilitas dan profesionalisme USINDOPACOM dan TNI.Menurut TNI, latihan Gema Bhakti 2022 menggunakan metode latihan staff exercise, yakni metode yang dirancang untuk memperkuat perencanaan dalam proses yang dijalani staf tingkat operasional untuk menangani krisis.(Sof/ANTARA)

Lampu Menara Eiffel Dimatikan sebagai Penghormatan bagi Ratu Elizabeth

Ankara, FNN - Lampu menara Eiffel di Paris akan dimatikan sebagai bentuk penghormatan bagi Ratu Elizabeth II, demikian menurut wali kota Paris sehubungan dengan kepergian Ratu Inggris tersebut pada Kamis.\"Malam ini sebagai penghormatan kepada Ratu Elizabeth II, lampu menara Eiffel akan dimatikan,\" tulis Anne Hidalgo di Twitter.\"Saya menyampaikan rasa sedih dan kesedihan mendalam warga Paris kepada Duta Besar Inggris @Menna Rawlings,” katanya menambahkan.Istana Buckingham sebelumnya mengumumkan bahwa ratu \"mengembuskan napas terakhir dengan damai\" di Istana Balmoral, Skotlandia.\"Raja dan Permaisuri masih akan berada di Balmoral malam ini dan akan kembali ke London besok,\" menurut pernyataan. Elizabeth II, yang berusia 96 tahun, merupakan ratu terlama dalam sejarah Inggris. (Sof/ANTARA)

Biden Memuji Mendiang Ratu Elizabeth dan Era Kepemimpinannya

Washington, FNN - Presiden AS Joe Biden memuji mendiang Ratu Elizabeth II dengan mengatakan bahwa ratu terlama yang memerintah Inggris itu telah \"mendefisinikan sebuah era\" dan berperan penting dalam memperdalam hubungan Washington dan London.\"Di dunia yang terus berubah, dia adalah kehadiran yang kuat dan sumber kenyamanan dan kebanggaan bagi generasi warga Inggris, termasuk banyak orang yang tidak pernah mengenal negara mereka tanpa dia,\" kata Biden dalam pernyataan bersama dengan Ibu Negara Jill Biden, Kamis (8/7).\"Tujuh dekade pemerintahannya yang bersejarah menjadi saksi zaman kemajuan manusia yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kemajuan martabat manusia,\" tutur Biden, melanjutkan, seperti dikutip dari kantor berita anggota OANA, Anadolu pada Jumat.Biden mengatakan ratu \"adalah seorang negarawan dengan martabat dan keteguhan yang tak tertandingi\" yang pemerintahannya memperdalam aliansi Inggris-AS saat dia membantu membuat hubungan kedua negara menjadi istimewa.Biden mengatakan bahwa dia berharap untuk \"melanjutkan persahabatan yang erat\" dengan raja baru Inggris Charles dan istrinya, Camilla.Dia juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada Keluarga Kerajaan Inggris, yang tidak hanya berkabung atas berpulangnya ratu mereka, tetapi juga ibu, nenek, dan buyut tercinta mereka. \"Warisannya akan tampak besar di halaman sejarah Inggris, dan dalam kisah dunia kita,\" tambahnya.Elizabeth II adalah ratu terlama dalam sejarah Inggris. Istana Buckingham mengatakan dia \"meninggal dengan damai\" pada usia 96 tahun di Kastil Balmoral di Skotlandia. \"Raja dan Permaisuri akan tetap berada di Balmoral malam ini dan akan kembali ke London besok,\" kata Istana Buckingham, merujuk pada putra sulung Elizabeth, Charles, dan istrinya Camilla.Selain masalah kesehatan selama setahun terakhir, Ratu Elizabeth disebut kesulitan menggerakkan anggota tubuhnya karena usia tuanya. Dia harus membatalkan beberapa kegiatan atas saran dari dokternya.Penampilan publik terakhir Elizabeth adalah selama perayaan Platinum Jubilee pada Juni lalu, ketika ia menandai 70 tahun di atas takhta Inggris. Sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kamis tengah hari mengatakan ratu berada di bawah \"pengawasan medis\" di Balmoral, Skotlandia. (Ida/ANTARA)

Belasungkawa Disampaikan Pemimpin Dunia Atas Wafatnya Ratu Elizabeth II

Ankara, FNN - Para pemimpin dunia menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Ratu Inggris Elizabeth II, yang mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis (8/9). Raja terlama Inggris itu meninggal dunia pada usia 96 tahun di Kastil Balmoral, Skotlandia, kata Istana Buckingham seperti dikutip dari kantor berita anggota OANA, Anadolu pada Jumat.Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan dia sangat sedih atas meninggalnya Yang Mulia Ratu Elizabeth II. Guterres menyebut Elizabeth dikagumi di seluruh dunia atas kepemimpinan dan pengabdiannya.“Dia adalah teman baik PBB dan kehadiran yang meyakinkan melalui perubahan selama beberapa dekade. Dedikasinya yang tak tergoyahkan seumur hidup akan dikenang untuk waktu yang lama,” tulis Guterres di Twitter.Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara Jens Stoltenberg mengatakan Ratu Elizabeth II mencontohkan kepemimpinan tanpa pamrih dan pelayanan publik selama lebih dari 70 tahun. “Belasungkawa terdalam saya kepada Keluarga Kerajaan, kepada Sekutu #NATO kami Inggris dan Kanada, dan kepada orang-orang Persemakmuran,” ujar dia.Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan pikirannya bersama keluarga kerajaan dan semua orang yang berduka atas Ratu Elizabeth II di Inggris dan di seluruh dunia. “Setelah disebut Elizabeth the Steadfast, dia tidak pernah gagal menunjukkan kepada kita pentingnya nilai-nilai abadi di dunia modern dengan layanan dan komitmennya,” kata Michel.Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan dia mengetahui tentang kematian ratu dengan kesedihan yang mendalam. \"Dia adalah kepala negara terlama di dunia dan salah satu tokoh paling dihormati di seluruh dunia. Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Keluarga Kerajaan dan rakyat Inggris,\" ujar von der Leyen dalam pernyataan tertulisnya.Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese juga menyampaikan belasungkawa terdalamnya. “Secara khusus, kami mengingat simpati dan kebaikan pribadi yang dia berikan kepada warga Australia yang menderita akibat tragedi dan bencana,” kata Albanese.Lebih lanjut, Albanese menyebut Elizabeth sebagai seorang raja yang menunjukkan kemanusiaan, menjalankan tugasnya dengan kesetiaan, integritas, dan humor. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Ratu Elizabeth II mewujudkan kesinambungan dan persatuan bangsa Inggris selama lebih dari 70 tahun. \"Saya mengingatnya sebagai teman Prancis, seorang ratu baik hati yang telah meninggalkan kesan abadi di negaranya dan abadnya,\" tulis Macron di Twitter.Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan negaranya berduka atas kematian Ratu Elizabeth II. “Dia adalah panutan dan inspirasi bagi jutaan orang, juga di sini di Jerman,” kata dia.“Komitmennya terhadap rekonsiliasi Jerman-Inggris setelah kengerian Perang Dunia II akan tetap tak terlupakan. Dia akan dirindukan, paling tidak humornya yang luar biasa.”Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga kerajaan, seluruh Inggris, dan Persemakmuran Inggris atas \"kehilangan yang tidak dapat diperbaiki.\" \"Pikiran dan doa kami bersama Anda,\" katanya di Twitter.Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson juga menyatakan belasungkawa setelah mendengar bahwa raja yang sudah lama menjabat itu telah meninggal. Andersson mengatakan pada konferensi pers bahwa kematian Elizabeth layak mendapatkan momen refleksi. \"Saya pikir kita semua telah melalui peristiwa dunia yang transformatif, tetapi hanya sedikit yang telah melaluinya sebanyak Ratu Elizabeth,\" ujar dia.Dalam sebuah surat, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada Raja baru Inggris Charles III. “Peristiwa paling penting dalam sejarah Inggris baru-baru ini terkait erat dengan nama Yang Mulia. Selama beberapa dekade, Elizabeth II berhak menikmati cinta dan rasa hormat dari rakyatnya, serta otoritas di panggung dunia,” kata Putin dalam surat yang diunggah di situs resmi Kremlin. Dia berharap keberanian dan keteguhan untuk Charles dalam menghadapi kehilangan yang berat dan tidak dapat diperbaiki ini.Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan kematian Elizabeth menandai akhir sebuah era. \"Bersama dengan rakyat Israel, saya berduka atas kehilangannya dan menyampaikan simpati terdalam saya kepada rakyat Inggris dan semua negara Persemakmuran, yang telah kehilangan ibu pemimpin mereka,\" kata Herzog.Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi juga menyampaikan belasungkawa kepada rakyat dan pemerintah Inggris. \"Saya sangat yakin bahwa Raja Charles III akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh kepergian Ratu Elizabeth II,\" cuit al-Sisi.Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan dia sangat berduka atas kematian Ratu Elizabeth II. \"Pakistan bersama dengan Inggris dan negara-negara Persemakmuran lainnya berduka atas kematiannya. Belasungkawa tulus saya kepada Keluarga Kerajaan, rakyat & pemerintah Inggris,\" tulisnya di Twitter.Presiden Malawi Lazarus McCarthy Chakwera menyampaikan belasungkawa kepada keluarga kerajaan, rakyat, dan pemerintah Inggris atas berpulangnya ratu, yang juga ratu Malawi antara tahun 1964 dan 1966 ketika negara kecil di Afrika selatan itu bertransisi menjadi sebuah republik .\"Bagi kami sebagai sebuah bangsa, warisannya yang tak ada bandingannya sebagai teman Malawi akan selamanya terukir di hati kami dan tak terhapuskan di halaman sejarah kami, sebuah sejarah yang ia bentuk secara positif dengan lebih banyak cara daripada yang bisa kami ungkapkan,\" kata Chakwera dalam sebuah pernyataan.Presiden Burundi Evariste Ndayishimiye mengatakan Elizabeth telah menjadi inspirasi bagi generasi di seluruh dunia dan akan dikenang karena kepemimpinannya yang hebat. \"Saya sangat sedih dengan meninggalnya Yang Mulia Ratu Elizabeth II, saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga Kerajaan dan orang-orang Inggris yang ramah,\" kata dia. (Ida/ANTARA)

Pemerintahan Elizabeth II: Era Keemasan atau Bara Terakhir Masa Lalu?

London, FNN – Ratu Inggris, Elizabeth II, yang meninggal di Istana Balmoral, Inggris, Kamis (8/9/2022), memecahkan rekor demi rekor sebagai pucuk pimpinan Kerajaan Inggris yang paling lama memerintah.Ratu Elizabeth II menjadi simbol abadi Inggris, yakni negara di mana dia memerintah selama 70 tahun bahkan ketika Inggris terus berubah, mulai kehilangan jati diri kerajaannya dan mengalami pergolakan sosial.Beberapa komentator menggambarkan pemerintahan Elizabeth II sebagai \"zaman keemasan\" yang mengingatkan pada masa Ratu Elizabeth I, yang memerintah Inggris 400 tahun yang lalu selama periode pertumbuhan kekuasaan dan perkembangan budaya.\"Saya pikir kami (masyarakat Inggris) dipandang sebagian melalui prisma sang ratu yakni dari konsistensi, kebijaksanaan yang telah ditunjukkannya, semua itu terlihat jelas dalam cara orang memandang Inggris,\" kata Valerie Amos, mantan politisi yang juga politisi kulit hitam pertama yang ditunjuk oleh kerajaan untuk \"Orde Garter\" kuno.Yang lain mengatakan bahwa pengaruh ratu berusia 96 tahun itu terhadap bangsa Inggris kurang mendalam dibandingkan dengan leluhurnya yang termasyhur, di mana kekuasaan kerajaan telah menyusut sejak zaman Ratu Elizabeth I.Beberapa kritikus berpendapat bahwa Ratu Elizabeth II tidak meninggalkan bekas pemerintahan yang nyata, hanya sebuah institusi yang tidak sesuai untuk tujuan di dunia yang diwarnai dengan aspirasi egaliter, komentar media sosial yang tidak sopan dan pengawasan sepanjang waktu oleh outlet media terhadap anggota kerajaan.Namun, warisan Ratu Elizabeth II masih tetap luar biasa, yakni memastikan monarki selamat dari era perubahan yang cepat.Elizabeth naik takhta pada usia 25 tahun pada 6 Februari 1952, setelah kematian ayahnya George VI, ketika Inggris bangkit dari kehancuran Perang Dunia Kedua. Saat itu sistem penjatahan masih berlaku dan Winston Churchill menjabat perdana menteri.Sejak saat Elizabeth II menjadi ratu, sejumlah presiden, paus, dan perdana menteri telah datang dan pergi. Uni Soviet telah runtuh dan zaman kerajaan Inggris telah berlalu digantikan oleh suati Persemakmuran 56 negara yang di mana Elizabeth berperan penting dalam menciptakannya.\"Tidak ada kekuatan kerajaan lain yang mencapai hal semacam itu ... dan di Inggris, perubahan sosial dan ekonomi yang besar telah terjadi secara keseluruhan secara damai dan konsensual,\" kata Profesor Vernon Bogdanor, seorang ahli dalam sejarah konstitusi Inggris.\"Itu sangat luar biasa,\" ujar Bogdanor.Era Elizabeth II? Elizabeth I menghabiskan 44 tahun di atas takhta pada abad ke-16, yakni suatu periode yang dianggap sebagai zaman keemasan Inggris ketika ekonomi bertumbuh, pengaruh negara berkembang dan William Shakespeare menulis naskah dramanya yang masih dimainkan di seluruh dunia dan dianggap sebagai drama yang paling berpengaruh dalam bahasa apapun.\"Beberapa orang telah menyatakan harapan bahwa pemerintahan saya dapat menandai era Elizabeth yang baru,\" kata Ratu Elizabeth II dalam siaran Natalnya pada 1953.\"Terus terang, saya sendiri sama sekali tidak merasa seperti leluhur Tudor saya yang hebat,\" ujarnya.Karena tidak pernah memberikan kesempatan wawancara atau membuat pandangan pribadinya tentang masalah politik, penilaian Ratu Elizabeth II tentang pemerintahannya sendiri sulit dipastikan.Masa pemerintahan Ratu Elizabeth II adalah yang terpanjang dalam sejarah Inggris.Seorang asisten senior kerajaan Inggris mengatakan kepada Reuters bahwa sang ratu akan menganggap penilaian terhadap warisan pemerintahannya sebagai hal yang perlu dinilai oleh orang lain.Sejarawan konstitusi Inggris, David Starkey, mengatakan, Ratu Elizabeth II tidak menganggap perannya selaku ratu sebagai perwujudan periode sejarah, melainkan hanya suatu pekerjaan.\"Ia (Elizabeth II) tidak melakukan dan tidak mengatakan hal apa pun yang akan diingat oleh siapa pun. Dia tidak akan menyematkan namanya untuk suatu era. Atau, saya rasa, tidak juga untuk suatu hal lain,\" tulis Starkey pada 2015.\"Saya mengatakan ini bukan sebagai kritik tetapi hanya sebagai pernyataan fakta. Bahkan sebagai semacam pujian. Dan, saya kira, ratu akan menganggapnya seperti itu. Karena dia naik takhta hanya dengan satu niat: untuk menjaga keberlangsungan kerajaan (Inggris) terus berjalan.\"Beberapa sejarawan dan penulis biografi lain mengatakan pandangan Starkey itu masih kurang untuk menggambarkan bagaimana Ratu Elizabeth II melakukan perannya dan bergerak seiring waktu.\"Dalam dunia yang semakin kacau, dia telah memberikan rasa stabilitas,\" kata Andrew Morton, penulis biografi Putri Diana pada 1992 yang menyebabkan pertengkaran di keluarga kerajaan.Tekad sang ratu untuk melakukan perannya sebaik mungkin dan menahan diri untuk tidak menyuarakan pandangan apa pun yang dapat menyebabkan pelanggaran memberinya otoritas moral melebihi apa pun yang dia perintahkan hanya melalui posisinya sebagai ratu, kata beberapa orang.\"Apa yang berhasil dilakukan Ratu (Elizabeth II) adalah..  membawa monarkhi Inggris ke abad ke-21 sebaik mungkin,\" kata cucu sang ratu, Pangeran William, dalam film dokumenter pada 2012.\"Setiap organisasi perlu sering menilai dirinya sendiri, dan monarki adalah mesin yang terus berkembang dan saya pikir monarki benar-benar ingin mencerminkan masyarakat, ingin bergerak seiring waktu dan penting bahwa monarki melakukannya untuk kelangsungan hidupnya sendiri,\" ujar William.Kekuatan Lembut Secara konstitusional, ratu atau raja Inggris memiliki sedikit kekuatan praktis dan diharapkan untuk menjadi non-partisan.Namun, para sejarawan mengatakan Elizabeth telah menggunakan kekuatan \"lembut\" dan menjadikan monarki Inggris sebagai titik fokus pemersatu bagi bangsa di tengah perpecahan masyarakat yang besar.Kekuatan lembut itu dicontohkan Ratu Elizabeth II melalui siarannya untuk meyakinkan publik pada awal pandemi Covid-19.Selain segala keributan politik, sang ratu masih menyempatkan diri bertemu perdana menteri untuk suatu audiensi mingguan pribadi.\"Mereka melepaskan beban dari diri mereka atau mereka memberi tahu saya apa yang sedang terjadi atau jika mereka punya masalah, dan terkadang seseorang dapat membantu dengan cara itu juga,\" kata Ratu Elizabeth II dalam sebuah film dokumenter pada 1992.\"Mereka tahu bahwa seseorang, boleh dikatakan, bisa tidak bersikap memihak. Saya pikir agak menyenangkan untuk dapat merasa bahwa ada seseorang yang bertindak seperti semacam spons,\" ujar sang ratu.Para mantan pemimpin pemerintahan Inggris mengatakan pengalaman Ratu Elizabeth II selama bertahun-tahun telah terbukti sangat membantu, memungkinkan mereka untuk berbicara dengan jujur tanpa takut percakapan mereka akan dipublikasikan.\"Anda bisa benar-benar jujur, bahkan sampai bersikap tidak bijaksana (saat berbicara) dengan ratu,\" kata John Major, perdana menteri Inggris periode 1990-1997.Tony Blair, yang menggantikan Major dan menjadi perdana menteri selama satu dekade, mengatakan: \"Ia (Ratu Elizabeth II) akan menilai situasi dan kesulitan dan dapat menggambarkannya tanpa pernah ... memberikan petunjuk apa pun tentang preferensi politiknya atau semacamnya. Sangat luar biasa untuk dilihat\".Beberapa sejarawan mengatakan Ratu Elizabeth II akan dipandang sebagai yang terakhir dari jenisnya, yakni seorang pemimpin kerajaan dari masa ketika para elit memerintahkan rasa hormat yang tidak perlu dipertanyakan lagi.Namun, Ratu Elizabeth II masih mungkin menjadi salah satu tokoh yang terbesar di Inggris, menurut para sejarawan.\"Tidak ada keraguan bahwa dia akan berada di atas sana sebagai salah satu tokoh terbesar kerajaan Inggris, tidak hanya untuk umur panjangnya, tetapi juga untuk periode perubahan yang telah dia saksikan,\" kata Anna Whitelock, profesor sejarah monarki di Universitas London.\"Dan seperti Elizabeth I... (Elizabeth II) sama-sama berperan penting bagi Inggris dan juga bagi tempat Inggris di dunia,\" ujarnya. (mth/Antara)

DMM G20 Sepakati Percepatan Capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Jakarta, FNN – Pertemuan Tingkat Menteri Pembangunan (DMM) G20 menyepakati percepatan capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui penguatan ketahanan negara-negara berkembang dalam menghadapi krisis di masa depan.\"Menteri pembangunan sepakat untuk memperkuat komitmen kerja sama multilateralisme untuk mempercepat capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,\" ucap Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Belitung, Kamis.Forum G20 tersebut juga berhasil menyelesaikan dan menyepakati dua dokumen keluaran, yaitu Peta Jalan G20 untuk Pemulihan dan Ketahanan yang Lebih Kuat di Negara Berkembang, Negara Terbelakang, dan Negara Berkembang Pulau Kecil serta Prinsip G20 untuk Meningkatkan Keuangan Campuran di Negara Berkembang, Negara Terbelakang, dan Negara Berkembang Pulau Kecil.Suharso menjelaskan, percepatan pencapaian Target Pembangunan Berkelanjutan dilakukan melalui sejumlah komitmen, yakni memperkuat kerja sama multilateralisme, mendukung peningkatan skala skema pembiayaan campuran.Selanjutnya, meningkatkan daya saing pelaku UMKM, mengimplementasikan perlindungan sosial adaptif, serta mendukung pertumbuhan berkelanjutan dengan mendorong transformasi menuju ekonomi hijau dan ekonomi biru.Suharso mengatakan, untuk menindaklanjuti komitmen-komitmen tersebut agar menjadi aksi dan implementasi konkret, para menteri pembangunan G20 akan bermitra dengan berbagai pihak.Seperti negara-negara berkembang, organisasi internasional, Bank Pembangunan Multilateral, dan para pemangku kepentingan lainnya yang relevan untuk mempromosikan kerja sama pembangunan internasional melalui berbagai jalur.Di antaranya melalui riset kebijakan, platform dialog, kerja sama Utara-Selatan, kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular, pembelajaran bersama, pertukaran pengetahuan, pertukaran praktik antarnegara, dan program-program peningkatan kapasitas.\"Sebagai salah satu kontribusi konkret, Pemerintah Indonesia juga menginisiasi pembentukan Global Blended Finance Alliance,\" kata Suharso.Terkait komitmen memperkuat kerja sama multilateralisme, Suharso mengatakan para menteri menyepakati bahwa terdapat kemunduran dalam pertumbuhan ekonomi dan pencapaian untuk mempercepat tujuan pembangunan berkelanjutan, karena tantangan pembangunan yang sedang berlangsung.Beberapa tantangan tersebut antara lain pemulihan pasca-pandemi COVID-19 yang masih rentan, perubahan iklim, kepunahan keanekaragaman hayati, ancaman terhadap ketahanan pangan, dan stagnasi ekonomiPara menteri juga mempertimbangkan tensi geopolitik yang sedang berlangsung, beserta implikasi negatif yang ditimbulkan terhadap upaya untuk menyelesaikan tantangan pembangunan.Untuk menyelesaikan tantangan pembangunan, diperlukan langkah maju yang kolaboratif antara seluruh negara.\"Oleh karena itu, multilateralisme yang lebih inklusif dan optimal dibutuhkan dengan segera untuk menyelaraskan negara-negara tersebut dalam proses perumusan aksi kolektif,\" ujar Suharso.\"Seterusnya, kami siap menegaskan kembali komitmen kita dalam mendukung pembaruan multilateralisme demi mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,\" kata dia.Hasil kerja dan capaian yang ditelurkan pada Pertemuan Tingkat Menteri Pembangunan akan ditujukan untuk menyokong Konferensi Tingkat Tinggi G20, yang akan diadakan di Bali pada 15-16 November 2022.Lebih lanjut, Suharso mengatakan bahwa tidak mudah untuk menemukan titik tengah di antara maraknya tantangan serta perbedaan pendapat dalam menyikapi tantangan yang ada.\"Walau begitu, sekali lagi saya bangga Menteri-Menteri Pembangunan G20 dapat hadir dan membahas isu-isu krusial dalam sektor pembangunan, khususnya dengan mengedepankan perspektif negara-negara berkembang,\" kata dia.Secara khusus, Suharso juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyelenggaraan DMM G20 di Belitung.Ini merupakan kali pertama dalam sejarah Belitung dapat menjadi tuan rumah pelaksanaan pertemuan internasional yang mengumpulkan menteri-menteri dari dua puluh negara dengan ekonomi terbesar di dunia.\"Kami memilih Belitung sebagai tempat acara bukan tanpa alasan. Belitung merepresentasikan proses pembangunan dan transisi yang nyata, dari ketergantungan pada sektor ekstraktif yaitu penambangan timah, menuju pengembangan sektor turisme yang inklusif dan berkelanjutan,\" kata dia.Pertemuan DMM G20 dihadiri oleh menteri pembangunan dan delegasi dari negara-negara undangan, serta kepala organisasi internasional dan Bank Pembangunan Multilateral.Menteri pembangunan anggota G20 yang hadir dalam pertemuan tersebut yakni Menteri Pembangunan dan Kerja Sama Internasional Prancis Chrysoula Zacharopoulou serta Menteri Perencanaan dan Ekonomi Arab Saudi Faisal Fadhil Al Ibrahim.Selain itu, hadir pula Menteri Luar Negeri Kedua Singapura Mohamad Maliki Osman dan Menteri Ekonomi, Perencanaan, dan Kerja Sama Senegal Amadou Hott sebagai delegasi dari negara undangan. (mth/Antara)

Kondisi Kesehatan Ratu Inggris Elizabeth Mengkhawatirkan

London, FNN - Keluarga kerajaan bergegas untuk mendampingi Ratu Inggris Elizabeth setelah para dokter menyatakan kekhawatiran atas kondisi kesehatannya dan mengatakan bahwa dia harus tetap berada di bawah pengawasan medis.Elizabeth, 96 tahun, adalah penguasa Inggris terlama dan pemimpin monarki tertua di dunia. Dia menderita \"gangguan mobilitas episodik\" sejak akhir tahun lalu, kata Istana Buckingham.\"Menyusul evaluasi lebih lanjut pagi ini, para dokter Ratu prihatin dengan kesehatan Yang Mulia dan telah merekomendasikan dia tetap di bawah pengawasan medis,\" kata istana dalam sebuah pernyataan pada Kamis. \"Ratu tetap nyaman dan berada di Balmoral.\"Putra sulung sekaligus pewaris takhta Pangeran Charles dan istrinya Camilla telah berangkat ke Kastil Balmoral di Skotlandia, tempat Elizabeth kini berada. Putra sulung Charles yang berada di urutan kedua pewaris takhta Inggris, William, juga berada di Balmoral.Oktober lalu, Elizabeth dirawat di rumah sakit dan dipaksa untuk mengurangi kegiatan publiknya sejak saat itu. Pada Rabu (7/9), dia membatalkan pertemuan virtual dengan para menteri senior setelah disarankan untuk beristirahat oleh dokternya.Sehari sebelumnya, Ratu Elizabeth menunjuk Liz Truss sebagai perdana menteri baru negara itu di Balmoral. Elizabeth telah menjadi Ratu Inggris dan lebih dari selusin negara lain sejak 1952, dan awal tahun ini dia merayakan tahun ke-70 bertakhta.Truss mengatakan seluruh negeri akan sangat prihatin dengan kabar kesehatan Elizabeth. \"Pikiran saya---dan pikiran orang-orang di seluruh Inggris Raya---bersama Yang Mulia Ratu dan keluarganya saat ini,\" kata Truss. (Sof/ANTARA/Reuters)

Turki Berharap Ekspor Biji-bijian dari Rusia Segera Dimulai

Ankara, FNN - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung ekspor biji-bijian dari Rusia, menyusul pengiriman biji-bijian dari Ukraina yang sedang berlangsung di bawah kesepakatan penting yang dicapai di tengah perang antara kedua negara tersebut.\"Kami ingin pengiriman biji-bijian dari Rusia juga dimulai, kami mengharapkan ini,\" kata Erdogan pada konferensi pers, Kamis.Erdogan juga membenarkan pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengeluhkan bahwa biji-bijian dari Ukraina justru dikirim ke negara-negara kaya, bukan ke negara-negara miskin seperti tujuan awal kesepakatan yang ditengahi oleh Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).\"Sementara sanksi terhadap Rusia terus berlanjut, di sisi lain, pengiriman biji-bijian ke negara-negara yang memberlakukan sanksi ini mengganggu Putin,\" kata Erdogan.Erdogan mengatakan dia akan membahas masalah ini dengan Putin di sela-sela KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai di Uzbekistan pada September.Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina menandatangani perjanjian di Istanbul pada 22 Juli 2022 untuk melanjutkan ekspor gandum dari tiga pelabuhan Ukraina di Laut Hitam, yang dihentikan sementara setelah perang Rusia-Ukraina dimulai pada Februari lalu.Pada Rabu (7/9), Presiden Rusia Putin melontarkan gagasan untuk membatasi kesepakatan karena pengiriman biji-bijian justru ditujukan ke Uni Eropa dan Turki, bukannya negara-negara miskin.Kelompok koordinasi yang berbasis di Istanbul, yang mencakup empat penandatangan, mengatakan sekitar 30 persen kargo telah dikirim ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah.Pejabat PBB dan Rusia bertemu di Jenewa pada Rabu untuk membahas keluhan Putin bahwa sanksi Barat menghambat ekspor biji-bijian dan pupuk, meskipun ada kesepakatan dengan PBB.Juru bicara PBB untuk Inisiatif Gandum Laut Hitam Ismini Palla mengatakan penurunan harga gandum global pada Agustus sebagian karena kembali berlanjutnya ekspor dari Ukraina.Menurut dia, memastikan pasokan makanan dan pupuk sangat penting untuk mempertahankan tren itu.Meskipun sekitar 100 kapal kargo telah meninggalkan pelabuhan Ukraina sejak kesepakatan ditandatangani pada akhir Juli, gandum Ukraina masih belum mencapai klien tradisionalnya di Afrika dengan volume mendekati normal.Kesepakatan yang ditengahi PBB dan Turki harus diperbarui setiap 120 hari dengan persetujuan para pihak. (Sof/ANTARA)

Rusia Minta "Penjelasan" IAEA Tentang Isi Laporan PLTN Zaporizhzhia

Moskow, FNN - Rusia telah meminta \"penjelasan tambahan\" dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tentang sebagian isi laporannya terkait pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina, kata kantor berita Interfax, Rabu.Dalam laporannya pada Selasa, IAEA menyerukan agar pertempuran di dekat PLTN tersebut segera dihentikan dan sebuah zona aman di sekitarnya ditetapkan. Laporan itu dirilis setelah IAEA melakukan misi di Zaporizhzhia pekan lalu.PLTN tersebut telah diduduki oleh pasukan Rusia sejak Maret tetapi masih dijalankan oleh petugas Ukraina. Pembangkit itu mengalirkan listrik ke jaringan utama Ukraina.Kedua pihak yang bertikai saling menyalahkan atas penembakan ke kompleks PLTN, yang memicu kekhawatiran akan bencana nuklir seperti Chernobyl.Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kepada Interfax bahwa Moskow memerlukan lebih banyak informasi tentang temuan IAEA dan telah mengirimkan permintaan agar diberi informasi ekstra.\"Ada kebutuhan penjelasan tambahan karena ada sejumlah isu di laporan tersebut. Saya tak akan menyebutkannya sekarang, tetapi kami telah meminta klarifikasi dari Direktur Jenderal IAEA,\" kata Lavrov seperti dikutip Interfax.Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuduh Barat menekan misi IAEA di PLTN tersebut.Zakharova mengatakan kepada Kantor berita RIA Novosti bahwa Rusia telah memberikan data lengkap kepada IAEA tentang asal penembakan dan mempertanyakan kenapa badan itu tidak menyebut Ukraina sebagai sumber serangan ke PLTN tersebut dalam laporannya.Dia juga mengatakan Ukraina mengoordinasikan serangannya ke pembangkit itu dengan bantuan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya. Ukraina membantah menyerang PLTN itu dan menuduh Moskow menyimpan senjata berat di sana. Rusia menolak tuduhan Ukraina itu. (Sof/ANTARA/Reuters)