INTERNASIONAL

Presiden China Bertemu Komisioner HAM di Tengah Kunjungan ke Xinjiang

Beijing, FNN - Presiden China Xi Jinping mengadakan pertemuan secara virtual dengan Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCHR) Michelle Bachelet, Rabu.Pertemuan tersebut digelar di sela-sela kunjungan kerja Bachelet ke Guangzhou, Provinsi Guangdong, dan Daerah Otonomi Xinjiang pada 23-28 Mei.Berdasarkan prinsip kesetaraan dan saling menghormati, China siap secara aktif berdialog tentang HAM dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menumbuhkan rasa saling pengertian, menghindarkan perbedaan, saling belajar, dan maju bersama, demikian pernyataan Xi dirilis Kementerian Luar Negeri China (MFA).Dalam masalah perlindungan HAM, Xi berpendapat tidak ada satu negara yang bisa mengklaim kesempurnaan karena selalu ada kesempatan untuk memperbaikinya.Menurut dia, aspek HAM berkaitan erat dengan sejarah, tradisi, dan perilaku masyarakat setempat. Latar belakang sejarah, budaya, sistem sosial, dan tingkat pembangunan ekonomi dan sosial yang berbeda sehingga setiap negara hanya bisa mengatasi masalah HAM dengan mempertimbangkan realitas negara yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya.Sistem atau model apa pun yang diadopsi dari negara lain tanpa mempertimbangkan situasi masyarakatnya justru akan membawa konsekuensi bencana. Jika itu terjadi, masyarakat yang akan menanggung bebannya. Sudah banyak contohnya dan harus menjadi pelajaran bersama, demikian Xi yang juga pemimpin tertinggi Partai Komunis China (CPC).Sementara itu, Bachelet menyampaikan apresiasinya kepada para pemimpin China yang bersedia menerima kunjungannya meskipun di tengah melonjaknya kasus COVID-19 di berbagai daerah. Menurut dia, kunjungan UNHCHR itu yang pertama kali dalam 17 tahun terakhir.Ia merasa yakin kunjungannya tersebut akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang China.Dalam pertemuan tersebut Bachelet berada di Guangzhou bersama Menlu China Wang Yi dan dua diplomat senior Ding Xuexiang dan Yang Jiechi.Kunjungan Bachelet dan tim UNHCHR ke Xinjiang terkait dugaan pelanggaran HAM terhadap etnis minoritas Muslim Uighur.Namun China menolak kalau kunjungan tersebut bertujuan untuk inspeksi karena yang dilakukan otoritas selama ini adalah sebagai upaya deradikalisasi, de-ekstremisme, dan meningkatkan taraf hidup warga Xinjiang yang mayoritas beretnis Uighur itu. (Sof/ANTARA)

Pejabat Rusia Sebut Rencana Perdamaian Italia untuk Ukraina "Fantasi"

London, FNN - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada Rabu (25/5) bahwa rencana perdamaian Italia untuk Ukraina adalah “fantasi”.“Anda tidak dapat memasok senjata ke Rusia dengan satu tangan dan membuat rencana untuk resolusi perdamaian dengan tangan lain,” kata Zakharova dalam taklimat mingguannya. Pernyataan tersebut mengacu pada insiatif Italia.Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio memberikan garis besar rencana tersebut pekan lalu dan mengatakan bahwa dia sudah membahasnya dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres selama kunjungan ke New York.Kremlin mengatakan pada Selasa (24/5) bahwa pihaknya belum  melihat inisiatif itu tetapi berharap untuk menerimanya melalui saluran diplomatik.Zakharova mengatakan tentang  proposal yang dilaporkan itu: “Jika mereka berharap bahwa Federasi Rusia akan memanfaatkan rencana apa  pun dari Barat, mereka belum banyak mengerti.” (Sof/ANTARA/Reuters)

Portugal Konfirmasi 10 Kasus Baru Cacar Monyet, Total 49 Kasus

Lisbon, FNN - Otoritas Direktorat Jenderal Kesehatan Portugal (DGS) mengonfirmasi 10 kasus baru cacar monyet pada Rabu (25/5).Angka tersebut menambah total menjadi 49 kasus dan menyamai jumlah infeksi yang terkonfirmasi di negara tetangga, Spanyol.Kedua negara Iberia itu sudah menjadi di antara pusat utama wabah baru-baru ini dari virus yang biasanya ringan di luar daerah endeminya di beberapa bagian Afrika Barat dan Tengah.DGS mengatakan seluruh kasus terkonfirmasi sudah ditemukan pada laki-laki, sebagian besar berusia di bawah 40 tahun. Semuanya dalam kondisi yang stabil dan tidak ada yang dirawat inap.Spanyol mengonfirmasi satu kasus tambahan pada Rabu (25/5). Wilayah Madrid, di mana hampir seluruh infeksi di negara itu sudah terdeteksi dan sebagian besar terkait dengan sauna dewasa, akan memperbarui jumlahnya pada Rabu.Sebagian besar infeksi yang terdeteksi secara global sejauh ini dalam wabah belum parah dan banyak, tetapi tidak semua, dilaporkan pada laki-laki yang berhubungan intim dengan laki-laki. Gejalanya meliputi demam dan ruam bentol yang khas. (Sof/ANTARA/Reuters)

Jika Amerika Serang Cina, Maka Jokowi Runtuh Sebelum 2024

Jakarta, FNN - Perang antara Cina dan Amerika bisa menjadi blessing bagi pemerintah, karena ada alasan baru, bahwa eskalasi di Taiwan dan Cina itu berdampak pada naiknya harga komoditi. Dengan begitu pemerintah Indonesia bisa beralasan bahwa APBN tertekan akibat konflik antara Cina dan Amerika di Taiwan. Menyikapi hal itu, pengamat politik Rocky Gerung menegaskan pemerintah bisa punya alasan perpanjangan masa jabatan presiden atau tunda Pemilu. “Ya dan karena itu Presiden harus diperpanjang ke masa jabatan tiga tahun lagi menunggu penyelesaian potensi krisis ini. Jadi, banyak faktor yang belum bisa ditentukan akibatnya. Itu yang disebut kalkulasi,” papar Rocky kepada wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu, 25 Mei 2022. Rocky menegaskan bahwa sebagian analis menganggap bahwa kalau terjadi Cina diserang oleh Amerika, karena ingin merebut Taiwan, maka dampak ekonomi tadi, akan meruntuhkan kepemimpinan Presiden Jokowi sebelum 2024. “Jadi di atas meja, di atas papan catur politik di Indo-Pasifik, tentu Indonesia ada di dalam keadaan yang tidak menentu. Kenapa? Karena Indonesia tidak punya profil militer untuk mengatasi atau bahkan mencarikan jalan tengah terhadap ketegangan Cina dan Amerika Serikat. Sudah tidak punya profil militer, profil diplomasi luar negeri pun sangat diragukan oleh negara-negara tetangga,”tegasnya. Menurut Rocky, Indonesia sebetulnya besar, akan tetapi dikucilkan dalam diplomasi internasional karena tidak punya narasi.  “Jadi problemnya adalah Indonesia dianggap gagu di dalam membaca politik dunia. Dan kegaguan itu memang melekat pada kelemahan Presiden Jokowi di dalam profil internasional selama dia memerintah,” paparnya. Menurut Rocky, Amerika sudah menghitung bahwa penyelesaian perang itu tidak bisa lagi dihindari . Dan kalkulasi Amerika tentu melihat bahwa Indo-Pasifik itu harus betul-betul bersih dari kemampuan atau potensi dikuasai secara oleh Cina. “Ini kan cuma soal pertandingan teknologi militer. Jadi kalau Cina bilang kita punya 1,4 miliar, perang sekarang itu bukan jumlah orang, tapi keahlian teknologi militer dan dukungan ekonomi,\" kata Hersu. Menurut Rocky, ancaman Cina itu justru membuat Amerika merasa bahwa kalau urusan dengan orang, hal itu sebentar saja diselesaikan. “Tetapi kalau Cina ekonominya nggak bisa pulih dalam satu semester ini, tentu itu momentum bagi Amerika untuk naikkan ancaman. Dan kita tahu memang Amerika mengakui bahwa Beijing itu menguasai Taiwan,” tegasnya. Sebelum pengakuan itu, kata Rocky, puluhan tahun lalu ada semacam pakta antara Amerika dan Taiwan, semacam undang-undang yang dikeluarkan oleh Amerika bahwa Taiwan kalau diserang secara militer, Amerika atas dasar prinsip perlindungan hak asasi manusia, berhak untuk membela Taiwan. Amerika punya tradisi itu. Jadi Amerika sendiri yang merumuskan apa yang bisa dia lakukan kalau Taiwan diserang dan diambil paksa oleh Cina. Walaupun Cina menganggap bahwa itu wilayah kedaulatan mereka, tapi Amerika selalu di dalam negeri punya semacam undang-undang untuk melindungi kawasan yang walaupun bukan kekuasaan dia tapi atas prinsip kebebasan ia berhak untuk intervensi.  Hal itu, kata Rocky juga dilakukan di Timur Tengah dan segala macam. “Jadi poin itu yang saya kira akan menarik dan Indonesia akan kecipratan minyak panas perang antara Cina dan Amerika terhadap problem Taiwan,” pungkasnya.  (ida, sws)

Bertemu Kadin, Perusahaan Swiss di Danau Toba Ingin Perluas Usaha

Davos, Swiss, FNN - Delegasi Swiss-Asean Chamber of Commerce menyampaikan bahwa sebuah perusahaan ikan berkeinginan untuk memperluas usaha miliknya yang berlokasi di Danau Toba, Sumatera Utara kepada Kamar Dagang Indonesia.\"Mereka mau investasi karena kesuksesan ikan yang berhasil mereka ekspor ke berbagai negara dan mereka melihat kesempatan untuk ekspansi fasilitas mereka dan menanyakan potensinya seperti apa,\" kata Ketua Komite Bilateral Swiss Kadin Francis Wanandi usai pertemuan dengan Swiss-Asean Chamber of Commerce di Indonesia Pavilion, Davos, Swiss, Selasa pagi waktu setempat.Seiring dengan rencana Danau Toba yang akan dijadikan sebagai kawasan eco tourism, Francis menyampaikan bahwa pihaknya berencana untuk memadukan industri ikan dengan turis. Oleh karena itu, perusahaan Swiss menanyakan potensi dan keuntungan yang akan didapat.Pertemuan yang menjadi bagian dari roadshow B20 tersebut juga membahas kerja sama vokasi agar pekerja Indonesia bisa dikirim ke Swiss dengan rentang waktu 2 tahun untuk menjadi profesional.\"Kita sedang melihat petanya, berbagai bidang sektoral yang bisa kita pekerjakan karyawan Indonesia ke Swiss,\" ujarnya.Tak hanya itu, Kadin juga meminta Swiss-Asean Chamber of Commerce untuk mencarikan perusahaan lain yang ingin berinvestasi di Indonesia baik dari segi perikanan, udang, maupun lobster.Francis menyampaikan bahwa dalam forum tersebut Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid mengatakan bahwa kondisi Indonesia sangat disayangkan karena mengirim benih lobster untuk dijual ke Vietnam dan negara tersebut yang mendapatkan nilai value yang lebih tinggi.\"Swiss kan dikenal dengan negara yang walaupun mereka tidak punya laut tapi mereka punya teknologinya untuk mengembangkan perikanan maupun sampai ke proses. Jadi itu yang kita bicarakan,\" jelasnya.Lebih lanjut, ia mengatakan salah satu hal yang menjadi kekhawatiran pengusaha Swiss adalah kepastian hukum, sehingga mereka menanyakan terkait security dan protection investment.\"Makanya ada tanda tangan protection investment antara BKPM dengan Seco supaya perusahaan Swiss punya security dalam hal investasi di Indonesia, tentu Kadin harus bisa memfasilitasi untuk hal itu,\" ucapnya. (mth/Antara)

PBB Puji Indonesia Berhasil Kendalikan COVID, GTelar GPDRR 2022

Badung, Bali, FNN - Deputi Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed memuji Indonesia yang dinilai berhasil mengendalikan COVID-19 sehingga perhelatan forum Platform Global Pengurangan Risiko Bencana (GPDRR) 2022 dapat dilaksanakan secara tatap muka langsung di Nusa Dua, Bali.\"Saya ingin menyampaikan apresiasi PBB kepada Presiden dan masyarakat Indonesia yang telah menjadi tuan rumah GPDRR 2022,\" kata Amina Mohammed dalam sambutannya pada acara pembukaan GPDRR 2022 di Nusa Dua, Badung, Bali pada Rabu.\"Saya ingin mengucapkan selamat dan menyampaikan penghargaan kepada Indonesia atas langkah-langkah yang telah diambil untuk mengatasi dan merespons pandemi COVID-19 yang memungkinkan kami semua untuk bertemu di konferensi ini secara langsung,\" ujar Amina.Deputi Sekjen PBB itu menilai upaya Indonesia untuk memvaksin 217 juta jiwa populasinya sebagai sebuah capaian besar.\"Kami memuji pemimpin Indonesia atas program vaksinasinya untuk menjaga semua orang tetap aman dan bertindak serta merespons pandemi COVID,\" ucap Amina.Menurut dia, Indonesia merupakan negara mitra yang sangat penting yang telah mengajarkan kepada dunia tentang upaya pengurangan risiko bencana.Pada kesempatan itu, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan dinamis dalam menangani pandemi COVID-19 sesuai situasi terkini dengan menjalankan \"kebijakan gas dan rem\" untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan kesehatan dan ekonomi.\"Kebijakan itu terbukti telah memberikan dampak yang baik,\" kata Presiden Jokowi.Jokowi menyebutkan bahwa Indonesia -- yang terdiri dari 17 ribu pulau dengan populasi 217 juta orang -- telah menyuntikkan 411 juta dosis vaksin untuk warganya.Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa kasus harian COVID-19 di Indonesia pun telah turun tajam, yakni dari 64 ribu kasus per hari pada saat puncaknya menjadi 345 kasus per hari pada Selasa (24/5).\"Selain itu, pertumbuhan ekonomi tetap terjaga pada 5,01 persen serta inflasi di level aman 3,5 persen,\" ungkapnya.Indonesia menjadi tuan rumah rangkaian pertemuan Sesi ke-7 Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana (GP2022) di Bali pada 23-28 Mei 2022. (mth/Antara)

Krisis Pangan Picu Kekhawatiran Proteksionisme, Perparah Kekurangan

Davos, Swiss, FNN - Krisis pangan dunia yang sedang meningkat mempercepat langkah-langkah proteksionis oleh negara-negara yang kemungkinan akan menambah masalah dan dapat menyebabkan perang perdagangan yang lebih luas, kata para pemimpin bisnis dan pembuat kebijakan di Forum Ekonomi Dunia (WEF).Sebagai tanda meningkatnya tekanan pada pasokan makanan dan kenaikan harga-harga, sumber pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa India dapat membatasi ekspor gula untuk pertama kalinya dalam enam tahun untuk mencegah lonjakan harga domestik.Sementara Indonesia, pengekspor minyak sawit terbesar dunia, akan menghapus subsidi minyak goreng curah dan menggantinya dengan pembatasan harga bahan baku penyulingan lokal.\"Ini adalah masalah besar, dan sejujurnya saya pikir masalahnya bahkan lebih besar di depan kita daripada di belakang kita,\" Gita Gopinath, wakil direktur pelaksana pertama Dana Moneter Internasional (IMF), mengatakan kepada Reuters tentang meningkatnya kekhawatiran keamanan pangan.Proteksionisme menjulang besar di Davos, mendorong seruan untuk negosiasi mendesak untuk menghindari perang dagang besar-besaran.\"Sangat penting bagi para pemimpin dunia untuk duduk di meja dengan tenang dan berbicara tentang bagaimana kita akan mengelola perdagangan dan makanan serta investasi,\" Jay Collins, wakil ketua perbankan, pasar modal dan penasihat di Citigroup kepada Reuters Global Markets Forum di Davos.\"Ada banyak percakapan sebenarnya dengan G7 yang terjadi di sini dalam 48 jam terakhir,\" kata Collins.Untuk penduduk di negara-negara di Afrika Sub-Sahara, misalnya, 40 persen dari konsumsi mereka dihabiskan untuk makanan, kata Gopinath. Selain \"pukulan besar terhadap biaya hidup\", kenaikan harga-harga telah menimbulkan penimbunan oleh pemerintah.\"Kami memiliki sekitar 20 lebih negara yang telah membatasi ekspor makanan dan pupuk, dan itu hanya dapat menambah masalah dan memperburuk keadaan,\" katanya pada Senin (23/5/2022).Invasi Rusia ke Ukraina, yang digambarkan Moskow sebagai \"operasi militer khusus\", telah menyebabkan krisis mendadak dalam krisis yang sudah sebentar lagi.\"Kami menghadapi krisis pangan yang luar biasa sebelum Ukraina, biaya pangan, harga komoditas, biaya pengiriman sudah berlipat ganda, tiga kali lipat, empat kali lipat,\" kata David Beasley, Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia PBB.Jumlah orang yang \"berbaris menuju kelaparan\" telah meningkat dari 80 juta menjadi 276 juta selama empat hingga lima tahun terakhir, kata Beasley kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Davos.\"Menjaga pelabuhan tetap ditutup karena musim panen sekarang datang di Ukraina pada Juli dan Agustus, itu berarti deklarasi perang terhadap pasokan pangan global,\" katanya.Banyak perusahaan di Davos telah berhubungan tentang bagaimana mereka dapat bertindak untuk mengatasi krisis pangan, tambah Beasley.“Pertanian harus menjadi bagian dari solusi perubahan iklim dan harus mengatasi ketahanan pangan,” kata Erik Fyrwald, CEO Syngenta Group, dalam diskusi panel, Senin (23/5/2022).Fyrwald mengatakan Syngenta memiliki peternakan percontohan yang menunjukkan bagaimana praktik pertanian seperti tidak mengolah tanah dan menutupi tanaman di musim dingin untuk mencegah erosi lebih baik untuk tanah, ketahanan pangan dan perubahan iklim.Solusi potensial lain untuk krisis pangan adalah mengatasi limbah, Gilberto Tomazoni, CEO JBS SA, pengolah daging terbesar di dunia, mengatakan kepada panel WEF pada Selasa (24/5/2022).\"Umat manusia dihadapkan pada dua keadaan darurat besar pada saat yang sama, kita perlu menghadapi perubahan iklim dan kita perlu menghasilkan lebih banyak untuk memberi makan populasi yang terus bertambah,\" kata Tomazoni.\"Dan cara kami berproduksi hari ini tidak berkelanjutan. Ini adalah tantangan besar kami. Limbah makanan, kami perlu mengatasi situasi ini,\" tambah Tomazoni. (mth/Antara)

Eratnya Tali Kasih Indonesia-Timor Leste di Wilayah Perbatasan

Kabupaten Belu, FNN - Tali kasih yang terpisah administrasi dan batas negara tak lantas meluruhkan hangatnya kekeluargaan antara para penjaga perbatasan Indonesia dengan Timor Leste.\"Working together to ensure that the border is safe for everyone\" merupakan moto bagi penjaga perbatasan Timor Leste dan Indonesia untuk melakukan koordinasi.Komandan Kesatuan Polisi Perbatasan Superentendente (Letkol Polisi) Euclides Belo mengungkapkan melalui moto tersebut, Unidade Polisia Fronteira (UPF) atau Polisi Perbatasan Timor Leste melakukan koordinasi dengan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia-Republik Demokratis Timor Leste Batalyon Inf 743/PSY untuk menjamin keamanan masyarakat berlokasi di masing-masing negara.Semua adalah saudara, kata Belo berulang kali ketika ia menekankan hubungan yang kini tengah berlangsung antara UPF dengan TNI. Persaudaraan yang ia maksud tidak hanya terbatas pada rasa yang saling memiliki untuk menjaga satu sama lain, tetapi persaudaraan yang telah mengakar sejak Timor Leste masih menjadi bagian dari Indonesia.Persaudaraan antara penjaga perbatasan Indonesia dengan Timor Leste bahkan tergambar pada kemiripan budaya antara kedua negara.Masyarakat kedua negara ini, walaupun administrasi negaranya berbeda, tetapi kulturnya sama, tutur Belo.Ia mengungkapkan terdapat warga negara Indonesia yang memiliki rumah adat di Timor Leste. Begitu pula, warga negara Timor Leste ada memiliki rumah adat di Indonesia.Penampilan secara fisik dan bahasa terdapat kemiripan, bahkan kesamaan, kata Belo. Dengan demikian, tak dapat dipungkiri siapa pun bahwa Indonesia dengan Timor Leste adalah keluarga yang hanya terpisahkan oleh administrasi.Pandangan serupa diutarakan Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Batalyon Inf 743/PSY Letkol Inf Andi Lulianto. Ia mengatakan bahwa hubungan antara Indonesia dengan Timor Leste secara historis memiliki keterikatan persaudaraan.Kurang lebih, tutur Andi, Indonesia dan Timor Leste memiliki kesamaan budaya, adat istiadat, bahkan bahasa. Hal tersebut dikarenakan Indonesia dan Timor Leste adalah satu negara yang terpisah akibat kondisi politik.Ikatan persaudaraan itulah yang lantas melahirkan ikatan emosional dan kedekatan antara para penjaga batas Indonesia dan Timor Leste.Kedekatan inilah, yang menurut Andi, memudahkan koordinasi keamanan perbatasan antara Indonesia dengan Timor Leste.Koordinasi KeamananAndi mengungkapkan ketika situasi perpolitikan di Timor Leste menjadi ramai akibat pemilihan umum, Satgas Pamtas Indonesia melakukan siaga di perbatasan guna mencegah warga baru yang merupakan eks Timor Timur untuk keluar dari wilayah NKRI dan menyelundup ke Timor Leste.Saat itu, tutur Andi, terdapat isu mengenai keinginan masyarakat yang dahulunya merupakan warga Timor Timur untuk memberi suara pada pemilihan umum tersebut. Adapun yang menjadi motivasi dari mereka adalah preferensi politik kepada salah satu calon presiden Timor Leste.Status warga baru yang telah menjadi warga negara Indonesia tentunya tidak memungkinkan mereka untuk memberikan suara pada pemilihan umum Timor Leste. Selain itu, menerobos perbatasan merupakan perbuatan ilegal yang harus memperoleh edukasi atau penindakan sesuai dengan aturan yang berlaku.Pengetatan penjagaan wilayah perbatasan ketika euforia pemilihan umum di Timor Leste berlangsung merupakan salah satu wujud dari koordinasi keamanan yang dilakukan oleh kedua belah pihak.Terkait pelaksanaan koordinasi keamanan pada hari-hari biasa, Andi mengungkapkan pihaknya bersama dengan Timor Leste sering bertukar informasi mengenai pelintas batas ilegal.Adapun proses hukum yang diberikan para penjaga perbatasan ketika berhadapan dengan pelintas batas ilegal adalah pemberian edukasi secara humanis agar pelintas batas ilegal bisa menyadari bahwa perbuatan mereka merupakan perbuatan yang melanggar hukum.Akan tetapi, apabila pelintas tersebut memiliki tendensi yang merugikan salah satu negara, anggota TNI yang bertugas sebagai Satgas Pamtas akan menyerahkan pelintas ilegal tersebut kepada pihak berwenang, seperti Bea Cukai apabila pelintas membawa barang-barang ilegal atau kepada Imigrasi.Bertukar MakananHangatnya suasana kekeluargaan terpancar dari aktivitas antara Pasukan Patroli Satgas Pamtas dengan Pasukan Patroli UPF. Kedua pasukan ini tidak hanya berinteraksi sebatas bertegur sapa, tetapi bertukar pula makanan dan minuman ringan.Salah satu jenis minuman yang sering diberikan Pasukan Patroli UPF kepada Indonesia adalah minuman segar rasa pisang dengan merek Dellos. Minuman tersebut tidak dapat ditemukan di Indonesia dan sering menjadi komoditas yang diberikan UPF.Sedangkan, dari sisi Indonesia biasanya membawakan biskuit atau roti yang akan mereka makan bersama dengan minuman bermerek Dellos tersebut.Pertukaran tersebut biasanya berlangsung di zona netral, ketika kedua belah pihak bertemu atau ketika rehat setelah melaksanakan patroli bersama.Tidak hanya makanan ringan, tutur Komandan Kesatuan Polisi Perbatasan Superentendente (Letkol Polisi) Euclides Belo. Terkadang, mereka bertukar makanan berat, seperti nasi dengan lauk dan menikmati bersama-sama.Adapun yang menjadi rencana di antara Belo dengan Andi terkait upaya untuk mempererat kekeluargaan antara Indonesia dengan Timor Leste adalah penyelenggaraan ibadah bersama serta rencana menyelenggarakan olahraga bersama, baik berupa olahraga bernuansa santai hingga bernuansa kompetisi.Eratnya ikatan kekeluargaan tersebut menggambarkan betapa Indonesia dan Timor Leste memiliki hubungan bilateral yang sangat akrab antara satu dengan yang lainnya.Meskipun kedua negara ini sempat memiliki sejarah kelam masa lalu, kedekatan yang berlangsung saat ini membuktikan bahwa rekonsiliasi dapat diwujudkan ketika kedua negara memiliki komitmen untuk mewujudkannya.Indonesia dan Timor Leste merupakan role model dari keberhasilan rekonsiliasi untuk negara lainnya di luar sana. (mth/Antara)

Biden Tinggalkan Asia, Korut Tembakkan Tiga Rudal Balistik

Seoul, FNN - Korea Utara menembakkan tiga rudal balistik di perairan timur wilayahnya pada Rabu, kata militer Seoul.Penembakan rudal itu berlangsung hanya beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden meninggalkan Asia.Dalam lawatan ke kawasan itu, Biden setuju meningkatkan langkah-langkah untuk menghalangi Korut, negara yang memiliki senjata nuklir.Kepala staf gabungan Korea Selatan mengatakan peluncuran ketiga peluru kendali balistik itu ditembakkan ke udara dalam waktu kurang dari satu jam dari kawasan Sunan di ibu kota Korut, Pyongyang.Korut tahun ini sudah meluncurkan serangkaian rudal, dari senjata hipersonik hingga rudal balistik antarbenua (ICBM) --untuk pertama kalinya dalam lima tahun. Korut juga tampaknya sedang bersiap-siap menguji coba sebuah senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.Para pejabat AS dan Korea Selatan baru-baru ini memperingatkan bahwa Korut tampaknya siap melakukan pengujian persenjataan lainnya, kemungkinan selama Biden melakukan kunjungan di Asia.Lawatannya di kawasan tersebut merupakan yang pertama kalinya ia lakukan sebagai presiden AS.Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa Biden, yang berangkat meninggalkan Jepang pada Selasa (24/5) petang, sudah diberi pemaparan soal peluncuran itu.Jepang, sementara itu, melaporkan bahwa sedikitnya ada dua peluncuran yang terjadi namun menduga kemungkinan ada lebih dari itu.Stasiun penyiaran Jepang NHK melaporkan bahwa rudal-rudal Korut itu tampaknya jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang (EEZ).Pada akhir pekan lalu di Seoul, Biden dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol sepakat untuk menyelenggarakan latihan militer yang lebih besar serta mengerahkan aset-aset strategis AS, jika diperlukan, untuk menghadang uji coba persenjataan Korut yang sedang meningkat.Kedua pemimpin juga menawarkan bantuan untuk mengirimkan vaksin COVID-19 ke Korea Utara serta mendesak Pyongyang untuk kembali menjalankan diplomasi.Biden saat itu mengatakan bahwa belum ada tanggapan dari Pyongyang soal tawaran diplomatik ataupun bantuan. (mth/Antara)

Mendag: Perdagangan Komoditas Dunia Perlu Ditata Ulang

Jakarta, FNN - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan perdagangan komoditas dunia perlu ditata ulang, demikian disampaikan Lutfi saat menjadi salah satu pembicara di panel diskusi bertema \"Absorbing Commodity Shocks\" pada gelaran World Economic Forum (WEF).\"Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo sudah sejak lima tahun lalu menyatakan bahwa perdagangan komoditas dunia perlu ditata ulang. Karena struktur dan sistem yang dominan saat ini lebih banyak dampak buruknya dibandingkan manfaatnya,\" kata Mendag lewat keterangannya diterima di Jakarta, Rabu.Kondisi tersebut terjadi khususnya bagi masyarakat di negara berkembang besar seperti Indonesia, Brazil, India, dan ChinaMendag Lutfi menyatakan bahwa beberapa kejadian dunia yang sifatnya negatif dan insidentil seperti perang di Ukraina sebenarnya hanya berfungsi sebagai pendorong dan peringatan. \"Jadi penyebab utama bukan terganggunya arus perdagangan komoditas yang menyebabkan inflasi tinggi di berbagai belahan dunia saat ini.Menurut Lutfi, yang dibutuhkan adalah perubahan mentalitas dalam memandang perdagangan bebas dunia sebagai lokomotif yang tidak bisa dilepaskan dari faktor-faktor non ekonomi. Konsep yang dikenal dengan ESG (environment, sustainability and governance) saat ini menjadi ukuran pertama dan utama bagi investor dalam menanamkan modalnya.Konsep ESG adalah pembangunan ekonomi berbasis pemeliharaan lingkungan, pembangunan yang berkesinambungan dan tata kelola. \"Kami di Indonesia percaya bahwa komitmen penuh terhadap ESG menciptakan platform untuk membangun rasa saling membutuhkan dan saling percaya antara semua negara di dunia,\" kata Mendag Lutfi.Tapi Indonesia tidak tinggal diam melihat beragam hambatan terhadap perdagangan dan perekonomian dunia.Menurut Mendag Lutfi, Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN yang memiliki total populasi 600 juta orang saat ini bersama-sama 9 negara ASEAN lainnya berkomitmen penuh untuk menghilangkan kendala perdagangan antar negara ASEAN sebagai kontribusi nyata ASEAN dalam meringankan beban perekonomian dunia saat ini.Hal tersebut dilakukan sambil 10 negara ASEAN saling mendukung dalam menerapkan konsep ESG di masing-masing negara.\"Selanjutnya dengan komitmen penuh ASEAN dalam penerapan ESG, kami berharap perekonomian ASEAN bisa semakin terintegrasi ke dalam rantai pasok utama dunia (main global supply chain),\" tegas Mendag Lutfi.Singkatnya, tegas Lutfi, ESG justru akan menjadi katalis sekaligus peluang untuk negara berkembang menjadi negara maju.Pertemuan tahunan WEF adalah agenda reguler utama bagi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi setiap tahunnya.Sebaliknya Mendag Lutfi adalah tokoh nasional yang paling paling sering diundang sebagai pembicara di berbagai panel diskusi WEF setiap tahun.Pada 2008 Muhammad Lutfi adalah salah satu WNI pertama yang mendapatkan penghargaan Young Global Leaders bersama-sama dengan tokoh muda dunia lainnya seperti kedua pendiri Google, Larry Page dan Sergei Brin dari dari World Economic Forum. (mth/Antara)