INTERNASIONAL

Disambut Dubes Aziz, Ketua dan Wakil Ketua DPD RI Awali Kunjungan Kerja ke Madinah

Madinah, FNN - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan Wakil Ketua DPD RI Mahyudin tiba di Madinah, Arab Saudi, Senin malam waktu setempat. Kedatangan pimpinan DPD RI itu disambut langsung Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Senin (9/5/2022) malam waktu Arab Saudi. Dalam kunjungannya, Ketua DPD RI juga didampingi Senator Sulawesi Selatan Andi Muhammad Ihsan dan Senator Lampung Bustami Zainudin. Turut hadir Sekjend DPD RI Rahman Hadi, Deputi Bidang Administrasi Lalu Niqman Zubair dan Staf Khusus Ketua DPD RI Syaifudin Alamsyah, serta sejumlah staf DPD RI.  Kunjungan kali ini, dikhususkan untuk melihat langsung kesiapan akomodasi, transportasi dan layanan kesehatan jamaah Haji Indonesia serta membicarakan sejumlah permasalahan yang melingkupi TKI/TKW dari beberapa daerah di Indonesia, khususnya Provinsi NTB, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.  Ketua DPD RI beserta rombongan berencana mengunjungi Daerah Kerja (Daker) Madinah, Mekkah dan Jeddah, dan direncanakan kembali ke Indonesia pada tanggal 18 Mei 2022.  \"Selain soal persiapan haji, kami juga ingin memastikan informasi, bahwa Arab Saudi membuka peluang untuk pekerja profesional atau formal asal Indonesia, dengan kuota sebesar 8 juta tenaga kerja. Karena sudah seharusnya Indonesia juga mengirimkan tenaga formal, mengingat banyaknya potensi tenaga migran terdidik di Indonesia,” tukas LaNyalla.  Seperti diketahui, Pemerintah Arab Saudi membuka peluang bagi tenaga kerja formal atau profesional dari Indonesia yang ingin bekerja di Arab Saudi. Kuota yang dibuka pun cukup banyak. Sekitar 8 juta lowongan, termasuk tenaga medis, baik dokter, bidan maupun perawat.  \"Memang benar indormasi tersebut. Kami di KBRI juga sudah melakukan tindak lanjut terkait hal tersebut,” ungkap Dubes Aziz.   Selama ini, lanjut Aziz, untuk memenuhi kekurangan kebutuhan tenaga medis di Arab Saudi, banyak diisi oleh tenaga-tenaga profesional dari Palestina, Suriah, Mesir, dan India serta Filipina.  “Selain tenaga medis, Arab Saudi juga membutuhkan tenaga-tenaga profesional di bidang pendidikan, seperti guru dan dosen. Peluang ini sangat bagus karena pasti akan membawa peningkatan kemampuan bagi tenaga profesional dari Indonesia,” pungkas Abdul Aziz. (*)

Semua Perempuan, Anak, Lansia Sudah Dievakuasi dari Mariupol

Kiev, FNN - Semua perempuan, anak, dan warga lanjut usia sudah dievakuasi dari pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina, kata para pejabat, Sabtu.Evakuasi itu akhirnya terlaksana setelah upaya dijalankan selama sepekan untuk menyelamatkan ratusan orang di tengah serangan yang terus dilancarkan Rusia ke pabrik tersebut.\"Bagian operasi kemanusiaan ini di Mariupol sudah berakhir,\" kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk di aplikasi perpesanan Telegam.Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidatonya pada Sabtu larut malam mengatakan bahwa ada lebih dari 300 warga sipil yang sudah diselamatkan dari kompleks pabrik tersebut.Pihak berwenang sekarang akan memusatkan upaya pada evakuasi bagi orang-orang yang cedera serta kalangan medis serta membantu para warga di Mariupol dan permukiman-permukiman di sekitarnya untuk mencari tempat aman, kata Zelenskyy.Sementara itu, para pejuang Ukraina di Azovstal sudah bertekad tidak akan menyerah.Belum ada kejelasan soal berapa banyak pejuang yang masih berada di fasilitas tersebut.Para pejabat Ukraina khawatir bahwa pasukan Rusia akan melenyapkan mereka pada Senin (9/5), yaitu ketika Moskow memperingati kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua.Pabrik baja itu sendiri dibangun pada era Soviet dan belakangan ini menjadi tempat pertahanan terakhir pasukan Ukraina.Azovstal telah menjadi lambang perlawanan terhadap upaya Rusia untuk menguasai banyak wilayah di Ukraina bagian timur dan selatan dalam perang yang sudah berlangsung selama 10 pekan itu.Di bawah bombardemen besar-besaran, para petempur dan warga sipil Ukraina terjebak selama berminggu-minggu di bungker-bungker yang dalam serta terowongan yang menghubungkan pabrik itu.Mereka terjebak dalam kondisi tanpa persediaan makanan, air, dan obat-obatan yang cukup.Pasukan Rusia, yang didukung banyak tank dan artileri, pada Sabtu (7/5) kembali menyerang Azovstal. Mereka berusaha mendepak para pejuang terakhir Ukraina di kota pelabuhan strategis itu di Laut Azov, kata pusat komando militer Ukraina.Pengeboman yang dilancarkan Rusia selama berminggu-minggu telah membawa kehancuran bagi Mariupol. Pabrik baja Azovstal sebagian besar hancur.Selama penghentian sementara pertempuran, proses mengevakuasi warga sipil sudah dimulai pekan lalu atas bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Komite Internasional Palang Merah.Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kemenangan di Mariupol pada 21 April. Ia memerintahkan agar Azovstal diblokade.Putin juga meminta pasukan Ukraina yang berada di kawasan pabrik itu untuk meletakkan senjata.Setelah pernyataan itu disampaikan Putin, Rusia kemudian melanjutkan serangannya. (mth/Antara)

Paus Fransiskus Bela Kebebasan Pers, Hormati Wartawan yang Gugur

Vatican City, FNN - Paus Fransiskus pada Ahad memberikan penghormatan kepada para wartawan yang gugur atau yang dipenjara selama menjalankan tugas mereka. Ia membela kebebasan pers dan menyanjung awak media yang berani melaporkan \"luka kemanusiaan.\"Ketika berbicara di hadapan ribuan orang dalam pidato mingguan di Alun-alun St.Peter, Paus mencatat bahwa 3 Mei akan menjadi Hari Kebebasan Pers Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). \"Saya mempersembahkan penghargaan kepada para awak media yang membayar langsung untuk hak ini,\" katanya, sambil mengutip statistik bahwa 47 jurnalis gugur dan lebih dari 350 lainnya dibui tahun lalu.Paus tidak memberikan sumber statistiknya.Organisasi PBB yang mendukung Hari Kebebasan Pers Dunia, UNESCO, awal tahun ini mengatakan bahwa 55 jurnalis dan pekerja media gugur sepanjang 2021.\"Terkhusus terima kasih bagi mereka, yang dengan berani, memberitakan kepada kita tentang luka kemanusiaan,\" kata Paus.Pada April, Paus memberikan penghargaan kepada para wartawan yang gugur selagi meliput perang Rusia-Ukraina. Ia mengatakan dirinya berharap Tuhan akan membalas mereka karena telah melayani kebaikan bersama.Organisasi perlindungan wartawan Commitee to Protect Journalists mengatakan bahwa pihaknya memastikan sedikitnya tujuh jurnalis gugur saat meliput perang di Ukraina.Komite yang bermarkas di New Yor itu mengatakan masih menyelidiki apakah ada jurnalis-jurnalis lain yang terbunuh karena tugas mereka.Reporters Without Borders, yang berbasis di Paris, menyebutkan telah mencatat sejumlah serangan langsung yang menargetkan jurnalis --yang memakai pita lengan bertuliskan \"Pers\"-- di Ukraina. (mth/Antara)

PM Kishida Tegaskan Komitmen Jepang Bantu Transisi Energi Indonesia

Jakarta, FNN - Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio menegaskan kembali komitmen negaranya dalam membantu Indonesia dalam hal kerja sama transisi energi, seperti disampaikannya dalam jumpa pers bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat.\"Jepang membantu Indonesia dalam hal dekarbonisasi dan transisi energi yang seusai dengan kondisi dan situasi negara setempat,\" kata PM Kishida dalam jumpa pers selepas pertemuan bilateral yang disiarkan langsung kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Jumat.Menurut Kishida, sebagai mitra strategis, sudah sewajarnya Indonesia dan Jepang terus bekerja sama dalam menangani isu-isu berskala global dan isu era baru, termasuk di antaranya transisi energi.Transisi energi tersebut menjadi langkah penting dalam merealisasi netralisasi karbon atau carbon neutral dan perkuatan jaminan keamanan energi.\"Selain itu, bersama Indonesia, kami mendorong konsep komoditas nol emisi di Asia yang saya prakarsai,\" ujar Kishida.Terlebih lagi, Indonesia yang saat ini memegang Presidensi G20 telah menetapkan transisi energi sebagai salah satu isu prioritas dalam melaksanakan peran tersebut.Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi mengharapkan percepatan realisasi dan tindak lanjut kerja sama transisi energi antara kedua negara.\"Saya mengharapkan percepatan tindak lanjut kerja sama transisi energi melalui investasi energi baru terbarukan seperti hidrogen, biomassa, dan metanol,\" kata Presiden.Indonesia dan Jepang sebelumnya telah menginisiasi kerja sama awal transisi energi melalui Memorandum of Cooperation (MoC) tentang Realization of Energy Transitions yang diteken Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Arifin Tasrif dan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Hagiuda Koichi pada Januari 2022.MoC tersebut berisikan penyusunan peta jalan transisi energi menuju emisi bersih berdasarkan target nasional masing-masing negara, pengembangan dan penyebaran teknologi yang berkontribusi pada transisi energi yang realistis antara lain hidrogen, bahan bakar amonia, carbon recycling, dan CCS/CCUS.Kemudian MoC tersebut juga kesepakatan kedua negara untuk mendukung upaya dalam forum multilateral guna mempercepat kerja sama teknologi yang berkontribusi pada transisi energi yang realistis, dan dukungan untuk pengembangan kebijakan, pengembangan sumber daya manusia, dan berbagi pengetahuan tentang transisi energi dan teknologi yang digunakan.Selain kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Bogor, dalam lawatannya ke Indonesia Kishida juga dijadwalkan untuk meletakkan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Sabtu (30/5).Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan dengan delegasi Jepang adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (mth/Antara)

Isu Rusia-Ukraina di G20 Jadi Ujian Perekonomian RI

Jakarta, FNN - Isu konflik Rusia dan Ukraina yang semakin terasa di penyelenggaraan G20 saat Indonesia menjabat sebagai Presidensi pada 2022 ini dinilai dapat menjadi batu ujian untuk kondisi perekonomian RI ke depan.\"Isu agresi militer Rusia ke Ukraina ini menjadi batu uji atas kepemimpinan Indonesia dalam G20, jika Indonesia bisa melalui ini dengan baik dampaknya akan luar biasa bagi reputasi maupun perekonomian Indonesia,\" kata Koordinator Nasional Publish What You Pay (PWYP) dan Co-Chair C20 Indonesia (mitra resmi G20 dari organisasi masyarakat sipil) Aryanto Nugroho kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.Aryanto mafhum bahwa isu agresi militer Rusia ke Ukraina sedikit banyak dipastikan akan berpengaruh terhadap perekonomian nasional dan kawasan.Namun demikian, lanjutnya krisis kemanusiaan harus menjadi perhatian yang terutama dan di atas kepentingan lainnya.\"Ini sejalan dengan politik luar negeri bebas aktif Indonesia. Itulah mengapa C20 juga mendesak anggota G20 untuk berperan aktif menghentikan agresi militer Rusia ke Ukraina,\" katanya.Ia juga mengemukakan bahwa sejauh ini dalam mengikuti perkembangan pembahasan di sejumlah kelompok kerja G20, sejumlah isu dan prioritas tetap dibahas sesuai jadwal dan cukup mendapatkan atensi.Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan Presidensi G20 Indonesia akan selalu menjaga dialog antara negara anggota.\"Karena, sekali lagi, G20 dibangun di atas konsensus, dan semaksimal mungkin untuk mencapai konsensus tentang isu-isu yang sangat penting bagi ekonomi global, stabilitas, dan kemakmuran,\" kata Febrio dalam CSIS Global Dialogue 2022, Kamis (28/4).Presidensi G20 Indonesia menyelenggarakan lusinan konsultasi dengan negara anggota untuk menemukan pendekatan terbaik dalam menavigasi dampak perang di Ukraina, sambil tetap berfokus melakukan pemulihan ekonomi dari dampak COVID-19.Febrio mengatakan perang di Ukraina membuat pemulihan ekonomi global berpotensi melambat dan menjadi lebih kompleks untuk dilakukan.Perang juga telah meningkatkan inflasi di banyak negara sehingga bank sentral perlu mengambil tindakan untuk memastikan harga komoditas tetap stabil.\"Bank sentral juga perlu tetap berkomitmen untuk melakukan komunikasi yang jelas dengan satu sama lain tentang sikap kebijakan mereka,\" katanya. (mth/Antara)

Presiden Jokowi: Indonesia Ingin Menyatukan G20

Jakarta, FNN - Presiden RI Joko Widodo menegaskan keinginan Indonesia untuk menyatukan anggota-anggota G20 meski terjadi perang antara Rusia dan Ukraina.\"Saya ingin menekankan bahwa Indonesia ingin menyatukan G20. Jangan sampai ada perpecahan. Perdamaian dan stabilitas adalah kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia,\" kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor dalam video yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada hari Jumat.Dijadwalkan bahwa KTT G20 yang akan dihadiri para kepala negara dan pemerintahan anggota G20 pada bulan November 2022 di Bali.\"Sebagai pemegang mandat presidensi G20 tahun 2022, dalam 2 bulan terakhir saya telah berkomunikasi dengan beberapa pemimpin negara-negara dan juga Sekjen PBB tentang persiapan KTT G20 yang akan digelar di Bali pada bulan November 2022,\" tambah Presiden.Presiden Jokowi pun memerinci siapa saja pemimpin negara yang sudah diajak bicara melalui telepon.\"Pada tanggal 7 Maret 2022 saya berkomunikasi dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, kemudian 8 Maret 2022 saya berkomunikasi dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan 16 Maret 2022 saya juga berbicara dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau,\" ungkap Presiden.Selanjutnya pada tanggal 22 Maret 2022, Presiden Jokowi berbicara lewat telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, pada tanggal 31 Maret 2022 melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, serta pada tanggal 12 April 2022 dengan Sekjen PBB Antonio Guterres.\"Pada hari Rabu, 27 April yang lalu, pukul 15.00, saya berkomunikasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan tadi malam Kamis, 28 April, saya melakukan pembicaraan per telepon dengan Presiden Portugal Marcelo de Sousa. Tadi malam pukul 19.00 saya berbicara bertelepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin,\" jelas Presiden.Dalam pembicaraan itu, Presiden Jokowi berdiskusi mengenai dinamika situasi global terkini, termasuk di antaranya soal perang Rusia dan Ukraina.Presiden Jokowi menyebut mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy maupun Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri KTT G20.Ukraina memang bukan anggota G20, melainkan ketua-ketua G20 sebelumnya pernah mengundang negara-negara lain sebagai tamu untuk menghadiri pertemuan.G20 telah mengutuk invasi Rusia di Ukraina yang kini telah memasuki pekan kesembilan. Invasi itu telah meningkatkan ketegangan geopolitik, mengancam ekonomi global, dan memicu krisis kemanusiaan.Sejumlah anggota G20 bahkan telah menyerukan agar Rusia dan Presiden Vladimir Putin dikeluarkan dari daftar kehadiran di KTT G20 di Bali pada bulan November. Namun, Indonesia menolak dan mengatakan terlalu dini untuk memutuskan hal itu. (mth/Antara)

Presiden Jokowi: Rusia Akan Hadiri KTT G20 di Bali

Jakarta, FNN - Presiden Joko Widodo mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November.\"Dalam kesempatan tersebut, Presiden Putin menyampaikan terima kasih atas undangan KTT G20 dan beliau menyatakan akan hadir,\" kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, sebagaimana termuat dalam video yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat.Rencananya, KTT G20, yang akan dihadiri para kepala negara dan pemerintahan anggota G20, berlangsung pada November di Bali.Presiden mengungkapkan dia dan Putin berbincang melalui sambungan telepon pada Kamis (28/4), pukul 19.00 WIB.\"Presiden Rusia memberikan update mengenai situasi di Ukraina, termasuk proses negosiasi yang terus berlangsung antara Rusia dan Ukraina,\" ungkap Jokowi.Dia pun kembali menekankan pentingnya mengakhiri perang tersebut.\"Saya juga menekankan agar solusi damai dapat terus dikedepankan dan Indonesia siap berkontribusi untuk upaya damai tersebut,\" tambahnya.Sementara itu, pada Rabu (27/4) pukul 15.00 WIB, Presiden Jokowi sudah menyampaikan undangan melalui telepon kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk menghadiri KTT G20.Ukraina memang bukan anggota G20, namun ketua forum G20 sebelumnya pernah mengundang negara lain sebagai tamu untuk menghadiri pertemuan tersebut.G20 mengutuk invasi Rusia di Ukraina, yang kini telah memasuki pekan ke sembilan. Invasi tersebut meningkatkan ketegangan geopolitik, mengancam ekonomi global, dan memicu krisis kemanusiaan.Sejumlah anggota G20 bahkan menyerukan agar Rusia dan Presiden Putin dikeluarkan dari daftar kehadiran KTT G20 di Bali pada November. Namun, Indonesia menolak dan mengatakan terlalu dini untuk memutuskan hal itu. (mth/Antara)

Presiden Jokowi Jelaskan Alasan Mengundang Presiden Ukraina ke G20

Jakarta, FNN - Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan ia mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 adalah demi pemulihan ekonomi dunia.\"Kita paham bahwa G20 memiliki peran sebagai katalisator dalam pemulihan ekonomi dunia dan kalau kita bicara mengenai pemulihan ekonomi dunia, maka terdapat dua hal besar yang mempengaruhi saat ini yaitu yang pertama pandemi COVID-19 dan yang kedua perang di Ukraina,\" kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor sebagaimana termuat dalam video yang ditayangkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Jumat.Rencananya, KTT G20 yang akan dihadiri para kepala negara dan pemerintahan anggota G20 akan berlangsung pada 30-31 Oktober 2022.\"Dalam konteks inilah maka dalam pembicaraan telepon kemarin, saya mengundang presiden Zelenskyy untuk hadir dalam KTT G20,\" tambah Presiden.Presiden Jokowi menyebut undangan itu ia sampaikan melalui percakapan via telepon dengan Presiden Zelenskyy pada Rabu, 27 April 2022 pukul 15.00 WIB.\"Dalam perbincangan telepon dengan Presiden Ukraina, saya memperoleh update mengenai perkembangan situasi saat ini di Ukraina,\" ungkap Presiden.Dalam pembicaraan itu, menurut Presiden Jokowi, dibahas juga mengenai berbagai permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia.\"Saya menegaskan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan prinsip politik luar negeri Indonesia melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain,\" tambah Presiden.Namun Presiden Jokowi menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan.\"Saya sampaikan mengenai harapan agar perang dapat segera dihentikan dan solusi damai melalui perundingan dapat dikedepankan,\" ungkap Presiden.Ukraina memang bukan anggota G20, tapi ketua-ketua G20 sebelumnya pernah mengundang negara-negara lain sebagai tamu untuk menghadiri pertemuan.G20 telah mengutuk invasi Rusia di Ukraina yang kini telah memasuki pekan kesembilan. Invasi itu telah meningkatkan ketegangan geopolitik, mengancam ekonomi global, dan memicu krisis kemanusiaan.Sejumlah anggota G20 bahkan telah menyerukan agar Rusia dan Presiden Vladimir Putin dikeluarkan dari daftar kehadiran di KTT G20 di Bali pada November. Namun, Indonesia menolak dan mengatakan terlalu dini untuk memutuskan hal itu. (mth/Antara)

Putin Setuju PBB, Palang Merah Bantu Evakuasi Warga Sipil di Mariupol

New York, FNN - Presiden Rusia Vladimir Putin \"pada prinsipnya\" setuju Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) terlibat dalam evakuasi warga sipil dari pabrik baja yang dikepung di Kota Mariupol, Ukraina, kata PBB, Selasa (26/4).Selama pertemuan di Moskow, Putin dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres membahas perkembangan di pabrik baja raksasa Azovstal, di mana pembela Ukraina terakhir di Mariupol berjongkok setelah pengepungan dan bombardir Rusia selama berbulan-bulan.\"Diskusi selanjutnya akan dilakukan bersama Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) dan Kementerian Pertahanan Rusia,\" kata juru bicara PBB Stephane Dujarric lewat pernyataan.Pada Selasa, Putin memberi tahu Presiden Turki Tayyip Erdogan bahwa tidak ada operasi militer yang berlangsung di Mariupol dan bahwa Kiev harus \"bertanggung jawab\" atas orang-orang yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal.Ukraina pada Senin (25/4) memohon PBB dan ICRC agar terlibat dalam evakuasi warga sipil dari Azovstal.Guterres diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev pada Kamis (28/4).Selama konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavro, Guterres mengatakan dirinya telah mengusulkan \"Grup Kontak Kemanusiaan\" pejabat Rusia, Ukraina dan PBB. Kelompok itu, katanya, perlu dibentuk \"untuk melihat peluang membuka koridor yang aman, dengan menghentikan permusuhan lokal dan untuk menjamin bahwa koridor-koridor itu efektif.\"Moskow menggambarkan invasi Ukraina 24 Februari sebagai \"operasi militer khusus\" dan membantah menargetkan warga sipil. Mereka menyalahkan Ukraina atas kegagalan koridor kemanusiaan yang berulang.Pada 21 April, Rusia menyatakan kemenangan di Mariupol meski masih ada pasukan Ukraina yang tersisa bertahan di kompleks bawah tanah di Azovstal.Rusia pada Senin mengatakan akan membuka koridor kemanusiaan bagi warga sipil supaya meninggal pabrik baja, namun Ukraina menyebutkan bahwa tidak ada kesepakatan semacam itu dan bahwa Rusia masih menggempur mereka. (mth/Antara)

Delegasi Y20 RI Minta Pemerintah Bangun Ekosistem Cetak Wirausaha Baru

Jakarta, FNN - Delegasi Y20 2022 Indonesia untuk Transformasi Digital Marcel Satria mengatakan pemerintah selaku pembuat kebijakan perlu mengembangkan ekosistem yang kondusif untuk mencetak wirausaha-wirausaha baru.\"Pembuat kebijakan perlu menciptakan, mengembangkan dan menumbuhkan ekosistem yang kondusif untuk kewirausahaan tersebut,\" kata Marcel dalam acara Town Hall Meeting Y20 Indonesia 2022, yang diikuti di Jakarta, Minggu.Town Hall Meeting ini diselenggarakan oleh Y20 Indonesia yang merupakan salah satu engagement group dalam Presidensi G20 Indonesia 2022.Marcel mengatakan upaya untuk menciptakan ekosistem tersebut dapat dilakukan dengan cara membangun kapasitas pelaku ekonomi digital, menyediakan infrastruktur fisik dan regulasi serta menumbuhkan lingkungan yang dapat dipercaya, aman dan disertai aturan yang jelas.Menurutnya, sebelum transformasi digital didorong agar berjalan dengan cepat, pemerintah perlu untuk memperhatikan tersedianya ekosistem digital yang memadai.\"Sebelum kita melaju dengan kecepatan penuh, kita perlu benar-benar melihat, apakah kita memiliki lingkungan itu di Indonesia,\" katanya.Pihaknya mencontohkan ketika pertama kali mobil ditemukan, banyak terjadi kecelakaan sehingga banyak orang khawatir dengan dampak buruk dari inovasi tersebut.\"Kita ambil contoh seperti mobil, ketika mobil pertama kali ditemukan, itu adalah inovasi yang tepat, namun kemudian ada banyak kecelakaan yang terjadi dan orang-orang takut, apakah mobil itu baik atau buruk\" katanya.Marcel menjelaskan pembuat kebijakan kemudian membuat berbagai inovasi untuk mencegah dampak buruk dari penggunaan mobil di antaranya dengan menciptakan sabuk pengaman, membuat zebra cross dan mewajibkan pengemudi memiliki SIM.Dia mengatakan hal yang sama dapat diterapkan dengan teknologi digital karena teknologi digital hanyalah alat untuk mewujudkan transformasi digital yang membutuhkan lingkungan yang tepat agar dapat berkembang.\"Ini bukan tentang apakah transformasi digital itu baik atau buruk, ini tentang bagaimana kita dapat memikirkan kebijakan yang dapat membangun lingkungan yang tepat bagi ekonomi digital untuk berkembang karena kita tahu bahwa manfaatnya luar biasa,\" katanya. (mth/Antara)