Anwar Abbas: Mungkinkah Beking Panji Gumilang Pendukung Yahudi dan Israel?

JAKARTA, FNN-Misteri pimpinan Ma'ahad Al-Zaytun, Panji Gumilang, tak hanya dirasakan kebanyakan orang. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dr H Anwar Abbas, juga mengakui tak habis pikir siapa sejatinya Panji Gumilang itu.  

"Muncul dugaan dan kecurigaan bahwa yang bersangkutan  bisa dan patut diduga punya bekingan orang kuat tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri terutama dari negara-negara yang mendukung Yahudi dan Israel," ujar Buya Anwar Abbas kepada FNN, Jumat 21 Juli 2023. 

Dugaan ini muncul karena Panji terkesan kuat dan tak tersentuh. "Saya tidak habis pikir siapa sebenarnya panji gumilang ini," tambah Buya. 

Menurutnya, kesalahan Panji Gumilang sudah  menumpuk. Laporan dan pengaduan serta kesaksian tentang siapa dia dan bagaimana buruknya perbuatan  yang telah dia lakukan sudah sangat banyak diungkap dan diceritakan oleh orang-orang yang dahulu sangat dekat dengan dirinya.

Bahkan tidak hanya itu, kata Buya, mereka malah juga  siap untuk dipanggil dan menyampaikan kesaksiannya  di pengadilan tapi yang menjadi pertanyaan mengapa yang  bersangkutan masih saja bebas pergi kemana saja dan  terus saja berbicara serta berbuat melanggar kitab suci dan konstitusi.

"Bahkan tidak hanya itu, dia tampak  dengan sombong dan pongahnya memperlihatkan kepada orang bahwa dia banyak pendukungnya yang  dia perlihatkan dalam kesempatan 1 Muharram kemarin," ujarnya. 

"Apakah dia lupa penduduk di negeri ini lebih dari 272 juta jiwa? Oleh karena itu adalah wajar  timbul pertanyaan dalam hati apakah  pemerintah takut untuk menyentuh yang bersangkutan?" lanjut Buya Anwar Abbas.  

Nah, dari data dan fakta ini muncul dugaan dan kecurigaan bahwa yang bersangkutan  bisa dan patut diduga punya bekingan orang kuat tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri terutama dari negara-negara yang mendukung Yahudi dan Israel.  

"Pertanyaan saya dan sepanjang pengetahuan saya yang namanya hukum tidak pernah mengenal istilah takut dengan siapapun bagi tegaknya apa yang disebut dengan keadilan. Untuk itu mari kita beri waktu dan kesempatan  kepada pihak pemerintah dan para penegak hukum untuk bekerja," ujarnya.

Menurut Buya Anwar Abbas, jika para penegak hukum disinyalir tidak lagi mampu menegakkan hukum yang menjadi tugasnya maka patut dan bisa diduga pemerintah dan para penegak hukum sudah kehilangan kemandiriannya. 

"Bila  itu yang terjadi maka rakyatlah yang akan berbicara dengan mempergunakan bahasa dan caranya sendiri," lanjutnya. 

Buya Anwar Abbas mengingatkan, pemerintah dan para penegak hukum agar jangan hanya karena ingin membela seseorang lalu negeri ini pecah dan berantukan satu sama lain karena mereka melihat pemerintah dan para penegak hukum tampak tidak lagi dapat dipercaya. 

"Bila itu yang terjadi maka hal demikian tentu jelas akan sangat berbahaya bagi masa depan bangsa dan negara kita ke depannya dan kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi," demikian Buya Anwa Abbas.®

601

Related Post