Badai Salju di China Lumpuhkan Transportasi

Beijing,FNN - Badai salju yang melanda wilayah utara dan timur laut China pada Sabtu dan Ahad, 6 dan 7 November 2021 telah melumpuhkan sektor transportasi di negara itu.

Badai salju masif untuk pertama kali ini mengakibatkan permukaan jalan diselimuti salju sehingga aksesnya harus ditutup. Sejumlah mobil terjebak di pergunungan, sementara perjalanan kereta api dan moda transportasi umum lainnya ditangguhkan.

Pusat Meteorologi Nasional China (NMC) pada Senin, 8 November 2021 mencatat intensitas salju berkisar 20-40 milimeter pada akhir pekan di berbagai provinsi, seperti Mongolia Dalam, Hebei, Shandong, Liaoning, Beijing, dan Jilin. Beberapa wilayah di utara masih akan mengalami gelombang dingin.

Sebagaimana dikutip dari Antara, Senin, 8 November 2021, gelombang dingin dari Siberia barat di Rusia menyebabkan badai salju sehingga temperatur udara di China turun sejak Sabtu, kata NMC.

"Bahkan di Urumqi, Ibu Kota Daerah Otonomi Xinjiang, suhu udara turun drastis hingga sebanyak 22 derajat Celcius," tulis China Daily.

Di Beijing, salju yang menutupi jalan-jalan utama semakin mengeras. Sejumlah jadwal perjalanan kereta api dari Beijing ke Shanghai dan Tianjin ditunda, dan bahkan ada yang dibatalkan.

Departemen Transportasi Kota Beijing menyebutkan, lebih dari 170 bus juga disetop sementara dari kegiatan operasional

Tahun ini hujan salju turun lebih awal 27 hari dibandingkan dengan rata-rata musim dingin pada periode 1991-2020 sebagaimana dilaporkan Weather.com.

Pepohonan masih berdaun saat hujan salju karena semestinya masih dalam masa musim gugur. MMC melaporkan, pada bulan Oktober, La Nina telah memengaruhi udara dingin di China.

"Di sebagian besar musim dingin, ketika peristiwa La Nina mencapai puncaknya, udara dingin cenderung lebih sering dan ekstrem melanda China," kata Wakil Direktur NMC Jia Xiaolong. (MD).

325

Related Post