Cinaisasi Akan Berlanjut
Oleh M Rizal Fadillah | Pemerhati Politik dan Kebangsaan
JUALAN kedaulatan adalah karakter rezim Jokowi. Sepulang dari Chengdu Jokowi langsung menyerahkan 17.000 Hektar Rempang Kepulauan Riau kepada Cina dengan modus pabrik kaca. Mungkin kaca terbesar di dunia yang akan dibuat. Jokowi telah menjadi kacamata Xi Jinping untuk melihat wilayah Indonesia yang hendak dikuasai.
Komitmen Chengdu juga menyinggung IKN Kalimantan. Lagi-lagi Jokowi menyerahkan IKN untuk investasi Cina. Perencanaan boleh dirombak dan dipersilahkan dilakukan oleh Cina. Terbayang lahan dan bangunan kelak akan dimiliki oleh pengusaha yang terafiliasi dengan Cina. Ibukota Negara menjadi "China Town". Singapura baru sedang diciptakan.
Pribumi segera dikeluarkan dari area sebagaimana Melayu Rempang yang diprogram untuk dipindahkan. Suku-suku asli hanya akan mengisi ruang-ruang Museum. Menjadi tontonan wisata para turis Cina yang datang ke kota saudara-saudaranya sendiri. Kalimantan menjadi kawasan Cina-isasi strategis IKN di Kalimantan Timur.
Di Kalimantan Barat suku dominan di samping Melayu dan Dayak juga Tionghoa. Potensi pengembangan etnis ini cukup besar. Investasi lagi-lagi menjadi jembatan penguasaan. Provinsi Jiangsu Cina bersepakat menjalin kerjasama investasi untuk Kalbar. Singkawang yang berjuluk "Kota Amoy" menjadi pintu masuk.
Menteri Investasi Bahlil meyakini akan segera "groundbreaking" 4 CEO Cina di Kalimantan Utara. Untuk industri petrokimia, Luhut menagih terus realisai ini ke Cina. Luhut juga baru-baru ini membuat berita kejutan bahwa Cina bersiap-siap untuk membangun pabrik sendok dan garpu di Kalimantan Utara.
Kalimantan Tengah terancam juga oleh "invasi" Cina. Luhut Binsar yang dikenal sebagai "Menteri Cina" berniat menyerahkan satu juta hektar tanah di Kalimantan Tengah kepada Cina. Untuk lahan pertanian, katanya. Gila, Cina mulai merambah ke sektor pertanian. Ini adalah hasil kesepakatan High Level Dialoge And Cooperation Mechanism antara RI dengan Cina di Labuan Bajo.
Semakin lengkap Cinaisasi yang bukan semata industrialisasi, tetapi tentu berdampak pada tenaga kerja dan migrasi peningkatkan populasi. Sudah program Kereta Cepat, hilirisasi Nikel, One Belt One Road, Morowali Sulawesi Tengah Konawe Sulawesi Tenggara, kini Luhut pun menawarkan pula pengelolaan potensi laut dalam kepada Cina.
Cinaisasi adalah program rezim Jokowi. Kini Prabowo, sekurang-kurangnya hingga Putusan KPU adalah pelanjut Jokowi, akankah melanjutkan Cinaisasi ini? Yang jelas Prabowo sudah dipanggil untuk menghadap Xi Jinping di Beijing untuk berkomitmen melanjutkan kerjasama "two countries twin parks" Indonesia Cina.
Masa depan bangsa dan rakyat Indonesia dalam bahaya. Dimulai dari investasi lalu migrasi populasi, milisi hingga berujung pada aneksasi. Semakin dekat kolonialisasi Cina atas Indonesia.
Selamat menikmati kepasrahan dan kebodohan sendiri.
Aneh, Cina kok dipercaya. Ingat mereka komunis, Bro. (*)