Gus Baha: Komunis Bertentangan Dengan Islam!
Analisis Video Kupas Tuntas PKI dan Komunisme – Gus Baha (K.H. Ahmad Bahauddin)
Oleh Raisa - Mahasiswa Sastra Arab
VIDEO Kupas Tuntas PKI dan Komunisme oleh Gus Baha dari kanal Youtube ‘Santri Gayeng’ membahas tentang pandangan Islam atau reaksi muslim yang seharusnya terhadap komunisme.
Dari video berdurasi sekitar dua puluh menit tersebut dapat diambil beberapa poin atau ide pokok yang meliputi kemutlakan ajaran Islam itu sendiri, bagaimana komunisme bertentangan dengan Islam, dan perbandingan derajat antara servis sosial yang dilakukan oleh sebuah kelompok dengan ajarannya.
Dari poin-poin di atas dapat disimpulkan bahwa Gus Baha menyatakan dalam keadaan sekarang ini masih ada miskonsepsi yang dimiliki sebagian masyarakat tentang servis sosial, yang sering digunakan sebagai senjata untuk memusuhi Islam.
Kunci untuk menyelamatkan diri dari hal tersebut dan melindungi ketakwaan sebagai muslim adalah tauhid.
Adapun uraian dari poin-poin di atas akan dibahas dalam paragraf-paragraf selanjutnya dalam analisis video ini.
Agama Islam menjunjung tauhid, yaitu keesaan Allah, penyerahan diri secara keseluruhan kepada Allah semata. Dalam Islam ciri orang baik adalah yang tergila-gila pada Allah SWT., yaitu yang patuh menjalankan perintahnya tanpa banyak perhitungan. Karena itu sebagai muslim wajib percaya kepada seluruh ajarannya, bahwa ajaran Islam selalu benar dan agama harus berdiri sendiri di atas kalimat yang haq (benar).
Gus Baha dalam video ini menekankan bahwa agama itu sesuatu yang dikawal kebenaran absolut, dan maka dari itu fokus harus selalu berada pada ajaran yang mengandung kebenaran tersebut. Artinya, Islam mengajarkan jika ingin menilai suatu kelompok maka yang harus dilihat adalah nilai-nilai yang ada dalam ajaran kelompok tersebut dan bukan sejarah atau orang yang menyampaikannya.
Hal ini juga berlaku kepada Islam sendiri. Misalnya, ketika ada kyai yang melakukan kesalahan, maka kesalahan ada pada orangnya dan bukan pada ajaran Islam.
Lalu bagaimana pandangan Islam terhadap ajaran komunisme?
Komunisme sebenarnya mempunyai akar di sosialisme, yaitu konsep yang juga ada dalam Islam. Sosialisme Islam menjunjung keadilan, persamaan, dan antidzalim atau penindasan/penjajahan.
Namun dalam komunisme, perjuangan menuju persamaaan ini dibawa ke tingkat yang lebih agresif.
Komunisme bertumpu pada metode revolusi bersenjata yang dilakukan kaum buruh terhadap kaum borjuis untuk mewujudkan kesederajatan. Pada metode ini hanya ada peran manusia dan tidak mengindahkan adanya Tuhan. Hal inilah yang paling krusial dan menguatkan fakta bahwa komunisme bertentangan dengan Islam.
Dalam video ini Gus Baha mengingatkan bahwa komunisme itu anti-Tuhan, dan karena dalam Islam tidak ada argumen yang membenarkan atheisme atau kemusyrikan, maka komunisme juga adalah hal yang tidak dapat dibenarkan oleh Islam.
Namun komunisme mempunyai sejarah yang tidak bisa dihiraukan di Indonesia. Sejarah ini berupa tragedi yang memakan banyak korban.
Sebagai warga Indonesia atau bahkan sesama manusia tentu akan muncul rasa simpati terhadap sebuah kelompok yang mengalami tragedi atau tertindas.
Di sinilah muslim harus berhati-hati agar tidak terkecoh atau terbawa arus. Simpati kepada anggota sebuah kelompok tentu dapat menjadi gerbang menuju empati kepada ajarannya. Akan tetapi, kembali pada poin yang paling awal, yaitu Islam melihat ajarannya dan bukan sejarahnya.
Jika sebuah kelompok teraniaya bukan berarti dapat dibenarkan semua ide yang terdapat dalam kelompok tersebut. Dan hal ini bukanlah hal yang baru yang hanya dirasakan komunis, bahkan di zaman dahulu, Firaun dan Abu Lahab pernah membantu para Nabi. Sebagian orang yang melihat servis sosial yang mereka lakukan akan merasa bahwa golongan kafir juga mempunyai sisi atraktif.
Gus Baha berkata agama tidak boleh dikawal dengan hukum sosial yang berlebihan, melainkan dengan aqidah yang benar. Hal ini berkenaan dengan servis sosial yang disebut sebelumnya.
Contoh lainnya adalah ketika ada masjid yang selalu meminta iuran dan secara bersamaan ada golongan bukan Islam yang justru memberikan bantuan finansial, maka dalam pikiran pasti akan muncul perbandingan, dan golongan tersebut dapat terlihat lebih menarik dari Islam.
Dengan ini servis sosial baik pribadi melalui uang atau melalui konsep besar seperti ‘sama rata sama rasa’, dapat dijadikan senjata untuk melawan Islam.
Gus Baha menekankan sekali lagi bahwa tauhid dan kebenaran itu ada di atas empati sosial. Bahaya dari memperhitungkan servis sosial sebagai sesuatu yang sama penting atau bahkan lebih daripada ajaran agama adalah orang tersebut hanya akan hidup dengan memperhitungkan keuntungan di dunia.
Maka berlatihlah memegang teguh kebenaran dan selalu menjaga Allah di hati dengan argumentasi: semua di dunia lillahi ta’ala.
“Al-Qur’an kalau sudah membicarakan kebenaran tak ada kata sosial, yang ada itu kalimat haq (benar),“ begitu ucap Gus Baha mendekati akhir video.
Ini bukan berarti sosial itu tidak penting. Sosial itu penting, akan tetapi jangan sampai penilaian agama ditumpukan pada servis sosial.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa melalui video ‘Kupas Tuntas PKI dan Komunisme’, Gus Baha telah mengingatkan untuk selalu kembali kepada ajaran Allah Swt. dan kenalilah kebenaran dari kalimat yang haq. Kalimat yang haq adalah argumentasi permanen terhadap nilai-nilai yang bertentangan dengan Islam. (*)