Indonesia Akan Pecah, Perang Saudara Akan Terjadi
Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih
Kajian Politik Merah Putih, pada Rabu malam, 19 February 2025, melakukan kajian intensif atas situasi perkembangan politik negara yang semakin mengkhawatirkan.
Diawali dari kajian analisa Prabowo Subianto mengutip novel Ghost Fleet yang meramalkan Indonesia bakal bubar pada 2030.
Presiden Megawati Sukarnoputri juga memperingatkan, bahwa Indonesia dapat menjadi apa yang disebutnya "Balkan di Hemisfer Timur" kalau rakyatnya tidak berusaha lebih keras untuk menjaga kesatuan negara, ( disampaikan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2001).
Bahkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah mengungkapkan lima skenario masa depan Indonesia.
Pertama, Indonesia diramalkan akan mengalami nasib terpecah seperti yang terjadi di kawasan Balkan. Menjadi banyak negara kecil-kecil, karena munculnya sentimen kedaerahan yang kuat di mana-mana.
Kedua, Indonesia berubah menjadi negara Islam bergaris keras, karena munculnya sentimen keagamaan yang ingin meminggirkan ideologi Pancasila.
Ketiga, Indonesia akan berubah menjadi negara semi otoritarian yang arahnya tak jelas.
Keempat, Indonesia akan berjalan mundur alias kembali memperkuat negara otoritarian.
Kelima, Indonesia diramalkan menjadi negara demokrasi, terutama negara demokrasi yang stabil dan terkonsolidasi. Hanya sedikit yang meramalkan bahwa Indonesia bisa menjalankan skenario kelima. (14 Agustus 2009, terekam di halaman 95 buku SBY Superhero karya Garin Nugroho).
Era rezim Jokowi, sama sekali tidak peduli arah kebijakan dan penyelenggaraan negara, karena kemampuan dan kapasitas yang minim sebagai Presiden, kelola negara diserahkan kepada Oligarki (RRC), negara menjadi kacau balau saat diwariskan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Dalam kondisi kacau rakyat berharap banyak Presiden Prabowo akan bisa mengatasi keadaan dengan cepat, menjauh dari Jokowi (sebagai pengkhianat negara) dan rakyat telah menyatakan baiat akan membersamai kebijakan tugasnya menyelamatkan Indonesia.
Keadaan berubah dengan cepat seperti di sambar petir, ternyata Prabowo larut dengan kebijakan Jokowi ditandai dengan berbagai ucapan dan ungkapan yang tidak layak disampaikan seorang Presiden
Keadaan tidak semakin membaik situasi semakin memburuk, sinyal perang antar etnis di indonesia terasa sulit dihindari karena kekacauan ekonomi dan politik di indonesia dari pergantian Pax Americana ke Pax China tidak akan terhindarkan.
Presiden Prabowo mengabaikan aspirasi dan suara rakyat bahkan seperti mengecek dan menantang pada HUT Gerindra dengan sanjungan "hidup Jokowi" berulang-ulang, seperti lepas kontrol, hilang etika, adab dan kepatutan yang semestinya tidak boleh terjadi karena sangat menyakiti rakyatnya.
Karena sebab kebijakan lainnya yang tidak pro rakyat, munculah demo mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia, di liput banyak negara.
Di tengarai Jokowi tetap pada prinsipnya sesuai skenario awal yang di dukung oligarki (RRC) potensi menurunkan Prabowo dari jabatannya sebagai Presiden justru akan dipercepat, untuk segera digantikan oleh Wakil Presiden.
Sekiranya ini terjadi lebih cepat, huru hara tidak bisa di hindari. Akan terjadi perang antar etnis bahkan perang saudara dan Indonesia pecah benar benar akan terjadi lebih cepat. Wallahu'lam. (*)