INDONESIA DALAM GENGGAMAN IMPERIALISME BARU: Akan Hancur Lebur - Bubar dan  Hilang dari Peta Dunia

Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih 

Daniel Estulin (lahir 29 Agustus 1966  adalah seorang ahli teori konspirasi kelahiran Lithuania Ayang minat utamanya adalah  Grup Bilderberg sebuah konferensi tahunan khusus undangan para elit di bidang bisnis, keuangan, media, militer dan politik. 

Ia menulis sebuah buku berjudul The True Story of the Bilderberg Group,  untuk seminar langsungnya di seluruh dunia. Merupakan laporan tentang sifat dan pertemuan orang-orang paling berkuasa di dunia, dengan segala rekayasa kejahatannya.

Dalam bukunya Estulin, para Bilderberg dengan rahasia dan tertutup telah membuat keputusan politik, ekonomi dan sosial yang besar sejak pertemuan pertama mereka pada tahun 1954. Telah membuka mata kita tentang bagaimana kelompok ini membangun imperialisme modern dan mencengkram dunia di bawah kendalinya.

The Binderberg Group (TBG) adalah organisasi rahasia paling berpengaruh di dunia adalah konspirasi imperialis untuk menguasai dunia, dimotori oleh keluarga Rockefeller. David Rockefeller, Rupert Murdoch, Paul Wolfowitz, Romano Prodi, dan Henry Kissinger adalah sebagian tokoh dunia yang menjadi anggotanya. 

Pertemuan kelompok ini selalu dihadiri oleh orang-orang berpengaruh, seperti presiden IMF, Bank Dunia, dan Federal Reserve; para pemimpin perusahaan besar seperti DaimlerChrysler, Coca-Cola, British Petroleum, Chase Manhattan Bank, American Express, Goldman Sachs, dan Microsoft; para wakil presiden dari Amerika Serikat, direktur CIA dan FBI, seksen NATO, anggota Senat dan Kongres, Perdana menteri dari Eropa , dan ketua partai-partai oposisi, tak ketinggalan para editor nomor satu serta para CEO media terkemuka di dunia. 

The Bilderberg Group (TBG) adalah organisasi rahasia paling berpengaruh di dunia,  konspirasi imperialis untuk menguasai dunia. Karena tokoh utamanya banyak dari Yahudi, maka sering disosialisasikan sebagai bagian dari perjuangan Yahudi menaklukkan dunia.

Mereka ingin membangun Orde Dunia Baru, negara yang sudah ditaklukan menjadi jajahannya harus jadi budaknya.

Pilar utama TBG untuk membangun Kaisar Global (Global Empire) yang sering di sebut Corporatokrasi yaitu sistem ekonomi , politik dan peradilan dikendalikan oleh perusahaan bisnis atau kepentingan perusahaan para imperialis 

Maka kekuatan ini sering di sebut tiga pilar,  yang beroperasi melakukan misi pengurasan / perampokan / penaklukan terhadap negara lemah yang kaya SDA, mirip yang terjadi di Indonesia.

Skenario yang terjadi di Indonesia akan dijadikan budak kekuatan imperialis kapitalis. Munculnya kekuatan imperialisme baru (Cina,  Amerika Latin, Rusia dll), adalah mirip dengan The Bilderberg Group (TBG).

Celakanya dengan program OBOR-nya Indonesia salah satu negara yang akan dirampok dan di kuras kekayaannya alamnya, bahkan ahir ahir ini akan menguasai tanah kaum pribumi bahkan akan ambil alih kedaulatan NKRI.

Xi Jinping (Cina) telah menguasai perangkat ekonomi , politik dan peradilan melalui kaki tangannya  para Taipan Oligarki. Selama Rezim Jokowi kekuatan tertinggi peran dan fungsi Presiden sudah dalam kendalinya 

Bahkan semua perangkat kekuasaan dari pusat sampai daerah sudah menjadi ternak sebagai antek Taipan Oligarki. Keadaan sudah sangat mengerikan kalau negara sudah dalam kekuasaan raksasa seperti kekuasaan  The Binderberg Group (TBG), keadaan yang terjadi akan lebih kejam, sadis dan mengerikan dibandingkan kekejaman di masa penjajah Belanda.

Indonesia sangat sulit dari genggaman imperialisme baru. Satu satunya jalan keluar dari cengkeraman mereka adalah dengan kekuatan rakyat yang menjelma menjadi kekuatan Revolusi 
untuk melawan, Indonesia kembali ke jati dirinya sebagai Bangsa Indonesia yang mandiri terbebas dari kekuatan imperialisme gaya baru.

Sergapan kaum imperialis kapitalis sedang terjadi menerkam Indonesia. Nasib akhir yang akan terjadi adalah Indonesia hancur lebur - bubar dan hilang dari peta dunia, atau pulih kembali sekalipun harus merangkak kehidupannya kembali pada titik nol. Wallahua'lam. (*).

122

Related Post