Jokowi Panik Calon Presiden Jagoannya Turun Elektabilitasnya
Jakarta, FNN – Seperti diktehaui bahwa setelah berlangsung debat capres kedua, Presiden Jokowi ikut mengomentari jalannya debat dan tanpa malu-malu menunjukkan keberphakannya pada paslon 02. Di antara komentarnya adalah Jokowi menyatakan bahwa yang diperdebat lebih pada pribadi dan tidak ada substansinya. Jokowi juga mengomentari soal data-data pertahanan yang tidak bisa dibuka di depan umum seperti toko kelontong.
Padahal, tidak ada yang ingin membuka lebih detail seperti apa postur pertahanan kita. Yang diperdebatkan adalah soal bagaimana penggunaan anggaran di Kementerian Pertahanan. Harusnya cukup berhenti pada domainnya Prabowo. Kalau presiden masuk ke situ ini sudah terlalu jauh.
“Betul, yang dipertengkarkan kemarin adalah kebijakan pertahanan yang sudah dan sedang dijalankan Prabowo di dalam kepimpinan Presiden Jokowi yang punya aspek anggaran. Itu artinya, akan ada masalah dengan keadilan sosial, dengan kemakmuran,” ujar Rocky Gerung dalam kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Selasa (9/1).
Jadi, lanjut Rocky, yang dipersoalkan kebijakan anggaran di bidang pertahanan, bukan tentang security yang disimpan oleh intelijen supaya tidak bocor ke luar negeri. Karena mengenai hal itu kita juga sama-sama tahu bahwa negara harus menutup kemungkinan diintai sistem pertahanan kita. Tetapi, hak rakyat untuk mengetahui dana publik ini dipakai untuk apa, yang lebih bagus untuk pertahanan atau untuk kemakmuran. Hanya itu yang ingin dipersoalkan.
“Apalagi kalau dana itu dipakai untuk pertahanan dan tidak menimbulkan semacam efek militer pada negara-negara tetangga. Kita mau mengukur itu apakah jumlah investasi di bidang pertahanan menimbulkan semacam rasa aman pada kita atau justru dianggap semacam pemborosan. Hanya itu sebetulnya yang ingin dipersoalkan,” ujar Rocky.
Justru Jokowilah yang menjadi masalah yang lebih serius daripada perdebatan itu sendiri. Karena, sebagai seorang presiden, Jokowi betul-betul menunjukkan presiden yang tidak malu-malu lagi. Selain turut berkomentar dalam debat capres, Jokowi juga berkali-kali secara maraton melakukan pertemuan dengan para ketua partai pendukung paslon 02, dari Prabowo, lalu Airlangga Hartarto, hingga Zulkifli Hasan. Kalau yang dibicarakan urusan Kementerian, mestinya juga ada menteri-menteri lain yang sekarang tidak berada dalam kubu 02.
“Jadi, terlihat Jokowi dia panik atau dia cemas bahwa calon presiden, apalagi calon wakil presiden yang dia sponsori, itu bisa turun elektabilitasnya. Oleh karena itu, dia intervensi,” ujar Rocky Gerung di kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Selasa (8/1).
Rocky juga mengatakan bahwa Jokowi memang konsisten untuk ikut cawe-cawe dalam pemilu dan cawe-cawe itu kelihatan cawe-cawe tolol karena orang akan periksa pentingnya presiden ikut campur di dalam soal yang menyangkut masa depan presiden berikut. Harusnya dia presiden sudah berhenti dan kalau presiden tahu etika, dia tidak akan komentar apa pun. (ida)