Kedok Sang Kodok
Oleh: Yusuf Blegur, Mantan Presidium GMNI
Ramai-ramai berdusta menghancurkan negara. Sedikit keberanian yang bisa berbeda dan membela. Berjibaku menuju istana demi harta dan tahta.Tak peduli harus menghina dan menista agama.
Berjamaah menikmati kolusi dan korupsi. Seperti koalisi onani tanpa harga diri dan nurani.
Permufakatan jahat membajak konstitusi. Berbangga-bangga dan presisi menjadi budak oligarki.
Pejabat dan politisi selalu mengaku saya Panca Sila.Tapi faktanya sering berperilaku hina dina.
Gemar mengumbar saya cinta Indonesia. Tetapi tak ubahnya menjadi manusia durjana.
Mencitrakan diri sebagai pemimpin sejati. Tapi hanya Kedok Sang Kodok menutupi sifat keji.
Seolah-olah penuh dedikasi dan berjuang demi NKRI.
Dalam naungan rezim tirani nan represi, kemakmuran dan keadilan hanya ilusi. (*)