Mahfud MD Pegang Data, Jokowi Tidak Berkutik
Oleh Faizal Assegaf | Kritikus
KABINET rezim Jokowi semakin tidak solid. Mahfud MD menjadi pemicu ketegangan di lingkar Istana. Semakin kuat desakan dirinya dan sejumlah menteri mundur. Posisi Jokowi sedang berada di ujung tanduk.
Manuver Mahfud nyaris sama dengan teater politik SBY saat menjabat selaku Menko Polhukam 2004. Di saat itu, SBY mengunci kekuasaan Presiden Megawati. Tentang skandal BLBI yang membuat Mega tersandera.
Kini drama tersebut seolah berjalan di alur yang serupa. Langkah strategis Mahfud dalam penanganan sejumlah skandal besar bikin Jokowi was-was. Sebut saja peran TPPU dalam kasus 349 triliun.
Tak hanya itu, soal dugaan proyek fiktif Food Estate yang menyeret Prabowo Subianto jadi gorengan. Jokowi dan Prabowo boleh saja ngeles. Tapi isu tak sedap itu memberi amunisi bagi PDIP dan Mahfud MD.
Bahkan masih banyak data dari aneka skandal besar lainnya mungkin telah dikantongi Mahfud MD. Wajar, Menko Polhukam tentu tidak berurusan soal ecek-ecek. Tapi kejahatan korupsi besar pasti termonitoring.
Apalagi Mahfud MD terkenal sangat gemar tampil melawan arus. Dirinya tak punya beban, bebas berbicara. Tak peduli rekannya di kabinet maupun Presiden Jokowi. Sikap itulah bikin Istana panik.
Ihwal gonjang-ganjing rencana Mahfud MD mundur dari Menko Polhukam tampaknya akan menjadi ledakan besar. Terlebih dirinya menegaskan pasti akan mundur dari jabatannya. Hanya soal waktu dan momentum.
Tentu waktu dan momentum sudah dikalkulasi. Dalam dua pekan ini, publik sangat menanti: Apakah Mahfud memilih mundur secara elegan atau sebagai langkah konsolidasi melawan Presiden Jokowi?
Banyak spekulasi. Kalau pilihannya mundur secara elegan, maka kehilangan momentum. Sebaliknya, publik menanti janji Mahfud mundur demi tujuan membuka kotak pandora. Itu baru keren.
Atau bisa jadi soal isu mundur dari kabinet demi menyodorkan bargaining PDIP dan Jokowi. Sebab, sebelum isu panas itu muncul, beredar kabar Jokowi dan Mega akan akur kembali. Jika demikian, rakyat kecewa dan tidak bersimpati.
Pemufakatan jahat harus dihentikan…!