Melayu Bahasa Serumpun (2), Kosa Kata Pra-Melayu di Jakarta

(Photo cover buku kumpulan tulisan pendek dengan logat Melayu Betawi oleh Firman Muntaco di Berita Minggu sejak tahun 1957 di bawah rubrik Gambang Djakartè, sebelumnya Tjermin Djakarté)

Oleh Ridwan Saidi - Budayawan

Kronologi pembentukan bahasa di Andunisi, khususnya négeri Betawi:

1. Era Cave live - river basin community (Bernard Grunn) 9000 tahun lalu: bahasa tutur sendiri

2. Kontak dengan bangsa pendatang Maya (Prof Kern, Majalah Indonesia edisi khusus tahun 1952) 3000 tahun lalu. Pengayaan kosa kata.

3. Pengayaan kosa kata lanjut dengan Egypt, Swahili, Melani, Inca sampai dengan IX M

4. Melayu masuk via zona econ. Kemudian Malbari. Pengaruh Melayu membentuk lingua.

5. Migrasi Melayu dari Champa, Malai Ur, Kompong Chom, Melayu Malaka di Jakarta dan sekitar, mereka membangun perkampungan Kampung Melayu Mester, Kampung Melayu Tangerang, Roa Malaka. Roa atau Rua = penanda, kemudian Rorotan Malaka, keturunan Malaka.

Proses dari medio XIII M sampai  XVI M, pembangunan labuhan Sunda Kalapa II. Sampai dengan time frame ini bahasa Melayu terbentuk. Karya sastra Melayu Betawi tahun 1610-an Hikayat Tumenggung Al Wazir ditulis Ki Alang. Pernah diterbitkan oleh Balai Pustaka.

Bahasa Sansekerta itu bahasa tulis. Pengagumnya mengira orang2 Andunisi dulu ngobrol-ngobrol dengan bahasa tersebut. Orang Arya yang bawa bahasa itu baru masuk Jakarta XVI M. Bahasa ini tak ada jejaknya di Jakarta. Tokohnya Arya Rana Manggala: orang Arya Rabi berkalung tasbih. Ia pernah Syahbandar Kalapa. Gen dia Arya, berhuni di batas Asia minor dan India. Orang-orang Arya di Jakarta jalankan ritual Zion. Di kawasan Kota ada situs tembok ratapan yang disebut Tongkol. Ada arkaeolog dungu akuut menyebut situs ini benteng Batavia.

Kata puasa dan sembayang (tawajuh) ada dalam kitab Masail yang ditulis Abu Nashr al Samarkandi alias Mualim Teko. Ia wafat 983 M dan dimakam di Kapuk Teko, JakBar. Dua kitabnya Masail dan Baca2an (doa) ada di British Library.

Dengan pra Melayu yang dimaksud time frame cave life sampai dengan pembentukan zona econ IX M. 

Suatu saat mungkin anda bersua dengan  kata-kata berikut:

Ngegending, bernyanyi sambil pukul-pukul apa saja Tangerang, hymn

Gaga unggul

Poris dari Polis, kota

Onoh, sana

Prak, sejak

Tir, gawat

Sunter, air

Ancol, genangan air

Pamulang,  titik balik

Meruya, tempat berlindung

Priyuk, U-turn

Ngeroyan, sakit berlarut 

Blandongan,  tempat singgah

Unur, situs

Drompal, palang dada dinding papan

Ayer, gen

Édam,  mercu suar

Duri, kampung

Kepa, ingin tau

Bowés, bekas luka atas bibir

Saya, insan

Pengéjék, ibu2 penghibur pesta kawin

Téng loléng, lampu jalan

Bluntas, gudang logistik

Brok, nama tempat di Majakatera

Langgar, penerangan

Petiman, peti kecil penyimpan barang berharga

Senayan, pemakaman

Teraman, bukan Matraman, tenang

Batéré, harusnya bacéré, hunian orang Peru

Padi lulut si padi mayang

Padi céré tangké lada'nya

(Padi merunduk padi yang bagus, padi kosong tangkainya lada - saya tak tau arti lada di sini)

Hong, ketauan

Inglo, sampai

Mateyari matahari

Habek, makan habis

Kemela-kemelu, tak tentu arah

Pétak, rumah tanpa halaman

Céngkaw, wanita pedagang mas

Cengkaréng, minor power system

Maja, power

Busu', gypsi (lokasi pengadilan Jakarta Pusat di Jl Gajah Mada, hingga Jl Pembangunan II disebut Jembatan Busuk, Jamba Tana Busu', hunian Gypsi)

Lolo, cantik

Siké, senandung non verba

Gong, paquita uchicus Incanan

Go'ong, instrumen gamelan

Condét, jenis ulat bahan sutera

Glodok, batu bukit

Béos, hunian orang Turki

Angké, tanah kosong

Kemang, pyramid

Mangga, tanjakan

Ngepal, nekad

Si Jenat, almarhumah

Gegeni, berdiang. 

Inilah sebagian kata-kata yang digunakan di Jakarta dalam percakapan bahasa pra Melayu. (*)

315

Related Post