Mengapa Heran Jokowi Tak Dihargai Di Amerika?

Oleh Asyari Usman - Jurnalis Senior, Pemerhati Sosial-Politik

SEJUMLAH penulis dan komentator menyimpulkan secara ekplisit maupun implisit bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diharga di Amerika Serikat (AS). Misalnya, Pak Jokowi tak disambut ketika mendarat di pangkalan militer Andrews (dekat Wahington) pada 10 Mei 2022. Kemudian, dia disambut dengan kaus oblong oleh pengusaha Elon Musk ketika Jokowi berkunjung ke komplek Space-X di Hawthorn, Californiana, pada Sabtu, 14 Mei.

Sewaktu bincang-bincang di halaman Gedung Putih, ada foto yang menunjukkan Jokowi tak punya lawan bicara. Sementara Presiden Biden ngobrol dengan Sultan Hassanal Bolkiah. Di sisi lain ada PM Lee Hsien Loong yang ngobrol dengan orang lain. Di antara itulah Jokowi berdiri sendirian tanpa lawan bicara.

Semua hal ini menghebohkan jagad medsos Indonesia. Dengan kesimpulan bahwa Presiden Jokowi tak dianggap di AS.

Yang mengherankan, mengapa banyak orang heran melihat Jokowi tak dihargai di AS? Salah siapa?

Bukankah orang Indonesia sendiri, termasuk para sekutu dekat Jokowi, tidak lagi menghargai dia? Lihat saja Bu Megawati tak menghargai Jokowi. Para ketua umum parpol koalisi lainnya juga tak menghargai. Para menteri pun sama, termasuk Menko Polhukam Mahfud MD.

Bu Mega yang sejak awal merendahkan Jokowi sebagai petugas partai. Dan sekarang tegas tak mau kasih Jokowi tambahan waktu 2-3 tahun, apalagi tiga periode.   Di mana penghargaan Bu Mega?

Mahfud MD malah bilang Indonesia perlu pemimpin yang kuat (strong leader). Yang bermakna bahwa Jokowi sudah tak bisa diharapkan lagi. Bukankah itu artinya Mahfud tidak lagi menghargai Jokowi?

Menteri BUMN Erick Thohir tak lagi peduli tugasnya. Dia sibuk mencari elektabilitas dan popularitas. Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, Suharsa Monoarfa, Muhaimin Iskandar, Surya Paloh, dll, juga tak lagi peduli Jokowi.

Bahkan, jika kabar ini benar, Luhut Panjaitan yang paling dekat dengan Jokowi pun, kini mulai tak menghargai Jokowi. Kabarnya, Luhut mau berhenti dan akan bermukim di luar negeri. Ini kan juga tak menghargai Jokowi.

Cuma Menhan Prabowo Subianto yang masih “siap gerak” dan peduli penuh setiap saat. Yang lain-lain menjauh.

Sekali lagi, mengapa Anda komplen atau mencemooh Jokowi tak dihargai di AS? Aneh sekali, bukan?

Ada lagi yang sangat menyedihkan. Yaitu, foto editan yang memaksa-maksakan Presiden Biden seolah berhadap-hadapan dengan Jokowi. Editan itu kasar sekali. Latarbelakang kedua orang itu tak sinkron. Ini kan memalukan. Kalau yang membuat editan itu adalah buzzer Jokowi, ini pun termasuk tidak menghargai Presiden.

Jadi, sudahlah! Stop komentar bahwa Jokowi tak dihargai. Bagus Anda berdoa agar Elon Musk tidak membatalkan janji datang ke Indonesia di bulan November. Bedoa juga agar Wapres Ma’ruf Amin sehat wal afiat untuk menyambut kepulangan Jokowi di bandara Halim PK hari ini.

Berdoa pula agar para staf media di Setneg mendapat inspirasi untuk mengarang berita atau tulisan tentang hasil kunjungan Jokowi ke AS. Ini pekerjaa berat. Tidak main-main.[]

379

Related Post