Pasukan Mataram Unjuk Gigi dan Akhlak
Oleh: Ridwan Saidi, Budayawan
MATARAM Lama yang berpusat di Sleman awalnya berperan dalam zona econ Semarang, tapi akhirnya pada IX Masehi mereka undur diri karena harus bersaing dengan pebisnis-pebinsis dari Asia Minor.
Mestinya Mataram II telah bangkit sebelum 1540, karena tahun-tahun itu sudah took over keamanan zona econ Semarang dari Demak yang dihancurkan "raden" Pate. Zona econ Bandar Jakarta juga minta bantuan Mataram untuk memperkuat pertahanan di Sunda Kalapa.
Kemudian pada tahun 1580 Mataram membasmi pengacau yang bikin onar di masjid Tegal Kalong Sumedang. Dan setelah itu pun pasukan reguler Mataram ada yang bertugas di Sumedang.
Di sekolah tidak diajarkan sebab-sebab terjadinya perang Mataram vs Belanda. Pada tahun 1623 pasukan Mataram diusir Belanda dari Batavia (re: Oud Batavia).
Lima tahun Mataram mempersiapkan diri. Banyak narasi beredar bahwa Mataram jalan kaki ke Jakarta, bahkan ada yang bilang mereka mampir dulu di Karawang untuk bersawah. Tidak. Pasukan Mataram membawa gajah. Mereka gunakan kapal dari Semarang. Litho Belanda menunjukan pasukan gajah Mataram.
Pasukan Mataram tiba di Batavia Agustus 1628.
Di mana base camp pasukan Mataram?
Di tempat yang kemudian diberi nama Kampung Jawa. Ketika itu bukit-bukit Tambora belum diratakan. Akses ke Kota via Pekancilan, jalan yang kelebarannya cukup untuk gajah. Kapal-kapal Mataram merapat di Ancol. Dari Ancol, dengan menghindari SKA Beos, sekarang, tidak jauh.
Tentara Belanda di mana? Museum Bahari, sekarang, dan loji di belakangnya, kini Jl Pakin.
Berapa banyak clash? Setidaknya dua kali.
Clash pertama di depan SKA Beos, sekarang, Belanda membuat lithonya. Di sini pasukan gajah beraksi. Berdasar litho, saat itu Mangga Dua masih sawah. Clash ini dimenangkan Mataram.
Clash kedua sebenarnya bukan clash karena pasukan Mataram melakukan aksi pembakaran di loji Jl Pakin yang oleh tentara VOC dijadikan asrama. VOC kalah total. Banyak Belanda yang mati hangus. Bekas-bekas pembakaran masih ada.
Dalam buku sejarah perang Sultan Agung 1628-1629, yang pas Agustus-Februari tahun-tahun tersebut.
Mengapa Mataram tidak kuasai Batavia? Bukan niatnya. Mataram hanya mau kasih pelajaran pada orang-orang Belanda, ojo sa'karepé déwé. RSaidi. (*)