Taliban Duduki Istana, Presiden Afghanistan Lari ke Tajikistan

Kabul, FNN - Hanya beberapa jam setelah memasuki kota Kabul, para pejuang Talibal berhasil menduduki Istana Kepresidenan. Sementara Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dilaporkan telah meninggalkan ibu kota negara tersebut menuju Tajikistan.

Ghani meninggalkan negaranya saat Taliban memasuki Kabul pada Ahad, 15 Agustus 2021. Tidak ada perlawanan dari pasukan pemerintah ketika para pejuang Taliban mengepung Kabul dari berbagai penjuru, dan kemudian menguasainya.

Jatuhnya Kabul kepada Taliban di luar perkiraan analisis dan intelijen Amerika Serikat dan negara-negara barat. Perkiraan sebelumnya, mereka akan menguasai Kabul dalam jangka 90 hari atau tiga bulan.

Berdasarkan laporan berbagai media internasional, Senin, 16 Agustus 2021, di akun Telegram resminya, Taliban membagikan foto-foto interior istana yang kelihatan utuh. Tetapi keadaan di istana kosong dan ditinggalkan para pejabatnya. Sebuah video juga diposting di media sosial beberapa jam sebelumnya yang menunjukkan para pejuang Taliban tiba di Istana Kepresidenan di Kabul.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan sebelumnya pasukannya akan mulai memasuki wilayah kota di mana pejabat pemerintah dan pasukan keamanan telah meninggalkan pos mereka.

"Pagi ini Imarah Islam (Taliban) mengeluarkan pernyataan bahwa pasukan kami berada di luar kota Kabul dan kami tidak ingin memasuki Kabul melalui cara militer," katanya.

"Namun, sekarang kami mendapat laporan bahwa kantor polisi distrik dievakuasi, polisi telah meninggalkan pekerjaan mereka untuk memastikan keamanan, juga kementerian dikosongkan dan personel keamanan pemerintah Kabul telah melarikan diri," tambahnya.

"Taliban telah memasuki istana presiden," kata seorang komandan senior Taliban. Sementara itu, tiga sumber senior Taliban mengatakan kepada AFP, gerilyawan telah menguasai istana presiden.

"Para mujahidin telah memasuki istana presiden dan telah menguasainya," kata seorang komandan kedua. Dia menambahkan, sebuah pertemuan tentang keamanan di Ibu Kota sedang berlangsung di sana.

Seorang pejabat tinggi Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan Presiden Ghani sudah pergi ke Tajikistan.

Ketika dimintai komentar, kantor kepresidenan mengatakan "tidak bisa mengatakan apa pun menyangkut pergerakan Ashraf Ghani atas alasan keamanan".

Seorang pejabat tinggi kementerian luar negeri secara terpisah mengatakan, Ghani sudah meninggalkan Afghanistan. Ia mengaku tidak tahu pasti ke mana sang presiden pergi.

Sementara itu, kepala lembaga perdamaian Afghanistan Abdullah tidak lagi menganggap Ghani sebagai presiden Afghanistan. Dalam pesan melalui video, Ahad , Abdullah menggambarkan Ghani sebagai mantan presiden.

Beberapa jam setelah kelompok Taliban memasuki Kabul, Abdullah mengeluarkan pernyataan yang menyalahkan Ghani atas situasi yang berlangsung saat ini di Afghanistan.

Perwakilan Taliban mengatakan, mereka sedang memeriksa keberadaan Presiden Ghani.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan kelompoknya bersiaga di daerah-daerah pinggir kota dan sedang berbicara dengan pemerintah Afghanistan --yang didukung negara-negara Barat-- untuk meminta pemerintah menyerah secara damai.

"Para petempur Taliban sedang bersiaga di semua pintu masuk Kabul sampai peralihan kekuasaan secara damai dan memuaskan disetujui," katanya sebagaimana dikutip dari Antara. (MD)

353

Related Post