Pulau Onrust 1619-1707 Markas VOC, Indonesia Dijajah Belanda 115 Tahun

Oleh Ridwan Saidi *)

Litho pada photo di atas, Pulau Onrust tahun sebelum 1732. Tapi bekas kegiatannya masih ada. Diambil dari sumber de Geschiedenis van de VOC, 1732

VOC berkantor sejak 1619 s/d 1707. Mengapa mereka memilih Onrust? Pulau ini lebih dekat diakses dari Kamal Muara. Selain itu di pulau Kapal, nama lama Onrust, yang artinya tempat bersembunyi, banyak bangunan yang ditinggal begitu saja oleh orang Caucasia jauh sebelum Belanda datang.

Saya suka arkaeolog karena mereka suka berjenaka. Misalnya bangunan-bangunan Onrust, kata arkaeolog, dibikin Belanda kemudian sebagian dijadikan asrama haji, entah sejak kapan. Begitu ujar arkaeolog kita.

Arsitektur bangunan Onrust Caucasia unik. Mereka tinggalkan Onrust mungkin karena perilaku mereka tak diperkenan native, lalu terjadi konflik.

Kenapa VOC tak ke pulau lain yang juga ada fasilitas misalnya Damar Besar atau pulau Edam. Edam bahasa Armenia resapan Rusia, artinya mercusuar. Nama ini mulai dipakai setelah mercusuar berdiri. Damar artinya portico atau kendal atau pintu masuk ke Kalapa. Pulau Damar Besar inhabitant island, VOC tidak boleh.masuk.

VOC kemudian berkembang jadi pedagang bersenjata setelah berkantor di Stadhuis Batavia sejak 1707. Karena itu mereka bangkrut tahun 1799 karena boros dalam pengamanan dan gagal masuk bisnis emas.

Era VOC bukan penjajahan. Stadhuis bukan gemeenteraad, cuma kantor Gubernur VOC, bukan pemerintahan.

Mata uang logam yang diedarkan Perancis Daendels Indiés Batav masa edarnya sampai tahun 1826, itulah awal Nederlands Indie. Mereka dihajar Jepang 1941. Nederlands Indie bukan verlengstuk, kepanjangan, Koningen van Nederland, kerajaan Belanda. Gubernur Generaal tidak diangkat ratu tapi bentuk lain dari Heeren van Zeventeen. Badan baru itu komisarisnya empat orang. Tapi ini dianggap gemeente, pemerintah. Mereka berfungsi tahun 1826-1941.

Indonesia dijajah 115 tahun, bukan 350 tahun seperti retorika Sukarno di alun-alun. Yang menjajah pun swasta Belanda.

*) Budayawan

280

Related Post