Ribuan UMKM Kota Jambi Berjualan di Pasar Bedug
Jambi, FNN - Pemerintah Kota Jambi kembali membuka kegiatan pasar bedug pada ramadhan tahun ini yang diresmikan langsung oleh Wali Kota Jambi, Dr. Syarif Fasha, di Jalan Mr As'ad, dan Jalan WR. Supratman, Pasar Kota Jambi, Ahad (3/4).
Wali Kota Jambi Syarif Fasha menegaskan, pasar bedug ini diisi oleh ribuan UMKM kota Jambi. Sebab selain dua pasar bedug ini juga terdapat pasar bedug lainnya di kecamatan-kecamatan yang dikelola oleh komunitas dan masyarakat yang dikoordinir oleh Camat dan atas izin Disperindag Kota Jambi
"Pasar bedug perorangan boleh, apakah itu di pinggir jalan dan tidak mengganggu kelancaran lalu lintas,"ujar Wali Kota.
Syarif Fasha menegaskan kepada para pedagang untuk menjual makanan dan produk yang bersih dan sehat. Nantinya Badan Pengolah Obat dan Makanan (BPOM) juga akan keliling untuk mengecek semua sampel-sampel makanan yang dijual.
Fasha juga mengatakan bahwa para pedagang yang menjual aneka kuliner adalah para UMKM Kota Jambi yang mana ribuan UMKM akan menjajakan kuliner dan juga hasil-hasil produk mereka pada saat bulan Ramadhan ini sebagai upaya untuk membangkitkan ekonomi dimasa pandemi.
Dirinya juga mengingatkan kepada pedagang untuk tetap menjalankan protokol kesehatan selama berjualan.
"Ada ribuan UMKM yang jualan di pasar bedug ini,"ujarnya.
Sementara itu, untuk petugas keamanan pasar bedug yang dikelola Pemkot Jambi yakni petugas dari Disperindag dan Satpol PP, kemudian pasar bedug di kecamatan-kecamatan akan dibantu oleh aparat Trantib Kecamatan. Fasha menghimbau masyarakat atau komunitas yang melaksanakan pasar bedug untuk membentuk tim-tim baik itu tim parkir maupun tim pengamanan.
"Pembentukan tim guna mengatur area agar sampah tidak berserakan kemana-mana, tidak membuat macet lalu lintas dan juga membuat tertib pasar tersebut," himbaunya.
Ia juga berharap yang mana saat pandemi COVID-19, kondisi perekonomian Kota Jambi di tahun 2021 pertumbuhan di angka 3,78persen dan ditargetkan pada tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Kota Jambi mencapai 5 persen. (mth/Antara)