Ritual Perubahan Kekuasaan

Oleh Ridwab Saidi *)

PADA tanggal 21 Mei 1998 di Istana Negara Presiden Soeharto dalam pidato ringkasnya menyerahkan kekuasaan pada Wapres BJ Habibie.

Ada yang menarik dari situasi itu yang mungkin tak banyak masyarakat tahu. Yaitu gestur tubuh Pak Harto ketika menyimak sambutan Habibie, tangan kirinya menggenggam lengan kanannya dengan kuat.

Kemarin Rabu 17 November 2021 bertempat di Istana Negara.digelar upacara pelantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Senyuman-senyuman polos menghiasi suasana. Tetapi ada yang sulit tersenyum. Ekspresi wajahnya merengut, rasa kecewa tak dapat disembunyikan. Entah kenapa. Ekspresi minor ini menariknya berdialog dengan senyuman intelek penuh pengertian. Saya menyaksikan Beethoven Sonata in G dúr.

Asian Games 1962 ada upacara pembukaan, ada pertandingan, setelah itu IOC kirim Sondhi yang bawa pesan Asian Ganes III di Jakarta, tak diakui karena tidak mengundang Israel. Beda dengan penundaan balap motor Mandalika karena teknis tidak siap.

Pemuda Rakyat mengirim massa ke Hotel Indonesia tempat Sondhi bermalam. Lalu film-film India tidak lagi diputar di bioskop. Penggemar film India tak jumpa lagi dengan Shakila dan Madhubala di layar perak.

Orde Lama dan PKI lupa bahwa Sondhi bukan wakili India. Politik Orde Lama makin tak karuan. Potensi kebanggaan dipatahkan. Bung Karno susah payah bikin Asian Games meski ekonomi sedang hancur-hancuran.

Orang Laos masih berbangga dengan alamnya yang asli dan asri. Penggundulan hutan di sini bikin prihatin. Belum lagi soal emisi karbon. Persis semua terjadi dalam keadaan ekonomi dan finansial makin buruk saja. Apa daya kini? Tak banyak guna mengesankan power system OK dengan heboh pindah ibukota tapi ora ono duwite. Duit. The problem is still there.

Are U gonna be there?

Yes, I'll be there.

Lho, kok?

Itu 'kan cuma lagu, makanya jangan belagu, pake merengut segala.

*) Budayawan

202

Related Post