Sebanyak 350 Brimob Polda Bali Mengamankan Pelabuhan Padang Bai dan Gilimanuk
Denpasar, FNN - Kepala Kepolisian Daerah Bali, Inspektur Jenderal Polisi Putu Jayan Danu Putra, menyatakan sebanyak 350 personel Brimob Polda Bali disiagakan untuk mempertebal pengamanan di pelabuhan pintu masuk Pulau Bali yakni Pelabuhan Pandang Bai di Kabupaten Karangasem dan Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana.
Ia bilang itu saat meninjau posko pengamanan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Pelabuhan Padang Bai, Kabupaten Karangasem, Bali, Jumat.
"Dari jumlah 3.425 personel gabungan yang ada, kami tambahkan 350 personel Brimob untuk membackup pelabuhan Gilimanuk maupun Pelabuhan Pandang Bai. Dengan kekuatan yang tentunya kami bagi dengan seimbang," kata dia.
Penebalan tersebut, kata dia, berdasarkan instruksi dari Mabes Polri yang secara khusus memerintahkan kepada Polda-Polda yang memiliki pelabuhan laut sebagai pintu masuk daerahnya untuk menjamin keamanan dan keselamatan dari semua pelaku perjalanan yang hendak merayakan liburan akhir tahun.
Menanggapi instruksi yang sama, Polda Bali pun membentuk posko pengamanan terpadu di dua pelabuhan laut yang bekerja sama dengan instansi terkait lainnya seperti Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan, TNI AL, Badan SAR Nasional, Bea Cukai dan lainnya.
Selain itu, untuk mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrim yang dapat membahayakan keselamatan perjalanan laut, para personel yang terlibat dalam pos pengamanan terpadu tersebut selalu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk mendapatkan informasi terbaru terkait dengan cuaca yang ada di daerah Bali dan sekitarnya.
"Kami selalu berkoordinasi dengan BMKG untuk pengaturan trip. Kalau cuaca ekstrim, maka kapal tidak bisa berangkat. Andai kata terjadi sesuatu hal, kami di sini sudah siap dalam arti pasti akan selalu sigap," kata dia.
Ia juga bersyukur bahwa untuk proses bongkar muat yang ada di Pelabuhan Padang Bai terhitung membutuhkan waktu yang lebih panjang sehingga dapat dilakukan pengecekan secara menyeluruh guna mengantisipasi adanya potensi gangguan keamanan yang membahayakan keselamatan perjalanan, serta masyarakat yang ada di Pulau Bali sendiri.
Dengan proses bongkar muat yang membutuhkan waktu lebih panjang, kata dia, itu dapat dimanfaatkan untuk melakukan pengecekan yang lebih teliti dan lebih aman untuk keberangkatan pelayaran jika dibandingkan dengan waktu yang singkat, dimana kendaraan tidak bisa diatur dengan baik bagaimana menghadapi cuaca ekstrem di tengah jalan.
"Itulah tujuan dari pembentukan pos pengamanan adalah menjamin keamanan dari wisatawan. Untuk pengamanan, kami sudah siap. Suatu pekerjaan rutin yang selalu dievaluasi dari hari ke hari," kata dia.
Selain melakukan pengamanan dengan penempatan personel di Pelabuhan Padang Bai, dia menyatakan, kamera sistem tilang elektronik masih terpasang dan terhubung dengan Pusat Komando dan Pengendalian Polda Bali untuk memantau pergerakan orang yang melakukan perjalanan ke luar atau pun ke dalam wilayah Bali.
Sistem itu juga tersambung hingga ke Markas Besar Kepolisian Indonesia.(sof/ANTARA)