Umrah Ramadhan Tumbuhkan Empati Pada Orang Miskin

Mekah, FNN — Kegiatan ibadah umrah pada bulan Ramadhan dapat menumbuhkan rasa empati dan syukur. Rasa empati itu tumbuh, karena beratnya menjalani umrah saat berpuasa Ramadhan. 

Jemaah umrah merasakan haus dan lapar lebih dari biasanya seperti yang biasa dirasakan orang miskin.  Sementara Rasa syukur tumbuh, karena tidak banyak orang yang berkesempatan umrah pada bulan Ramadhan.

Hal itu dikatakan Ustaz Bachtiar Nasir pada program Munajat dari Tanah Suci yang disiarkan secara langsung dari Masjidil Haram, Makkah di beberapa kanal media, Sabtu (23/4/2022) sore waktu setempat. 

“Ketika sampai di tanah suci, puasa di sini terasa banget hausnya, laparnya. Kita tawaf. Keluar dari hotel menuju masjid, panas (cuacanya), silau,” ungkap  UBN, panggilan Ustadz Bachtiar Nasir. 

Kondisi ini, jelas UBN, semakin memantapkan rasa empati dalam berpuasa. “Terutama empati kita kepada orang-orang yang miskin. Orang-orang yang kelaparan, orang-orang yang kehausan,” jelas UBN.

Mereka yang umrah pada bulan Ramadhan, terlebih pada masa itikaf adalah orang-orang yang dimampukan Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

Menurut UBN, umrah pada masa itikaf Ramadhan memerlukan biaya akomodasi yang lebih dibanding umrah pada bulan lain.

 “Sama-sama kita ketahui harga hotel di bulan Ramadan di Makkah ini walaupun nginapnya satu hari, harus bayar paket 10 hari. Paketnya 10 hari walaupun tinggalnya hanya tiga hari. Ini tidaklah murah,” kata UBN.

“Disinilah kami merasakan kesyukuran, kesyukran kami bukan hanya bisa merasakan empati tapi diberi rezeki,” imbuhnya.

UBN mengungkapkan, mereka yang sukses menjalankan umrah pada masa itikaf merupakan bagian dari menyempurnakan seruan surat Al Baqarah ayat 183. Bagi orang beriman, menyambut seruan dari Allah seperti halnya kewajiban puasa tidak dilakukan dengan hal yang biasa, melainkan dengan hal yang luar biasa.

“Kenapa orang-orang yang saat ini (Ramadhan) pergi berumrah ke tanah suci? Karena ingin menyempurnakan seruan kewajiban itu. Mereka sempurnakan 10 hari terakhir dengan berumrah,” ujar UBN.

 UBN yang juga Pimpinan AQL Islamic Center ini menyelenggarakan perjalanan umrah bersama 60 jamaah dalam rangka menggapai Lailatul Qadar di 10 hari terakhir Ramadhan 1443 H. 

Rombongan umrah UBN  berangkat ke Arab Saudi pada 19 April 2022 dan rencananya kembali ke Tanah Air pada 5 Mei 2022. Jamaah terlihat khusyuk dan menikmati ibadah terakhir Ramadhan di Kota Suci Makkah.

Kegiatan tadabur Al-Qur'an juga ikut mewarnai perjalanan umrah ini. Selama perjalanan, para jemaah sibuk membaca Alquran, baik ketika di bandara maupun di atas pesawat.  ***

371

Related Post