INTERNASIONAL

Dua Puluh Tujuh Pejabat Dihukum dan Satu Bunuh Diri Pascamaraton Maut di Gansu

Beijing, FNN - Sebanyak 27 orang, sebagian di antaranya adalah para pejabat pemerintahan yang dikenai hukuman disiplin dan pidana atas kelalaiannya dalam menggelar lomba ultramaraton di Provinsi Gansu, China, yang mengakibatkan 21 peserta tewas dan delapan lainnya cedera. "Ultramaraton di Kota Baiyin merupakan insiden keselamatan akibat cuaca di wilayah tersebut yang berubah secara tiba-tiba. Penyelenggaraan yang tidak memenuhi standar dan tidak profesional telah menyebabkan insiden itu," demikian laporan investigasi yang beredar di sejumlah media di China, Minggu. Pihak penyelenggara dianggap patut dipersalahkan karena mengabaikan peringatan cuaca ekstrem dari otoritas setempat menjelang pelaksanaan lomba. Perlengkapan seperti jaket pelindung udara dingin hanya bersifat rekomendasi, bukan langkah yang diwajibkan. "Rencana darurat dan upaya yang menjamin keselamatan pada penyelenggaraan lomba tersebut tidak dirumuskan sesuai standar yang benar dan petugas kegawatdaruratan sangat tidak siap," menurut laporan hasil investigasi. Seperti diberitakan ANTARA sebelumnya, sebanyak 21 peserta lomba ultramaraton --sejauh 100 kilometer di objek wisata perbukitan Sungai Kuning di Kota Baiyin dan Kabupaten Jingtai di wilayah timur Provinsi Gansu pada 22 Mei 2021-- tewas dan delapan lainnya cedera saat cuaca berubah ekstrem. Di antara korban terdapat pelari jarak jauh top China, Liang Jing dan Huang Guanjun. Sekretaris Partai Komunis China (CPC) Kota Baiyin Su Jun dan Wali Kota Baiyin Zhang Xuchen dikenai sanksi disiplin partai. Zhang Wenling dipecat dari jabatannya sebagai hakim di Kabupaten Jingtai, sedangkan Sekretaris CPC setempat Li Zuobi tewas bunuh diri setelah peristiwa tersebut, sebagaimana laporan laman berita GICExpat. Zhang Xiaoyan selaku pemilik perusahaan penyelenggara maraton ditahan dan dijerat dengan pasal pidana. Lebih dari 60 lomba maraton di seluruh China ditangguhkan penyelenggaraannya setelah tragedi maut di wilayah barat daratan Tiongkok yang berbukit dan bergurun itu. (mth)

PRT Indonesia Disiksa Majikan di Malaysia

Kuala Lumpur, FNN - Seorang wanita pelaksana rumah tangga (PLRT) warga negara Indonesia (WNI) berusia 51 tahun asal Lampung mengalami penyiksaan oleh majikannya di tengah-tengah Malaysia menjalani "locdown" atau Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) 3.0. "KBRI Kuala Lumpur berkoordinasi dengan Unit kawasan Brickfields Polis Di Raja Malaysia (PDRM) telah menyelamatkan seorang PLRT WNI yang mengalami penyiksaan oleh majikannya," ujar Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur, Yoshi Iskandar di Kuala Lumpur, Sabtu. Yoshi menjelaskan setelah menerima laporan dari pihak keluarga korban KBRI Kuala Lumpur bertindak cepat untuk memastikan kebenaran laporan berkoordinasi dengan PDRM kawasan Brickfields, Kuala Lumpur. "Dalam waktu kurang dari satu hari setelah laporan diterima, tanggal 10 Juni 2021 PDRM menangkap pelaku dan melakukan penyelamatan. Korban diduga mengalami penyiksaan oleh majikan warga negara Malaysia terlihat dari bekas luka lebam di wajahnya," katanya. Pihak PDRM membawa korban untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan. "Untuk selanjutnya terduga pelaku dan suaminya diproses penyidikan dengan pengenaan pasal pidana," katanya. Dari indikasi awal, ujar dia, korban diduga mengalami penyiksaan berupa beberapa kali pemukulan. "Yang terakhir terjadi pada satu Minggu sebelumnya di beberapa bagian tubuhnya dengan menggunakan benda tumpul," katanya. Korban mengalami luka pada wajah di bawah mata dan pipi serta tulang pipi serta sekitar rahang yang diduga akibat pemukulan pelaku. "Selama bekerja dua tahun korban hanya memperoleh tiga kali pembayaran gaji yang dikirimkan kepada keluarganya di Indonesia. Korban selama ini juga sulit dapat dihubungi keluarga dengan akses penggunaan telepon yang sangat terbatas hanya satu kali dalam sebulan," katanya. KBRI Kuala Lumpur akan terus memantau dan melakukan pendampingan atas kasus ini untuk memastikan berjalannya proses hukum yang berlaku dan dipenuhinya hak yang bersangkutan. Dalam beberapa bulan terakhir sebelumnya telah terdapat empat kasus penyiksaan terhadap PLRT Indonesia yang masih terus terjadi. Dua kasus terakhir menimpa korban PLRT WNI di kawasan Sri Petaling dan di Selangor. "KBRI akan terus mengawal dan memastikan penegakan keadilan bagi korban penyiksaan atas PLRT," katanya. Dia mengatakan PMI Sektor domestik rentan terhadap pelanggaran oleh majikan seperti penyiksaan, gaji tidak dibayar dan pembatasan akses komunikasi dengan pihak keluarga. "Kondisi ini semakin menunjukkan pentingnya penyelesaian Memorandum Employment and Protection of Indonesian Domestic Workers yang sebelumnya telah berakhir masa berlakunya sejak Oktober 2016," katanya. (sws)

Pengawas Depkeh AS Akan Selidiki Penyitaan Data Komunikasi Demokrat

Washington, FNN - Pengawas Internal Departemen Kehakiman (DOJ) AS akan menyelidiki upaya departemen selama pemerintahan mantan Presiden Donald Trump untuk menyita data komunikasi Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS, badan pengawas itu mengonfirmasi. Inspektur Jenderal Departemen Kehakiman Michael Horowitz mengatakan bahwa kantornya mulai meninjau "penggunaan panggilan pengadilan dan otoritas hukum lainnya untuk memperoleh rekaman komunikasi Anggota Kongres dan orang-orang yang berafiliasi, dan media berita sehubungan dengan penyelidikan baru-baru ini atas dugaan pengungkapan yang tidak sah informasi kepada media oleh pejabat pemerintah." Horowitz mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tinjauannya akan "memeriksa kepatuhan Departemen dengan kebijakan dan prosedur DOJ yang berlaku, dan apakah penggunaan semacam itu, atau penyelidikan, didasarkan pada pertimbangan yang tidak tepat." Dia mengatakan penyelidikannya dapat berkembang jika "masalah lain" yang tidak ditentukan muncul selama penyelidikan. Inspektur jenderal mengumumkan peninjauannya setelah Senat Demokrat pada Jumat menuntut agar dua mantan jaksa agung AS bersaksi tentang panggilan pengadilan yang dilaporkan atas catatan anggota Kongres oleh Departemen Kehakiman Trump. Seorang pejabat Gedung Putih mengkritik tindakan pemerintahan Trump sebagai "mengerikan." Departemen Kehakiman di masa Trump memanggil Apple Inc untuk meminta data dari akun setidaknya dua Demokrat di Komite Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat dalam upaya untuk mencari tahu siapa yang berada di balik kebocoran informasi rahasia, New York Times melaporkan pada Kamis. Pejabat Kongres mengatakan ketua komite Adam Schiff dan anggota komite Eric Swalwell adalah dua legislator yang datanya telah dikonfirmasi oleh Departemen Kehakiman di masa Trump untuk diperiksa. "Presiden Trump berulang kali dan terang-terangan menuntut Departemen Kehakiman untuk melaksanakan kemauan politiknya, dan mencoba menggunakan Departemen itu sebagai gada terhadap lawan politiknya dan anggota media," kata Schiff dalam sebuah pernyataan pada Kamis yang meminta seorang inspektur jenderal untuk melakukan penyelidikan.. Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer dan Senator Dick Durbin mengatakan Jaksa Agung era Trump Bill Barr dan Jeff Sessions harus dipanggil jika perlu untuk memaksa mereka bersaksi kepada Komite Kehakiman Senat tentang penyitaan data rahasia, seraya menyebutnya sebagai "penyalahgunaan kekuasaan yang besar. ." Kate Bedingfield, direktur komunikasi Gedung Putih, mengatakan dugaan aktivitas Departemen Kehakiman itu menggambarkan jenis penyalahgunaan kekuasaan di pemerintahan sebelumnya yang mendorong Presiden Demokrat Joe Biden untuk melawan Trump dari Partai Republik. Biden telah menyatakan pentingnya independensi Departemen Kehakiman, dengan mengatakan bahwa departemen itu melayani rakyat, bukan presiden. Pada Jumat, Barr mengatakan kepada Politico bahwa ketika dia menjalankan Departemen Kehakiman dia "tidak mengetahui adanya catatan anggota kongres yang dicari dalam kasus kebocoran." Apple mengatakan pada Jumat bahwa mereka menerima panggilan pengadilan pada Februari 2018 yang mencari informasi pelanggan untuk 73 nomor telepon dan 36 alamat email, tidak semuanya adalah pelanggan Apple. Apple mengatakan panggilan pengadilan, yang datang dengan perintah pembungkaman dari hakim federal, "tidak memberikan informasi tentang sifat penyelidikan dan hampir tidak mungkin bagi Apple untuk memahami maksud dari informasi yang diinginkan tanpa menggali akun pengguna." Apple mengatakan pihaknya membatasi informasi yang diberikannya pada metadata dan informasi pelanggan akun, dan tidak memberikan konten apa pun seperti email atau gambar sebagai tanggapan atas panggilan pengadilan Departemen Kehakiman. (mth)

Polisi Tunisia Bentrok dengan Pemuda yang Protes Perlakuan Buruk

Tunis, FNN - Polisi Tunisia menembakkan gas air mata pada Jumat (11/6) untuk membubarkan pengunjuk rasa di lingkungan Sejoumi setelah video yang menayangkan polisi menelanjangi dan memukuli seorang pemuda memicu kemarahan yang meluas. Video tersebut memicu kritik dari partai politik dan organisasi hak asasi manusia. Perdana Menteri Hichem Mechichi mengatakan petugas yang terlibat telah diberhentikan dari tugas dan insiden yang tidak dapat diterima itu sedang diselidiki. Pada Jumat malam, saksi mata mengatakan kepada Reuters pengunjuk rasa memblokir jalan, membakar ban dan melemparkan batu ke arah polisi, dan petugas menanggapi dengan gas air mata dan mengejar demonstran melalui jalan-jalan Sejoumi. Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang polisi dan pemerintah. Satu dekade setelah revolusi melawan kemiskinan, ketidakadilan dan negara polisi, Tunisia telah membuat kemajuan menuju demokrasi tetapi masalah ekonominya telah memburuk, dengan negara di ambang kebangkrutan dan layanan publik dalam situasi yang mengerikan. Aktivis hak asasi manusia mengeluhkan pelanggaran polisi berulang kali seperti insiden di ibu kota yang tertangkap kamera. Presiden Kais Saied mengungkapkan kemarahannya dalam pertemuan dengan perdana menteri dan juga bertemu dengan warga di Sejoumi. (mth)

Italia Gebuk Turki 3-0 dalam Laga Perdana Euro 2021

Roma, FNN - Menekan sejak kickoff babak pertama dan menggebrak sejak detik pertama babak kedua, Italia yang menciptakan 13 percobaan menjebol gawang Turki akhirnya sukses tiga kali menciptakan gol pada babak kedua saat mengawali kampanye menjuarai Euro kedua kalinya dengan menang 3-0 atas Turki, di Stadion Olimpico, Roma, Jumat waktu setempat (Sabtu dini hari WIB). Dalam pertandingan penyisihan di Grup A Euro 2020 itu, Italia memecahkan kebuntuan pada menit ke-53 setelah manuver gelandang mungil Domenico Berardi memaksa Merih Demiral mencetak gol ke gawang sendiri. Gol ini menjadi buah untuk dominasi nyaris sempurna Italia dalam pertandingan pertama Euro 2020 di Stadion Olimpico di Roma ini. Italia, sebut reporter Paolo Menicucci dalam laman Euro 2020, agaknya dipaksa membutuhkan keberuntungan dari ketidakberuntungan Turki yang solid dalam bertahan selama hampir satu jam laga ini. Namun, justru gol bunuh diri ini menambah liar skuad Italia yang terus mencari cara untuk menjebol kembali gawang Turki, termasuk dari tendangan Ciro Immobile yang melebar dari gawang satu menit selepas gol bunuh diri Demiral. Sebaliknya Turki yang sesekali berusaha bangkit, tetapi selalu menemui solidnya lapangan tengah dan belakang Italia, terlihat syok dan panik. Pada menit ke-58 kiper Uqurcan Cakir terpaksa membuat penyelamatan untuk mementahkan upaya Manuel Locatelli. Delapan menit kemudian, Cakir tak mampu menahan gempuran pemain Italia setelah dia sempat mementahkan upaya Leonardo Spinazzola, tetapi tak bisa melakukan untuk kedua kalinya dalam menahan sepakan Ciro Immobile yang menyambar bola muntah. Italia pun sudah memimpin 2-0 sampai menit ke-66. Turki terus tertekan, dan makin kedodoran, sampai kemudian pada menit 79, giliran Lorenzo Insigne menciptakan gol ketiga Italia yang dirancang rapi lewat pergerakan kolektif pemain-pemain Azzurri dan praktis memupus impian Turki mencuri poin dari tuan rumah. Azzurri kini tak terkalahkan dalam 28 pertandingan dan mengawali kampanye Euro 2020 dengan cantik sehingga membangkitkan harapan memupus petaka tiga tahun lalu dalam Piala Dunia 2018 di mana mereka tidak lolos. Berikut susunan pemain kedua tim yang dirilis 30 menit sebelum kickoff laga yang juga pertandingan pembuka Grup A di Roma ini, seperti dilaporkan Reuters dan laman UEFA. Susunan pemain kedua tim Turki: Ugurcan Cakir; Zeki Celik, Caglar Soyuncu, Merih Demiral, Umut Meras; Okay Yokuslu, Ozan Tufan, Kenan Karaman, Hakan Calhanoglu, Yusuf Yazici; Burak Yilmaz (kapten) locPemain pengganti: Mert Gunok, Altay Bayindir, Cengiz Under, Dorukhan Tokoz, Taylan Antalyali, Ozan Kabak, Enes Unal, Orkun Kokcu, Irfan Can Kahveci, Kaan Ayhan, Mert Muldur, Halil Dervisoglu. Italia: Gianluigi Donnarumma; Alessandro Florenzi, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini (kapten), Leonardo Spinazzola; Nicolo Barella, Jorginho, Manuel Locatelli; Domenico Berardi, Ciro Immobile, Lorenzo Insigne. (sws)

Australia: Keputusan Brisbane Tuan Rumah Olimpiade 2032 Belum Final

Jakarta, FNN - Ketua Komite Olimpiade Australia John Coates menyatakan usulan dewan eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC) menjadikan Brisbane sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 belum mencapai keputusan final. “Saya sangat senang dengan kepercayaan ini... ini menjadi langkah selanjutnya,” kata Coates dikutip Reuters, Jumat. “Anda tidak akan pernah tahu dengan anggota IOC. Dukungan 50 persen suara diperlukan bahkan jika hanya ada satu kandidat (tuan rumah),” ujarnya lagi. Dewan eksekutif IOC pada Kamis telah mengusulkan Brisbane sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 menyusul rekomendasi Komisi Tuan Rumah Olimpiade Masa Depan yang telah menetapkan Brisbane sebagai preferred host atau tuan rumah pilihan IOC. Namun pengambilan suara penetapan status tuan rumah Olimpiade baru akan dilakukan pada sesi IOC ke-138 di Tokyo, 21 Juli mendatang. Sekitar 100 anggota IOC bakal berkumpul memberikan suaranya dalam pertemuan yang dilaksanakan dua hari sebelum upacara pembukaan Olimpiade 2020 Tokyo dimulai pada 23 Juli. Coates mengatakan bahwa IOC masih berdialog dengan negara-negara yang juga mengutarakan minatnya untuk menggelar pesta empat tahunan itu, termasuk Indonesia, Belanda, Hungaria, Jerman dan Qatar. Perdana Menteri Negara Bagian Queensland Annastacia Palaszczuk juga tak mau menyimpulkan terlalu dini, tetapi ia mengaku senang karena Brisbane selangkah lagi bisa mengikuti jejak Melbourne (1956) dan Sydney (2000) sebagai kota tuan rumah Olimpiade di Australia. “Kami baru saja melewati tantangan terakhir, dan kami akan segera mencapai finis. Kami hanya perlu menunggu sebentar lagi,” kata Palaszczuk. “Tapi hari ini adalah hari yang sangat membanggakan, sesuatu yang belum pernah saya bayangkan seumur hidup saya untuk bisa mencapai status tuan rumah ini.” (mth)

Deretan Pejabat Negara Yang Diserang Rakyatnya

Jakarta, FNN -- Presiden Prancis Emmanuel Macron ditampar warga saat melakukan kunjungan kerja ke wilayah Drome. Insiden itu terekam video dan menyebar di media sosial. Video itu menunjukkan Macron ditampar saat berada di kerumunan warga. Macron terlihat berjalan ke arah kerumunan warga. Dia kemudian mengulurkan tangan untuk menyalami seorang pria. Namun, pria itu malah menampar wajahnya. Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan serangan tersebut merupakan penghinaan terhadap demokrasi. Selain Macron, sejumlah kepala negara di dunia juga pernah mengalami insiden serupa. Berikut deretan kepala negara yang pernah menghadapi serangan personal di tempat umum yang dirangkum dari berbagai sumber. Presiden Brasil Ditikam Presiden Brasil Jair Bolsonaro ditikam orang tak dikenal saat kampanye untuk Pemilu pada 2018. Menurut laporan, penyerang mengaku melakukan aksi nekat lantaran tengah menjalani misi dari Tuhan. Ia kemudian dikirim ke rumah sakit jiwa. Bolsonaro hanya mengalami luka ringan, dan tak perlu menjalani perawatan lama, sebab kondisinya cepat membaik. Akibat insiden itu, Bolsonaro mendulang simpati publik, dan hal tersebut menguntungkannya, membawa ia naik ke tampuk kekuasaan. Menkopolhukam Wiranto Ditusuk Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, (Menko Polhukam) Wiranto menjadi target dari serangan penusukan di Kabupaten Pandeglang. Peristiwa tersebut terjadi di Alun-alun Menes, Pandeglang, Kamis, 10 Oktober 2019. Saat itu Wiranto usai menghadiri sebuah acara di Universitas Mathla'ul Anwar, hendak kembali ke Jakarta menggunakan helikopter. Pelaku penusukan Wiranto merupakan dua orang pasangan suami istri, yakni SA dan FA. Selain Wiranto, terdapat tiga korban penusukan lain, yakni Kapolsek Menes Kompol Dariyanto, Tokoh Masyarakat Menes Fuad Syauki dan satu orang ajudan Wiranto. Mantan PM Italia Diserang Mantan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi mengalami insiden yang tak menyenangkan 2009 silam. Berlusconi diserang usai unjuk rasa di Milan. Ia saat itu kehilangan banyak darah hingga setengah liter. Tak hanya darah yang mengucur, jutawan itu juga kehilangan dua gigi, dan tulang hidungnya patah. Sehingga memaksa Berlusconi menjalani perawatan yang cukup lama dengan dokter gigi dan ahli bedah. Mantan Presiden AS Dilempar Sepatu Presiden Amerika Serikat periode 2001-2009, George Bush pernah dilempari sepatu oleh seorang jurnalis dari Irak, Muntazer al-Zaidi pada 2008. Namun, Bush dapat menghindari sepatu itu. "Saya berharap saya menangkap benda sialan itu," katanya. Bush diketahui melakukan invasi ke Irak pada 2001. Mantan Wakil PM Inggris Mantan Wakil Perdana Menteri Inggris John Prescott dilempari telur oleh seorang pekerja pertanian pada 2001. Ia lalu memukul orang itu dengan tangan kirinya. Mantan Kanselir Jerman Diserbu Tomat Mantan kanselir Jerman Helmut Kohl saling baku hantam dengan demonstran di Halle, Jerman timur, pada 1991. Kohl juga dilempari tomat, telur dan cat. Kemudian penjaga keamanan berusaha melerai pertikaian itu. (CNN)

Indonesia Berikan Hibah 1.400 Tabung Oksigen kepada India

Jakarta, FNN - Pemerintah Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan sebanyak 1.400 tabung oksigen kepada Pemerintah India sebagai bentuk solidaritas dan dukungan terhadap India dalam penanganan lonjakan kasus COVID-19. Bantuan berupa tabung oksigen itu diserahkan melalui Indian Red Cross Society pada Selasa (8/6) di pelabuhan Nhava Sheva, menurut keterangan tertulis KJRI Mumbai yang diterima di Jakarta, Rabu. Kedatangan lima kontainer berisi tabung oksigen tersebut melengkapi penyerahan bantuan 200 unit konsentrator oksigen dari Indonesia kepada Pemerintah India pada 12 Mei lalu. Selanjutnya, Indonesia juga akan kembali mengirimkan sebanyak 2.000 tabung oksigen yang diharapkan akan tiba di pelabuhan Nhava Sheva sekitar akhir Juni 2021. Konsul Jenderal (Konjen) RI di Mumbai, Agus P. Saptono, menyambut ketibaan bantuan tabung oksigen tersebut dan selanjutnya menyerahkan kepada pejabat India Red Cross Society (IRCS) untuk pengaturan pendistribusian selanjutnya. Bantuan Indonesia itu merupakan wujud semangat kebersamaan kedua negara dalam menghadapi pandemi dan dimaksudkan untuk membantu India dalam menghadapi masa-masa sulit akibat lonjakan kasus COVID-19. Konjen RI menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 adalah masalah umum yang saat ini dihadapi oleh semua negara sehingga perlu diantisipasi, antara lain melalui kolaborasi yang kuat antarnegara. Dalam kesempatan tersebut, Regional Passport Officer IRCS Maharashtra selaku wakil dari Kementerian Luar Negeri India menyampaikan apresiasi dan berterima kasih atas bantuan dari Indonesia yang sangat berguna untuk membantu penanganan pandemi COVID-19 di India. Indonesia dan India memiliki kerja sama yang baik dan saling mendukung satu sama lain. Hubungan baik kedua negara telah terjalin sejak lebih 70 tahun lalu, dan India adalah salah satu mitra strategis bagi Indonesia. "Dengan penyerahan bantuan dari Indonesia ini, kita berharap kerjasama kedua negara akan semakin kuat di masa mendatang, terutama dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19," ujar Agus. (sws)

Presiden Perancis Ditampar di Tempat Umum

Jakarta, FNN - Kejadian tak terduga dialami Presiden Prancis Emmanuel Macron. Ia ditampar seorang pria saat melakukan kunjungan kerja ke Tan-l'Hermintage di luar kota Valence, Drome, Prancis, Selasa (8/6/2021). Dari video yang viral di Twitter, Macron kala itu tengah menemui kerumunan warga yang dibatasi garis pembatas guna menanyakan dampak pandemic Covid-19. Namun sayangnya, seorang warga yang hendak dirangkulnya justru memberikan tamparan ke wajah kirinya. BFM TV dan radio RMC melaporkan bahwa dua orang telah ditangkap. Perdana Menteri Jean Castex mengatakan, serangan itu merupakan penghinaan terhadap demokrasi. Kejadian memalukan ini bermula ketika Macron sedang melakukan kunjungan ke wilayah Drome di Prancis tenggara. Dalam kesempatan tersebut, ia bertemu dengan pemilik restoran dan siswa untuk berbicara tentang kembalinya kehidupan yang normal setelah pandemi Covid-19. Macron terlihat berjalan menuju kerumunan simpatisan yang berdiri di belakang pagar penghalang. Ia mengulurkan tangannya untuk menyapa seorang pria yang mengenakan kaus berwarna hijau, kacamata dan masker. Pria itu terdengar berteriak "Ganyang Macronia" ("A Bas La Macronie") dan kemudian menampar wajah Macron. Pria itu juga terdengar meneriakkan "Montjoie Saint Denis", seruan perang tentara Prancis ketika negara itu masih berbentuk monarki. Dua petugas keamanan Macron langsung menangani pria berkaus hijau tersebut. Sementara pengawal keamanan yang lain membawa Macron pergi. Macron tetap berada di sekitar kerumunan untuk sesaat, dan memberi isyarat kepada seseorang di sisi lain penghalang sebelum pengawal keamanan memindahkannya. Identitas dan motif pelaku yang menampar Macron masih belum diketahui. Istana Elysee mengatakan telah ada upaya untuk menyerang Macron, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut. Sebelumnya pada 2016, Macron yang saat itu menjabat sebagai menteri ekonomi, dilempari telur oleh anggota serikat buruh sayap kiri. Insiden pelemparan telur dilakukan selama pemogokan yang menentang reformasi perburuhan. Macron menggambarkan insiden itu sebagai sesuatu yang telah dia prediksi. Dua tahun kemudian, pengunjuk rasa "rompi kuning" anti-pemerintah mencemooh Macron dalam sebuah insiden. Menurut sekutu pemerintah, insiden itu membuat presiden terguncang. **

Satgas Pamtas RI-Timor Leste Kembali Terima Senjata Api dari Warga

Kupang, FNN - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Timor Leste kembali menerima satu pucuk senjata api yang diserahkan warga Desa Tubu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. "Senjata api berjenis senapan tumbuk diserahkan warga bapak AN (72) di Pos Ninulat," kata Komandan Satgas RI-Timor Leste Sektor Barat Yonarmed 6/3 Kostrad Letkol Arm Andang Radianto ketika dikonfirmasi, Minggu. Kepemilikan senjata api itu diketahui bermula dari kegiatan pembangunan rumah adat di Desa Tubu yang dilakukan secara bergotong royong antara personel satgas pamtas dengan masyarakat setempat. Dalam perbincangan, warga AN menyampaikan bahwa di rumah adat tersebut terdapat senjata api jenis senapan tumbuk yang sudah lama disimpannya. Kepemilikan senjata api itu belum pernah dilaporkan kepada pihak berwajib dikarenakan yang bersangkutan mengaku merasa takut melapor, katanya. "Jadi ketika anggota satgas pamtas hendak pamit pulang setelah selesai membantu pembangunan rumah adat, AN menahan mereka dan dan menyampaikan bahwa ia menyimpan senjata api," katanya. Saat ini senjata api tersebut telah diserahkan melalui tokoh adat dan sudah diamankan di Pos Ninulat dan selanjutnya akan diserahkan ke Mako Satgas Pamtas RI-Timor Leste Sektor Barat. Andang Radianto mengapresiasi kesadaran warga yang secara suka rela menyerahkan senjata api untuk diamankan secara baik serta personel satgas pamtas yang juga terus mengedukasi warga. Penyerahan senjata api oleh warga ini bukan baru pertama kali, namun juga dilakukan sebelumnya di beberapa desa di wilayah perbatasan Satgas Pamtas RI-Timor Leste mencatat sudah 12 pucuk senjata api yang sebelumnya diserahkan warga di wilayah perbatasan di sejumlah kabupaten yaitu Timor Tengah Utara, Malaka, dan Kabupaten Kupang. (sws)