LINGKUNGAN

Pantau Gambut Ajak Jaga Habitat Satwa Langka pada Hari Binatang Sedunia

Jakarta, FNN - Koordinator Nasional Pantau Gambut Iola Abas menjelaskan bahwa kejadian satwa liar masuk ke perkampungan warga karena wilayah jejak mereka menyempit dan ketiadaan makanan di hutan oleh karena itu peningkatan kesadaran untuk menjaga habitat mereka menjadi salah satu cara untuk menyelamatkan spesies langka. "Kalau habitat mereka terjaga, rumah mereka aman-aman saja, mereka tidak akan masuk ke area pemukiman. Jika diibaratkan dengan manusia, mereka tergusur dari rumahnya. Kalau digusur, kita mau tinggal di mana," kata Lola dalam keterangan resmi Pantau Gambut tentang Hari Binatang Sedunia yang diterima di Jakarta pada Senin. Selain itu satwa tergusur yang masuk ke perkampungan itu terkadang dianggap sebagai hama oleh sebagian masyarakat, hingga kemudian dibunuh. Selain karena perburuan liar, habitat satwa yang rusak itu juga berpengaruh besar terhadap jumlah satwa liar yang dilindungi yang terus berkurang. Banyak hal yang membuat habitat satwa itu hilang seperti deforestasi, alih fungsi hutan dan lahan gambut, industri perhutanan, pertambangan atau pembangunan infrastruktur yang memerlukan pengeringan lahan gambut sehingga terjadi kerusakan yang berakibat kebakaran hutan dan lahan gambut. Peningkatan kesadartahuan kepada masyarakat sekitar sangat penting untuk menjaga habitat flora dan fauna di lahan gambut, dengan rusaknya ekosistemnya akan mengganggu rantai makanan secara keseluruhan. "Kampanye untuk meningkatkan awareness ini perlu dilakukan secara konsisten. Biasanya isu kerusakan gambut baru muncul setelah ada kebakaran hutan. Tapi, begitu tetes hujan pertama jatuh, orang perlahan lupa pada isu tersebut, sampai tiba kebakaran berikutnya,” kata Iola. Memperingati Hari Binatang Sedunia yang dirayakan setiap 4 Oktober, terdapat beberapa langkah untuk menyelamatkan ratusan spesies yang membutuhkan habitat asri termasuk di lahan gambut yaitu tidak membeli dan memelihara satwa langka. Menurut peneliti di Pusat Studi Ilmu Komunikasi Lingkungan Universitas Padjadjaran Herlina Agustin dalam pernyataan yang sama menyebut sulitnya melakukan rehabilitasi satwa yang sudah dipelihara manusia untuk bisa berfungsi di alam seperti mencari makan sendiri. Padahal satwa liar memiliki peran dan fungsi di alam yang tidak bisa tergantikan oleh manusia bahkan mesin sekalipun dengan salah satu contohnya adalah serangga. "Kepunahan serangga akan mempercepat kepunahan manusia, secepat apa pun manusia berusaha untuk menggantikan fungsi serangga. Sebagian spesies serangga kini sudah masuk dalam satwa langka yang harus dilestarikan," ujar Herlina. Selain itu penting juga melakukan edukasi terkait satwa dan pentingnya menjaga habitatnya yang bisa dilakukan salah satu caranya adalah melalui edukasi di sekolah. Langkah lain yang bisa dilakukan adalah dengan mendukung kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan dengan membeli produk buatan masyarakat lokal dan secara umum bisa memilih memakai produk ramah lingkungan dalam kegiatan sehari-hari. (mth)

KLHK Dorong Kelompok Binaan Balai TNRAW Berkembang

Kendari, FNN - Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (Dirjen PSKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Supriyanto mendorong agar kelompok binaan Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) dapat berkembang. "Para pendamping kelompok fasilitator atau tenaga pendamping agar bisa terus membantu kelompok masyarakat dalam berproses memajukan usaha mereka. Untuk itu pendamping harus proaktif jika ingin kelompok binaannya terus berkembang," kata dia saat bertemu kelompok binaan Balai TNRAW melalui keterangan tertulis Humas Balai TNRAW yang diterima di Kendari, Minggu. Dia menyampaikan, pihaknya juga siap melakukan fasilitasi para kelompok binaan TNRAW tekait pengurusan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). "Ditjen (Direktorat Jenderal) PSKL melalui Balai PSKL wilayah Sulawesi dapat memfasilitasi dan berkoordinasi ke MUI dan Dinas Kesehatan sehingga produk olahan masyarakat dapat dipasarkan secara luas baik melalui pasar tradisional maupun e-commerse," ujar dia. Dirjen PSKL KLHK melakukan kunjungan kerja dengan melakukan pertemuan dengan delapan kelompok kemitraan konservasi binaan Balai TNARW pada 1-2 Oktober di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). Dirjen PSKL menyampaikan beberapa hal terkait program kemitraan konservasi, di antaranya mengenai bagaimana membentuk asosiasi kelompok masyarakat, membuat badan usaha atau kelompok untuk menjamin pasar, membuat industri berbasis masyarakat serta peningkatan kapasitas kelompok masyarakat dan berdialog dengan kelompok binaan. Dia juga menyarankan agar usaha yang dikembangkan oleh kelompok harus sama sesuai dengan peta kemitraan konservasi, misalnya pada kelompok pemanfaat mangrove yang berjumlah lima kelompok semuanya fokus menjadi pemasok kepiting atau pembuat terasi agar kelompok bisa saling mendukung apabila ada permintaan produk dalam jumlah besar. Kepala Balai TNRAW Ali Bahri menyampaikan , dari 2017-2021 pihaknya telah membentuk, penguatan kapasitas kelompok dan pemberian usaha ekonomi produktif kepada delapan kelompok kemitraan konservasi, yaitu terdiri dari lima akses pemanfaatan pada zona tradisional mangrove, dua akses pemanfaatan pada zona tradisional rawa dan satu akses pada zona tradisional Hukae Laea. "Adapun total luas pemanfaatanya adalah sekitar 1.943 hektare dengan melibatkan 183 Kepala Keluarga," katanya. (mth)

Dosen IPB: Pemasangan Lampu Glow di Kebun Raya Bisa Runtuhkan Ekosistem

Bogor, FNN - Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Melani Abdulkadir Sunito mengatakan rencana pemasangan lampu sorot (glow) untuk atraksi wisata malam akan memberikan tambahan tekanan lingkungan bagi Kebun Raya Bogor. "Aktivitas-aktivitas yang memberi tekanan dari dalam tidak cuma glow, jalan gico yang disemen dan sebagainya, tapi semua perubahan adalah tekanan yang kemudian dari luar dan kemudian ini ada lagi dari dalam" kata Melani dalam Webinar Arsitektur Lanskap IPB: Apa Kata Mereka Tentang Kebun Raya di Jakarta, Rabu. "Saya agak khawatir bahwa ekosistem ini akan runtuh seperti jerami diletakkan di keledai yang sangat keberatan dengan segala bebannya," lanjut Melani. Melani yang merupakan dosen dari Departemen Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB menuturkan seluruh pengembangan yang dilakukan untuk kebun raya semestinya memikirkan dampak terhadap kebun raya. Ia mengatakan Kebun Raya Bogor merupakan ekosistem yang sudah terbentuk selama lebih dari 200 tahun, dan dalam proses itu telah mengelola diri dengan sangat luar biasa ketika menghadapi berbagai tekanan dari luar. Untuk itu, dia berharap semua pihak tidak menambah tekanan pada kebun raya itu. Dia menuturkan otentisitas dari Kebun Raya Bogor juga harus dijaga. Kebun Raya Bogor hendaknya tidak dilihat sebagai taman rekreasi biasa semata, karena kebun raya tersebut memiliki nilai historis dan fungsi strategis yang penting bagi lingkungan dan manusia. "Kebun raya yang berusia 200 tahun ini tidak bisa disamakan dengan berbagai kebun raya yang lain yang usianya jauh lebih muda," tuturnya. Kebun raya mengusung lima tugas dan fungsi penting, yaitu konservasi tumbuhan, penelitian, pendidikan, wisata ilmiah dan jasa lingkungan. Ketiga fungsi pertama merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan menjadi acuan bersama seluruh kebun raya di dunia Melani mengajak untuk membangun sebanyak-banyaknya kebun raya sehingga menjadi ruang hijau di mana bisa bernafas dengan baik dan bisa mendukung upaya untuk mengatasi krisis ekologi. Melani menuturkan perlunya perubahan paradigma untuk menggeser cara berelasi dengan alam, yang dapat dimulai dengan kebun raya, sehingga memiliki cara pandang yang lebih holistik dan berimbang untuk peduli dan menjaga keberlanjutan kebun raya. Dia tidak ingin ada paradigma yang semata-mata ingin menghasilkan pendapatan dari pengelolaan kebun raya. "Kami bersama teman-teman yang bergabung di dalam komunitas peduli Kebun Raya Bogor itu menyusun petisi dengan sangat jelas kita mengatakan stop glow dan dukung pengusungan World Heritage untuk kebun raya," ujarnya. (ant, sws)

Jakarta Cerah Berawan pada Selasa Siang hingga Malam

Jakarta, FNN - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini mengenai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin di DKI Jakarta pada Selasa pagi. Menurut BMKG, kondisi cuaca kurang bersahabat meliputi seluruh wilayah Ibu Kota kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu. Untuk mengantisipasi dampak akibat hujan, BMKG mengeluarkan imbauan agar lurah dan camat wilayah terdampak menyiagakan Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) dan satgas banjir jika terjadi genangan air. BMKG menyebutkan bahwa hujan disertai angin dan kilat berlangsung hingga pukul 04.20 WIB dan cuaca kembali normal pada siang hari. Pada siang hingga malam, mayoritas wilayah DKI Jakarta cerah berawan. Namun untuk Kota Administrasi Jakarta Barat dan Jakarta Selatan diperkirakan hujan ringan. Suhu terendah di Jakarta tercatat pada 24 derajat Celcius dan tertinggi mencapai 34 derajat, dengan tingkat kelembaban terendah 55 persen dan tertinggi mencapai 95 persen. Untuk wilayah sekitar Jakarta seperti Kota Tangerang, BMKG memprediksi berawan selama satu hari penuh, dengan kisaran suhu 23-32 derajat Celcius. Namun untuk Provinsi Jawa Barat seperti Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi serta Kabupaten dan Kota Bogor diperkirakan terjadi hujan yang disertai petir dan angin kencang pada Selasa siang hingga malam. (mth)

Aktivitas Perusahaan Tambang Atlasindo Utama Dihentikan

Karawang, FNN - Tim Direktorat Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan resmi menghentikan aktivitas PT Atlasindo Utama Kabupaten Karawang. Hal tersebut dilakukan, menyusul adanya pembekuan izin perusahaan pertambangan batu andesit itu. "Kami sudah pasang pelang larangan aktivitas di area perusahaan itu," kata Taqiudin, Kepala Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara (Jabalnusra) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), saat dihubungi ANTARA dari Karawang, Senin, 27 September 2021. Pemasangan pelang larangan aktivitas itu dilakukan setelah Tim Gakkum KLHK menggelar kegiatan pengawasan di wilayah Karawang, Jawa Barat, pada 21-24 September 2021. Setelah dilakukan pengawasan dan pemeriksaan, secara umum perusahaan itu sebenarnya masih memenuhi syarat administrasi. Namun ada masalah yang dialami PT Atlasindo Utama itu. Yaitu mengenai pembekuan izin dari Dinas Lingkungan Hidup setempat. Atas hal itulah Tim Gakkum KLHK melarang perusahaan itu beraktivitas, sampai memenuhi ketentuan sampai pembekuan izinnya oleh Dinas Lingkungan Hidup setempat dicabut. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Karawang, Wawan Setiawan sebelumnya menyampaikan kalau izin tambang PT Atlasindo Utama telah dibekukan sejak beberapa tahun terakhir. Atlasindo mulai melakukan kegiatan pertambangan di wilayah Karawang selatan pada 2006. "Mulai tahun itu, setiap lima tahun sekali, izinnya diperpanjang. Terakhir izinnya Diperpanjang pada 2017 oleh provinsi," tuturnya. Pada 2017 izin Atlasindo diperpanjang pemerintah provinsi, karena terjadi peralihan wewenang pertambangan dari pemerintah kabupaten ke pemerintah provinsi. Sesuai dengan data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Karawang, sejak tahun 2006 lalu Atlasindo melakukan pertambangan di lahan seluas sekitar 20 hektare. Namun, kini izin Atlasindo dibekukan. Itu dilakukan sejak 2018 karena terdapat ketidaksesuaian dokumen lingkungan tahun 2006 dengan tahun 2017. Pada tahun 2006, dokumen lingkungannya hanya untuk pertambangan. Namun, pada 2017, perusahaan itu melakukan produksi batu split. "Jadi dibekukan izinnya," ujarnya. (MD).

Rumah Asri Filsuf Rocky Gerung Mau Digusur Sentul City

Terkait kasus rumahnya, Roger mengaku siap melawan mereka yang berlaku sewenang-wenang. Sudah terlalu lama persoalan tanah menjadi masalah bangsa ini. Ancaman untuk menggusur dari pihak Sentul City terlihat jelas dengan adanya beberapa eksavator yang sedang membersihkan lahan yang tidak jauh dari kediaman sang pengamat kehidupan itu. Oleh Nina Bahri Bogor FNN - Aktivis yang juga pengamat politik kenamaan, Rocky Gerung dibuat meradang. Betapa tidak, rumahnya di daerah Bojong Koneng Sentul, Kabupatan Bogor yang dibeli dan ditempatinya sejak 2009 silam kini terancam kena gusur. Yang mau menggusur adalah PT Sentul City Tbk. Tak hanya Rocky, sebanyak 60 Kepala Keluarga (KK) di wilayah ini juga sontak kaget karena bakalan menghadapi ancaman yang sama. Kasusnya bermula dari somasi yang dilayangkan PT Sentul City. Jika Rocky dan puluhan KK di wilayah yang diklaim menempati lahan pengembang tersebut. Tak urung, akibat somasi tersebut, kasusnya pun menjadi topik hangat di media nasional menyusul protes yang dilontarkan Rocky bersama warga Bojong Koneng. Rocky sendiri menempati areal tak lebih sekitar 800 meter persegi, yang pada awalnya banyak orang tak berminat menempatinya lokasi itu karena dekat, bahkan sangat jurang dan gersang, karena masih berupa tanah kosong. Tingkat kecuramannya pun mendekati 60 derajat. Namun, dengan penataan yang apik, bak seorang arsitek, Rocky yang dibantu asistennya berhasil menata dan menjadikan tempat tinggalnya terlihat asri, nyaman serta aman. Daerah yang curampun nyaris tak terlihat. Karena kondisi itu pula, bangunan rumahnya dibuat tak terlalu besar, alias sangat minimalis dan bergaya retro. Tak kurang dari lima tahun Rocky dan asistennya itu melakukan penataan sana-sini, hingga benar-benar menjadi asri, indah dan rimbun pohon-pohonnya. Lebih seribu pohon yang telah ditanam sang filsuf. Ada lebih dari 300 jenis bunga pun tumbuh subur di lahan tersebut. Sebut saja bunga aglonema yang lagi trend, aneka krisan, caladium, mawar, suplir terlihat cantik di pinggir undakan jalan menuju rumah dosen Universitas Indonesia itu. Bunga-bunga nan cantik itu dibeli Oyan, sang asisten. Uangnya tentu saja dari sang majikan. Oyan bertugas membeli sejumlah kebutuhan atas selera pilihannya. Dan Rocky yang menatanya. Di sudut lainnya terlihat banyak pohon Cemara yang sudah tumbuh tinggi dan kokoh. Beberapa tanaman buah seperti jeruk, lengkeng pun nampak menghiasi areal sekitar rumahnya. Setelah 10 meter sebelum menuju rumahnya, kita mesti melewati tiga undakan tangga ke bawah terlihat sebuah saung beratap rumbia. Isinya dipenuhi buku dan poster Marthin Luther King, pejuang HAM (Ham Azasi Manusia) dari Amerika Serikat. Bagi Rocky, tokoh-tokoh pejuang HAM adalah idolanya. Ada dua saung dibangun untuk para tamu yang ingin menikmati alam sekitar rumah. Bukan hanya mengoleksi ribuan buku tentang HAM, lingkungan hidup, agama serta koleksi buku tentang perempuan. Tetapi, koleksi tenun dan benda-benda antik dari berbagai daerah juga diatur dengan apik di berbagai sudut dan meja. Membaca suatu kewajiban baginya. Alquran yang berisi 114 surah dan 6.666 ayat pun tidak luput dipelajari sang filsuf. Beberapa surah yang penting di Alquran bersampul kuning itu diberi catatan stabilo. Makanya, jangan heran sang filsuf bisa bicara sambil menyebutkan dalilnya dari hukum, politik, sosial, budaya hingga agama dengan sangat lancar. Sambil memegang tafsir Alquran Rocky berkata, “Saya membaca banyak. Baca Quran, Bible, Weda dan segala macam. Di dalamnya saya temukan ada satu dimensi yang tersembunyi, yaitu kalau kita bisa gali keadilan. Kita paham tentang alam semesta. Kita juga paham ketaklukan manusia kepada yang Maha Kuasa,” ujarnya. Semua segi kehidupan bisa diulas tanpa berpikir lama. Untuk orang seperti itu, disebut kamus berjalan. Lukisan tentang perempuan dengan keindahan nampak memenuhi beberapa sudut sang pengamat politik itu. Buat Rocky wanita adalah makhluk terindah. Indah dan tidak wajib untuk dimiliki. Mungkin ada yang khusus tentang wanita di benak sang dosen, sehingga hingga kini masih betah melajang. Selain lukisan, di teras rumah sang kritikus ini juga dipenuhi aneka belasan koleksi bunga, terutama bunga Angrek. Padahal, bunga anggrek termasuk tanaman yang sulit untuk dipelihara. Tetapi bisa hidup dengan cantik berkat tangan dingin Rocky yang lebih sering dipanggil Roger. Selain bunga, ada yang unik yakni di beberapa sudut rumah Rocky, yaitu digantung pisang setandan. Pisang yang khas, jika ada hajatan di daerah Bogor dan sekitarnya. Pisang itu menurut tuan rumah, untuk makanan monyet yang sekarang kesulitan mencari makan akibat di sekitarnya telah banyak menjadi rumah. "Sebagai pencinta lingkungan, saya memang membuat lahan ini bukan hanya bisa dinikmati saya sendiri. Tetapi juga makhluk Tuhan lainnya" kata dosen terbang di berbagai universitas ini. Monyet yang sering muncul pagi hari itu telah lama menjadi tamu tak diundang. Selain monyet, kelelawar pun banyak berterbangan di kala subuh. Begitu juga lebah yang puas menikmati putik sari di ratusan bunga di sekitar rumahnya. Beberapa pohon yang telah mati pun tetap indah di mata Roger dengan tetap dibiarkan berdiri dan indah oleh tanaman merambat. Sang asisten Oyan mengaku majikannya merupakan pria yang simpel. Hari-harinya kalau di rumah, selain membaca dan mengurus tanamannya kesenangan, Rocky rutin mengurus tanaman jika tidak pergi ke luar untuk mengajar atau memenuhi undangan. Terkait kasus rumahnya, Roger mengaku siap melawan mereka yang berlaku sewenang-wenang. Sudah terlalu lama persoalan tanah menjadi masalah bangsa ini. Ancaman untuk menggusur dari pihak Sentul City terlihat jelas dengan adanya beberapa eksavator yang sedang membersihkan lahan yang tidak jauh dari kediaman sang pengamat kehidupan itu. Ancaman dari pengembang membuat Rocky sekarang banjir dukungan. Bukan hanya dari masyarakat. Tetapi berbagai lembaga baik aktifis Lingkungan hidup, hingga aktifis kemanusian turut menyambangi rumah pria berasal dari Manado, Sulawesi Utara itu. Beberapa tokoh politik dan Hak Asasi Manusia (HAK) datang ke rumah Rocky Gerung, Rabu sore 15 September 2021 kemarin. Di antaranya mantan Ketua Komisi Nasional (Komnas) HAM Prof. Dr. Hafis Abbas, mantan Menteri Sosial Bachtiar Hamzah, Anggota Dewan Pertimbangan Daerah (DPD) Tamsil Linrung, mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dr. Muhammad Said Didu yang biasa disapa dengan sebutan “Mosad”, tokoh perburuhan Dr. Syahganda Nainggolan, pengacara dan politisi Dr. Ahmad Yani, Akademisi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun, mantan Juru Bicara Presiden Gus Dur Adhi Massardi. Dari kalangan wartawan, datang Pemimpin Redaksi Forum News Network (FNN) Mangarahon Dongoran, Ketua Sidang Redaksi Majalah FORUM Keadilan Tony Hasyim dan sejumlah wartawan senior, diantaranya Tjahja Gunawan, Edy Mulyadi, Hersubeno Arief, Rahmi Aries Nova, Selamat Ginting, Sri Widodo Soetadjowijono dan Kisman Latumakulita . Hafis Abbas menyatakan saat menjabat Ketua Komnas HAM, dari puluhan ribu aduan yang masuk, sekitar 90 persen pengaduan masyarakat terkait kasus-kasus tanah. Komnas HAM memiliki data jika 50 juta hektar tanah dimiliki hanya segelintir orang. Upaya penggusuran menjadi alternatif walau tidak sesuai hukum. Penggusuran itu yang sangat disesali. Hafis menegaskan, dalam piagam PBB penggusuran termasuk pelanggaran HAM berat. Dan harusnya para pelaku bisa dituntut. Berkaitan dengan itu, pihak Sentul City bisa saja diduga melakukan pelanggaran HAM berat terkait rencana penggusuran terhadap Rocky Gerung dan 60 KK masyarakat Bojong Koneng, Kabupaten Bogor. Mengutip dari laman Detik.com, PT Sentul City Tbk. menuding bahwa Rocky Gerung membeli dari mantan terpidana kasus pemalsuan surat. Pengembang ini menyatakan terbitnya sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor 2411 dan 2412 oleh BPN Kabupaten Bogor melalui proses yang legal. Selain penyuka seni, sikap tegas menjadi ciri khas dari Rocky Gerung. Sehingga, jika datang tanpa janji lebih dulu, termasuk media asing semisal Al-Jazeera, Rocky tidak segan-segan menolak mereka. Penulis adalah Wartawan Senior FNN. co.id.

Sultan HB X: Tambang Pasir Ilegal Merapi Tidak Pro-Lingkungan

Jogjakarta, FNN - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut aktivitas penambangan pasir ilegal di lereng Gunung Merapi tidak pro-lingkungan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan cukup parah di kawasan itu. "Hanya mencari pasir tapi semua rusak, sehingga ini jelas bagi saya tidak pro-lingkungan," kata Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin. Sultan mengungkapkan hal itu setelah sebelumnya mendatangi beberapa titik lokasi penambangan pasir ilegal di kawasan lereng Gunung Merapi pada Sabtu (11/9). Berdasarkan pengamatannya, Sultan menyebut penambangan pasir dilakukan secara serakah sehingga mengakibatkan kerusakan parah di lereng Gunung Merapi serta meninggalkan lubang bekas galian sedalam 50 hingga 80 meter. "Saya terkejut sebetulnya, saya tidak menyangka kalau kerusakan sedemikian parah, tapi tanpa reklamasi dan sebagainya. Jadi kalau (menurut) saya yang dicari hanya duit saja. Itu keserakahan yang saya maksud," kata dia. Setelah mengetahui kondisi itu, Sultan memutuskan menutup 14 titik penambangan pasir yang sebagian berada di lahan Sultan Ground (SG). Apalagi, penambangan yang berlangsung di kawasan itu tanpa mengantongi izin. "Memang izin itu enggak ada. Jadi semua saya tutup. Ada 14 titik," kata Raja Keraton Yogyakarta ini. Seluruh pintu masuk lokasi penambangan itu telah ditutup Pemda DIY dengan memasang portal. Sultan berharap setelah dilakukan penutupan tidak ada lagi aktivitas penambangan pasir secara ilegal di kawasan itu. "Dengan diberi portal, kendaraan dan sebagainya tidak bisa masuk. Di situ sudah ditulis larangannya. Semoga tidak dilakukan, kalau dilakukan, kriminal," kata Ngarsa Dalem. (sws, ant).

BPSPL Denpasar Telusuri Video Warga Bima Boncengkan Paus Kepala Melon

Mataram, FNN - Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja Nusa Tenggara Barat menelusuri video viral di media sosial berisi warga Bima memboncengkan seekor paus kepala melon (Peponocephala electra) menggunakan sepeda motor. Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir (PELP) BPSPL Denpasar Wilayah Kerja Nusa Tenggara Barat, Barmawi, yang dihubungi di Mataram, Minggu, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pangkalan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Benoa, Bali, selaku lembaga yang berwenang. "Kami sudah melaporkan kepada petugas PSDKP Benoa, apakah ada penindakan atau seperti apa nantinya, itu kewenangan mereka. Kami di BPSPL hanya berwenang melakukan penanganan terhadap biota laut dilindungi dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat," katanya. Barmawi juga menegaskan bahwa video viral ikan yang dibonceng oleh warga di Bima tersebut bukan lumba-lumba, melainkan paus kepala melon. "Saya sudah telepon warga yang membawa ikan itu. Dari pengakuannya, dia tidak tahu bahwa ikan itu jenis yang dilindungi, sehingga dibawa pulang untuk dimakan," ujarnya. Saat berkomunikasi lewat telepon genggam, Barmawi memberikan pemahaman kepada pelaku bahwa perbuatan yang sudah dilakukannya salah karena membawa pulang jenis ikan yang termasuk biota laut dilindungi undang-undang. Hal itu sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. "Saya memberikan pemahaman kepada pelaku bahwa semua jenis paus dan lumba-lumba dilindungi oleh undang-undang. Untuk itu, pelaku diingatkan dan dimohon tidak mengulangi lagi perbuatannya," kata Barmawi. Video dua orang warga memboncengkan seekor paus kepala melon viral di akun instagram "mbojoinside" dan sudah ditonton sebanyak 16.528 kali serta mendapat komentar dari 371 orang. Pengunggah video tersebut menyebut bahwa mamalia laut itu terdampar di perairan laut antara batas Kota Bima dengan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Pemilik akun instagram juga menulis permohonan kepada pemerintah daerah dan aparatur Pemerintah Kota Bima, untuk menindaklanjuti kasus terdamparnya mamalia laut tersebut. (mth)

Polusi Pangkas 2,5 Tahun Usia Hidup Orang Indonesia

Jakarta, FNN - Rata-rata orang Indonesia diperkirakan bisa kehilangan 2,5 tahun dari usia harapan hidupnya akibat polusi udara saat ini, demikian Kenneth Lee, Direktur Indeks Udara Kualitas Kehidupan (AQLI) dari Universitas Chicago, Amerika Serikat. "Kualitas udara tidak memenuhi ambang aman sesuai pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk konsentrasi partikel halus (PM2.5)," kata Kenneth dalam acara webinar kolaborasi AQLI, Bicara Udara dan Nafas tentang "Air Quality Life Index Indonesian Report Launching 2021" pada Kamis. Indeks polusi yang dikembangkan oleh Michael Greenstone dan rekan-rekannya di Energy Policy Institute di University of Chicago (EPIC) menunjukkan bahwa dampak kesehatan dari polusi partikulat paling besar terjadi di Depok, Bandung, dan Jakarta, di mana konsentrasi polusi partikulat adalah yang tertinggi. Data satelit menunjukkan bahwa polusi udara terutama terkonsentrasi di Jawa, khususnya di wilayah metropolitan Jakarta, dan beberapa bagian Sumatera. Namun, penduduk Kalimantan dan Sulawesi juga semakin menanggung beban polusi udara dalam tahun-tahun belakangan ini. Di DKI Jakarta, rata-rata orang diperkirakan dapat kehilangan 5,5 tahun dari usia harapan hidup jika tingkat polusi seperti tahun 2019 bertahan sepanjang hidup mereka. Di beberapa daerah penurunan usia harapan hidup bahkan lebih besar, mencapai lebih dari enam tahun usia hidup mereka. Selama dua dekade, rata-rata tingkat polusi udara Indonesia mencapai tiga kali lipat dari ambang sesuai pedoman WHO. "Jika, misalnya, Indonesia berhasil mengurangi polusi udara sebanding dengan apa yang dicapai China dalam enam tahun terakhir, rata-rata orang Indonesia diperkirakan dapat hidup 1 tahun lebih lama. Sementara di daerah yang paling tercemar di Indonesia manfaatnya perpanjangan harapan hidup ini dapat mencapai 2,4 tahun," kata Kenneth. Kualitas udara di Bandung, ibu kota Jawa Barat, bahkan lebih buruk daripada di Jakarta. Jika tingkat polusi Bandung tahun 2019 bertahan sepanjang hidup seseorang, rata-rata usia harapan hidup orang tersebut akan berkurang 6,5 tahun. Di Bogor, kota paling tercemar di Indonesia, rata-rata orang diperkirakan akan kehilangan harapan hidup sekitar 7 tahun. Dalam kesempatan yang sama, Piotr Jakubowski, selaku Chief Growth Officer Nafas Indonesia, mengatakan bahwa polusi udara menyebabkan banyak masalah terkait dengan kesehatan, terutama yang berkaitan dengan saluran pernapasan dan paru-paru. Belum lagi, kata dia, saat ini dunia tengah dihadapkan dengan pandemi COVID-19 yang dapat memperburuk kesehatan pernapasan manusia. "Data WHO menunjukkan bahwa 9 dari 10 orang menghirup udara yang mengandung polutan tingkat tinggi. Untuk itu, kita perlu sadar akan bahaya polusi udara, karena udara yang kita hirup mengambil kehidupan bertahun-tahun dari masa depan kita," kata dia. Penyebab Piotr menjelaskan ada sejumlah hal penyebab polusi di Indonesia, utamanya di Jakarta yang bukan hanya disebabkan dari transportasi. Faktor yang dimaksud adalah energi (pembangkit listrik tenaga batu bara & gas), industri (pabrik & manufaktur), pembakaran limbah industri, industri ilegal, pembakaran sampah pinggir jalan dan pembakaran lahan pertanian. Salah satu sumber polusi partikulat di mana regulasi lebih ketat dimungkinkan adalah batubara. Pembakaran batubara mengeluarkan karbon hitam, suatu bentuk partikulat, sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) yang kemudian bereaksi dengan zat lain di atmosfer untuk membentuk partikulat. Di Jakarta, salah satu kota terpadat di dunia, menurut catatan AQLI kendaraan bermotor menyumbang 31,5 persen PM2.5 pada 2008-2009 dan 70 persen PM10 — polusi partikulat di mana diameter setiap partikel adalah 10 mikrometer atau lebih kecil. Sejak 2010 terjadi peningkatan tajam jumlah pembangkitan listrik dari pembangkit listrik tenaga batu bara, serta konsumsi bensin dan solar, yang keduanya berkontribusi pada polusi partikulat. "Masalahnya adalah pembangkit listrik tenaga batu bara di Indonesia — ada sekitar sepuluh dalam radius 100 km dari Jakarta— saat ini diizinkan untuk melepas 3 hingga 7,5 kali lebih banyak partikulat, NOx, dan SO2 daripada pembangkit listrik tenaga batu bara di Tiongkok, dan 2 hingga 4 kali lebih banyak daripada pembangkit listrik tenaga batu bara India yang dibangun antara 2003 dan 2016," kata Kenneth. Ambang konsentrasi PM, SO2, dan NOx dalam emisi pembangkit listrik tenaga batu bara Indonesia adalah 3 hingga 7,5 kali lebih tinggi daripada ambang yang berlaku China, dan 2 hingga 4 kali lebih tinggi daripada ambang di India untuk pembangkit yang dibangun antara tahun 2003 dan 2016. Meskipun pemerintah telah berusaha untuk memperketat ambang ini sejak 2008, berbagai kritik yang saling berbenturan terhadap revisi yang diusulkan telah menghambat upaya tersebut. Upaya Pemerintah Pemerintah Indonesia telah mulai mengambil beberapa langkah awal untuk mengatasi masalah polusi partikulat. Sejauh ini, sebagian besar upaya terkonsentrasi pada sektor transportasi. Misalnya, pada 2017, pemerintah Indonesia mewajibkan semua kendaraan berbahan bakar bensin mengadopsi standar bahan bakar Euro-4 pada September 2018. Standar yang awalnya diadopsi di Uni Eropa dan sekarang diadopsi secara luas di seluruh dunia dan menjadi standar internasional, Euro-4 menuntut penggunaan bahan bakar yang berkualitas tinggi dan lebih bersih dengan kandungan sulfur tidak melebihi 50 bagian per juta (ppm). "Ini sepuluh kali lebih ketat dari standar bahan bakar Euro-2 yang sebelumnya digunakan di Indonesia," kata Kenneth. Pemerintah Indonesia juga telah meningkatkan upaya memerangi polusi udara dari kebakaran lahan gambut dan hutan. Setelah bencana Kabut Asap Asia Tenggara 2015 menyebabkan kerusakan kesehatan dan ekonomi internasional, Presiden Joko Widodo memberlakukan moratorium pengembangan lahan gambut baru dan mendirikan Badan Restorasi Gambut (BRG). Upaya BRG untuk menggenangi kembali lahan gambut yang terdegradasi disebut sebagai salah satu kemungkinan alasan mengapa Indonesia baru-baru ini mengalami lebih sedikit kebakaran. Pada 2018, AQLI mencatat luas lahan yang mengalami kebakaran hanya 7 persen dari luas lahan yang mengalami kebakaran pada 2015. "Namun karena sebagian lahan yang terbakar pada 2018 diprioritaskan untuk restorasi gambut atau terlindung dari drainase, tidak jelas apakah penurunan kebakaran baru-baru ini disebabkan oleh upaya pemerintah atau kondisi cuaca yang lebih baik," katanya. Tantangan ganda pertumbuhan ekonomi dan kualitas lingkungan yang dihadapi Indonesia saat ini tidak berbeda dengan yang pernah dihadapi oleh London, Inggris, Los Angeles, California, atau Osaka, Jepang — yang dulu dijuluki “the big smoke”, “the smog capital of the world” dan “smoke capital” — selama periode industrialisasi mereka. Warisan perbaikan lingkungan itu adalah bukti bahwa tantangan polusi di Indonesia dapat dipecahkan. Faktanya, China telah mencetak kemajuan luar biasa dalam meningkatkan kualitas udara dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2014, pemerintah mendeklarasikan “perang melawan polusi” dan melembagakan rencana nasional untuk menghadapinya. Menurut data satelit, polusi partikulat di kota-kota China telah berkurang rata-rata sekitar 30 persen sejak “perang melawan polusi” dicanangkan. India, yang telah mendeklarasikan perang melawan polusinya sendiri pada Januari 2019, akan berada di jalur yang sama jika berhasil memenuhi target pengurangan polusi yang dinyatakan sebesar 20 hingga 30 persen. "Indonesia berpeluang mengalami kemajuan serupa. Jika Indonesia ingin mencapai dan mempertahankan pengurangan polusi 30 persen yang sama seperti yang dialami di China, rata-rata penduduknya akan bertambah usia harapan hidupnya satu tahun. Penduduk di daerah yang paling tercemar di Indonesia akan hidup 2,5 sampai 3 tahun lebih lama," kata Kenneth. (mth)

Ganjar Sebut Pencemaran Sungai Bengawan Solo Sudah Keterlaluan

Semarang, FNN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut terjadinya kembali pencemaran aliran Sungai Bengawan Solo akibat limbah industri pengolahan ciu sudah keterlaluan sehingga perlu dilakukan tindakan tegas. "Menurut saya ini sudah kebangetan karena tidak hanya area di Blora, di Solo juga kena. Jadi sebenarnya ini yang hari ini coba kita cari," katanya di Semarang, Kamis. Ganjar mengungkapkan modus pencemaran Sungai Bengawan Solo kali ini juga masih sama dengan kasus sebelumnya yaitu membuang kotoran atau limbah pengolahan alkohol di sekitar Blora. Pemprov Jateng, lanjut Ganjar, sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan tindakan tegas terkait kasus tersebut karena pihak yang membuang limbah pengolahan ciu tersebut dinilai sudah menantang pemerintah, terlebih dalam kasus sebelumnya sudah diberikan teguran keras. "Sudah dicek, langsung rapat virtual tadi dengan Kementerian LHK. Tentu saja tim lokal sudah turun, tim nasional juga turun, nanti kita akan proses, kita akan cari," tegasnya. Sebagai informasi, tim khusus dari Pemprov Jateng sudah diturunkan untuk melakukan pengecekan dan observasi terkait air Sungai Bengawan Solo yang berwarna keruh. Observasi itu dilakukan setelah Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Solo menghentikan pengolahan air di Pos Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, karena air sungai terindikasi tercemar limbah ciu, tepatnya pada hari Selasa (7/9) pagi. Adapun kasus pencemaran limbah ciu di aliran Sungai Bengawan Solo juga sempat terjadi pada 2019 lalu dan saat itu diketahui bahwa pencemaran bersumber dari limbah industri pengolahan ciu di sekitar hulu sungai. (mth)