PENDIDIKAN
Airlangga Harap Monash University Bentuk Generasi Berdaya Saing Tinggi
Jakarta, FNN - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto berharap Monash University Indonesia sebagai kampus asing pertama di Indonesia bisa membentuk generasi muda berdaya saing tinggi. “Pendidikan yang baik yang dapat diperoleh dari institusi pendidikan berskala internasional dapat membentuk generasi muda Indonesia menjadi generasi yang tangguh, berdaya saing tinggi dengan pengetahuan dan ilmu yang mumpuni untuk bersaing menghadapi persaingan atau kompetisi global,” ujar Menko Airlangga dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa. Menko Airlangga yang juga lulusan Monash University Indonesia, mengatakan pandemi COVIF-19 telah memaksa masyarakat mengubah cara hidup, termasuk cara melakukan kegiatan belajar mengajar di sektor pendidikan. Namun, pandemi juga mengakselerasi transformasi dengan menggunakan teknologi dan digital lebih masif ke dalam tata cara kehidupan masyarakat. “Kita memasuki era industri 4.0 yang membutuhkan talenta digital luar biasa, dari mulai Data Analyst, Artificial Intelligence and Machine Learning Specialists, Developer dan lainnya. Indonesia diperkirakan akan membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital dalam waktu 15 tahun yang akan datang,” ujar Airlangga saat memberikan sambutan kepada mahasiswa baru pada saat masa orientasi siswa (MOS) Monash University secara daring. Pemerintah, lanjutnya, akan terus menyediakan pelatihan kepada lebih dari 600 ribu talenta digital setiap tahunnya untuk mempersiapkan Indonesia menjadi negara dengan PDB terbesar ke-5 di dunia pada tahun 2045 mendatang. Kehadiran kampus Monash University di Indonesia diharapkan dapat berkontribusi secara luas terhadap pembangunan di bidang sosial, teknologi dan ekonomi di Indonesia. “Kehadiran kampus Monash University Indonesia akan semakin memperkuat komitmen dan hubungan riset pendidikan antara Australia dan Asia,” kata Rektor Monash University Indonesia Andrew MacIntrye. Monash University merupakan salah satu universitas terbesar di Australia yang telah beroperasi sejak tahun 1958. Sedangkan Monash University Indonesia sudah memulai perkuliahan perdana pada Senin (4/10) secara virtual dan akan melakukan perkuliahan secara tatap muka mengikuti kebijakan Pemerintah terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Saat ini terdapat empat jurusan program pasca sarjana yang dibuka pada kampus ini, yaitu Sains Data (Data Science), Kebijakan Publik (Public Policy), Desain Perkotaan (Urban Design) dan Inovasi Bisnis (Business Innovation). (mth)
Perjuangan Parlihan, Balian Muda Entaskan Warga Adat dari Buta Aksara
Tanjung, FNN - Senja itu, beberapa pemuda tengah berkumpul di rumah Harun, salah satu Balian pada komunitas adat Dayak Pitap di desa Ajung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Mereka duduk melingkar dengan hikmat mengelilingi berbagai sajian persembahan dengan suasana sedemikian sakral saat sang Balian membacakan mantra pada sajian persembahan. Rupanya senja itu dilaksanakan acara Piduduk dan pemuda-pemuda tersebut adalah para peserta "belajar" penuturan ajaran bagi Balian atau biasa disebut Balian muda. Berdasarkan Wikipedia, Balian adalah orang yang bekerja pada upacara adat Dayak, yang bertugas untuk berurusan dengan dunia atas dan dunia bawah dari para roh manusia yang telah meninggal. Balian juga dapat bertugas memanggil sangiang sebagai juru damai dalam suatu peristiwa yang menjadi topik pada suatu upacara adat, tugas ini seperti yang dilakukan oleh tukang tawur dalam upacara adat tersebut. Salah satu lelaki muda yang ada dalam kegiatan Piduduk adalah Parlihan, yang tak lain adalah anak bungsu Harun dan merupakan peserta termuda dari "sekolah" Balian tersebut. "Acara Piduduk dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang ketika sudah menyelesaikan materi yang dipelajari," ungkap Parlihan, sambil memperlihatkan foto hasil dokumentasi saat acara tersebut berlangsung. Parlihan memang berusaha untuk mengabadikan setiap momen adat apapun yang terjadi di desanya. Hal ini ia lakukan bukan semata-mata karena ayahnya merupakan Balian, bukan pula karena ia mengenyam pendidikan formal paling tinggi diantara para peserta "sekolah" Balian lainnya. Hal ini dilakukan semata-mata karena ia peduli dengan kampung halaman dan adat budaya nenek moyangnya. Buta Aksara Tak hanya terkait masalah adat, kepedulian Parlihan sangat besar pada hal-hal yang terkait kemajuan masyarakat. Contohnya, saat Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan program Keaksaraan Dasar bagi Komunitas Adat Terpencil/Khusus 2020 di Komunitas Adat Dayak Pitap, Parlihan langsung menyambut dengan bersemangat. Sebelum program berjalan, ia turun langsung mendampingi Yayasan Banua Cendikia yang menjadi pelaksana program untuk sosialisasi ke berbagai perangkat adat, perangkat desa dan anggota masyarakat secara umum agar mendukung pelaksanaan kegiatan. Bersamaan dengan itu, ia menyatakan diri bergabung untuk menjadi salah satu tutor dari program tersebut dan kemudian memimpin tim untuk melakukan survey identifikasi warga buta aksara di desa Ajung. "Kenapa kami orang-orang tuha ini masih harus belajar membaca dan menulis", menjadi pertanyaan yang paling sering dilontarkan. "Dan kita harus menjelaskan pelan-pelan. Itu ditanyakan, karena kan kalau berhitung, semua orang di kampung pasti sudah pandai, biar tidak bisa baca-tulis tapi kalau berhitung semua pandai,” kisah Parlihan tentang pengalamannya saat sosialisasi program pada anggota masyarakat. Sungguh bukan usaha yang mudah memastikan masyarakat tak lagi buta aksara, mengingat masyarakat desa Ajung terdiri dari sekitar 176 kepala keluarga tinggal menyebar berjauhan di wilayah dengan kontur yang berbukit-bukit. Selama kurang lebih 1,5 bulan, Parlihan dan tim terus meyakinkan masyarakat hingga akhirnya target 100 warga belajar dapat tercapai di 3 Desa dan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam setahun terakhir ini, setiap 2 malam dalam sepekan Parlihan akan berkendara sekitar 30 menit melalui jalan tanah yang terjal dan menanjak, untuk mengajarkan membaca, menulis dan berhitung di wilayah Tempurau. Segala kesulitan dan keterbatasan yang ada, tidak menyurutkan semangat dan kegigihan Parlihan. "Meski materi yang diajarkan kadang-kadang lama pahamnya, tapi semangat warga untuk belajar membuat semangat saya juga tetap terjaga.” ujar Parlihan dengan senyum simpulnya. Semangat untuk memperjuangkan masyarakat melek aksara, dan posisinya sebagai Balian muda mengantarkan Parlihan terpilih sebagai Tokoh Adat Penggerak Literasi 2020 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebuah penghargaan bergengsi, yang tidak hanya meningkatkan kebanggaan diri Parlihan dan masyarakat Desa Ajung saja, namun lebih jauh menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Balangan dan Seluruh Kalimantan Selatan. Namun, itu tak mengubah jati diri Parlihan sebagai pemuda Dayak Pitap dari Desa Ajung yang rendah hati dan tak banyak bicara. Parlihan memang merupakan pemuda yang cenderung pendiam. Guru SD Kecil Libaru Sungkai Balangan ini tidak banyak bicara. Namun, saat diajak berbincang tentang pelestarian adat dan tradisi, pendidikan dan kemajuan masyarakat, maka matanya akan berbinar dan senyumnya makin melebar. Ia sangat terbuka dengan ide-ide, namun dalam pelaksanaan ide-ide tersebut, ia tetap berusaha menyesuaikan dengan kondisi dan karakteristik masyarakat. Sebagai contohnya yaitu “Sekolah” Balian yang diselenggarakan ayahnya. Pada awalnya, pembelajaran "sekolah" Balian hanya mengandalkan tuturan langsung, semua materi diajarkan secara lisan. Saat ini pelan-pelan dan secara bertahap, Parlihan mulai menuliskan beberapa materi pembelajaran sebagai pegangan para Balian muda saat belajar. Ia berharap, berkas materi ini tidak hanya sebagai pegangan belajar saja, tetapi sebagai arsip budaya masyarakat. Saat ini, Parlihan sedang merintis Rungkuk Belajar, sebuah tempat yang diharapkan nantinya akan menjadi pusat informasi dan belajar masyarakat. Sebuah pondok sederhana, yang dibangun di atas tanah pribadinya, sudah berdiri dengan bantuan dari PT. Adaro Indonesia. Begitu juga sejumlah buku anak dan dewasa, sebagian merupakan buku sumbangan, sudah siap diajak menggerakkan literasi masyarakat Desa Ajung. Meski sederhana, masih serba terbatas dan pelan-pelan, ia berharap apa yang dilakukannya saat ini menjadi salah satu jalan untuk menguatkan jati diri masyarakat dan kemajuan pendidikan anak-anak di Desa Ajung. (mth)
Wapres Ma'ruf Minta Untirta Jadi Mitra Pemerintah Ciptakan SDM Unggul
Jakarta, FNN - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten dapat mendukung upaya Pemerintah dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkualitas. Hal itu disampaikan Wapres Ma’ruf Amin saat menyampaikan sambutan pada acara Dies Natalis Ke-40 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa melalui konferensi video dari kediaman resmi wapres Jakarta, Jumat. Upaya untuk menciptakan SDM unggul melalui lulusan yang berkualitas tersebut dapat dilakukan Untirta dengan mengembangkan riset dan inovasi dengan memanfaatkan teknologi informasi. "Semoga di usia yang matang ini Untirta dapat terus mengembangkan riset dan inovasi dengan memanfaatkan teknologi informasi, serta menjadi mitra Pemerintah dalam membangun SDM unggul," ujar Wapres. Wapres juga mengapresiasi prestasi yang diraih Untirta terkait kepedulian terhadap gerakan kampus hijau dan pelestarian lingkungan. Wapres berharap Untirta mampu mewujudkan Integrated Smart and Green (It’S Green) University, yang unggul, berkarakter dan berdaya saing di kawasan ASEAN pada 2030. "Saya mengucapkan selamat kepada Untirta atas penganugerahan The Best New Participating University, dengan meraih peringkat UI Green Metric ke-30 sebagai sustainable university in Indonesia pada tahun 2020," tuturnya. Wapres juga mengucapkan selamat atas prestasi para mahasiswa Untirta yang meraih medali emas pada kejuaraan inovasi dan penelitian start-up di ajang World Turkey Competion 2021. Dalam kesempatan tersebut, kembali Wapres mengingatkan tentang pandemi COVID-19 yang belum berakhir. Wapres meminta Untirta terus mendukung program Pemerintah dalam percepatan penanganan pandemi. "Saya mengajak seluruh sivitas akademika Untirta, utamanya para dosen dan seluruh mahasiswa, untuk mendukung program Pemerintah dalam percepatan penanganan pandemi COVID-19, menyukseskan program vaksinasi dan sekaligus mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional untuk membangun Indonesia lebih baik," ujarnya. Dalam acara Dies Natalis Ke-40 tersebut, juga diikuti Presiden Joko Widodo secara virtual, yang berpesan agar seluruh mahasiswa dan tenaga pendidik di Kampus tersebut semakin kreatif dan berkualitas. "Saya berharap Untirta terus berinovasi dalam menghadapi dunia yang penuh disrupsi, mampu menyiapkan SDM Unggul yang kompetitif serta menghasilkan ilmu pengetahuan yang kontributif bagi kemajuan Indonesia," kata Presiden. Turut hadir dalam acara tersebut ialah Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Banten Wahidin Halim dan Bupati Pandeglang Irna Narulita Dimyati. (mth)
PB PDGI Dukung KIT GTI Universitas Ciptakan Lulusan Berkualitas
Jakarta, FNN - PB PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) mendukung penyelenggaraan program Kegiatan Ilmiah Terstruktur Gigi Tiruan Implan (KIT GTI) yang dilakukan universitas demi menjaga kualitas lulusan dokter gigi untuk memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat. “PB PDGI juga bekerja sama mendukung penyelenggaraan program KIT GTI ini, dalam rangka menjaga kualitas/mutu lulusannya dengan memantau dan bersama-sama dengan KDGI menetapkan standar pelaksanaan uji teori (CBT) dan uji praktik (OSCE) berskala nasional agar dihasilkan lulusan/dokter gigi berkualitas dan dapat memberikan pelayanan terbaik bidang gigi tiruan implan kepada masyarakat luas,” jelas Ketua PB PDGI, Dr. RM Sri Hananto Seno, drg., Sp.BM(K), MM, dalam keterangannya, Sabtu. Program KIT GTI merupakan suatu terobosan bagi seluruh dokter gigi di Indonesia karena membuka peluang para dokter gigi untuk memperluas keterampilannya dalam hal pemasangan gigi tiruan implan yang lebih menyerupai gigi asli di dalam rongga mulut. Melalui program KIT GTI di Pendidikan Berkelanjutan Ilmu Kedokteran Gigi (PBIKG), dokter gigi dapat memperoleh sertifikat yang berlaku lima tahun untuk bekerja melayani pemasangan gigi tiruan implan di masyarakat luas secara sah dan namanya juga akan tertera di dalam situs web resmi Ikatan peminatan implan Indonesia (ISID) sebagai dokter gigi yang memberikan layanan pemasangan gigi tiruan implan di Indonesia. "Seluruh dokter gigi di Indonesia berkesempatan untuk meraih peluang ini dengan mengikuti program KIT GTI di PBIKG FKG UPDM (B), dengan syarat memiliki surat tanda registrasi (STR) yang masih valid/ aktif selama pendidikan berlangsung, yaitu sekitar 6 bulan,” ujar Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Moestopo, Prof. Dr. drg. Burhanuddin Daeng Pasiga, M.Kes. Sebagai pionir dalam pendidikan berkelanjutan bidang studi implan dental, pada 6 Maret 2021 PBIKG FKG UPDM (B) telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan ujian skala Nasional angkatan pertama bagi dokter gigi alumni implant course sebelumnya yang lolos seleksi oleh IPKGII. Peserta uji teori (CBT) dan praktik (OSCE) yang berjumlah 37 dokter gigi dan terdaftar di PBIKG telah mengikuti ujian yang diselenggarakan secara daring/online. Hasilnya adalah tingkat kelulusan 100 persen baik untuk uji teori dan praktik. "Sebagai program dari PBIKG FKG UPDM (B), peluang ini tentu tidak hanya terbuka bagi alumni FKG UPDM (B) melainkan juga alumni dari FKG lainnya di Indonesia,” ujar Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Prof. Dr. Rudy Harjanto, M.Sn. Para pengajar dalam program KIT GTI di PBIKG meliputi para dokter gigi spesialis yang merupakan staf dosen berpengalaman di FKG UPDM (B) dan juga para pakar implant alumni program implant course di PBIKG yang sudah terbukti merupakan praktisi-praktisi andal dan pemateri terkenal di bidang implan, baik tingkat Nasional maupun internasional. PBIKG FKG UPDM (B) merupakan unit penyelenggara pendidikan berkelanjutan Ilmu Kedokteran Gigi non gelar dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional dokter gigi. (mth)
Sidang Terbuka Senat, Gatot Nurmantyo Ajak Mahasiswa Bangkit hingga Singgung Peran DPR
Jakarta, FNN - Dewan Pembina Universitas Cokroaminoto, Gatot Nurmantyo menyampaikan orasi ilmiah seputar persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini Dalam orasinya pada sidang senat Universitas Cokroaminoto Rabu (15/9), Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu mengajak mahasiswa bangkit hingga menyinggung peran DPR sebagai penyambung lidah rakyat dan cengkraman oligarki yang telah menggurita di republik ini. Mantan Panglima TNI ini mengingatkan agar Mahasiswa dan pemuda harus bersatu dalam ikatan nasionalisme disaat kondisi bangsa yang tercabik-cabik saat ini. "Harmoni dan kohesifitas sosial masyarakat kita hari ini, sangat terganggu dan tidak sehat lagi," kata Gatot. Peran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat ini, menurut Gatot telah dilucuti kewenangannya dan hak-hak konstitusionalnya. Sehingga, hanya bisa berdiam diri lantaran 80 persen keuatan partai politik telah bergabung dengan pemerintah. "DPR jelas telah dilucuti kewenangan dan hak-hak konstitusionalnya," sesal Gatot. Cengkraman oligarki juga bertambah kuat ketika biaya politik kian malah dengan adanya keketapan Presidensial Thereshold (PT) 20 persen. "Sehingga timbullah kemudian kekuatan oligarki (penguasa dan pengusaha) yang sama-sama kepentinganya untuk melanggengkan kekuasaan," pungkas Gatot. (GS)
Polisi: Mahasiswa PIP Tewas Dianiaya 5 Seniornya
Semarang, FNN - Polisi menetapkan lima taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang sebagai tersangka penganiayaan yang menewaskan Zidan Muhammad Faza, taruna yang merupakan junior kelima pelaku. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol.Irwan Anwar di Semarang, Jumat, mengatakan, penganiayaan yang menewaskan Zidan terungkap setelah polisi mengungkap adanya kejanggalan terhadap laporan awal penyebab kejadian itu. "Jadi penyidik menemukan keganjilan saat menghimpun keterangan pada laporan awal kejadian itu," katanya. Ia menjelaskan, laporan awal tewasnya Zidan disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan salah seorang pelaku yang bernama Caecar Richardo Bintang Samudra Tampubolon. Tersangka mengaku memukul korban setelah terlibat kecelakaan hingga akhirnya meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit. Dalam penyidikannya, polisi menemukan sejumlah kejanggalan ketika menghimpun bukti dan keterangan dari para saksi. Beberapa kejanggalan tersebut, kata dia, warga di sekitar lokasi tentang terjadinya kecelakaan antara korban dan pelaku ternyata menyebut tidak pernah ada peristiwa itu. Selain itu, polisi juga mendapati rekaman CCTV rumah sakit yang menunjukkan bahwa korban dibawa oleh banyak rekannya untuk mendapatkan perawatan. Dari berbagai keterangan dan bukti yang diperoleh, korban ternyata dianiaya oleh lima seniornya itu di luar lingkungan kampus. Kelima senior pelaku penganiayaan yang menewaskan Zidan tersebut masing-masing Caecar Richardo Bintang Samudra Tampubolon, Aris Riyanto, Andre Arsprilla Arief, Albert Jonathan Ompu Sungu, dan Budi Dharmawan. Dari keterangan pelaku, korban dianiaya di Mess Indo Raya di daerah Genukkrajan, Semarang. Korban dianiaya ketika para seniornya itu mengumpulkan para adik kelasnya di luar kampus untuk pembinaan. Dari pemeriksaan, tersangka Caecar menyatakan siap bertanggung jawab atas kejadian itu dengan berpura-pura membuat cerita seolah-olah terjadi kecelakaan yang memicu penganiayaan itu. Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang menewaskan orang lain. (ant, sws)
Siswa Jakarta Merasa Bersemangat Ikuti Pembelajaran Tatap Muka
Jakarta, FNN - Wakil Presiden, Ma’ruf Amin mengatakan, siswa sejumlah sekolah di Darah Khusus Ibu Kota Jakarta merasa bersemangat dan gembira mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Wapres Ma’ruf mengemukakan hal itu usia meninjau pelaksanaan PTM di SD Tarakanita 5 Rawamangun, SMAK Penabur Kelapa Gading, dan SMKN 19 Jakarta, Rabu, 8 September 2021. Dalam kunjungan tersebut, Wapres antara lain didampingi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. "Yang saya lihat, kesan saya, dari segi siswa itu ada gairah, ada semangat. Ya, mudah-mudahan bisa walaupun masih bergilir atau shift dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Wapres di SMKN 19 Jakarta, sebagaimana dikutip dari Antara. Wapres mengatakan, anak-anak pelajar merasa gembira sekali karena dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar secara langsung di sekolah. Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah diganti menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ). "Anak-anak itu gembira sekali karena pertama bisa belajar langsung. Kemudian kendala internet, yang biasanya ditemui saat daring, itu tidak ada lagi karena sekarang (belajar) langsung," katanya. Selain itu, kata Ma’ruf Amin, dari segi psikologis anak-anak juga merasa lebih senang menjalani PTM karena dapat bertemu langsung dengan teman-teman mereka di sekolah. "Jadi, bagi siswa kelihatannya juga semuanya itu menginginkan pembelajaran tatap muka dan belajarnya jadi lebih optimal," katanya. Wapres meminta sekolah yang sudah menyelenggarakan PTM untuk melakukan evaluasi setiap pekan. Terutama terkait dengan penerapan protokol kesehatan demi keamanan setiap siswa. "Mengingat ancaman Covid-19 sampai saat ini belum berakhir, saya minta semua warga sekolah tetap berhati-hati dan waspada dengan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan," ucapnya. (MD).
Batas Unggah SPTJM untuk Bantuan Kuota Diperpanjang hingga 7 September
Jakarta, FNN - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan batas akhir unggah Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) oleh sekolah untuk bantuan kuota data internet diperpanjang sampai 7 September 2021. “Kami minta bapak dan ibu kepala satuan pendidikan untuk segera melakukan pemutakhiran data dan nomor ponsel siswa, mahasiswa, guru maupun dosen pada sistem Data Pokok Pendidikan dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi,” ujar Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek, Jumeri di Jakarta, Rabu. Kemudian, SPTJM pada vervalponsel.data.kemdikbud.go.id untuk jenjang PAUD Dikdasmen dan kuotadata.kemdikbud.go.id untuk jenjang pendidikan tinggi. Unduh SPTJM untuk pengajuan September 2021 paling lambat 5 September dan pengunggahan paling lambat pada 7 September. Unduh SPTJM untuk pengajuan Oktober 2021 paling lambat 5 Oktober dan pengunggahan paling lambat pada 7 Oktober . Sementara unduh SPTJM untuk pengajuan November 2021 paling lambat 5 November dan pengunggahan paling lambat pada 7 November. Kemendikbudristek kembali memberikan bantuan kuota internet untuk siswa, mahasiswa, guru dan dosen. Besaran bantuan yang diberikan untuk peserta didik PAUD 7 GB per bulan, peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah 10 GB per bulan, pendidik menengah atas 12 GB per bulan, dan mahasiswa beserta dosen 15 GB per bulan. Bantuan kuota data internet tersebut akan disalurkan pada tanggal 11 September hingga 15 September, 11 Oktober hingga 15 Oktober dan 11 November hingga 15 November 2021. Kuota tersebut berlaku selama 30 hari sejak diterima. (mth)
Rektor UI: Menangkan Kompetisi Perlu Ditunjang Kemampuan "Soft Skill"
Depok, FNN - Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Ari Kuncoro mengatakan bahwa untuk memenangkan kompetisi perlu ditunjang dengan kemampuan "softskill" (non-teknis) yang mumpuni. “Perwujudan kebebasan akademik di UI adalah diterapkannya Program Merdeka Belajar yang menuntut kecapakan intelektual dan keterampilan praktis secara profesional. Artinya, untuk dapat memenangkan kompetisi tidak cukup hanya memiliki kemampuan kognitif, perlu ditunjang dengan kemampuan 'soft skill' tinggi seperti bekerja sama dalam tim, membangun jejaring, serta berbagai kemampuan lainnya,” katanya dalam keterangan di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Senin. Saat memberikan sambutan penutup Program Kegiatan Awal Mahasiswa Baru (KAMABA) UI tahun akademik 2021/2022 berisi pesan kepada para mahasiswa baru, ia berharap meski dilakukan secara virtual, mahasiswa baru tetap dapat merasakan atmosfer akademik di UI melalui acara tersebut. Lebih lanjut, Rektor UI menyatakan harapan bahwa ilmu dan berbagai fasilitas yang telah disediakan oleh UI dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai bekal dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang. Rektor juga menyampaikan agar seluruh mahasiswa baru dapat mengamalkan 9 nilai UI dalam segala tindakan sebagai bekal meraih prestasi. Kesembilan nilai UI tersebut yakni, kejujuran, tanggung jawab, keadilan, kebersamaan, keterpercayaan, keterbukaan, kemartabatan, kebebasan akademik, dan kepatuhan pada aturan. Sementara itu laporan penutupan Program KAMABA UI tahun akademik 2021/2022 disampaikan oleh Wakil Rektor UI Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris. Ia melaporkan bahwa KAMABA UI berlangsung selama satu bulan, mulai 26 Juli – 27 Agustus 2021 dengan tema “Satu Karena Beda” berjalan lancar. Dalam kegiatan tersebut, telah dilakukan dengan berbagai kegiatan diantaranya pembukaan, Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru, Orientasi Belajar Mengajar, Pengenalan Sistem Akademik Universitas dan Fakultas, paduan suara mahasiswa baru yang dipandu oleh AG Sudibyo yang telah lebih dari 30 tahun menjadi konductor paduan mahasiswa baru, Orientasi Kehidupan Kampus bertema “Ragam Gelora” telah disaksikan lebih dari 26.000 pemirsa akun Youtube, pembagian jaket almamater, dan penutupan. Adapun agenda tambahan dan guna mempercepat penanganan pandemi COVD-19 adalah program vaksinasi untuk mahasiswa baru yang dilaksanakan di Sarana Olah Raga Kampus UI Depok dengan kuota 1.000 dosis/hari, kuliah umum mengundang peraih Nobel Laureate Bidang Fisika pada tahun 2018 Prof. Gérard A. Mourou, "master class", temu wicara, "booth" Unit Kegiatan Mahasiswa dan Fakultas, serta Festival Seni. PKKMB UI 2021, yang merupakan hasil sinergi Direktorat Kemahasiswaan, Makara Art Center, Biro Humas dan KIP UI, dan pihak lainnya. Pada akhir sesi penutupan KAMABA UI, dilakukan simbolisasi pemakaian jaket kuning oleh Ketua Majelis Wali Amanat UI, Saleh Husin, S.E., M.Si., kepada dua perwakilan Mahasiswa Baru, yaitu Fathia Ateh dan Tegar Andi Putra. Dengan simbolisasi tersebut, maka lebih dari 8.000 mahasiswa baru UI resmi menjadi mahasiswa UI. Universitas Indonesia (UI) menutup rangkaian kegiatan KAMABA UI tahun akademik 2021/2022 pada Jumat (27/8) 2021. Pada acara ini, hadir secara virtual Ketua DPR Puan Maharani, Ketua Dewan Analisa Strategis Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Pur) Muhammad Munir. Sedangkan untuk kelas master class hadir tiga pembicara, yakni Direktur Utama Etana Biotech Indonesia, Nathan Tirtana; produser dan sutradara film nasional, Garin Nugroho; dan Ilham Akbar Habibie, teknokrat. Semua rangkaian acara penutupan ini disiarkan langsung di kanal Youtube Universitas Indonesia. (mth)
Menyiapkan Pelajar Kendari Menuju Pembelajaran Tatap Muka
Kendari, FNN - Belum surutnya wabah pandemi Corona Virus Disease 2019 yang akrab di telinga kita sebagai virus corona atau COVID-19, tidak menghalangi kita untuk bangkit. Kurang lebih dua tahun sejak Maret 2020, pandemi COVID-19 membayang-bayangi kehidupan manusia di segala sektor, seperti ekonomi, sosial, agama, termasuk pendidikan. Mengarah ke pendidikan, selama adanya wabah global pandemi COVID-19, generasi bangsa kita harus menjalani pendidikan sekolah secara daring. Pola pendidikan secama itu belum tentu membuat generasi masa depan kita itu paham atas apa yang disampaikan guru. Tak jarang, para pelajar merasa jenuh karena setiap harinya harus bercengkrama dan berinteraksi dengan guru dan teman-teman sekolah melalui gawai (gadget). Terkadang mereka merindukan suasana bercanda ria di dalam maupun di luar kelas, merindukan ekspresi ketegangan ketika ada ujian semester dan lainnya. Semua itu, hanya bisa tersirat di imajinasi mereka akibat virus corona. Mau tidak mau dan tidak ada pilihan lain, hal itu harus dilakukan para siswa atau pelajar agar tetap mendapatkan pendidikan karena merekalah generasi yang bakal melanjutkan masa kepemimpinan ke depannya. Pemerintah, baik pusat hingga daerah, menetapkan berbagai kebijakan selama masa pandemi, termasuk pembelajaran yang wajib dilakukan virtual demi melindungi para pelajar dari infeksi COVID-19 dan variannya. Kebijakan tidak melakukan pembelajaran tatap muka di masa pandemi, apalagi kalau suatu daerah memiliki kasus penyebaran COVID-19 yang meningkat, semua aktivitas produktif dilakukan serba terbatas demi memutus penyeran virus itu. Kini, kabar baiknya para pelajar, baik tingkat SD, SMP hingga SMA, bakal bisa kembali melakukan pembelajaran tatap muka, salah satunya di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Saat ini, pemerintah di daerah itu bersama TNI-Polri bersinergi menyiapkan dan mengawal para siswa untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan memberikan vaksinasi COVID-19. Pemberian vaksinasi bagi para pelajar, khususnya mereka yang berusia 12-17 tahun, dilakukan untuk meningkatkan imun tubuh mereka sehingga tidak teinfeksi ataupun menginfeksi adik kelas yang belum bisa divaksin dari COVID-19 dan varian barunya. Vaksinasi Dalam mempersiapkan peserta didik menghadapi pembelajaran tatap muka, Pemerintah Kota Kendari bekerja sama dengan TNI-Polri setempat melakukan vaksinasi. Pelaksanaan vaksinasi dipantau Kapolda Sulawesi Tenggara Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya didampingi Danrem 143/Haluoleo Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan, di beberapa sekolah di Kota Kendari, baik tingkat SMP maupun SMA. Pihak sekolah membagi dua pelaksanaan vaksinasi guna menghindari kerumunan. Bagi siswa yang hendak divaksin terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan, apakah layak untuk divaksin atau tidak. Langkah vaksinasi dilakukan sebagai upaya percepatan pembentukan kekebalan kelompok, terutama bagi remaja usia 12 hingga 17 tahun, serta mempercepat proses pembelajaran tatap muka di sekolah. Seluruh vaksin dan juru vaksin disiapkan oleh Polda Sultra, khususnya dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes). Untuk pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar tingkat SMP, Polda Sultra menyiapkan delapan titik gerai vaksin yang tersebar di beberapa sekolah di Kota Kendari, dengan sasaran 600 siswa per titik gerai. "Ini semua kami laksanakan untuk mempercepat program vaksinasi massal yang sudah ditetapkan pemerintah pusat dan juga mempersiapkan adik-adik kita untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka," kata kapolda. Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menyampaikan ungkapan terima kasih kepada pihak Polda Sultra atas dukungannya dalam mempercepat proses vaksinasi massal di daerah itu. Menanggapi rencana akan dilakukannya pembelajaran tatap muka, wali kota menyampaikan pihaknya sedang mempersiapkan beberapa sekolah yang dinilai memenuhi syarat untuk melakukan pembelajaran tatap muka, sambil melihat perkembangan COVID-19. Wali kota juga berharap para siswa yang sedang dalam persiapan belajar tatap muka antibodinya bisa terbentuk setelah mendapatkan suntikan vaksin ini. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra Asrun Lio mengatakan sinergi dengan jajaran kepolisian dalam rangka vaksinasi massal patut diapresiasi. Kolaborasi dengan semua elemen dalam upaya mencegah penyebaran virus corona menjadi suatu keharusan. Tidak boleh hanya satu pihak atau semata-mata mengharapkan dinas kesehatan. Vaksinasi di kalangan pelajar itu dinilai berjalan lancar bersama Kepolisian, TNI, Dinas Kesehatan maupun pihak lainnya . Ia mengajak pihak sekolah proaktif mengingatkan para siswa untuk mengikuti program vaksinasi demi kesehatan dan keselamatan diri sendiri dan keluarga. Raisa, salah seorang siswi SMP Negeri 1 Kendari mengaku senang sudah mendapatkan suntikan vaksin agar bisa terhindari dari penyebaran virus corona jenis baru itu. Dirinya dan rekan-rekannya berharap setelah semua siswa divaksin, bisa segera dilakukan pembelajaran tatap muka, karena mereka merindukan adanya pembelajaran secara tatap muka langsung. Senada dengan pelajar lainnya, Salma, mengaku senang telah divaksin. Ia berharap dengan adanya vaksinasi massal ini keadaan Indonesia akan segera membaik dan pembelajaran tatap muka segera terlaksana. Siap Setelah para siswanya ikut program vaksinasi, SMPN 1 Kendari kini menantikan izin belajar tatap muka terbatas dari Wali Kota Kendari. Kepala SMPN 1 Kendari Abdul Hamid mengatakan dengan telah divaksinnya para siswa maupun guru, sekolah diharapkan dapat segera mendapat izin untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Menurutnya, dengan Kota Kendari masuk PPKM Level 3, sebetulnya sudah bisa melakukan pembelajaran tatap buka secara terbatas. Meski demikian, ia mengaku masih menunggu surat keputusan Wali Kota Kendari tentang izin pembukaan belajar tatap muka secara terbatas di masa pandemi. Lebih lanjut Abdud Hamid menjelaskan dalam rangka pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas, SMPN 1 Kendari telah mempersiapkan sarana dan prasarana, bahkan skenario pembelajaran tatap muka nantinya. Sekolah-sekolah besar seperti SMPN 1 Kendari tentunya hanya diizinkan melaksanakan pembelajaran tatap muka setiap tingkatan itu hanya dua hari dalam sepekan. Jumlah siswa SMPN 1 Kendari sebanyak 973 orang. Dalam kegiatan vaksinasi ini, tidak semua siswa ikut karena ada penyakit bawaan atau karena siswa yang belum cukup umur. Hamid berharap dengan selesainya vaksinasi ini bisa keluar izin untuk proses pembelajaran tatap muka, walaupun memang masih ada satu atau dua orang yang tidak sempat ikut divaksin karena alasan ada sakit bawaan. Tunggu izin Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari juga masih menunggu izin dari Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir terkait pembukaan pembelajatan tatap muka (PTM) yang sudah mendapat persetujuan pemerintah pusat. Kepala Dikmudora Kendari Makmur mengatakan meski ada izin pusat, namun pemerintah kota masih menjalankan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diperpanjang sampai 30 Agustus. Sampai saat ini Dikmudora Kendari belum mendapat instruksi dari Wali Kota Kendari untuk membuka sekolah, meski pusat telah mengizinkannya. Meski belum ada izin wali kota, Makmur membeberkan bahwa sebagian sekolah kecil yang jumlah siswanya sedikit sudah mulai bergerak melakukan persiapan, termasuk bagaimana sekolah menyusun skenario pembelajaran dan mengaturnya nanti seperti apa. Dikatakan, nantinya PTM akan dilakukan dengan betul-betul menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, meski para tenaga didik dan siswa telah divaksin. PTM akan dilakukan pembatasan sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri), tetapi sekolah-sekolah dengan kategori kecil yang jumlah peserta didik di bawah 200 anak boleh belajar setiap hari dalam satu minggu. Sementara sekolah kategori sedang yang peserta didiknya 200-500 anak bisa belajar tiga kali dalam seminggu. Adapun sekolah kategori besar yang peserta didiknya 500 ke atas dimungkinkan bisa belajar tatap muka dua kali dalam sepekan, yang nantinya akan dikombinasikan dengan pembelajaran daring. Dengan demikian, maka hak-hak pelayanan akses pendidikan terhadap peserta didik yang tidak bisa datang tatap muka, itu tetap dibuka dengan metode daring. (mth)