ALL CATEGORY

Mukomuko Tunggu Petunjuk Bagikan Bantuan Sarana Perikanan Tangkap

Mukomuko, FNN - Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sampai sekarang masih menunggu petunjuk dari bupati untuk membagikan bantuan hibah sarana perikanan tangkap kepada kelompok usaha bersama nelayan di daerah ini.   \"Surat hibahnya sudah ada, selanjutnya menunggu petunjuk dari bupati terkait waktu pembagiannya,\" kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Warsiman di Mukomuko, Sabtu (25/12).   Dinas Perikanan tahun ini mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) sekitar Rp570 juta untuk membeli sarana perikanan tangkap berupa delapan unit perahu beserta mesin tempel dan alat tangkap ikan untuk KUB nelayan dan koperasi.   Delapan kelompok usaha bersama nelayan ini, yakni satu kelompok nelayan di Kecamatan Ipuh, dua kelompok nelayan Kecamatan Teramang Jaya, empat kelompok nelayan Kelurahan Koto Jaya dan satu kelompok nelayan Kelurahan Bandar Ratu.   Ia mengatakan, pemerintah setempat telah menerbitkan surat keputusan bupati tentang kelompok usaha bersama nelayan yang menerima bantuan hibah prasarana dan sarana perikanan tangkap.   Surat keputusan bupati tersebut bernomor: 100/494T tahun 2021 tentang kelompok penerima hibah bantuan prasarana dan sarana perikanan pada Dinas Perikanan setempat.   \"SK bupati sudah terbit selanjutnya menunggu petunjuk bupati terkait pembagian bantuan prasarana dan sarana perikanan ini,\" katanya.   Pemerintah pusat melalui pemerintah daerah memberikan bantuan perahu beserta mesin tempel dan alat tangkap ikan kepada kelompok usaha bersama nelayan di daerah itu agar nelayan tidak menggunakan alat tangkap ikan yang melanggar aturan.   \"Memang salah satu tujuan pemberian bantuan ini untuk mengantisipasi jangan sampai nelayan tradisional di daerah ini menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Selain itu bantuan ini juga bertujuan untuk mengganti pukat yang masih digunakan oleh nelayan daerah ini,\" ujarnya pula.   Sebelumnya, dana untuk pengadaan sebanyak delapan perahu beserta mesin tempel dan alat tangkap ikan sempat tidak bisa digunakan karena dana tersebut digunakan untuk penanganan COVID-19, tetapi dana tersebut akhirnya kembali lagi ke daerah ini berupa DAK cadangan. (mth)

Transaksi Penjualan di Tunjungan Romansa Surabaya Sebulan Rp275 Juta

Surabaya, FNN - Dinas Perdagangan Kota Surabaya menyebut total transaksi penjualan di kawasan Jalan Tunjungan atau Tunjungan Romansa sejak mulai dibuka 21 November hingga 22 Desember 2022 mencapai Rp275.325.500.Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Wiwiek Widayati di Surabaya, Sabtu (25/12), mengatakan, program pengembangan wisata di kawasan Jalan Tunjungan menjadi salah satu jujukan warga Kota Surabaya untuk berwisata, khususnya pada malam hari.\"Pak Wali Kota Eri yang sebelumnya telah melihat potensi tersebut, kemudian menggandeng para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Surabaya untuk ikut berdagang dan meramaikan kawasan wisata Tunjungan Romansa,\" katanya.Hasilnya, lanjut dia, para pedagang yang berjualan di kawasan Jalan Tunjungan itu bisa meraup omzet hingga Rp2 juta per harinya. Bahkan, lanjut dia, pada hari-hari tertentu, seperti akhir pekan, mereka bisa mengantongi omzet hingga Rp5 juta per harinya.Menurut dia, para pelaku UMKM yang mendapat fasilitas oleh Pemkot Surabaya adalah UMKM yang telah terkurasi. Artinya mereka adalah UMKM binaan Pemkot Surabaya dan sudah mempunyai legalitas.\"Mereka ini berjualan bergantian tiap dua minggu sekali, total ada 18 pedagang hingga minggu ini yang setiap hari buka,\" katanya.Salah satu pedagang di Tunjungan Romansa, Uus, pemilik UMKM De\'nil Pudding mengaku, bila Pemkot Surabaya memberikan fasilitas gratis kepada para pelaku UMKM agar dia bisa berjualan di kawasan wisata Jalan Tunjungan.\"Omset per hari saya lumayan, untuk satu hari di hari biasa mencapai Rp500 ribu ke atas. Tapi kalau hari tertentu seperti weekend bisa mencapai Rp5 juta lebih,\" kata Uus.Setiap harinya, Uus membuka lapak dagangannya mulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Namun, tidak sedikit para pengunjung yang mendatangi lapaknya di atas pukul 21.00 WIB, alhasil dia biasa menutup lapak dagangannya hingga pukul 21.30 WIB.\"Kalau untuk seminggu apabila dikalkulasikan bisa mencapai Rp10 juta. Kalau jam-jam ramai ini tidak tentu, kadang pengunjung ramai membeli habis magrib, kadang baru buka pembeli sudah antre,\" katanya.Dengan adanya fasilitas berjualan secara gratis di kawasan wisata Jalan Tunjungan, dia mengaku bersyukur. Sebab, program besutan Wali Kota Eri tersebut, telah membantu para pelaku UMKM yang ada di Kota Surabaya.\"Alhamdulillah, ini sangat membantu kalau omzet segitu, terima kasih kepada Pak Eri (Wali Kota Surabaya) sudah memberikan kesempatan untuk kami melalui program ini,\" ujarnya.  (mth)

Pinjol Dominasi Layanan Hukum :LBH Surabaya

Surabaya, FNN - Kasus perdata pinjaman online atau dalam jaringan mendominasi layanan hukum lembaga bantuan hukum (LBH) Surabaya selama kurun waktu Januari hingga 30 November 2021 yakni mencapai 62,86 persen atau 110 kasus.Abdul Wachid Habibullah dalam keterangan pers, Sabtu (25/12) mengatakan, kasus kedua yang mendominasi yaitu kasus pidana sebanyak 35,43 persen atau 62 kasus.\"Hingga 30 November 2021, LBH Surabaya telah memberikan layanan konsultasi hukum terhadap 179 kasus. Jumlah ini menurun dari dua tahun sebelumnya dikarenakan pandemi COVID-19,\" katanya.Ia mengatakan, kasus perdata paling banyak yakni masalah hutang piutang 26 kasus, perceraian 18 kasus, waris 16 kasus, serta perburuhan 12 kasus.\"Kasus hutang piutang menjadi kasus yang terbanyak diadukan atau dikonsultasikan ke LBH Surabaya terutama terkait dengan pinjaman online, hal ini yang membuktikan jika kasus hutang piutang pinjaman online, diperlukan pemahaman hukum masyarakat tentang hukum perdata mengingat permasalahan hutang piutang bisa berdampak terhadap permasalahan lain, baik bagi kreditor maupun debitor ataupun mengenai regulasi perlindungan hukum terhadap masyarakat atas pinjaman online,\" ujarnya.Sedangkan pidana, kata dia, pihaknya mendapat laporan 23 jenis kasus pidana yang diterima oleh LBH Surabaya yakni penggelapan 17 Kasus, Kasus ITE 8 Kasus, KDRT 5 kasus, narkotika 4 kasus, penganiayan 4 kasus.\"Kasus pidana terbanyak adalah penggelapan yang disebabkan banyak pemahaman hukum masyarakat menjadi korban penggelapan serta efek pandemi yaitu kasus ITE dan KDRT semakin banyak karena era internet yang massif di pandemi dan kebijakan work from home,\" ujarnya.Ia mengatakan, terkait dengan data sebaran klien yang melapor ke LBH Surabaya adalah warga Kota Surabaya, selebihnya adalah warga selain warga Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo serta yang tersebar di provinsi Jawa Timur, bahkan ada dari luar provinsi Jawa Timur.\"Di samping memberikan layanan bantuan hukum berupa konsultasi, LBH Surabaya juga memberikan layanan bantuan hukum berupa penanganan kasus litigasi (penanganan perkara/kasus di pengadilan atau dalam proses peradilan) maupun nonlitigasi,\" ucapnya. (sws, ant).

Partai Gelora Launching Gerakan Program UMKM Baru dan Kenalkan Secara Resmi Konsep Ekonomi Geloranomic

Jakarta, FNN - Setelah sukses mencanangkan Gerakan 10 Juta Pohon dan GEN 170, Partai Gelombang Rakyat (Gelora) akan segera melaunching program UMKM dalam waktu dekat. Dalam launching ini, Partai Gelora juga akan memperkenalkan secara resmi konsep ekonomi baru yaitu Geloranomic.  \"Kita akan terus melakukan revolusi dalam cara berpikir, termasuk nanti di dalamnya cara kita melakukan bisnis. Setelah GEN 170 ini, UMKM adalah gerakan selanjutnya yang akan kita launching,\" kata Anis Matta dalam keterangannya, Sabtu (25/12/2021).  Hal ini disampaikan Anis Matta saat memberikan pembekalan dalam konsolidasi kader DPW Banten di Teraskota Entertainment Center, BSD City, Tangerang Selatan, Banten pada Rabu (22/12/2021) malam lalu.  Menurut Anis Matta, Partai Gelora memiliki tujuh agenda prioritas yang akan dikampanyekan untuk mewujudkan cita-cita Indonesia 5 besar dunia, salah satunya adalah masalah UMKM, selain isu perubahan iklim dan perempuan yang programnya sudah di-launching.  \"Kita memandang UMKM sebagai masa depan ekonomi Indonesia. Struktur ekonomi kita, sebenarnya bukan menjadi masyarakat industri, tetapi UMKM,\" katanya.  Namun, yang perlu dipikirkan adalah bagaimana membuat bisnis UMKM bisa bertahan di tengah situasi seperti ini, karena terbukti menjadi penopang perekonomian Indonesia.  \"Negara secara keseluruhan perlu membuat satu peta jalan ekonomi baru yang bisa menjamin atau memastikan ekonomi tetap bertahap dengan berbagai paket kebijakan, termasuk soal UMKM. Kita perlu peta ekonomi baru ,\" katanya.  Anis Matta berharap bangsa Indonesia tidak semestinya hanya menjadi follower atau pengikut dari transformasi kemajuan teknologi negara-negara lain, tetapi harus ikut berperan menciptakan inovasi-inovasi baru.  \"Itu tidak berarti, bahwa kita tidak boleh mengikuti apa yang baik dari karya inovasi yang sudah ada, seperti bisnis aplikasi saat ini, semua ramai-ramai masuk ke situ, tapi kita juga harus mampu menciptakan inovasi sendiri\" katanya.  Di sinilah, kata Anis Matta, perlunya mengubah cara berpikir atau maindset dari seluruh komponen bangsa ini, dari follower menjadi inovator.  \"Begitu kita menganggap krisis saat ini sebagai peluang, maka cara kita bekerja juga akan berbeda. KIta akan bekerja dengan temuan-temuan, jadi berpikirnya kita ubah dulu,\" ujar Anis Matta.  Ketua Umum Partai Gelora ini menilai sistem pendidikan di Indonesia saat ini tidak membantu orang untuk berpikir komplek, apalagi menjadi seorang inovator. Sehingga diperlukan revolusi dalam sistem pendidikan Indonesia.  \"Di Partai Gelora ini yang pertama-tama ditanamkan adalah revolusi dalam cara berpikir terlebih dahulu, karena pasti orang berpikir linear. Cara berpikir inilah yang paling penting, bagaimana kita menyikapi krisis sebagai peluang,\" katanya.  Anis Matta menambahkan, seluruh pergerakan Partai Gelora memiliki visi dan tujuan dalam rangka mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi 5 besar dunia, yang akan dilakukan dalam  7 agenda aksi prioritas.  \"Kita selalu berpikir secara holistik dan secara sistemik. Ini cara berpikir baru yang ingin kita kembangkan dalam membangun kepemimpinan dengan terobosan-terobosan besar,\" pungkasnya. (sws, ant).

Sepak Bola, Nasionalisme dan Ketuhanan

Kalau saja tendangan pinalti pemain Singapura tidak ditepis kiper saat injury time waktu normal, kemudian pertandingan berakhir  dengan skor 3-2 buat kemenangan Singapura meski hanya bermain 9 orang, maka yang terjadi, sepak bola Indonesia akan menjadi perbincangan seantero dunia. Dimana tidak ada timnas yang paling buruk di dunia selain Indonesia. Boleh jadi itu menjadi sejarah paling mengerikan bukan saja buat Indonesia. Melainkan juga bagi sepak bola dunia. Efek dominonya bukan mustahil sepak bola Indonesia bisa bubar. Oleh Yusuf Blegur, Pegiat Sosial dan Aktivis Yayasan Human Luhur Berdikari TAPI Allah Subhannahu Wa Ta\'Ala berkehendak lain. Dengan membiarkan drama yang menguras emosi, martabat dan harga diri bangsa, Sang Ilahi masih sayang dan menyelamatkan muka sepak bola dan bangsa Indonesia dari rasa malu dan kecerobohan paling konyol. Meski hanya sekadar pertandingan olah raga internasional. Kepercayaan diri, motivasi dan nasionalisme yang tinggi lewat sepak bola mungkin tak mampu lagi bisa membesarkan negara dan bangsa. Ditambah  perhatian, kepedulian dan kesejahteraan para atlit oleh pengurus asosiasi olah raga dan pemerintah yang begitu memprihatinkan. Seperti yang pernah dialami atlit bulutangkis nasional baru- baru ini dan masih banyak olah ragawan dan pensiunannya yang berprestasi namun tak mendapat penghargaan dan apresiasi yang layak dari negara.  Ini bukan sekadar keberuntungan bagi timnas dan apes bagi kesebelasan Singapura. Ini juga bukan kebetulan. Lewat dzikir sang kapten timnas jelang pertandingan dimulai (seperti yang terekam video yang beredar di media sosial). Bisa jadi ada rasa kasih sayang dan berkah Ilahi yang masih menyelimuti timnas Garuda. Setelah diaduk-aduk perasaannya penonton seantero republik mungkin juga dunia. Pemirsa televisi siaran langsung dan live streaming dari android  yang membuncah rasa gemes dan greget. Bercampur menjadi satu ekspresi penuh harapan dan pesimis. Bahkan hampir frustasi yang diselingi kekecewaan dan umpatan. Terutama saat pertandingan masih berlangsung, pemain timnas Indonesia  yang unggul dua pemain sempat  tertinggal 1-2 dari timnas Singapura hingga menit-menit akhir pertandingan.  Allah Yang Maha Besar dan Maha Kuasa  masih menghendaki timnas Indonesia tampil di final. Tak ada yang tahu seperti apa takdir  Allah pada perhelatan AFC  di penghujung tahun 2021 ini. Tapi setidaknya, saat dunia ikut menyaksikan pertandingan yang dramatis dan menguras emosi kebangsaan itu.  Menegaskan segala sesuatu yang akan terjadi tak selalu harus mengikuti kata hati dan logika.  Menggapai Spiritualitas Ada kekuasaan dan kekuatan yang tak terlihat oleh kasat mata.  Hanya bisa dirasakan dengan keimanan. Tak dapat dirancang dan direncanakan.  Tidak bisa juga direkasaya dan dipengaruhi. Sebaik dan sehebat apapun bekal serta kesiapan  pelbagai hal dalam menghadapi sesuatu, Tak selalu berjalan sesuai dengan harapan dan keinginan manusia semata. Dari sepak bola kita bisa belajar makna kehidupan yang lebih luas. Tentang kemampuan dan ketidakberdayaan. Tentang kekuatan dan kelemahan. Juga tentang kelebihan dan kekurangan. Kenapa negara dan bangsa Indonesia yang kaya sumber daya alam dan  sumber daya manusianya. Telah lama tidak mewujud negara yang besar dan  adidaya. Kenapa itu bisa terjadi berpuluh-puluh tahun, bahkan ratusan tahun sebelum mewujud Indonesia. Hingga sekarang, kehebatan dan potensi luar biasa pada Indonesia telah menjadi anomali. Negara dan bangsanya terpuruk, rakyatnya juga kekinian menjadi kerdil.  Tanpa nasionalisme, tanpa Panca Sila,  tanpa agama secara esensi dan substansi. Indonesia memang miris dan ironi. Realitas serba kontradiksi dan distorsi. Sementara nilai- nilai menjadi ilusi dan uthopi. Seperti menyimak timnas Indonesia melawan timnas Singapura. Semua yang terjadi saat berlangsungnya pertandingan tersebut,  sesungguhnya tidak ideal dan jauh dari kelayakan meskipun terseok-seok memenangkan permainan. Sama seperti  timnas sepak bola. Negara dan bangsa Indonesia  boleh jadi memiliki semua yang tidak ada pada negara dan bangsa lain. Semua yang sejatinya membuat menjadi lebih baik dan beradab. Tapi ada satu  yang justru  menjadi penting dan utama yang tak dimiliki Indonesia. Hanya satu   yang radijal dan fundamental. Berupa keberkahan  dari Allah Azza Wa Jalla. Alih-alih mengharumkan nama bangsa dan negara. Mengukir prestasi prestisius yang menjadi kebanggaan, kehormatan dan harga diri rakyat Indonesia. Semoga miskinnya prestasi sepak bola timnas  di tingkat dunia dan beragamnya kebobrokan pengurus PSSI di dalamnya. Tidak menjadi representasi dan miniatur negara yang   tak jauh beda buruknya. Tidak 11-12.  Wallahu A\'lam Bishawab. 

Polresta Bogor Kota Gelar Enam Pos Pengamanan Operasi Lilin Lodaya

Kota Bogor, FNN - Polresta Bogor Kota menggelar enam titik pos pengamanan Operasi Lilin Lodaya lada libur Natal dan Tahun Baru 2022 yang satu di antaranya sekaligus merupakan pos pelayanan Gerebek Vaksin COVID-19 Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro saat diwawancarai di Pos Polisi Baranangsiang, depan Terminal Baranangsiang yang juga berfungsi sebagai posko pelayanan, Sabtu, mengatakan kepolisian akan berusaha memantau dan mengarahkan kedisiplinan masyarakat mengenai vaksinasi COVID-19.   \"Salah satunya, kami melaksanakan pemeriksaan atau razia vaksin bagi penumpang transportasi umum, baik itu bus ataupun angkutan kota (angkot),\" katanya.   Kombes Pol. Susatyo menyebutkan enam titik pos tersebut ialah Pos Polisi Baranangsiang yang tepat di depan pintu keluar Gerbang Tol Bogor Baranangsiang dan Terminal Barangsiang, Simpang Ciawi, Simpang Salabenda, Simpang Pomad, Simpang Dramaga, dan Stasiun Bogor.   Khusus Pos Polisi Baranangsiang, juga berfungsi menjadi induk pelayanan vaksinasi COVID-19 bukan hanya pada saat Natal, namun hingga libur Tahun Baru 2022.   Para penumpang bus, angkot, minibus dan kendaraan lain akan diperiksa mengenai bukti vaksinasi COVID-19, baik berupa sertifikat vaksin cetak maupun melalui aplikasi PeduliLindungi.   Kombes Pol. Susatyo menuturkan, hasil tinjauan di lapangan masih banyak warga yang turun dari kendaraan umum kedapatan belum melaksanakan vaksinasi dan menginstal aplikasi Pedulilindungi.   \"Sehingga kegiatan ini kami tujukan untuk pengetatan protokol kesehatan maupun melaksanakan vaksinasi,\" katanya . Di samping itu, kata dia, ada pula enam tim keliling yang memantau 18 tempat wisata maupun tempat-tempat kuliner yang tersebar di enam kecamatan secara 24 jam.   Pemerintah telah memutuskan untuk memperketat protokol kesehatan sejak tanggal 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.   Warga wajib membawa bukti vaksin COVID-19, baik berupa cetak sertifikat maupun melalui aplikasi PeduliLindungi.   Bagi warga yang kedapatan belum melaksanakan vaksinasi, akan digiring petugas vaksin di tempat.   \"Sesuai PPKM level 1 Kota Bogor, kita awasi kuliner sampai pukul 00.00 WIB, seperti semalam sudah mulai,\" jelasnya. (sws)

Selamat untuk Nahdhotul Ulama!

Satu di antaranya adalah upaya Membangun hubungan diplomasi dengan negara penjajah. Upaya ini pastinya “self paradox” (bertentangan pada dirinya). Karena di mana saja ada ketidak-adilan akan ada keresahan bahkan kekerasan. Dan, karenanya tiada Perdamaian tanpa keadilan (no justice, no peace). Oleh: Imam Shamsi Ali, Presiden Nusantara Foundation SEBAGAI Muslim Gambar Indonesia, saya tentu sangat bahagia dan bangga bahwa negeri ini tidak saja menyandang predikat sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar dunia. Atau yang biasa disebut “the largest Muslim country in the world” (negara Muslim terbesar dunia). Kebanggaan saya semakin sempurna ketika sadar bahwa negeri ini adalah negeri yang hebat, kuat dan berkemajuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai universal seperti HAM, Toleransi dan kerukunan antar kelompok masyarakat, kesetaraan jender, dan tentunya nilai-nilai keadilan universal lainnya. Dan semua itu dapat terjadi karena peran signifikan masyarakat madani (civil society) yang kuat. Di negeri Indonesia peranan dinamis masyarakat madani itu terpatri pada kekuatan dan soliditas organisasi-organisasi masyarakat yang ada. Semua mengenal bahwa Indonesia adalah rumah bagi dua organisasi massa terbesar dunia, Nahdhotul Ulama dan Muhammadiyah. Kedua organisasi ini kerap dikenal sebagai wajah dan warna masyarakat Muslim Indonesia. Nahdhotul Ulama baru saja menyelesaikan perhelatan akbar lima tahunan. Berbeda dengan lima tahun lalu yang dipenuhi dengan kekisruhan dan bahkan aksi yang kurang layak sebagai organisasi agama dan Ulama. Kali ini perhelatan yang disebut Muktamar itu relatif berjalan lancar, sukses dan Semoga berkah. Satu agenda terpenting dari Muktamar NU adalah pemilihan Rais Aam (yang sebenarnya juga berarti Ketua Umum) dan Ketua Umum (Arabnya Rais Aam) Tanfidziyah atau pelaksana harian Pengurus Besar Nadhotul Ulama (PBNU). Terpilih sebagai Rais Aam adalah KH Miftahul Akhyar dan Ketua Umum Tanzfidiyah PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Satu lagi keunikan NU saat ini adalah karena Ketua Mustasyarnya adalah KH Ma’ruf Amin yang juga Wakil Presiden Republik Indonesia. Sehingga dengan sendirinya dapat dikatakan NU benar-benar menjadi spirit (semangat) bagi roda perjalanan bangsa dan negara tercinta. Peranan Global Muslim IndonesiaSalah satu hal yang menjadi penekanan Ketua PBNU terpilih, Yahya Staquf, dalam pidato perdananya adalah bagaimana ke depan NU akan ikut memainkan peranan signifikan dan ikut menentukan warna dunia. Tentu lebih khusus warna dunia dalam hubungan antar masyarakat beragama (interfaith communities). Bagi saya hal ini menjadi sangat sifinifikan karena memang secara invisibile (tidak nampak) dunia menunggu peranan signifikan terpenting dari dunia Islam dalam upaya mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia yang tentunya membawa kepada kemakmuran yang berkeadilan. Dan, dari sekian banyak kemungkinan itu, Indonesia seharusnya dapat menjadi lokomotif dalam memainkan peranan tersebut. Selain memang sebagai negara Muslim terbesar dunia, Indonesia juga dikenal sebagai satu dari segelintir dunia Islam yang demokratis. Bahkan, Indonesia dikenal sebagai negara Demokrasi ketiga dunia setelah India, Amerika dan Indonesia. Juga karena posisi strategis Indonesia baik secara ekonomis maupun perpolitikan dunia.Sesuai amanah Konstitusi tentunya harapan untuk Umat Islam memainkan peranan itu menjadi amanah besar. Apalagi bagi organiasi-organisasi besar yang dikenal oleh dunia. NU dan Muhammadiyah beserta organisasi-organisasi massa lainnya harus berani maju ke garda terdepan untuk memainkan peranan itu. Dan, karenanya penyampaian pertama dan utama Yahya Staquf dalam pidato penutupan Muktamar itu penting untuk dimaknai. Tentu dengan sebuah “khusnu dzonni” (positif mind) bahwa memang tujuan itu adalah untuk mewujudkan ketertiban dan Perdamaian dunia yang berlandaskan kepada keadilan universal.Saya menekankan “keadilan universal” karena ada upaya-upaya untuk, yang mungkin saja dengan niat baik, membangun “so called peace” (apa yang disebut Perdamaian) dengan mengindahkan (tidak menghiraukan) asas keadilan universal. Sebuah harapan damai yang saya anggap “mirage peace” atau Perdamaian fatamorgana.Satu di antaranya adalah upaya Membangun hubungan diplomasi dengan negara penjajah. Upaya ini pastinya “self paradox” (bertentangan pada dirinya). Karena di mana saja ada ketidak-adilan akan ada keresahan bahkan kekerasan. Dan, karenanya tiada Perdamaian tanpa keadilan (no justice, no peace). Semoga Nadhotul Ulama di bawah kendali Gus Yahya dijaga Allah dalam hidayah keislaman dan semangat ukhuwah dalam iman dan insaniyat. Saya yakin, Nahdhotul Ulama yang berdiri untuk kejayaan Umat dan kemanusiaan tidak akan melupakan nilai-nilai perjuangan siapapun dalam upaya mendapatkan hak keadilan itu. Jika tidak maka NU dapat dianggap mengkhianati amanah Konstitusi dan tentunya yang terpenting adalah amanah  Islam dan ikhuwah islamiyah…semoga. Saya akhiri sebagai kader Muhammadiyah: “Nashrun minallah wa fathun qariib”. Tapi juga sebagai saudara NU: “Wallahul muwaffiq ilaa aqwamit thoriiq”. New York City, 24 Desember 2021. (*)

Anies dalam Politik Kebangsaan atau Politik Keagamaan?

    Seiring pesatnya popularitas Anies Baswedan, dan seiring itu pula rekatnya politik identitas Gubernur DKI Jakarta ini. Di satu sisi ia ini dikenal sebagai seorang yang liberal, dan di lain sisi dianggap intim dengan kekuatan Islam politik. Oleh: Yusuf Blegur, Pegiat Sosial dan Aktivis Yayasan Human Luhur Berdikari   ADAGIUM politik adalah soal kepentingan, yang tidak bisa dihindari Anies yang memiliki trah Jawa dan Arab. Mantan Rektor Universitas Paramadina dan penggagas Indonesia Mengajar itu, selain cucu dari pahlawan yang kental nasionalismenya, juga banyak mengenyam pemikiran pendidikan barat. Anies seperti sedang menari-nari dalam panggung politik besar Indonesia yang penuh kebhinnekaan dan kemajemukan. Persoalan kebangsaan dan keagamaan memang tidak bisa dilihat dan dianggap sederhana. Ada aspek sejarah di mana ideologi dan politik memenuhi ruang itu. Diskursus mengenai agama dan negara atau kebangsaan tidak bisa dinilai secara hitam-putih tapi juga tidak bisa ditempatkan menjadi abu-abu. Ada aspek kesadaran ideal spiritual dan kesadaran rasional materil yang dibutuhkan untuk menghadirkannya. Agama dan negara tidak bisa dilihat sebagai konsep hubungan yang sekuler ansih. Tetapi juga penting untuk meninjau lebih utuh konsep kekafahan keduanya jika dianggap sebagai pilihan terbaik atau solusi. Menariknya, jika bicara figur Anies dan persfektif kepemimpinannya ke depan, perlu kejelian memetakan dan mengambil posisi dalam habitat politik kontemporer Indonesia. Beberapa cluster menawarkan kenyamanan hunian dan identifikasi sosialnya. Apakah figur Anies menjadi seorang yang Islami, Nasionalis, kapitalis atau Marxis sekalipun? Apakah sosok Anies itu menyediakan dirinya untuk menjadi jamaah dari salah satu komunitas basis peradaban itu? Atau memandang semua itu sebagai sebuah proses yang terus bertumbuh dan dinamis. Termasuk  memilih kelenturan dalam membangun pola interaksi diantara beberapa ideologi dan aliran politik itu. Apakah taktis dan strategis atas nama sinergi dan elaborasi semua itu akan menjadi instrumen politik fundamental dalam proyeksi politiknya. Seperti Soekarno yang bermain-main dengan Nasakom. Semua pasti ada konsekuensi dan resikonya sendiri. Akankah Gubernur Jakarta yang berada dekat di bibir halaman Istana negara itu mempunyai sikap tersendiri yang jauh dari mainstream dan keniscayaan politik praktis. Rakyat menunggu aksi seorang Anies. Apakah ia akan berdansa dengan serigala? Atau sekedar bercanda dengan Harimau? Mungkinkah Anies mampu berjarak dengan pertunjukkan sirkus binatang-binatang liar nan buas. Maukah Anies merasakan keinginan hati dan keyakinannya meski dalam kesendirian menghindari kegaduhan pesta rakyat. Rakyat membutuhkan jawaban dan waktu Anies memang tak lama untuk menuntaskannya. Akankah Anies memilih jalan ideal menempuh perjalanannya? Atau Anies lebih rasional meraih panggung kekuasaan. Wallahu a\'lam bishawab. (*)

Perang Opini dan Realitas Kelapa Sawit Indonesia

Sejauh ini, tanaman kelapa sawit --terlepas dari kampanye negatif yang terus digencarkan-- sudah menunjukkan potensinya yang luar biasa. Kenyataan ini perlahan-lahan mengubah kesadaran manusia. Interaksi yang intens antar individu pun makin memperbaiki kualitas pengelolaan perkebunan kelapa sawit Oleh: Mochamad Husni, Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Sahid SEBAGAI praktisi komunikasi yang bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit, saya sering memanfaatkan kesempatan berdiskusi di hadapan mahasiswa untuk memeriksa sejauh mana persepsi mereka tentang komoditas yang menjadi core business tempat saya bekerja.Sebagian besar positif. Tapi pernah pula saya temui mahasiswa yang mengutip berita dengan isi yang menggugat tata kelola tanaman yang tumbuh subur di Indonesia ini. Di antara beragam opini kontradiktif yang bertebaran di media massa, mana yang harus dipercaya publik?Ini tentu bukan sekadar pertanyaan yang ingin memastikan perihal benar dan salah. Jawaban yang diberikan harus komprehensif. Sebab, implikasinya sangat panjang. Tidak semata-mata persoalan image dan reputasi industri kelapa sawit Indonesia. Strategi pembangunan nasional bisa dikoreksi. Apalagi sekarang ini tengah dirumuskan roadmap atau peta jalan pembangunan industri kelapa sawit nasional, senafas dengan keinginan Presiden Joko Widodo bahwa kelak sektor komoditas unggulan ini setop mengekspor bahan mentah (Crude Palm Oil/CPO). Di balik keinginan itu tentu ada harapan agar hilirisasi industri kelapa sawit bisa memberi added value dan memperkuat dampak positif terhadap neraca perdagangan Indonesia. Ketika merenung-renungkan pertanyaan seputar kebenaran dalam industri kelapa sawit, ingatan saya melambung pada buku lama yang ditulis Peter Ludwig Berger, Social Contructions of Reality: A Treatise in the Sociology of Knowledge. Buku lawas yang ditulis sosiolog Amerika tahun 1966 bersama sosiolog Jerman bernama Thomas Luckmann ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan sangat baik oleh Hasan Basari. Diterbitkan LP3ES tahun 1990 dengan judul \"Tafsir Sosial atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan\". Teorinya masih sangat relevan. Sebagai pisau analisis, pendekatan yang digunakan masih tajam membedah fenomena era post truth seperti sekarang.Kendati Berger dan Luckman menulis buku tersebut lebih dari setengah abad lalu, “teorinya hingga hingga kini masih tetap relevan untuk dijadikan semacam alat analisis atau sebagai objek kajian bagi studi-studi ilmu sosial, khususnya sosiologi dan ilmu komunikasi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia,” tulis Alex Sobur ketika memaparkan paradigma konstruktivis Berger dalam buku \"Filsafat Komunikasi: Tradisi dan Metode Fenomenologi\", terbitan Rosda Karya, 2013. Memang, paparannya tetap mampu menjernihkan pandangan ketika digunakan untuk menepis kebingungan publik di tengah perang opini tentang kelapa sawit Indonesia yang masih terjadi hingga hari ini.Konstruksi sosial Social contruction atau konstruksi sosial seperti yang dipaparkan panjang lebar Peter Berger bersama Thomas Luckmann, secara sederhana dapat dipahami sebagai penyusunan, pembentukan, terbangunnya sesuatu, sebagai hasil atau buah dari aktivitas sosial (masyarakat). Ketika kedua sosiolog itu menggunakan frase social construction of reality, “sesuatu” dalam pemikiran mereka merujuk pada realitas. Seperti apakah realitas industri kelapa sawit Indonesia? Apakah sama persis dengan opini-opini maupun publikasi yang bisa ditemukan masyarakat di media massa dan forum-forum diskusi? Apakah kelapa sawit sejahat virus atau bakteri hingga sebuah produk makanan harus diberi label palm oil free saat di-display di supermarket? Sedemikian buruk itukah realitas tentang kelapa sawit? Di sinilah arti penting pendekatan Berger dan Luckmann. Mereka mendefinisikan realitas atau kenyataan sebagai suatu kualitas yang terdapat dalam fenomena-fenomena. Fenomena ini memiliki keberadaannya (being) sendiri dan sama sekali tidak tergantung pada kehendak manusia. Fenomena-fenomena itu nyata (real) dan memiliki karakteristik yang spesifik. Berger dan Luckmann memandang bahwa realitas atau kenyataan itu dibangun secara sosial. Artinya, individu-individu dalam masyarakat-lah yang sebenarnya membangun masyarakat. Karena itu, pengalaman individu tidak dapat terpisahkan dengan masyarakat. Manusia sebagai pencipta realitas sosial yang objektif melalui momen dialektis yang melibatkan tiga proses yaitu: eksternalisasi, obyektivasi, dan internalisasi. Keseluruhan proses ini berlangsung secara simultan dan terus menerus. Dialektikanya dipicu oleh karakter dasar manusia sebagai makhluk sosial (organisme) yang mau tak mau pasti berinteraksi dengan sesama maupun alam semesta. Interaksi-interaksi itu kemudian melahirkan kesadaran. Dalam tahap eksternalisasi, maka nilai-nilai, norma, etika, dan segala bentuk maupun cara dalam memperlakukan individu lain serta alam sekitar (termasuk kelapa sawit) terekam dan menjadi pengetahuan individu. Obyektivasi berlangsung ketika pengetahuan individual itu bertemu dengan pengetahuan individu lainnya. Maka, tidak perlu heran ketika petani-petani kelapa sawit memahami komoditas yang ia budidayakan sebagai realitas yang baik dan bermanfaat. Pemerintah kabupaten yang wilayahnya mekar serta berkembang pesat tentu merekam dalam ingatan mereka tentang begitu banyak dampak positif perkebunan kelapa sawit bagi kesejahteraan masyarakat. Begitu juga dengan konfirmasi dari pemerintah pusat yang melihat langsung betapa devisa negara menjadi sehat berkat ekspor kelapa sawit ke pasar global. Sebaliknya, pemahaman berbeda mungkin saja muncul pada individu-individu lain. Semua bergantung pada interaksi dan pengalaman-pengalaman kongkrit mereka ketika bersentuhan dengan kelapa sawit, individu-individu lain dan alam sekitar mereka. Mungkin saja opini mereka tentang tanaman menjadi sangat negatif. Penjelasan Berger dan Luckmann ada di ranah ilmu sosiologi. Kendati begitu, kajian komunikasi berada di posisi yang tak kalah penting. Eksternalisasi, obyektivasi dan internalisasi berlangsung melalui perantaraan berkat kemampuan manusia berkomunikasi.Bahasa, menurut Berger dan Luckmann, “merupakan instrumen pokok untuk menciptakan realitas”, seperti ditulis Alex Sobur yang mengutip disertasi Ibnu Hamad yang berjudul “Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah Studi Critical Discourse Analysis terhadap Berita-Berita Politik”. Di dalam studinya yang mengaitkan paradigma konstruksi sosial dengan media itu, Hamad sampai pada kesimpulan bahwa seluruh isi media, tiada lain merupakan realitas yang telah dikonstruksikan (constructed reality). Pembuatan berita di media, menurutnya seperti ditulis Sobur, pada dasarnya adalah menyusun realitas-realitas hingga membentuk sebuah cerita atau wacana yang bermakna. Itu sebabnya, karena realitas sosial merupakan hasil konstruksi sosial –seperti ditulis Sobur-- maka kebenaran realitas sosial bersifat relatif. Semua bisa benar, semua juga berpeluang mengandung ketidakbenaran. Termasuk, opini-opini yang banyak dikonsumsi publik mengenai kelapa sawit Indonesia.Pekerjaan Rumah Berger dan Luckmann tentu tidak berkepentingan dengan status benar atau salah. Sebagai sosiolog, analisisnya dapat kita gunakan untuk secara jernih memahami sebaran informasi di ranah publik yang kadang membingungkan. Yang pasti, dialektika terus bergulir. Bersamaan dengan itu, ia akan memperbaharui pengetahuan dan kesadaran individu-individu dan masyarakat. Satu hal yang amat menarik adalah penegasan Berger dan Luckmann perihal manusia sebagai organisme. Sebagai organisme, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus mereka penuhi untuk keberlangsungan hidup mereka. Pangan, energi, dunia yang lestari, merupakan sederet daftar yang tak bisa ditiadakan. Di antara sekian banyak ciptaan Tuhan di bumi, tentu manusia akan sampai pada penemuan tentang makhluk terbaik yang paling pas dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu. Sejauh ini, tanaman kelapa sawit --terlepas dari kampanye negatif yang terus digencarkan-- sudah menunjukkan potensinya yang luar biasa. Kenyataan ini perlahan-lahan mengubah kesadaran manusia. Interaksi yang intens antar individu pun makin memperbaiki kualitas pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang sesuai dengan prinsip-prinsip sustainability. Seperti ditegaskan Hamad bahwa media juga berperan dalam mengkonstruksi realitas sosial, maka perhatian kita terhadap media tidak boleh dilupakan. Berita-berita ataupun opini tentang dampak positif kelapa sawit yang selama ini mungkin baru beredar di sekitar petani, sentra-sentra perkebunan kelapa sawit, kawasan-kawasan eks transmigrasi yang berubah menjadi pusat pemekaran wilayah akan semakin banyak dikonsumsi publik berkat pemberitaan media.Seiring dengan interaksi langsung antarindividu, masyarakat dan alam yang akan menanamkan kesadaran baru tentang kelapa sawit, sosialisasi di media massa dari mereka yang telah meyakini kelapa sawit sebagai kebaikan akan menggeser relativitas kebenaran yang terkandung dalam kelapa sawit. (*)

Ponsel Murah Keluaran 2021, Harga Mulai Rp1 Jutaan

Jakarta, FNN - Ponsel tingkat \"entry level\" atau pemula masih menggiurkan selama pandemi tahun ini, banyak konsumen yang mencari ponsel dengan harga yang murah.Data dari IDC untuk pasar ponsel Indonesia menunjukkan popularitas merk ponsel di pasaran kebanyakan didukung segmen pemula, yaitu pada rentang harga 100-200 dolar Amerika Serikat, atau sekitar Rp1.500.000 hingga Rp2.900.000.ANTARA merangkum 10 ponsel berharga murah keluaran tahun ini.1. realme C25YPonsel berlayar 6,5 inci ini memiliki rasio layar ke bodi sebesar 88,7 persen. realme memberikan baterai sangat besar, 5.000mAh yang diklaim bisa bertahan selama 48 hari dalam mode siaga.Baterai yang besar ini juga diimbangi pengisian daya cepat 18W.Fitur andalan dari realme C25Y berupa kamera utama sebesar 50MP, dari konfigurasi tiga kamera di bagian belakang. Berkat resolusi yang besar dan bukaan f/1.8, ponsel ini bisa menghasilkan foto resolusi hingga 8160x6144 piksel.Kamera lainnya di belakang berupa lensa makro dan lensa black and white, keduanya berukuran 2MP.realme menggunakan chipset Unisoc T610, yang memiliki dua Arm Cortex-A75 yang mampu beroperasi hingga 1,8GHz dan enam Arm Cortex-A55 yang juga bisa beroperasi sampai 1,8GHz.Chip ini menggunakan GPU Arm G52 3EE 2-Core yang menjanjikan performa grafis lebih tinggi 30 persen dibandingkan generasi sebelumnya.Ponsel ini dipasarkan seharga Rp2.099.000 untuk kapasitas 4GB+64GB.2. realme 8irealme 8i, yang dijual mulai Rp2.499.000, mengunggulkan kemampuan layar ponsel rasa kelas menengah, namun, dalam harga ponsel pemula.Ponsel ini memiliki refresh rate 120Hz, memberikan pengaturan kecerahan layar seluas 6,6 inci pada posisi terendah hingga 1 nit.Performa layar realme 8i didukung oleh chip dari MediaTek, Helio G96 dengan dua inti A75 besar dan enam inti A55 kecil, frekuensi utama mencapai 2,05GHz.Dengan paduan chip, kemampuan refresh rate dan baterai besar 5.000mAh, realme menjanjikan ponsel ini mendukung bermain game.Selain performa layar, realme juga membekali ponsel ini dengan kemampuan fotografi berupa kamera utama di belakang sebesar 50MP. Dua lensa lainnya di belakang berupa lensa makro 2MP dan lensa black and white 2MP.Selain kapasitas 4GB+64GB, realme 8i juga tersedia dalam versi 6GB+128GB (Rp2.999.000).3. Infinix Smart 6 NFCSeperti namanya, Infinix menawarkan fitur NFC pada ponsel kelas pemula ini, yang bisa digunakan antara lain untuk pembayaran berbasis elektronik.Infinix Smart 6 NFC hadir dengan layar 6,6 inci, resolusi HD+. Infinix memberikan tingkat kecerahan 500 nit sehingga layar tetap bisa terlihat meski pun sedang berada di bawah terik matahari.Kamera belakang ponsel ini hadir dengan susunan kamera ganda, lensa utama 8MP dan lensa lainnya yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan. Infinix juga memberikan lampu ganda Dual Flashlight.Performa ponsel ini didukung baterai sebesar 5.000mAh dan kapasitas memori dan penyimpanan internal 2GB+32GB.Ponsel ini baru diluncurkan bulan ini, dipasarkan seharga Rp1.299.000.4. vivo Y21sMerk ponsel asal China ini diperkenalkan sebagai ponsel yang murah, namun, memiliki fitur kelas \"flaghsip\".Rasa flagship ini terlihat dari fitur kamera, vivo memberikan lensa resolusi 50MP sebagai kamera utama di belakang, yang dilengkapi dengan fitur Super Night Mode dan Eye Autofocus.Total terdapat tiga kamera belakang pada Y21s, lainnya berupa lensa super bokeh 2MP dan super macro 2MP.Di depan, kamera swafoto 8MP dilengkapi dengan fitur Super Night Selfie resolusi HD.Untuk layar, vivo Y21s hadir dengan ukuran 6,51 inci HD+ Ultra All Screen, layar ini mendukung mode perlindungan untuk mata atau Eye Protection.Ponsel ini ditenagai chip MediaTek Helio G80 Gaming, vivo memberikan RAM berkapasitas 4GB yang bisa diperluas menjadi 5GB. Perluasan ini diambil dari ruang penyimpanan.Sementara itu, kapasitas penyimpanan internal ponsel ini sebesar 128GB, yang bisa diperluas dengan kartu memori sampai 1TB.vivo Y21s dengan baterai 5.0000mAh dijual seharga Rp2.799.000.  5. Redmi Note 10Ponsel dari Xiaomi ini menggunakan chip Qualcomm Snapdragon 678, chip inti delapan dengan CPU Kryo 460 clockspeed 2,2GHz dan memiliki teknologi image signal processor Spectra 250L.Ponsel ini berspesifikasi tinggi untuk harga kelas pemula, salah satunya terlihat dari pilihan susunan empat kamera di belakang, masing-masing berupa lensa utama 48MP, ultra-wide angle 8MP, makro 2MP dan lensa berkedalaman 2MP.Sementara di depan, pada layar 6,43 inci, terdapat kamera swafoto 13MP.Redmi Note 10 hadir dengan kapasitas baterai 5.000mAh, dilengkapi dengan fitur pengisian daya 33W.Sementara itu, memori dan kapasitas penyimpanan masing-masing sebesar 4GB dan 64GB.Redmi Note 10 dijual seharga Rp2.499.000 saat peluncuran awal tahun ini.6. Redmi 10Xiaomi memberikan layar seluas 6,5 inci, resolusi FHD+ 1080 piksel dengan takik atau notch bernama Dot Display. Redmi 10 memiliki teknologi AdaptiveSync untuk menyesuaikan refresh rate hingga 90Hz sesuai dengan penggunaan ponsel.Ponsel ini juga hadir dengan kamera 50MP di bagian belakang, bersama lensa ultra-wide angle 8MP, makro 2MP dan lensa berkedalaman 2MP. Sementara di depan, kamera swafoto 8MP.Redmi 10 menggunakan chip MediaTek, Helio G88, prosesor inti delapan 2.0GHz terdiri dari CPU Arm Cortex-A75 dan Arm Cortex A-55. Chip ini bisa mengoptimalkan frekuensi GPU dan kecepatan refresh rate.Baterai 5.000mAh yang disematkan pada ponsel ini memiliki kemampuan reverse wired charging, bisa digunakan untuk mengisi daya perangkat lainnya.Xiaomi memberikan pilihan RAM dan penyimpanan 4GB+64GB (Rp1.999.999) dan 6GB+128GB (Rp2.399.999).7. OPPO A16OPPO menggunakan chipset MediaTek Helio G35 untuk ponsel A16, chip dengan delapan inti, kecepatan CPU hingga 2,3GHZ dan menggunakan GPU IMG GE8320. Kemampuan chip diimbangi dengan RAM 4GB.Dari segi layar, A16 memiliki luas 6,52 inci dengan rasio layar ke bodi ponsel 88,7 persen. Layar memiliki refresh rate 60Hz dan touch sampling rate 60Hz.Untuk kemampuan fotografi, OPPO menyematkan kamera utama pada bagian belakang, sebesar 13MP bukaan f/2.2. Selain itu, terdapat juga kamera mono 2MP bukaan f/2.4 dan kamera makro 2MP f/2.4.Kamera depan A16 memiliki resolusi 8MP.OPPO memasarkan ponsel ini seharga Rp2.499.000 untuk kapasitas 4GB+64GB.8. Oppo A54 2021Ponsel A54 edisi terbaru hadir dengan layar 6,51 inci tipe takik (notch) punch-hole, dilengkapi fitur Eye Comfort untuk mengurangi cahaya biru, Sunlight Screen supaya layar tetap bisa dilihat saat sinar matahari terik dan Moonlight Screen ketika sedang berada di tempat cahaya redup atau saat malam hari.Keunggulan ponsel terdapat pada tiga kamera belakang, masing-masing berupa lensa utama 13MP, makro 2MP dan lensa bokeh 2MP.Kamera OPPO A54 sudah dilengkapi dengan kecerdasan buatan, antara untuk meningkatkan saturasi dan kecerahan gambar (fitur Dazzle Color), pengenalan objek gambar otomatis (AI Scene Recognition) dan Ultra Night Mode untuk berfoto saat malam hari.Kamera swafoto 16MP dilengkapi dengan fitur AI Beautification 2.0 yang diperbarui agar bisa mengukur cahaya sekitar untuk efek mempercantik wajah.Ponsel ini ditenagai MediaTek Helio P35, RAM 4GB dan kapasitas penyimpanan internal 128GB. Ponsel dipasarkan seharga Rp2.699.000.9. Samsung Galaxy M12Samsung menjual ponsel ini di bawah Rp2.000.000, namun, berani memberikan kapasitas baterai 5.000mAh pada Galaxy M12.Layar 6,5 inci HD+ PLS dengan takik Infinity-V ini dibekali dengan refresh rate dinamis 90Hz.Pada kamera, Samsung menyematkan empat kamera belakang terdiri dari lensa utama 48MP, lensa ultra-wide 5MP, lensa makro 2MP dan lensa berkedalaman (depth) 2MP. Di bagian depan, terdapat kamera 8MP.Dapur pacu Galaxy M12 diisi chip buatan Samsung, Exynos 850 dengan fabrikasi 8nm dan dukungan GPU Mali-G52. Samsung memberikan kapasitas penyimpanan mulai 32GB yang bisa diperluas hingga 1TB dengan kartu memori.Ponsel ini terdiri dari dua varian, yaitu 3GB+32GB seharga Rp1.899.000 dan 4GB+64GB Rp2.099.000.10. Samsung Galaxy A03 CorePonsel murah teranyar dari Samsung ini dijual seharga Rp1.199.000, sudah menggunakan layar 6,5 inci rasio layar 20:9 dan baterai besar 5.000mAh.Ponsel yang ditujukan untuk pelajar ini berjalan dengan sistem operasi Android 11 Go Edition. Sistem operasi yang ringan ini bertujuan menghemat daya baterai sekaligus penggunaan kuota internet.Galaxy A03 Core menggunakan chip Unisoc SC9863A, prosesor delapan inti kecepatan 1,6GHz. Selain chip, dapur pacu ponsel didukung RAM 2GB dan kapasitas penyimpanan internal 32GB.Untuk kamera, ponsel ini hanya memiliki satu kamera belakang 8MP dan satu lagi di depan sebesar 5MP. (mth)