Anies adalah Kehendak Sejarah

Oleh Yusuf Blegur - Mantan Presidium GMNI 

SEDIKIT pemimpin yang sedang menjalankan roda pemerintahannya,  begitu ingin dijatuhkan karena prestasinya. Tak banyak figur karena kehormatan dan martabatnya hingga didukung rakyat, diterpa badai  fitnah dan upaya kriminalisasi. Anies bergeming tak membalasnya kecuali dengan kebaikan. Ia yakin tatkala menyadari dirinya hanyalah menjadi  perkakas Tuhan, bersahabat dengan alam dan mencintai kemanusiaan.

Anies merupakan figur pemimpin yang kiprahnya dibangun secara sistematik sejak usia dini, remaja dan dewasa. Struktur sosialnya terbentuk dari keteraturan, disiplin dan pertumbuhan kebudayaan yang sehat. Anies kecil sudah banyak belajar dari lingkungan keluarga yang lekat dengan dunia pendidikan. Dalam dirinya mengalir seorang kakek yang berjiwa nasionalis dan patriotis, berjuang bersama Soekarno dan menjadi pahlawan nasional.  Ayah dan ibunya adalah pengajar, menjadi dosen, terlebih ibunya yang seorang guru besar. Trah pejuang dan pendidik begitu kental dalam dirinya. Cinta tanah air, menjunjung kebhinnekaan dan kemajemukan serta jiwa pengabdian yang tulus,  menjadi warisan keluarga yang tak terbantahkan dalam diri seorang Anies.

Di usia muda Anies sudah menjadi pelajar berprestasi, menjadi ketua OSIS se-Indonesia dan terpilih mengikuti pertukaran pelajar di Amerika.  Menjadi ketua senat mahasiswa UGM dan aktif dalam pergerakan sosial politik hingga menyelesaikan master dan program doktornya di Amerika. Anies identik dengan figur yang kuat dalam dalam dunia belajar dan pembelajaran. Bekal itulah yang membuat Anies berprestasi ketika memasuki lingkungan birokasi. Mendirikan program Indonesia Mengajar dan menjadi rektor Universitas Paramadina, keakraban dengan keilmuan itu yang  mengawali karir Anies sebelum memasuki dunia pemerintahan. Dari menteri pendidikan hingga menjabat gubernur Jakarta, Anies menghasilkan karya   yang mumpuni. Atas kinerja dan prestasinya di Jakarta, kini Anies menuai dukungan rakyat untuk menjadi presiden. Pemimpin yang begitu dielu-elukan dan dicintai rakyat.

Anies bukan tanpa celah atau kekurangan, sama seperti pemimpin lainnya pasti ada kesalahan sekecil apapun atau kelemahan layaknya manusia yang tak sempurna. Namun itu tak membuatnya berhenti untuk berbuat yang terbaik, bekerja semaksimal mungkin buat kebaikan rakyat, negara dan bangsa Indonesia. Ada saja upaya berupa isu, intrik dan fitnah yang tak bisa dihindari Anies ketika menjadi pejabat publik. Bahkan semasa mengabdi menjadi gubernur Jakarta, manuver dan rekayasa dari kepentingan tertentu yang berlebihan dan memaksakan kehendak. Membuat Anies dengan apapun kebijakannya, selalu menjadi target dan korban politisasi sampai nyaris mengalami kriminalisasi. Ada gerakan asal bukan Anies, segala cara dilakukan agar Anies tidak menjadi presiden bahkan digagalkan hanya untuk sekedar capres. Sepertinya, dari pelbagai tantangan dan ujian kepemimpinannya, Anies memang dilahirkan untuk rakyat,  untuk Indonesia yang maju, modern, beradab dan bermartabat.

Dengan latar belakang dan rekam jejak yang mengagumkan, Anies memiliki karakter sebagai pemimpin intelelektual dan intelektual pemimpin. Tak hanya cakap dalam  wawasan  dan kebijakan politik dalam pemerintahan,  Anies juga memiki kesolehan sosial yang patut menjadi contoh bagi siapapun. Pergaulan sosialnya begitu terbuka dan sangat egaliter. Ditopang juga oleh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang tinggi, Anies tetap dituntun berperilaku humanis dan terpuji. Dengan behavior yang mendekati prinsip-prinsip  jujur,  adil dan santun. Anies tetap mengumbar  prestasi dan  menebar kemaslahatan bagi kemanusiaan dan kemajuan peradaban negeri,  bahkan ditengah dinamika politik kekuasaan yang cenderung menghalalkan segala cara dan terlanjur dianggap kotor.

Kini, dalam atmosfer panas pilpres 2024. Anies  bak bola salju, bergulir terus membesar menggapai amanat sebagai presiden Indonesia pilihan rakyat. Seakan tak terbendung oleh kekuatan apapun, termasuk kekuasaan rezim sekalipun. Tak dapat dihancurkan oleh konspirasi jahat apapun dan dari manapun. Tak mudah dirusak oleh dominannya oligarki dan sub koordinat jejaringnya.

Anies tak terbendung sebagai pemimpin yang benar-benar lahir dari rahim rakyat. Anies layaknya pemimpin yang terpikul dan dipikul natur. Saat keyakinan Ketuhanan menuntunnya melewati jalan kepemimpinan meski peluh dengan penderitaan. Tatkala perjuangan dan pengorbanan diri tak berarti apa-apa dibandingkan dan  demi kepentingan rakyat, negara bangsa dan agama. Sesungguhnya Anies telah mewakafkan dirinya sebagai pemimpin sejati dan menjadi harapan seluruh rakyat Indonesia. Maka, faktanya Anies adalah kehendak sejarah bagi republik ini. (*)

506

Related Post